" Tante kenapa ?" Tanya clara spontan saat melihat matanya yang seolah menyimpan kesedihan.
Tante maya menggeleng pelan kemudian menyapukan tangan di wajahnya yang telah di tetesi air mata.
" Excel kemudian merangkul bahu tante maya dari samping dan mengecup lembut ujung kepalanya .
" Jangan panggil tante , panggil mama ya sayang ," mama maya menyampaikan keberatan pada clara .
" Emm ...baik ma...ma ..." Sahut clara pelan seraya mengangguk.
Mereka bertiga berjalan menuju sofa yang terletak di ruang keluarga untuk bersantai ,
Tangan clara masih di genggam erat oleh excel bahkan sesekali menciumin punggung tangan clara tanpa menghiraukan sang empu- nya clara berusaha melepaskan tangannya dari genggaman excel , tapi apalah daya saat tangan yang besar itu semakin mempererat genggamannya.
"Ooo... Ternyata kamu menepati janjimu excel ?". suara bariton seorang pria paru baya menghentikan langkah mereka yang telah sampai di sofa ruang keluarga.
"Aku selalu menempati janjiku pa ," sahut excel dengan santai dan menjabat tangan pria yang di panggilnya dengan sebutan pa .
" Pa ini calon menantu kita wanita yang berhasil meluluhkan hati yang keras seorang Excel ." Mama maya kemudian menyentuh lembut lengan clara seolah , memberi isyarat agar ia mendekati papanya excel .
Clara mendekati papanya excel menjabat tangan lalu menempelkan punggung tangannya di wajahnya seperti yang iya lakukan pada mama maya sebelumnya .
" Clara aprilia om ," ujar clara tersenyum gugup saat brhadapan dengan papanya excel yang tengah duduk di sofa tunggal lengkap dengan kacamata yang tersangkut di batang hidungnya dan majalah yang masih berada di pangkuannya
"Kesopananmu membuat kamu terlihat sempurna nak ," papa alex tampak memandang kagum pada clara yang masih berdiri di hadapannya .
"Clara , panggi papa juga ya , papa alex ?" Sambung mama maya .
Clara mengangguk tersipu malu di hadapan kedu orang tua excel , kegugupannya semakin menjadi saat mama maya menarik pelan tangan clara untuk duduk di sampingnya ,
Papa alex dan excel tampak serius membicarakan tentang .
Bisnis dan perkembangan perusahaan mereka
dan sesekali mereka tertawa kecil. Sungguh pemandangan yang menyejukkan hati saat melihat papa dan anak pria nya akur .
Sementara clara dan mama maya hanya bisa tersenyum melihat keasyikan mereka mengobrol .
"celine juga seorang CEO pa," celetuk excel berhasil membuat senyuman di wajah clara berubah menjadi kecanggungan.
Bagaimana tidak ? pengetahuan clara tentang dunia bisnis masih terbilang minim , mengingat baru satu tahun ini iya menggeluti dunia bisnis dan menjadi pemilik perusahaan .
" benarkah ? Selain cantik kamu juga wanita hebat clara ?" Papa alex kembali memuji clara .
" Iya pa , tapi perusahaan clara baru berjalan satu tahun lebih pa belum lama , pengetahuan clara tentang dunia bisnis juga masih minim pa ." sahut clara mengatakan hal yang sejujurnya.
"Lihat pa betapa sempurnanya calon menantu kita ? Nggak seperti wanita lain yang pernah mama kenal selalu membanggakan dirinya ." Mama maya menyentuh lembut tangan clara .
Bahkan di usianya yang masih 23 tahun dia sudah mempunyai perusahaan sendiri ." Tambah excel yang semakin membuat clara gugup .
Mendengar perkataan mama maya , tampak rona merah di wajah clara muncul secara tiba tiba membuatnya menundukkan pandangannya karena tersenyum malu di saat semua mata tertuju pada clara . terlebih excel yang menatapnya dengan senyuman bahagia yang terpancar dari wajahnya .
"Daddy..."teriak anak kecil berusia 4 tahun yang berjalan cepat menuruni anak tangga lantai dua.
