Xian Yu merasakan perubahan besar dalam dirinya setelah ujian di Lembah Jianying. Kegelapan dalam dirinya sudah dihadapi dan dia kini merasa lebih kuat, lebih fokus, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Namun, meskipun telah berhasil mengatasi ujian, hatinya masih dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Takdirnya, yang telah ditunjukkan oleh Peta Takdir, masih tersembunyi di balik misteri besar.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" pikir Xian Yu, sambil menatap pria misterius yang masih berdiri di hadapannya, tersenyum penuh makna.
Pria itu, yang sebelumnya merupakan penjaga Sekte Hei An, mengangkat tangannya dan batu besar yang bercahaya redup itu mulai bergetar. Tiba-tiba, permukaan batu itu terbelah, memperlihatkan sebuah tulisan kuno yang bercahaya dalam warna emas.
"Ini adalah jalanmu, Xian Yu," kata pria itu dengan suara berat. "Jalanmu telah dipilih oleh takdir. Peta Takdir ini hanya memberi petunjuk, namun kamu harus mencari kebenaran di baliknya. Ingat, kekuatan terbesar terletak pada pengendalian diri. Kamu akan menghadapi banyak lawan, dan takdir dunia ini ada di tanganmu."
Xian Yu mendekati batu yang terbuka tersebut. Dalam sekejap, sebuah kilatan cahaya terang menyelimuti dirinya, dan tiba-tiba gambaran sebuah dunia yang sangat luas muncul di depan matanya. Sebuah dunia yang penuh dengan kerajaan-kerajaan yang bersaing, sekte-sekte yang penuh ambisi, dan kekuatan yang luar biasa.
"Dunia ini lebih besar dari yang aku bayangkan," Xian Yu bergumam. "Takdirku… ada di antara mereka."
Pria itu melanjutkan. "Untuk menemukan takdirmu, kamu harus menempuh perjalanan panjang, melalui medan pertempuran dan menghadapi para penguasa yang lebih kuat dari sekedar kultivator biasa. Para keluarga super, sekte-sekte besar, semuanya akan menjadi lawanmu. Tapi jangan khawatir, kamu tidak sendiri."
Xian Yu menatap Mei Ling yang berdiri di belakangnya. "Aku tahu. Aku tidak akan berjalan sendirian. Selama aku memiliki teman dan sekutu, aku bisa menghadapinya."
"Bagus," kata pria itu sambil tersenyum. "Sekarang, jalanmu terbuka. Pilihlah jalanmu dengan bijak."
Dengan sebuah gerakan tangan, pria itu menghilang, meninggalkan Xian Yu dan Mei Ling di dalam lembah yang sunyi.