Setelah menemukan Peta Takdir, Xian Yu dan Mei Ling berdiri di puncak Gunung Tianlong, memandangi peta tersebut dengan perasaan campur aduk. Meskipun Peta Takdir menunjukkan jalan yang lebih jelas, Xian Yu merasa ada sesuatu yang hilang. Peta itu hanya memberi petunjuk, namun apa yang sebenarnya harus dia lakukan masih membingungkan.
"Peta ini menunjukkan arah, tapi bukan tujuan akhir," pikir Xian Yu. "Aku harus mencari lebih banyak petunjuk. Takdirku tidak akan datang dengan mudah."
Mei Ling mendekat, merasakan ketegangan yang ada. "Apa yang kamu pikirkan, Xian Yu?" tanyanya dengan lembut.
Xian Yu menatap peta itu lagi. "Aku harus pergi ke tempat yang ditunjukkan di sini. Ada sebuah lokasi di luar sana yang tampaknya penting, dan hanya dengan mencapainya aku akan mengetahui lebih banyak tentang takdirku."
Mei Ling mengangguk. "Aku mengerti. Jika itu yang kamu yakini, aku akan menemanimu."
Xian Yu dan Mei Ling memulai perjalanan mereka ke tempat yang ditunjukkan oleh Peta Takdir. Petunjuk tersebut mengarah ke sebuah wilayah yang jauh di luar kerajaan mereka, ke wilayah yang dikenal sebagai Lembah Jianying, tempat di mana banyak legenda mengisahkan keberadaan Sekte Hei An, sebuah sekte kuno yang memiliki kekuatan yang jauh melampaui sekte-sekte lainnya.
"Sekte Hei An?" kata Mei Ling dengan wajah khawatir. "Tempat itu sangat berbahaya. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana. Bahkan para kultivator dari kerajaan-kerajaan besar enggan untuk mendekat."
"Aku tahu. Tapi Peta Takdir ini menunjukkannya," jawab Xian Yu dengan tegas. "Aku harus menghadapinya. Aku harus tahu lebih banyak tentang diriku, tentang kekuatan yang ada dalam diriku."
Mereka melanjutkan perjalanan, semakin jauh ke wilayah yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Selama perjalanan, mereka bertemu dengan berbagai macam tantangan—badai pasir yang menerjang, hewan-hewan buas yang menyerang tanpa ampun, serta fenomena alam yang tidak bisa dijelaskan oleh siapa pun.
Di tengah perjalanan, Xian Yu merasakan sesuatu yang aneh. Ada kekuatan yang mengalir melalui tubuhnya, semakin lama semakin kuat, seperti ada sesuatu yang sedang membangkitkan kekuatan dalam dirinya.
"Apa yang terjadi?" pikir Xian Yu. "Aku merasa kekuatan ini semakin menguasai diriku."
Mei Ling memperhatikan perubahannya dengan cermat. "Xian Yu, hati-hati! Kekuatanmu semakin meningkat, tapi itu juga berarti ada bahaya yang lebih besar yang akan datang."
"Aku tahu," kata Xian Yu, dengan tatapan tajam. "Tapi aku harus menghadapinya. Aku tidak bisa mundur sekarang."
Saat mereka semakin dekat dengan Lembah Jianying, suasana di sekitar mereka berubah menjadi lebih gelap dan suram. Udara terasa lebih berat, dan tanah di bawah kaki mereka terasa lebih padat dan dingin. Mereka berhenti sejenak untuk mempersiapkan diri.
"Kita sudah dekat," kata Mei Ling. "Jika kita melangkah lebih jauh, kita tidak akan bisa mundur. Kamu yakin dengan keputusanmu?"
Xian Yu menatap lembah di depan mereka dengan hati yang penuh tekad. "Aku sudah siap."
Mereka melangkah lebih dalam, memasuki Lembah Jianying yang penuh misteri. Di dalam lembah ini, mereka menemukan reruntuhan bangunan kuno yang tampaknya berasal dari zaman yang sangat lama. Di antara reruntuhan tersebut, ada sebuah batu besar yang bercahaya redup, seolah menunggu untuk ditemukan.
Xian Yu mendekati batu itu dengan hati-hati. "Ini dia… ini yang ditunjukkan oleh Peta Takdir." Tangannya terulur untuk menyentuh batu itu.
Tiba-tiba, sebuah suara gemuruh terdengar, dan bayangan gelap muncul dari dalam batu itu. Seorang pria misterius dengan mata merah menyala, mengenakan jubah hitam yang terbuat dari energi gelap, muncul dari dalam batu tersebut.
"Kamu akhirnya sampai juga," suara pria itu terdengar dalam pikiran Xian Yu. "Aku adalah penjaga terakhir dari Sekte Hei An. Takdirmu dan takdir dunia ini saling terkait. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak, kamu harus melewati ujian terakhir."
Xian Yu mempersiapkan diri. "Apa ujian itu?"
Pria itu tersenyum dingin. "Ujian ini bukan hanya tentang kekuatan fisik. Ini adalah ujian untuk hati dan jiwa. Kamu harus menghadapi kegelapan di dalam dirimu sendiri. Hanya dengan itu, kamu akan bisa memahami takdirmu dan kekuatan yang sebenarnya."
Xian Yu merasakan hawa dingin yang menyelimuti dirinya. "Aku siap. Aku tidak takut lagi."