Dengan cepat excel berlari menuju anak perempuan cantik dengan badan yang sedikit gempal , rambut panjang yang tampakTerikat dengan poni tipis yang membuatnya semakin menggemaskan.
"Anak daddy yang cantik. Pelan pelan dong , nanti kamu jatuh ". sahut excel dengan sigap menggendong anak perempuan itu .
Clara terperangah saat melihat anak itu memanggil excel dengan panggilan daddy dan keheranan clara semakin bertambah saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut anak cantik itu.
" apa bidadari cantik itu yang akan menjadi mommy vania dad ?"
Sambil mengarahkan jari telunjuknya pada clara .
'mommy nya ? Apa dia anak mas excel ? Apa aku akan menjadi ibu tiri dari anak cantik itu ? Oh tidak...'
Aku sungguh belum siap jika harus mempunyai anak secepat ini .
Tatapan mata clara segera tertuju pada mas excel yang tersenyum melihat kegusaran nya . banyak pertanyaan yang melintas di benak clara .
Ingin sekali rasanya clara bertanya langsung saat itu pada semua orang yang masih tersenyum menatap mas excel dan gadis kecil cantik yang berjalan mengarah ke sofa.
" Bidadari cantik ? Apakah dia cantik seperti bidadari ?" Tanya mas excel sembari menundukkan vania di sofa tepat di sebelah clara .
"Boleh kah vania panggil nya mommy cantik ? " Tanya vania sembari menyentuh kulit tangan clara dengan tangannya yang begitu lembut.
Clara tersenyum dan membalas sentuhan tangannya dan mencium punggung tangan vania yang sangat lembut .
" tentu " sahut clara .
" Apa boleh aku memanggilmu dengan sebutan princess vania ?" Sambung clara sembari membelai lembut pipi vania .
"Apa aku terlihat cantik seperti princess vania ?" Dengan wajah yang sedikit ragu wanita kecil itu bertanya pada clara .
" Tentu saja , bukan hanya cantik tapi kamu juga pemberani sayang , jadi boleh kah tante panggil kamu princess vania ?"
Tanya clara sekali lagi .
Vania menggeleng cepat dengan kedua tangan yang melipat di bawah dadanya sembari mengerucutkan bibirnya.
Clara terkejut melihat sikap manis vania yang brubah menjadi raut wajah kekesalan .
Khawatir jika ucapannya membuat vania marah , mama maya dan papa alex pun mengerutkan dahinya sembari menatap vania . tak terkecuali excel yang menatap clara dengan sinis seakan menyalahkan wanita itu.
" Apa ada yang salah cantik ?" Tanya excel berjongkok tepat di hadapan vania .
Vania berdehem dan mengangguk kan kepala nya membenarkan pertanyaan excel .
"TANTE , vania nggak suka mendengarnya , vania maunya mommy cantik bukan tante . vania menatap excel dengan penuh keyakinan.
Seketika suasana kembali mencair di iringi tawa yang keluar dari mulut mama dan papa alex .
Clara menghela nafas lega mendengar perkataan vania .
" Baik maafin mommy cantik ya princess vania . mommy cantik janji nggak akan mengulanginya lagi.."
Clara mendekatkan jari kelingking nya kemudian menyilangkan nya pada kelingking imut vania .
Clara kembali di buat terperangah , saat vania tiba tiba memeluknya dengan erat lalu mencium pipi kiri dan kananya secara bergantian . seolah telah terjalin hubungan yang sangat dekat di antara mereka berdua .
Saat itu juga iya melihat sebuah senyuman terbit di bibir excel , senyuman yang menandakan rasa bahagia saat melihat vania memeluk wanita yang iya cintai entah sejak kapan .
Sementara mama maya tampak tersenyum dengan air mata yang telah menetes dari sudut matanya
Membuat clara semakin bertanya tanya apa yang terjadi sebenarnya pada keluarga ini .
Perasaan anak kecil memang tidak bisa di bohongin kamu memang pasangan yang pas untuk excel ?" Ujar papa alex