Senja berganti malam.
Panas Aleya tidak kunjung turun. Badannya semakin panas, kondisinya memburuk.
Aleya dilarikan kerumah sakit terdekat. Dia dirawat dengan beberapa infusan.
"Bu, bisa ikut saya keruangan sebentar". Ujar Dokter Deril
"Baik Pak, apa anak saya baik baik saja?". Tanya Mamah Aleya dengan raut wajah khawatir.
Mamah Aleya berada di ruang kerja Dokter Deril.
"Silahkan duduk, saya ada beberapa pertanyaan". Ujar Dokter Deril
"Iya, ada apa dengan anak saya". Tanya Mamah Aleya
"Apa anak ibu sering muntah? Apa dia sering bilang kalau bagian dada kirinya kadang membuat dia sulit bernafas". Ujar Dokter Deril pada mamah Aleya
"Dia ada penyakit asam lambung, sudah 1 bulan sulit makan sesuatu Dok, dia juga pernah bilang kalau terkadang saat menarik nafas dada kirinya sakit". Jelas Mamah Aleya.
"Anak ibu mengalami Asam Lambung Kronis atau bisa di sebut Gastroesophageal reflux disease (GERD),".
"Hal ini bisa menjadi semakin parah karena jam makan yang tidak teratur, banyak pikiran, dan kemungkinan Aleya memiliki penyakit Paru Paru, hal ini dapat kita liat dengan melakukan X-ray terlebih dahulu ".
"Jika kondisinya semakin memburuk dalam sebulan, anak ibu harus menjalankan oprasi pemasangan LINX, oprasi ini di lakukan untuk pemasangan cincin magnet pada bagian sfinger yang melemah."
"Saya harap ibu dapat memikirkan hal ini dengan baik baik, untuk saat ini, hanya ini yang bisa saya sampaikan". Jelas Dokter Deril kepada mamah Aleya
"Tolong, lakukan saja yang terbaik untuk me-nyembuhkan anak saya". Sahut Mamah Aleya.
Suasana yang membuat orang tua Aleya merasakan sakit.
Pagi hari kemudian,
"Mamah...". Lirih Aleya
Tidak ada satu orang pun dikamar Aleya.
Ayah Aleya bekerja, dan mamah nya mengambil baju ganti untuk Aleya.
Mata Aleya mulai terbuka perlahan. Tidak ada seseorang yang dia lihat. Bahkan kakanya
Sakit ditubuhnya, membuat tubuh Aleya lemas, tidak ada yang bisa dia lakukan.
Sesak didadanya dan sakit pada lambungnya..
Kalimat yang dirasakan Aleya saat ini.
Tetesan embun mengalir pada pipi manis nya.
Sepi,
Tapi rasa sakitnya membuat hal itu biasa saja.
3 jam berlalu..
"Sayang.. maaf ya tadi mamah tinggal untuk ambil pakaian ganti buat kamu". Jelas mamah Aleya
"Iyahh, aku gak apa apa kok". Sahut Aleya pelan
"Mamah udah makan?". Tanya Aleya pada Mamah nya
"Mamah gpp, kamu jangan mikirin mamah, kamu pikirin kondisi kamu dulu". Jawab Mamah Aleya dengan senyum tipis dan mata embun nya
Aleya merasakan kesedingan mamah nya.
"Mamah..".
"Mamah jangan mikirin aku, mamah harus jaga kondisi mamah, mamah jangan sakit, mamah harus makan yah". Ujar Aleya dengan senyum manis nya.
"Iya sayang.., tadi suster udah ke sini belum?". Tanya Mamah Aleya
"Udah tadi dia ganti infus-an aku". Jelas Aleya
"Gimana kondisi kamu, apa yang kamu rasakan". Tanya Mamah Aleya
"Sakit...". Jawab Aleya singkat tapi menusuk hati Mamahnya
"Yaudah, kamu istirahat lagi aja ya, mamah udah bilang untuk beberapa hari ini kamu izin ga masuk kuliah". Ujar Mamah Aleya sambil mengelus kepala Aleya.
"Maaf ya mah, kalau aku ngrepotin mamah". Ujar Aleya lirih
"Ga boleh ngomong gitu, kamu anak mamah okay.."
"Anak mamah pasti kuat". Ujar Mamah Aleya.
Aleya perlahan menutup matanya, dan suara yang Aleya dengar perlahan menghilang.