"Mas nanti gimana ke kantornya apa nggak telat ?" Tanya clara saat hampir tiba di kantornya.
"Edward sudah menunggu mas di kantor kamu, mas sengaja memintanya untuk tiba lebih awal agar mas enggak merepotkan kamu, " ujarnya dengan santai.
"Edward ?" Clara mengerutkan dahinya .
"Dia sekretaris mas , dia juga menjadi orang kepercayaan mas selama lima tahun ini." Askara kemudian melepaskan sabuk pengamannya dan mematikan mesin mobil .
Askara mendekati clara hingga berjarak hanya beberapa centi saja
Di genggamnya lembut tangan clara seraya menatapnya penuh arti ." Apa mas bisa memilikimu clara ?."
Deg...
Deg..
Deg...
Jantung clara seakan ingin terlepas dari tempatnya , sebisa mungkin iya mengatur nafasnya di hadapan askara yang masih memegang pergelangan tangannya dengan lembut .
"Ehem ... Aku masuk dulu ya mas mau siap siap meeting ." Dusta clara pada askara .
Askara hanya tersenyum manis pada clara tak ada paksaan yang di lakukannya untuk mendapatkan kepastian dari clara , tak seperti excel yang terlalu agresif pada clara .
" Baiklah ."
Clara pun beranjak keluar dari dalam mobil .
Askara masih menatap clara yang meninggalkannya begitu saja tanpa memberi jawaban padanya.
' Aku akan memilikimu clara' semesta akan berpihak padaku .' guman askara .
Sebelum memasuki mobil pribadinya.
Setibanya di ruang kerja...mbak reni segera menemui clara mengingatkan kembali jadwal jadwal penting yang harus iya hadiri
Serta segala persoalan mengenai perusahaan.
"Bu. Besok pagi jam 10 pembukaan acara penggalan dana bersama THE GOLD BOUTIQUE dan di lanjutkan meeting bersama CEO ALEXANDER GRUP.
" Sambil membuka lembaran agenda kecil yang ada di tangannya mbak reni berucap.
" Apa ada yang lain mbak ?". Clara menatap mbak reni . " Untuk besok hanya itu saja bu ." dengan cepat mbak reni menjawab. Clara mengangguk dengan mata yang masih tertuju pada lembaran kertas yang ada di hadapannya saat ini.
" Bagaimana ide project baru kita mba ?
kenapa sampai saat ini saya belum menerima idenya dari tim GLOW ? Tolong siapkan meeting bersama tim GLOW saya gk mau ide itu di pakai terlebih dahulu dengan perusahaan lain ."
Clara kembali menatap serius pada mba reni .
"Baik bu , saya akan tanyakan segera pada tim GLOW dan menyiapkan bersama mereka." sahut mbak reni sigap .
Dering notifikasi pesan via aplikasi tertentu di handphone clara berbunyi . segera iya membuka pesan masuk di handphone nya.
Wanita itu mengukir senyuman di wajahnya saat membaca isi pesan dari sahabatnya arumi , jemari clara menari nari di atas layar smartphone canggih miliknya .arumi yang berniat mengajak bertemu itupun di sambut riang oleh clara .
****
EKSPRESSO BEAN CAFE 12.35 WIB .
" Selamat datang di EKSPRESSO BEAN CAFE ,mau pesan apa kak ?".
tanya seorang pelayan yang menghampiri clara .
"ICE MOCCACHINO WITH SUGAR , dua ya " clara melempar senyum pada pelayan yang telah rama menyapa .
" enak aja dua ,tiga " suara seorang pria yang clara kenali menyambar perkataannya dari arah depan. Mata clara menatap pada 2 orang yang tengah berdiri di hadapannya dengan tatapan mereka yang sedikit sinis dengan alis yang terangkat ke atas .
" Reza lo dah balik ?
Katanya lo ke bandung ? ." teriak clara yang segera berhambur memeluk reza sahabatnya selain arumi sejak duduk di Bangku kuliah.
Pria denga postur tubuh besar dengan ciri khas yang sedikit kemayu itu memasang wajah sinis pada clara yang terus memeluk dirinya.
"Elo parah ya cel. Sejak kapan lo jadi pintar bohongin kita berdua " ujar brian menatap arumi bersamaan , yang menganggukkan kepala membenarkan perkataan reza
" Pasti lo kan rum yang cerita.
