Hari ini adalah hari ulang tahun pemilik wajah sedingin angin, seseorang yang aku kenal lewat sosial media dengan nama Elvano Nathan Thomi.
"Bikin apa yah".
"Um.. ldr, bikin kado apa??".
"Puisi kali yah, atau... novel".
"Kalau novel kelamaan sih, um..".
Percakapan yang hanya di dengar oleh seorang remaja bernama Aleya Anatasya Angelyn.
"Yaudah bikin puisi aja" ujar Aleya di depan laptop kesayangan nya.
Aleya langsung menuliskan sebuah puisi yang indah dan bermakna
Puisi yang menggambarkan sesosok laki laki berwajah sedingin angin, yang ia temui di sosial media nya
{Seperti takdir benang merah. Aku menulis cerita ini tanpa kata marah
Seperti senja yang indah. Namun hadir mu bagaikan gerhana bulan merah
Selamat ulang tahun. Semoga senyum mu terus merekah
Bak bunga edelwiss yang indah
Untuk kamu pemilik wajah sedingin angin. Semoga bertemu wanita yang kamu ingin.
Tetap menjadi tokoh cerita ini.
Meski cinta mu..
Tidak sampai ke sini.}
"Um.. terlalu sedikit gak yah". Grutu Aleya pada puisi nya.
"Harusnya sih cukup😕". Ujar Aleya pada puisinya
Aleya Anatasya Angelyn, seorang remaja yang menyukai kesenian.
Aleya suka melukis, membuat puisi, novel, dan bernyanyi. Sekaligus anak terakhir dari keluarga cemara.
Aleya telah menyelesaikan puisi nya dan langsung mengirimkan nya kepada Elvano Nathan Thomi.
"El aku ada puisi buat kamu". Ujar Aleya
"Puisi apa?". Jawab Elvano
"Ini baca!!" Grutu Aleya
Elvano membaca puisi yang di berikan Aleya pada nya.
"Bagus, makasihhh". Ujar Elvano
"Gitu aja?". Grutu Aleya
"Um.. puisi nya bagus, baru pertama kali di kasih puisi, keren juga". Ujar Elvano
"sama sama". Jawab Aleya dengan senyum kecil nya.
Tidak ada balasan dari Elvano.
Namun Aleya memberikan sedikit pengakuan
"El.. aku.. suka sama kamu". Ujar Aleya
"Leya, aku.. suka sama temen aku". Ujar Elvano
"Um.. siapa?" Jawab Aleya dengan senyum yang mulai memudar
"Namanya Azura, dia temen deket aku". Ujar Elvano
"Um.. yaudah gapapa". Jelas Aleya
"Maaf yah". Jawab Elvano
"Gausa minta maaf, kamu suka sama siapapun yaudah, hak kamu". Jelas Aleya
"Makasih". Jawab Elvano.
/anda memblokir nomer ini
Dengan tatapan kosong dan keputusan yang Aleya ambil tanpa berfikir.
Aleya terdiam, tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutnya.
Namun tetesan hujan melawati wajah cantiknya.
Dengan nafas yang tersengal.
Aleya menutupi wajah dengan jaket kesayangan nya.
"Arghhhhhhhhhhhhhh". Teriak Aleya di dalam kamar nya.
"KENAPAAA GUA CONFESSSS". Teriak Aleya dengan nafas sesak nya.
"Leyaaaa BODOHHH". Teriak Aleya dengan menjambak rambutnya
"Lebih baik.. ga tau kebenaran nya leyaa" lirih Aleya
15 September.. Awal dari kisah Aleya Anatasya Angelyn.