Lana berdiri di tengah arena besar, tempat final turnamen Velocity World Circuit akan berlangsung. Sorakan penonton menggema di seluruh stadion, tetapi tekanan yang dirasakannya kali ini jauh lebih besar dari sebelumnya. Kemenangan di babak sebelumnya bukan hanya memberikan popularitas, tetapi juga menempatkannya di bawah sorotan musuh yang lebih kuat.
Aurora menghampirinya dengan ekspresi serius. "Aku baru dapat laporan. Viktor tidak akan bermain bersih kali ini. Mereka sudah menanam lebih banyak jebakan, dan kabarnya ada pembalap baru yang sangat berbahaya."
"Berbahaya seperti apa?" Lana bertanya, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.
"Mereka menyebutnya 'Phantom'. Tidak ada yang tahu siapa dia, tapi dia selalu menang dengan cara yang... tidak biasa. Dia tidak hanya cepat, tapi juga mematikan," jawab Aurora sambil menunjukkan data balapan sebelumnya.
---
Rencana Viktor
Di tempat lain, Viktor duduk di ruang kontrol dengan layar besar menampilkan jalur balapan final. Di sampingnya berdiri Phantom, pembalap misterius dengan helm hitam mengkilap yang menutupi seluruh wajahnya.
"Tugasmu sederhana," Viktor berkata dengan nada dingin. "Hancurkan Lana. Aku tidak peduli bagaimana caranya. Pastikan dia tidak pernah menyentuh garis finis."
Phantom hanya mengangguk tanpa sepatah kata pun, menyalakan mesin mobilnya yang tampak seperti bayangan kegelapan.
---
Balapan Dimulai
Lana mempersiapkan diri di garis start. Rai, yang biasanya pendiam, memberikan nasihat terakhirnya. "Jangan hanya fokus pada kecepatan. Phantom akan mencoba membuatmu kehilangan kendali. Ingat, balapan ini bukan hanya soal menang, tapi bertahan hidup."
Bendera hijau dikibarkan, dan para pembalap melesat ke depan. Jalur balapan kali ini dirancang untuk menjadi yang paling sulit—kombinasi lintasan lurus berkecepatan tinggi, tikungan tajam, dan medan yang berubah-ubah.
Lana segera menyadari bahwa Phantom berbeda dari pembalap lainnya. Dia tidak hanya cepat, tetapi juga agresif. Di tikungan kedua, Phantom hampir menabraknya keluar jalur, memaksa Lana untuk melakukan manuver mendadak.
"Dia mencoba membuatku panik," pikir Lana, mengingat kata-kata Rai.
---
Sabotase di Tengah Lintasan
Di putaran ketiga, jebakan Viktor mulai terlihat. Sebuah perangkat elektronik tersembunyi di jalur lurus memancarkan sinyal yang mengacaukan sistem kontrol mobil Lana. Dashboard Black Phoenix berkedip-kedip, dan mesin mulai kehilangan daya.
"Aurora, aku kehilangan kendali!" Lana berteriak melalui headset.
"Aku sedang mencoba memulihkan sinyal! Tetap tenang!" jawab Aurora dengan panik.
Sementara itu, Phantom mendekat dengan kecepatan mengerikan, siap menghantam Lana keluar dari lintasan.
---
Pertarungan di Udara Terbuka
Lana berhasil memulihkan kendali di detik terakhir, tetapi Phantom tidak menyerah. Mereka memasuki jalur Sky Loop, sebuah lintasan spiral yang menggantung di udara. Penonton menahan napas saat kedua mobil itu berkejaran di jalur sempit yang hanya cukup untuk satu kendaraan.
Phantom mencoba menabrak Lana lagi, tetapi kali ini dia siap. Dengan kecepatan dan presisi yang sempurna, Lana memanfaatkan momentum untuk melompati Phantom di tikungan tajam, membuat mobilnya meluncur di depan.
"Kau harus lebih dari itu untuk menghentikanku," Lana berbisik pada dirinya sendiri.
---
Kejutan Terakhir
Saat balapan mendekati garis finis, Phantom menunjukkan trik terakhirnya. Dia menekan tombol di dashboard, dan sayap kecil terbuka di sisi mobilnya, memberinya dorongan tambahan yang membuatnya melesat melewati Lana.
"Apa itu?" Lana terkejut melihat teknologi yang belum pernah dia temui sebelumnya.
Aurora berteriak melalui headset. "Itu ilegal! Itu melanggar semua aturan turnamen!"
Namun, sebelum Lana bisa merespons, Phantom memutar mobilnya dengan cara yang aneh, memblokir jalannya dan memaksa mereka berdua melambat.
Di layar besar, penonton menyaksikan sesuatu yang tak terduga—Phantom membuka helmnya, memperlihatkan wajah seorang pria yang sangat dikenal Lana.
"Tidak mungkin..." Lana terkejut, matanya melebar.
"Lana," kata Phantom dengan suara berat. "Ini aku. Ayahmu."
---
Cliffhanger
Lana terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Penonton bersorak, tidak menyadari drama yang terjadi di dalam lintasan.
"Kau... kau seharusnya sudah tiada," Lana akhirnya berkata, suaranya gemetar.
Phantom—atau pria yang mengaku sebagai ayahnya—tersenyum samar. "Ada banyak hal yang belum kau ketahui, Lana. Dan Viktor adalah kunci dari semuanya."
Sebelum Lana bisa bertanya lebih jauh, Phantom melesat ke depan, meninggalkan Lana di tengah jalur dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
---