Chereads / Gadis Ketu Mafia / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

"Hanya menggertak gadis SMA saja kalian kalah telak begini. Sampai babak belur begitu. Dasar kalian tidak berguna!! Tugas mudah saja kalian sampai kehilangan van kesayangan ku!!" Teriak romi dengan nada kesal memarahi anak buah nya itu.

"Bos dia bukan gadis lemah biasa. Bahkan dia memiliki power. Saat awal di culik pun dia hanya tertawa tanpa memohon ampun bos!!" Ucap salah satu anak buah romi.

Plok.. 

 Plok.. 

 Plok.. 

"Betul ternyata yang kau bilang romi . Kali ini aku cukup yakin dengan gadis itu" Suara tepuk tangan tuan zacky yang tiba-tiba datang bersama seluruh bodyguard nya menghampiri romi yang sedang memarahi anak buahnya sendiri di gazebo taman depan rumah tuan zacky tersebut.

"Ayah.." Seketika romi dan anak buahnya berdiri membungkukan badannya pada tuan zacky. "Maaf ayah ini di luar kendali.hingga satu anak buah ku sekarat dan mobil van dari ayah di bawa lari oleh mereka".

"Haha.. Kau sendiri yang mengatakan padaku romi agar tidak meremehkan gadis itu. Namun mengapa kau yang melakukannya hingga mengutus istrimu sendiri.hahaha.. Tak kusangka kau sebodoh itu romi"

"Dengar kalian semua. Mulai hari ini zivania adalah nyonya kalian. Dia bukan ku angkat sebagai seorang putri dari KARTEL KENZI.tapi dialah ratunya"

"Baik ayah...!!!"

Jawaban seluruh anak buah tuan zacky bergemuruh menggemakan seisi rumah mereka.

.

.

.

"Gak usah pulang sekalian!!!"

Teriakan suara bu ayu yang membuat zi bergetar ketakutan

"Anak sekolah kok 2 hari gak pulang begitu. Mau jadi lonte kamu?. Tidur di luar jangan masuk sebelum mamah suruh. Paham!!" Kembali titah sang mama yang sangat geram dengan zi. Zi tidak mampu menceritakan semuanya. Karna ia tau ibu nya tak akan percaya sedikit pun perkataan zi.

Berjam-jam zi menunggu di teras rumah,,

"Ssst.. Ssst kak.. Sini masuk lewat sini" Suara bisik novani dari balik jendela kamarnya yang tidak tega melihat kakaknya berada di luar masih menggunakan seragam sekolah padahal waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB.

Zi lalu mengikuti arahan sang adik dan melompati jendela tersebut. Rumah zi yang melebar kesamping tak membuat nya kesulitan untuk melompati jendela tersebut.

"Kakak dua hari dari mana saja? Astaga seragam kakak sampe lusuh begitu, kakak dari mana? Apa yang terjadi? "

"Tidak ada van, hanya saja hari begitu rumit"

" Kakak istirahat lah dulu, siapkan mental kakak untuk besok pagi. Mamah sepertinya akan memarahi kakak karena ada dua orang pria yang mengantar motor kaka pulang. "

"Hah.. Mana motor kakak? Seperti apa mereka? Apa mereka bicara tentang kakak ke mamah?"

"Justru itu mamah tanya soal kakak, tapi mereka malah bungkam. Mereka hanya bilang, motor kakak sudah di perbaiki. Malah waktu mamah tanya soal biaya perbaikan pun, mereka tak memberi jawaban apapun. Makannya mamah pikir kakak jual diri ke mereka. Postur mereka tegap dan gagah seperti om om gtu kak"

Zi lalu memejamkan matanya merasa kecewa dengan bodyguard kakek yang tak menceritakan apapun pada bu ayu. Hingga membuatnya berfikir negatif pada nya.

" Vani, kakak gak tahan lagi ada di rumah ini. Dari kamu belum lahir kakak sering jadi bahan siksa orang tua karena krisis moneter waktu dulu. Dan kakak selalu jadi samsak ketika ayah selingkuh. Kaka mau kost saja "Tiba-tiba ide itu keluar dari benak zi yang sudah tak tahan lagi jika esok ibunya menyiksanya lagi.

"Ka jangan begitu,kakak harus bertahan demi masa depan kakak sendiri. Jika kakak keluar dari rumah ini, apa kakak tidak memikirkan bagaimana kakak makan, bayar sekolah dan lain-lain" Ucap novani berusaha menahan kakaknya itu.

Zi termenung dengan ucapan adiknya itu sambil memiringkan posisi badannya yang sudah mengganti nya dengan piyama dan dalam posisi tidurnya.

"Bahkan menunggu pagi pun aku takut"

Suara hatinya itu semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari rumah ini. Dia benar-benar sudah sangat tidak tahan perlakuan ibunya padanya.

.

.

.

Setelah di rasa semua telah terlelap tidur, zi bangun dan mengemasi baju seragam, semua buku pelajaran, dan baju yang lain menggunakan koper berukuran sedang, lalu pergi dengan masih menggunakan baju piyamanya. Sempat ia melirik ke arah jam dinding ruang tamu yang menunjukan pukul 2 pagi.

Iya tak membawa motornya. Keluar rumah pun ia harus memanjat pagar rumahnya yang di bilang cukup tinggi. Dia berjalan keluar komplek perumahan itu tanpa tau tujuan. Ia benar-benar sangat takut dengan bu ayu hingga tak memikirkan dirinya sendiri. Untuk kost pun dia tak memegang uang. Sempat ia berfikir untuk ke basecamp tempat ia dan sahabat SMA nya nongkrong. Tapi, jarak yang benar-benar sangat jauh.

