Xian Yu dan Mei Ling mulai mendaki Gunung Tianlong dengan hati-hati. Setiap langkah mereka semakin membawa mereka lebih dekat ke puncak yang diliputi kabut tebal dan udara yang semakin tipis. Di sepanjang jalan, mereka mendapati berbagai jebakan yang tampaknya sengaja dipasang untuk menghalangi siapa pun yang berusaha mencapai puncaknya. Namun, dengan keterampilan bertarung dan pengetahuan mereka, mereka berhasil melewati semua rintangan tersebut.
"Gunung ini sepertinya tidak hanya dijaga oleh alam, tapi juga oleh kekuatan yang lebih besar," kata Mei Ling, memandang sekeliling dengan cemas. "Kita harus sangat hati-hati, Xian Yu. Puncaknya penuh dengan aura yang sangat kuat."
Xian Yu mengangguk. "Aku bisa merasakannya. Tapi kita sudah terlalu dekat untuk mundur sekarang."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan tekad yang semakin bulat. Setiap beberapa langkah, mereka menemukan lebih banyak petunjuk tentang keberadaan Peta Takdir yang mereka cari. Di sepanjang jalan, mereka juga menemukan prasasti-prasasti kuno yang berisi tulisan-tulisan misterius. Mei Ling mencoba memahaminya, namun tulisannya terlalu rumit, seperti menggunakan bahasa kuno yang hampir terlupakan.
"Sepertinya kita bukan satu-satunya yang mencari artefak ini," kata Mei Ling, dengan nada serius. "Mungkin ada orang lain yang sudah mencapai tempat ini sebelum kita."
Xian Yu tetap diam, memperhatikan setiap gerakan dan tanda-tanda yang ada. Tiba-tiba, dari kegelapan, muncul bayangan gelap yang melesat ke arah mereka dengan kecepatan luar biasa. Xian Yu langsung bereaksi, melepaskan Api Huo Long untuk menangkis serangan tersebut, tetapi bayangan itu dengan mudah menghindar.
"Siapa kamu?" teriak Xian Yu, menyadari bahwa ini bukan sekadar penjaga biasa.
Bayangan itu berhenti di depan mereka, muncul sebagai sosok tinggi dengan mata yang memancarkan cahaya berwarna merah menyala. "Aku adalah penguasa Gunung Tianlong," suara pria itu bergema, "Dan siapa pun yang berani mendaki ke puncak ini harus menghadapi ujian sejati."
"Ujian?" tanya Mei Ling, menahan kekhawatiran yang muncul di hatinya. "Kami hanya mencari Peta Takdir. Kami tidak bermaksud untuk mengganggu."
Pria itu tersenyum, tetapi senyumannya terasa dingin. "Peta Takdir tidak akan jatuh ke tangan orang yang tidak layak. Sebelum kamu dapat mengaksesnya, kamu harus membuktikan bahwa kamu memang memiliki takdir yang besar. Lalui ujian ini, atau tinggalkan gunung ini selamanya."
Xian Yu merasa ketegangan semakin meningkat. "Apa ujian itu?"
Pria itu mengangkat tangannya, dan seketika seluruh udara di sekitar mereka berubah. "Ujian adalah pertempuran melawan takdirmu sendiri. Setiap jiwa memiliki bayangannya, dan bayangan itu akan keluar untuk menantangmu."
Tiba-tiba, dari dalam bayangannya, muncul sosok lain yang tampaknya adalah Xian Yu—tapi ini bukan dirinya. Ini adalah bayangan dirinya yang lebih gelap, dengan tatapan penuh kebencian dan api yang jauh lebih ganas. Sosok itu mulai tertawa, suara tawa yang terdengar seperti guntur di langit.
"Inilah ujian sejati, Xian Yu. Aku adalah bayanganmu yang lebih kuat. Aku adalah sisi gelap yang selama ini kamu hindari. Sekarang, hadapilah aku!"
Xian Yu terkejut. "Ini tidak mungkin!" pikirnya, merasakan gelombang emosi yang menghantam dirinya. Ini adalah dirinya yang lebih gelap, sisi yang selama ini ia coba tutup-tutupi. Sekarang, bayangannya muncul untuk menghadangnya.
Mei Ling berdiri di sampingnya, siap untuk membantu. "Xian Yu, kamu tidak sendirian. Aku akan membantumu!"
Namun, bayangan Xian Yu tertawa lebih keras. "Kamu tidak akan bisa menang, Xian Yu. Aku adalah bagian dari dirimu. Kamu tidak bisa mengalahkan dirimu sendiri."
Dengan keberanian yang baru, Xian Yu menatap bayangan itu. "Mungkin aku tidak bisa mengalahkan diriku sendiri, tapi aku bisa mengendalikannya."
Tanpa ragu, Xian Yu mengeluarkan seluruh kekuatannya. "Api Huo Long!" teriaknya, mengarahkan kekuatan api yang lebih besar dari sebelumnya ke bayangan dirinya. Namun, bayangan itu dengan mudah menghindar dan melancarkan serangan balik yang mematikan.
Pertarungan yang terjadi adalah cermin dari perjalanan Xian Yu sendiri—sebuah pertempuran melawan kelemahan, ketakutan, dan keraguan dirinya. Setiap serangan, setiap langkah yang dia ambil adalah untuk menunjukkan bahwa ia tidak akan pernah menyerah, tidak akan membiarkan sisi gelap dirinya menguasainya.
Pada akhirnya, setelah pertempuran panjang dan penuh emosi, Xian Yu berhasil menumbangkan bayangannya, mengalahkan ketakutan yang menghalangi jalannya. Api yang ia kendalikan kini menyatu dalam dirinya, tidak lagi sebagai ancaman, tetapi sebagai kekuatan yang melindunginya.
Bayangan itu menghilang, dan pria misterius yang mengawasi ujian tersebut mengangguk, tampak puas dengan hasilnya. "Kamu telah lulus ujian, Xian Yu. Sekarang, kamu layak untuk melihat takdirmu."