" Mak -sud mas ?" tanya clara gugup.
"Mas akan melamar kamu secara resmi di hadapan kedua orang tua dan keluarga kamu," jawab excel .
Dunia seolah terhenti dengan segala aktivitasnya membuat clara mematung , bibirnya tampak kelu tak tau harus berkata apa. Ada rasa bahagia terselip karena pada akhirnya usaha clara untuk menggagalkan misi sang mama akan berakhir.
Tapi satu sisi clara juga merasa aneh , Bagaimana bisa iya menikah dengan orang yang baru beberapa hari iya kenali .
Sungguh tak masuk di akal , bahkan clara sendiri merasa heran , pada dirinya sendiri kenapa iya tak pernah menolak sentuhan yang di berikan excel sementara iya sendiri pun tak sangat membenci sikap pemaksanya .
'apa aku mulai jatuh cinta padanya ? " Clara membatin.
'ah tidak tidak , mana mungkin aku jatuh cinta sama pria pemaksa seperti dia.
Taa..pi.. aku bisa menerima tawarannya agar mama nggak jadi jodohin aku we..hehehe batin clara terkekeh.
" Bagaimana ? " Suara excel
Membuyarkan lamunan clara ,
" Kasih aku waktu ," sahut clara menundukkan pandangannya .
" Suka nggak suka kamu harus mau.kamu ingat penawaran pertama telah kamu terima. Artinya kamu tetap mengikuti semua mau ku , jika tidak kamu tanggung sendiri akibatnya.
Bahkan aku bisa menghancurkan perusahaan mini itu dengan mata terpejam ." Dengan angkuh excel mengeluarkan kalimat penuh ancaman dengan sorot mata tajam.
Clara kembali terperangah dengan sikap excel yang tiba tiba berubah 180 derajat dalam waktu sekian menit.
Membuat clara bergedik ngeri mendengar ucapannya yang mampu meruntuhkan pertahanannya.
" Hubungin sekretaris mu dan katakan padanya untuk membatalkan meeting hari ini ," titah excel sesuka hatinya .
Clara berdecak kesal menatap pemilik suara dengan sinis.
Kini clara tak ada pilihan selain menuruti perkataan excel dengan terpaksa iya menghubungin mbak reni dan mengatakan padanya untuk membatalkan meeting yang telah di buat dengan berbagai alasan.
"Aku akan melakukan semua kemauan kamu mas tapi dengan syarat yang harus mas penuhi ," clara mengatakan dengan penuh keyakinan .
Excel mengarahkan pandangannya pada clara , tampak jelas dingin seolah menembus mata hati wanita itu yang tengah mengajukan permintaan .
" Sebutkan ," jawabnya datar .
Clara menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan sebelum mengatakan persyaratannya yang iya inginkan.
"Pertama , aku nggak mau ada kekerasan fisik setelah kita menikah dan aku di izinkan untuk tetap bekerja. Kedua , aku mau pernikahan kita sah di mata hukum dan agama , dan mendapat restu dari kedua orang tua kita " dengan lantang clara memberanikan diri mengajukan keinginannya pada excel .
" terakhir, aku mau mas excel nggak memutus kerja sama yang telah kita buat dalam lima tahun ke depan , dan kalau mas mau memutuskan kerja sama perusahaan kita mas harus mengganti rugi sebanyak 250 juta ," clara membuang nafas kasar saat pandangan tajam excel menyoroti kedua matanya.
Excel hanya tersenyum sinis menatap iris kecoklatan milik clara yang juga menatap matanya ,
" Apa hanya hal sepele itu saja ? " Tanya excel datar .
'apaa ? Hanya hal sepele katanya ?'
Padahal aku mengatakan permintaan ini saja dengan rasa khawatir yang luar biasa . Tapi
Dia menganggap ini hal sepele , ck . aku mulai kesal dengan pria di hadapanku ini yang selalu menganggap semuanya mudah , clara membatin.
" Eemm...." Clara mengangguk cepat dan membuang pandanganya dari excel .
"Oke ,enggak masalah, nanti akan aku urus hitam di atas putih dan ingat , mulai saat ini kamu adalah milikku , " sahut excel ringan.
'Dasar licik ,tapi enggak masalah yang terpenting perusahaanku akan berada di posisi yang aman masalah pernikahan biar aku atur , setelah enam bulan pernikahan. Akan aku urus surat perceraian dan segera mendepak jauh pria pemaksa ini dari kehidupanku .
