KEBENCIAN
Dengan ekspresi yang masih tak percaya, Gia bertanya pada Yun Shui "he..hei Yun shui, bagaimana kamu bisa melakukannya? maa.. maksud ku bagaimana bisa, cincin kecil itu mengeluarkan seekor kelinci."
Ucap Gia dengan agak tergagap karena terkejut, Yun Shui yang sedang membuat api langsung menoleh ke arah Gia, dan dia menjawab dengan tersenyum.
"Ini adalah cincin ruang, aku mendapatkannya dari mayat yang sama, dengan mayat yang membawa peta tadi, cincin ruang ada beberapa tingkat, dan ini adalah tingkat ke dua.
Tingkat pertama berwarna putih, tingkat ke dua berwarna hitam, seperti milikku yang sekarang ini, tingkat ketiga berwarna hijau giok, tingkat keempat berwarna ungu, dan tingkat yang paling tinggi adalah tingkat lima, yang memiliki warna biru.
Dan setiap tingkatan yang lebih tinggi, dapat menampung lebih banyak barang, bahkan ada beberapa cincin ruang yang memiliki kemampuan yang hebat.
Ya... Tapi sayangnya cincin ini tidak memiliki kemampuan lain, selain digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang." Yun Shui mengatakan hal itu sambil menghela nafas panjang, karena dia cukup kecewa.
Karena biasanya cincin ruang tingkat dua, memiliki kemampuan untuk meningkatkan kecepatan ataupun kekuatan pengguna, walaupun tidak cukup hebat tapi itu pasti akan sangat membantu, saat dia sedang berada didalam hutan seperti ini.
Gia yang mendengar apa yang dikatakan oleh Yun Shui, dia yang awalnya sedang duduk langsung melompat, dan dengan ekspresi yang bersemangat dia berkata pada Yun Shui.
"Hei tidak perlu kecewa, dengan aku dan kau disini, maka tidak akan ada yang bisa membahayakan kita, saat aku dibumi aku adalah seorang yang hebat dalam kung Fu.
Jadi tenang saja, terlebih lagi aku sangat percaya padamu Yun Shui." Setalah itu dia melirik Tian Ti dan Mo Hei Su, yang masih belum sadarkan diri "ya...asal si beban Tian Ti dan si sampah Mo Hei Su tidak membuat masalah dan menjadi beban, maka semua akan baik-baik saja.
Yun Shui yang tidak menyangka, bahwa Gia dapat mengucapkan hal seperti itu, ia sangat terkejut karena saat dibumi, Gia adalah seorang yang sangat lemah lembut, dititik ini Yun Shui menyadari.
Bahwa Gia adalah seorang yang sangat posesif dan akan marah, jika ada wanita lain yang dekat atau diperlakukan baik oleh olehnya, dalam hati Yun Shui pun bergumam "hm... memang sangat sulit untuk memahami seorang wanita, sepertinya ini tidak akan semudah yang kupikirkan, mungkin aku harus mengganti rencana ku.
Disisi lain, Tian Ti yang mendengar hinaan dari Gia hanya diam dan tidak membalas, dia tidak mempermasalahkan sikap Gia padanya, karena dia tau bahwa Gia adalah gadis yang sangat positif, jadi dia tidak mau membuat masalah dengan Gia, dan disisi lain dia juga takut dengan nya.
Saat Yun Shui menyelesaikan perkataannya, Tian Ti mengerutkan kening, karena dia masih belum percaya pada Yun Shui sepenuhnya, dan walaupun Tian Ti adalah gadis yang sangat baik, dia juga adalah seorang yang sangat berhati-hati, terlebih setelah dia melihat sifat Yun Shui.
Setelah beberapa saat, Tian Ti berdiri dan bertanya pada Yun Shui dengan penuh keyakinan,
"Hei Yun shui, kau bilang jika perintah kami bertiga adalah mutlak untuk mu bukan?, kalau begitu aku memerintahkan mu untuk jujur padaku, apakah semua yang kau katakan selama ini benar?, tentang para pewaris, dan mayat yang kau temukan dihutan adalah mayat seorang yang mati karena serangan binatang buas, bukan karena kau yang membunuhnya kan, dan kenapa kau membakar bumi dan membunuh seluruh keluarga ku, dasar monster..."
Setalah mengatakan hal itu, Tian Ti menatap Yun Shui dengan penuh kebencian dimatanya, kemudian air mata membasahi seluruh pipi Tian Ti, karena dia sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, saat seluruh bumi dibakar oleh Yun Shui, sehingga membuat seluruh manusia mati, termasuk seluruh keluarga dan orang-orang yang disayang oleh Tin Ti,
Segera tiba-tiba kepala Yun Shui menjadi sengat sakit, yang disebabkan oleh segel yang ada didahinya, karena dia telah membuat salah satu pewaris yaitu Tian Ti, menjadi bersedih karenanya, hingga rasa sakit itu membuat Yun Shui sangat kesakitan, hingga membuatnya menggeram ditanah dan berguling-guling.
