Adinda berdiri di depan gedung pameran, ragu untuk masuk. Ia mengenakan gaun sederhana berwarna biru langit, yang ia harap cukup sopan. Setelah menarik napas dalam, dia melangkah masuk.
Di dalam, ia melihat Raka sedang menjelaskan desainnya kepada sekelompok orang. Begitu mata mereka bertemu, Raka langsung tersenyum dan menghampirinya.
"Kamu datang," katanya, terlihat lega.
Adinda mengangguk. "Aku penasaran ingin lihat hasil karya kamu."
Raka menunjukkan salah satu karyanya, sebuah replika kafe kecil tempat mereka bertemu, tapi kali ini ditampilkan sebagai bagian dari ruang publik yang lebih besar. Ada sebuah pohon besar di depannya, dan di atas meja terukir sebuah kutipan: "Setiap hujan membawa cerita."
"Itu inspirasinya dari kita," ujar Raka pelan. "Aku merasa pertemuan itu bukan kebetulan."
Adinda menatapnya, merasa sulit berkata-kata. Namun, ada sesuatu dalam hatinya yang menguat. "Kalau begitu, mari kita buat lebih banyak cerita di bawah hujan," katanya akhirnya, sambil tersenyum.
Hujan pun mulai turun di luar, dan kali ini, mereka berjalan pulang bersama.