Chereads / Sèdingin Àngin / Chapter 3 - moment

Chapter 3 - moment

Malam dan sunyi, tanpa sebuah kata maaf.

Aleya dan Elvano kembali berteman tanpa adanya perdebatan.

"Aku ga boleh kaya dulu lagi".

"Sama siapa dia, aku harus dukung dia". Ujar Aleya di tempat tidur kesayangan nya.

Ting, sebuah notifikasi favorit.

"Udah tidur?". Elvano

Aleya langsung membalas pesan tersebut.

"Belum, masih sore ini mas". Jawab Aleya

10 menit berlalu

"Iya sih, btw aku satu jurusan sama temen aku itu". Jawab Elvano

"Wihh, bucin nih". Ujar Aleya dengan hembusan nafas kasar nya

"Ngga, aku sama dia cuma temenan". Jawab Elvano

"Cuma temen, tapi kalian komitmen"

"Iya kan". Jelas Aleya

"Um.. iya". Jawab Elvano

Aleya tidak langsung membalas pesan dari Elvano, ia ingin menenang kan dirinya.

Dengan membuka Apk Stream, Aleya di perlihatkan video video lucu, sehingga suasana hatinya sedikit membaik.

"Kalau boleh jujur". Jawab Aleya tanda membalas pesan Elvano

"Dia cantik, menarik, dan.. aku tau alasan kamu suka sama dia". Jelas Aleya

"Hm.. iyah". Jawab Elvano

"Kamu gimana". Lanjut Elvano

"Apa nya?". Jawab Aleya singkat

"Kamu sama siapa sekarang ?". Jelas Elvano.

"Aku.. sama Alvin".

"Kamu dulu bilang ke Alvin (cobain pacaran sama Aleya) gitu kan". Grutu Aleya

"Kamu sama Alvin? Gara gara aku?". Jelas Elvano

"Um.. iya".

"Tapi setelah aku jalanin, dia baik, walaupun cemburuan, posesif, kayaknya aku suka dia, tapi gatau berapa persen". Jelas Aleya

"Wah". Jawab Elvano

Aleya tidak membalas pesan Elvano, hatinya.. sedikit kecewa.

"ARGGHHH"

"MULAIII LAGII"

"KENAPAAA MASIHH CEMBURU!!".

"KENAPAA LEYAAA". Grutu Aleya di balik selimut lucu nya.

"Kenapa, kenapa kaya gini" lirih Aleya

"Dia cuma temen kamu leyaa". Ujar Aleya

Aleya membuang selimut yang menutupi tubuh dan wajah nya.

Dengan nafas tersengal, Aleya mengambil gitar yang berada di samping meja belajar nya. Setelah mengambil gitar, Aleya duduk di ujung tempat tidurnya.

"Huffffffffffffftttttttttt". Aleya

Aleya memainkan senar gitar kesukaan nya.

"Lagu ini.. untuk dia".

"Yang tidak lagi ada di tangan aku". Ujar Aleya dengan lirih

(Juicy-Tak di tangan ku)

Terang disini cepat

Disana gelap

Kau masih tertidur lelap

Hanya bisa berharap

Engkau disana

Baik baik saja

Siapa yang jadi bahu saat kau perlu

Menangis terluka di payung rindu

Apa ada yang bisa ambil peranku

Menjaga dirimu, yang kini tak di tanganku

Haaaa.Haaaa.aaa

Tapi tak perlu cemaskan aku

Dan bertanya-tanya

Siapa yang jadi bahu saat kau perlu

Menangis terluka di payung rindu

Apa ada yang bisa ambil peranku

Menjaga dirimu, yang kini tak di tanganku...

Aleya terdiam, mengusap air yang membasahi pipi manis nya.

"Kenapa nangis...". Lirih Aleya sambil menutupi mata merah nya.

Dada nya semakin sesak.

Nafas nya tersengal.

Tubuhnya merasakan sakit.

"Dia.."

"Bukan siapa siapa! Leyaa!!". Lirih Aleya

Dengan air mata yang terus mengalir..

Ting!!

"Kamu sama siapa aja terserah, asal kamu bahagia Leya". Elvano

Aleya langsung melihat pesan tersebut.

"Aku bahagia El.. , tapi..". Jawab Aleya

"Tapi apa..". Jawab Elvano

"Dia sering cemburu sama kamu, selalu bahas kamu, padahal aku sering bilang, aku udah blokir kamu". Jelas Aleya

"Terus..". Jawab Elvano

"Kalau dia overthinking, dia suruh aku ngobrol sama kamu". Jelas Aleya

"Aku cape, nama kamu selalu disebut" lanjut Aleya

"Hmm". Jawab Elvano

"Sebenarnya.., aku udah blokir Alvin". Jelas Aleya

"Okay.. teruss". Jawab Elvano

"Tapi dia chat aku di semua aplikasi". Ujar Aleya

"Bahkan dia chat abang aku". Jelas Aleya

"Aku cape El..., aku ga suka dia yang kaya gini". Jelas Aleya

"Hmm yaudah, jadi gimana? Keputusan kamu". Ujar Elvano

"Um.. aku udah blokir dia, kalau dia ganggu kamu, jangan di bantu". Ujar Aleya

"Cinta itu ga bisa di paksa Leya, kalau kamu udah cape jangan di lanjut". Jelas Elvano

"Iyaa calon suami orang.. ". Jawab Aleya

"Apalah, kan aku udah bilang."

"Aku sama dia cuma temenan". Grutu Elvano

"Nyenyenye". Jawab Aleya