Tidak berhenti disitu, bahkan Tian Ti menghampiri Yun Shui yang sedang menggeram kesakitan ditanah, dan menendang perutnya hingga mengulurkan darah segar, Gia yang melihat hal itu langsung berlari ke arah Tian Ti, dengan ekspresi yang sangat marah, dan wajah yang sudah berubah seperti gunung berapi yang bisa meletus kapan saja, dia berteriak.
"Apa yang kau lakukan dasar bajingan, beraninya kau melukai Yun Shui." Saat Gia sudah menyelesaikan kata-katanya, dia langsung memukul wajah Tian Ti dengan sangat keras, dan bom.. Tian Ti terpental cukup jauh kebelakang.
Setelah Gia memukul Tian Ti hingga terpental kebelakang, dia langsung berdiri didepan Yun Shui "jangan khawatir Yun Shui aku akan menghabisinya, segera Gia memasang kuda-kuda untuk menyerang Tian Ti.
Tian TI yang mendengar hal itu langsung berteriak dengan penuh amarah, "apa yang kau pikirkan bodoh, dia adalah pembunuh seluruh umat manusia, dan dia bahkan telah menghabisi seluruh keluarga kita, apa kau sudah buta? sadarlah brengsek." Tian Ti mengatakan hal itu dengan sangat marah dan air mata terus mengalir dari matanya.
mendengar hal itu, bibir Gia melengkung dan dia mulai tertawa, melihat Gia yang tertawa, membuat Tian Ti semakin tidak nyaman dan dia berbicara dengan panik,
"Kena..kenapa kau tertawa? Apa kau tidak merasa benci terhadap bajingan ini, yang telah menghabisi seluruh manusia dibumi."
sambil mengatakan itu dia menunjuk ke arah Yun Shui.
Yun Shui yang masih belum bisa bangkit akibat serangan dari Tian Ti hanya bisa terdiam, tapi didalam hati ia bergumam, "ini saatnya aku membuat dia sedikit percaya padaku"
Disisi lain, Gia yang masih tertawa kemudian mencibir "apa kau pikir aku peduli dengan para manusia sampah dibumi itu ha..? Saat aku dibumi hanya kakak dan ibuku yang peduli dengan ku, tapi semenjak mereka tiada aku sudah tidak memiliki tujuan hidup, namun suatu hari aku bertemu dengan Yun Shui, dan aku telah menemukan tujuan hidup ku yang baru, yaitu untuk selalu bersama dengannya, aku tidak peduli bahkan jika dunia hancur sekalipun, asal aku bisa terus bersama dengan Yun Shui aku akan bahagia."
Gia mengatakan hal itu dengan ekspresi yang menunjukan kepuasan, tetapi juga sangat mengerikan, Tian Ti yang awalnya panik sekarang menjadi lebih panik, karena dia mendengar jawaban dari Gia.
Gia pun melanjutkan perkataannya, "karena kau sudah berani menyakiti pujaan hatiku, maka kau harus bersiap untuk mati, rasakanlah ini bajingan."
Tapi sebelum Gia akan menyerang, tiba-tiba Yun shui berteriak dengan suara yang lemah, "sudah cukup! kalian adalah sesama pewaris, kalian tidak boleh saling menyakiti dan..akhh...." Sebelum Yun Shui menyelesaikan kata-katanya, dia tiba-tiba batuk seteduk darah segar.
Gia yang melihat hal itu sangat khawatir dan berbalik, untuk mengecek keadaan Yun Shui, "Yun Shui apa kau baik-baik saja" ucap Gia dengan penuh kekhawatiran.
"Yun Shui kau tunggu lah disini, aku yang akan membalas dendam biar.." sebelum Gia selesai berbicara, Yun Shui tiba-tiba berkata dengan lemah "kaali..kalian aadalah pewaris! kalian tidaakk boleh saling menyakiti, membuat kalian tetap aman adalah tugass kuu, jadi kumohon berhentilah." Setalah itu Yun Shui tak sadarkan diri.
Gia yang mendengar hal itu hanya bisa menggigit bibirnya, karena ia sangat ingin untuk membalas Tian Ti, karena telah menyakiti pujaan hatinya, dia memandangi Yun Shui yang tak sadarkan diri, sambil air mata mengalir keseluruhan wajahnya.
Disisi lain, Tian Ti yang melihat hal itu hanya bisa terdiam, karena ia tidak mengharapkan hal ini terjadi, yang diinginkan Tian Ti adalah, dia akan menyarang Yun Shui dan akan menunggu Yun Shui untuk menyerang balik dirinya.
Agar Gia tau sifat dan motif sebenarnya dari Yun shui, tapi diluar dugaan, Yun Shui hanya menerima serangan Tian Ti tanpa membalas, bukan karena Yun Shui tidak mau membalas, tetapi dia tidak bisa karena masih ada segel budak pada dirinya.