Ia terus saja berjalan tanpa tau ia akan kemana. Hingga kakinya mulah terasa lelah dan kesakitan saat melewati taman. Ia lalu memutuskan untuk duduk di kursi taman tersebut yang lokasinya hampir dekat dengan sekolahnya nya itu. "Oiia si gege kan punya kost an. Bego banget deh kenapa gak kontek dia. Kan bisa minta gratis. Tinggal masang muka melas ke bapak nya, beres udah" Gumam zi sambil meraih handphone nya dari saku samping koper nya.

"Ah tae lah.. Lowbet pula" Tak lama handphone zi pun mati. Sungguh naas dan tak ada harapan lagi. Ia lalu menekuk kan badannya ke arah lutut kakinya dan menenggelamkan wajahnya. Ia mulai mengantuk dan..

"Ketua.. "

Zi kaget dengan kedatangan bimo dan beni yang ia tau adalah bodyguard si kakek. Dia celingukan mencari keberadaan si kakek . "Dimana kakek?" Tanya zi masih dengan matanya yang mengelilingi taman mencari si kakek. "Tuan zacky tidak disini". Sela Bimo yang melihat zi celingukan.

"Lalu untuk apa kalian ke taman ini. Dan siapa yang kalian panggil Ketua tadi? Apa kalian berkhianat?"pertanyaan zi yang agak mulai marah. Karena zi sangat benci dengan pengkhianatan. Dia trauma dengan ayahnya yang mengkhianati ibunya itu.

"Kami sama sekali tidak berkhianat Ketua, mulai saat ini kami bukan lagi setia pada tuan zacky. Anda adalah Ketua kami. Dan kami akan mengabdi pada Ketua sampai anda sendiri yang membuang kami."

Wait

Wait

Wait

"Hidup ku sudah kacau gara-gara tuan kalian, dan sekarang kalian memanggilku Ketua serta mengabdi pada bocah seperti ku, kalian gila haha" Jawab zi sambil menyeringai merasa ia akan di bercandai lagi oleh si kakek. "Oiia lalu siapa tuan zacky yang kalian maksd itu?" Lanjut zi memanjangkan obrolan agar ia di temani mereka di taman itu.

"Orang yang anda sebut sebagai kakek itu adalah tuan Zacky Julio Hanamoto. Dia.. "

"Apaaa..??" Zi terkaget hingga berdiri dari tempat duduknya. "Jangan bilang bahwa ia tuan Hanamoto asli Jepang penyuplay sab* terbesar disana! Dan jangan bilang juga bahwa ia itu mafia terkuat yang sering di beritakan di media, yang menikah dengan warga Indonesia bernama nona mi.. "

"Iya benar nona Mita Maulida. Anda yang juga anggota gengster sudah pasti tak asing dengan kisah tuan zacky. Karna Ketua dari Miracle adalah penggemar berat tuan zacky namun ijinkan saya untuk melanjutkan cerita saya. "

Mereka lalu menceritakan tentang awal ketakutan tuan zacky ketika anak buahnya tertangkap basah di Bangkok. Lalu tuan zacky yang menitah romi untuk mengetes mental zi hingga akhirnya zi di lantik sebagai ketua Kartel Kenzi terbaru. Dan beritanya sudah tersebar pada anak buah tuan zacky di Jepang, Vietnam dan Bangkok.

"No.. No.. No.. Enak sekali kakek itu memutuskan sebelah pihak saja. Apa kalian buta aku ini masih SMA. Pengen pacaran aja belom kesampean dan sekarang disuruh ngurus bisnis haram kakek tua itu. Benar-benar ga ada otak memang" Kesal zi karena dia tau jika sudah melantik dirinya, otomatis dia adalah ketua Mafia yang bila tertangkap, ia langsung di hukum mati.

"Kami tak lagi memanggil ayah kepada tuan zack. Karena anda adalah Ketua kami yang baru. Jadi ijinkan saya untuk mengantar anda pulang untuk beristirahat. Kami sangat tau anda sangat rajin ke sekolah. Besok setelah pulang sekolah, tuan zack akan menceritakan segalanya pada ketua".

"Tidak, aku tidak ingin pulang. Susah payah aku panjat pager biar ga di omelin mamah, tapi sekarang kalian memaksa ku pulang. Jika aku ketua kalian yang baru, maka ku perintahkan kalian untuk pulang dan jangan ganggu urusanku" Titah zi kesal sambil merentang kan jari telunjuknya mengusir para bodyguard itu.

"Maaf ketua. Kami harus benar-benar memastikan anda pulang dan beristirahat . Jangan takut ketua, kami akan mengantarmu pulang ke rumah anda. Bukan kerumah orang tua anda. Tapi kediaman milik KARTEL KENZI." kali ini beni yang mulai ikut berbicara pada zi.

"Tapi itu rumah kakek.. "

"Tidak ketua. Saat ini semua yang tuan zack punya adalah milikmu. Bahkan tuan zack tak berani lagi menyentuh mobil kesayangannya, ketua. Maka ikutlah dengan kami dahulu".

"Hmmm sudahlah aku tau kakek hanya gabut dan ingin punya teman bermain. Berhubung aku tak tau harus kemana, aku akan ikut kalian. Aku tau yang kalian katakan itu hanya bualan saja".

Zi akhirnya mengikuti para bodyguard membawa serta kopernya. Berharap ia akan segera tertidur karena kakinya yang sudah mulai lecet karena perjalanan jauh.