Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Selembar Surat di Bawah Hujan

🇮🇩AhmadSyauqi
--
chs / week
--
NOT RATINGS
50
Views
Synopsis
Adinda: Perempuan berusia 26 tahun, seorang penulis lepas yang gemar duduk di kafe sambil mengamati orang-orang. Raka: Pemuda 28 tahun, seorang arsitek yang selalu membawa sketsa bangunan dalam buku gambarnya. Adinda dan Raka tidak sengaja bertemu di sebuah kafe kecil di sudut jalan yang menjadi tempat favorit mereka. Awalnya, mereka hanyalah dua orang asing yang duduk di meja bersebelahan. Namun, sebuah insiden kecil menghubungkan mereka, membawa perasaan yang tumbuh di antara ketidaksengajaan.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1 Pertemuan Adinda Dengan Raka

Adinda mengetuk-ngetuk permukaan meja kayu dengan ujung penanya. Hujan deras di luar membuatnya semakin betah menghabiskan waktu di kafe kecil ini. Setiap Jumat sore, dia selalu memilih meja dekat jendela, tempat dia bisa melihat tetesan hujan berlomba-lomba di kaca.

Di sebelahnya, Raka baru saja duduk dengan buku sketsanya. Ia terlihat sibuk menggambar sesuatu sambil sesekali menyeruput kopinya yang masih panas. Tanpa sengaja, angin dari pintu yang terbuka menerbangkan selembar kertas sketsa miliknya ke meja Adinda.

"Maaf, itu punya saya," kata Raka, sedikit canggung saat mencoba mengambilnya.

Adinda mengambil kertas itu sebelum sempat jatuh ke lantai. Matanya terpaku pada gambar sebuah bangunan yang tampak seperti kafe tempat mereka berada, namun dalam versi yang lebih modern dan estetik.

"Ini kafe ini, ya?" Adinda bertanya sambil tersenyum kecil.

Raka mengangguk. "Iya, saya sering datang ke sini. Tempat ini punya suasana yang unik."

Percakapan kecil itu berkembang. Dari membahas kafe hingga membahas hujan, buku favorit, dan impian masa kecil. Waktu berlalu tanpa terasa.

Ketika hujan berhenti, Raka harus pergi lebih dulu. Ia meninggalkan sebuah sketsa kecil di meja Adinda: gambar dirinya sedang menulis, dengan pesan di bawahnya, 'Semoga kita bertemu lagi di bawah hujan.'

Adinda tersenyum, merasa ada sesuatu yang hangat di tengah dinginnya sore itu.