Hahahaha...kau akan kalah dari ku ,' batin clara .
Excel melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
Membelah jalanan ibu kota jakarta yang tak begitu padat ,mengarahkan mobilnya ke salah satu lokasi perumahan elit yang ada di kota jakarta.
Mobil yang di kendarai excel berhenti tepat di depan rumah mewah dengan di disain yang moderen , yang di kelilingi oleh kaca.
Tubuhnya mendekat dengan wajah clara hanya menyisakan sedikit jarak di antara mereka berdua. Seketika jantung clara memompa lebih cepat dari biasanya seakan terlepas dari tempatnya , iya menahan nafas sembari memejamkan kedua matanya saat mencium aroma maskulin tubuh excel dari jarak yang sangat dekat .
" Kamu kenapa ?" Excel melepaskan sabuk pengaman yang masih terpasang di bagian depan tubuh clara , lalu terkekeh saat melihat wajah grogi clara .
Clara sontak mendorong pelan dada excel hingga tubuhnya kembali tersandar di kursi kemudi
"Ayo turun.." excel memerintahkan clara.
Clara dan excel turun dari mobil dan berjalan memasuki pintu utama dari bangunan mewah tersebut.
Tak lama muncul salah satu asisten rumah tangga yang membukakan pintu.
"Selamat datang tuan muda."
sapa seorang asisten rumah tangga yang mengenali sosok excel
" Hai bik sum , mama ada di rumah bik ? Jawab excel .
' haa ? Mama ? Jadi ini rumah orang tua mas excel ? Astaga....harus bagaimana aku nanti .' clara membatin dengan wajah yang kaget .
'ibu ada di dalam tuan , bapak juga ada di dalam ,tadi pagi baru saja tiba ," sahut bik sum.
Excel mengangguk sembari mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan
"Apakah nona ini yang tuan maksud kemarin ,? Sempurna ,sanga serasi sama tuan muda ," bik sum tersenyum pada clara dan excel .
Excel mengedipkan sebelah matanya pada bik sum yang tampak menahan tawa dengan tangan yang menutupi mulut nya. sementara clara hanya tersenyum tipis membalas senyuman bik sum tak mengerti dengan apa yang di maksud oleh bik sum ,bik sum mengangguk pelan dan menutup kembali pintu yang telah di buka nya
"Excel menarik pergelangan tangan clara pelab tanpa memperdulikan sang pemilik yang berdecak kesal.walau pun clara sendiri tak menolak perlakuan excel
****
Sayang ? Kamu datang lebih awal ?" Suara lembut wanita menghentikan langkah clara dan excel . wanita paru baya yang masih terlihat cantik dan segar dengan balutan hijab yang menutupi Kepalanya. Berjalan mengarah pada excel dan mengecup pipi excel secara bergantian.
" Permata hati ku sehat ? "Excel memandangin manik milik wanita paru baya yang ada di hadapannya.dengan senyum yang hangat .
"Mama merasa lebih sehat sekarang karena putra mama telah membawa calon menantu buat mama ," sahut wanita paru baya yang ternyata adalah mama excel .
" Iya aku kesini memang mau membawa calon menantu buat mama ". Ucap excel menatap clara dan meraih pinggangnya dengan lembut membuat tubuh clara semakin mendekat.
Clara merasa canggung ,tak menyangka excel akan secepat ini memperkenalkannya dengan sang mama .
Wanita berhijab itu menatap clara dengan senyuman kagum.
" Clara aprilia tante ." clara spontan menyodorkan tangan kanannya dan segera menempelkan punggung tangan wanita berhijab itu di wajahnya,
Reaksi yang sering iya tunjukkan untuk orang yang jauh lebih tua darinya sebagai tanda penghormatan.
Kamu masih seperti yang dulu ,sopan santun mu pada orang yang jauh lebih tua, selalu terjaga bidadariku ." Excel membatin saat melihat sikap clara pada mamanya .
"panggil mama,mama maya "
Tante maya segera memeluk celine dengan hangat .
Clara kembali terperangah saat tubuh tante maya memeluknya cukup lama dan menatapnya beberapa kali , clara melihat bendungan air mata yang terpendam di sudut sudut mata tante maya