Gue . nggak maksud buat bohongin lo berdua ,cuma gue lagi nunggu waktu yang pas aja buat ngasi kejutan ke lo berdua " clara mengatakan dengan wajah memelas.
" Sama kekasih lo yang tampan itu ?." Cecar reza sekenanya
" Nah lo clara kena kan lo ... Lagian sih punya pacar enggak kenalin ke gue sama reza kita enggak akan merebut pacar ganteng lo kali " sambung arumi mengompori reza .
Clara hanya tersenyum tipis bingung ingin menjawab pertanyaan reza dan arumi seperti apa.
Sejak iya teringat kembali pada kejadian semalam saat berada berdua di dalam lift bersama excel dan membuatnya tersenyum sendiri seperti orang setengah gila.
" Jadi ?." tanya reza
Clara masih terhanyut dalam lamunannya bersama excel hingga tak memperdulikan ucapan sahabatnya yang telah menunggu jawaban dari mulut manisnya .
"Helo clara aprilia....."
Clara yang tersadar segera memalingkan wajahnya dari hadapan reza yang masih menatapnya dengan penuh curiga dan sudut alis terangkat.
"Lo kenapa tadi senyum senyum sendiri clara ? Kesambet lo baru tau ." Lanjut reza .
" Ish apaan sih lo reza sembarangan aja kalo ngomong."
Clara menepuk pelan lengan reza .
"elah ..lo masak nggak paham ian.doi kan lagi kasmaran sama kekasih gantengnya . Tu liat gelagatnya aneh kan ?"
Arumi pun kembali dengan perkataannya yang mungkin ada benernya.
"Jangan mulai deh rum ," ucap clara sembari mengaduk aduk minuman yang ada di gelas dengan sedotan yang terletak di dalamnya.
' apa mungkin perkataan arumi ada benarnya kalau aku sedang kasmaran ? Ah....masa iya sih aku jatuh cinta sama pria dingin kaya mas excel ? sikapnya susah banget di tebak.apa lagi sifatnya yang pemaksa dan suka bertindak semaunya , ngeselin banget bahkan dia beraninya mengambil kesucian bibirku secara tiba tiba ' celine membatin kesal.
"Tuh liat ian doi ngelamun pria ganteng itu lagi. " Ujar arumi santai .
Clara yang menyadari ucapan arumi mengerjapkan matanya beberapa kali dan kembali memakan kentang goreng yang telah di pesan arumi untuk mengembalikan kesadarannya.
"So ? Lo beneran udah ngelupain dia ?." Reza kembali mencecar.
" Lupain aja sih ? Lagian dia enggak pernah ngubungi lo kan
Udah berapa tahun coba dari kejadian itu ?" Tatapan arumi melesat pada iris kecoklatan milik sahabatnya itu.
Wajah yang sedari tadi terpancar bahagia kini tersapu oleh awan gelap yang siap menghiasi pemilik wajah cantik itu.kembali terasa kala pikiran clara berhasil melayang jauh ke 4 tahun silam.
Guratan kekecewaan begitu terlihat jelas hingga membuat kedua sahabat yang sedari tadi memperhatikan seolah ikut tersambar pada kejadian lampau.
" I didn't mean to make you sad.so please forgive me.sist . "
Reza menyentuh kulit tangan clara menatapnya dengan wajah penuh penyesalan.
" Iam fine . enggak perlu giti juga wajah lo , ngeri gue liatnya.
"Hehehe...." Celine terkekeh dan segera memasang wajah tenangnya meski sangat terpaksa.
Suasana kembali ramai dengan kehebohan mereka bertiga , kumpul bertiga seperti kumpul orang sepuluh hebohnya bukan main.
" Boleh ikut gabung ? Sepertinya kalian sangat berbahagia..."
Suara bariton milik pria yang clara kenali.
Seketika menghentikan tawa dari mereka bertiga
"Pucuk di cinta ulam pun tiba ."
Sahut arumi sembari menyenggol tubuh reza dari samping.
Pria kemayu itu menatap excel dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan terpukau . dirinya sangat tidak menyangka bisa bertemu pria yang benar benar sangat tampan bak pangeran negri dongeng.
" Mas excel ? Ngapain mas disini ?"Clara terkejut melihat sosok excel yang tengah berdiri di tepat sebelah kursi tempat duduknya.
Baru di pikiri udah nongol aja dia...guman clara dalam hati .excel pun langsung ikutan duduk bergabung bareng mereka bertiga.
Mas excel ?ngapain kesini