Chereads / KAU HADIR DI SAAT KU TERPURUK / Chapter 3 - bab 3 excel si pemaksa

Chapter 3 - bab 3 excel si pemaksa

mas EXCEL ? Ngapain mas disini ?" CLARA terkejut melihat sosok EXCEL yang tengah berdiri tepat di sebelah kursi tempatnya duduknya .

"Ooo.... Jadi ini pria yang berhasil membuat sahabatku tersenyum senyum sendiri seperti orang gila." Suara vokal Reza , membuat clara kembali terkejut ,sontak iya melototkan mata pada reza yang .Tengah tersenyum tipis padanya.

" Oh ya ? Benarkah sayang ?"

Excel mengedarkan pandangannya pada clara dengan tangan yang melingkar di bahu wanita cantik itu.

Suara teriakkan kecil dari arumi dan reza membuat clara tak nyaman dan merasa ingin segera keluar dari suasana yang membuat dadanya semakin sesak akibat rasa malu yang tengah menghampirinya .

" Wow...meleleh aku tuh ," ujar arumi pelan clara menepis pelan tangan excel dan menatap sinis seolah meminta excel untuk menyudahi .

Sikap berpura puranya di hadapan kedua sahabatnya arumi dan reza .

" Boleh saya duduk ?" Excel melirik arumi dan reza secara bergantian.

Arumi dan reza seketika menatap clara sembari menaikkan kedua alisnya ke atas .clara yang melihat menggelengkan kepalanya.memberi isyarat pada mereka untuk tidak mengizinkan excel bergabung bersama di meja mereka bertiga.

"Tentu boleh ." Jawab arumi dan reza serentak dan menatap clara dengan senyuman jahil mereka.

Clara yang mendengar ucapan itu seketika menghela nafas lesu.

Entah apa lagi yang akan di lakukan excel , pandangannya ,caranya yang tak terduga membuat clara seakan mati langkah .

Jadi kita panggilnya apa ya ?" Tanya reza dengan kemayu nyaa

" Terserah kalian." Jawab excel santai masih menatap clara dengan pandangan tak terbaca.

Mereka bertiga terlihat asyik mengobrol sikap excel tampak sangat baik dan ramah pada mereka bahkan ia melepaskan tawanya bersama mira dan brian yang tengah menceritakan sifat jelek clara di hadapan excel berbanding terbalik saat sedang bersama clara , sikapnya yang dingin bagaikan lemari es tiga pintu membuat clara berdecak kesal.

Clara memilih tak bersuara menikmati minuman serta cemilan yang telah tersedia di atas meja sejak tadi , membiarkan mereka menertawakannya sesuka hati sekali iya menatap sinis pada kedua sahabatnya mira dan reza . tak lama deringan ponsel clara menghentikan tawa mereka bertiga .

Clara segera berdiri untuk menjauh menerima panggilan dari mbak reni .

" Ya mbak reni ?" Seru clara membuka pembicaraan di telpon .

" Maaf bu mengganggu, saya hanya ingin mengingatkan bahwa satu jam lagi meeting bersama ANGEL BOUTIQUE perihal peluncuran produk terbaru untuk dua bulan ke depan bu," jawab mbak reni perlahan.

"ah sial ? Kenapa aku bisa lupa ?" Guman clara.

"Ok mbak terima kasih sudah mengingatkan saya ." sahut clara pada mbak reni .

" baik bu selamat siang ". ucap mbak reni sebelum iya memutuskan sambungan telpon.

Clara kembali duduk bersama arumi , reza dan excel yang masih serius ngobrol.

"Gue duluan ya , gue ada meeting satu jam lagi kalian bisa terusin aja ngobrolnya." Clara mengambil tas nya dan memasukkan handphonenya di dalam.

" Tega banget sih lo clara , baru juga ketemu sama lo dan pacar ganteng lo ini ,"

Reza memasang wajah cemberut .

Clara hanya mengedipkan kedua bahu lalu menyedot habis minumannya.

Saat clara berdiri dengan cepat excel berdiri di hadapannya denga tatapan yang dingin membuat clara bergidik ngeri dan menelan selivanya.

" Mas yang anter ." ucap excel datar , enggak perlu repot mas .aku bawa mobil sendiri." clara menjawab dengan senyuman manis

Sembari menunjukkan kunci mobilnya di hadapan excel

" Mobil kamu biar supir mas yang bawa , jawabnya santai

Dengan senyuman sinis yang terbit di wajahnya.

"ya udah sih . Bagusan kan kalau lo di antar doi." celetuk arumi

Clara memicingkan matanya dihadapan arumi yang menahan tawanya.

"Awas lo ya ,sana balik kerja.. ini hari pertama lo kerja jangan sampai lo buat kesalahan." Clara menatap arumi dengan nada penuh mengancam.

Wanita berparas cantik itu hanya bisa pasrah dengan perlakuan excel yang selalu memaksakan kehendaknya.clara menaiki mobil Porsche seri terbaru milik excel membuatnya berdecak kagum akan kesuksesan yang di raih excel saat ini.

Bagaimana tidak seorang excel alexander termasuk dalam deretan pengusaha muda yang sukses sejak usianya memasuki dua puluh empat tahun , melanjutkan salah satu perusahaan turu temurun dari sang papa . hingga berhasil menjadi CEO di perusahaan induk miliknya sendiri dan menjadi salah satu pemilik saham terbesar di beberapa perusahaan di dalam negeri maupun di luar negeri , tapi itu menurut informasi dari mbak reni yang clara terima .

"Ehem..." Deheman excel menyadarkan clara dari kekaguman sekilasnya clara mengerjapkan mata beberapa kali menyadari excel yang tengah menatapnya serius .

Excel menghidupkan mesin mobil melaju perlahan meninggalkan cafe yang masih di huni oleh kedua sahabat clara .

" Kamu ikut mas sekarang ."

Excel dengan santainya meluncurkan ucapan itu.

"Nggak bisa mas ,aku mau meeting satu jam lagi ." Clara menjawab.

" Batalkan saja meeting nya. Mas yang akan bertanggung jawab jika ada masalah ,'

Lagi excel memaksa kan kehendaknya pada clara .

" tapi kan nggak -.."

" Aku nggak suka penolakan."

Ekspresi dingin terlihat jelas di wajah sang pemilik.

" Enggak bisa mas . Kamu enggak bisa seenaknya ngatur aku kayak gini.

Aku nggak mau di cap sebagai pimpinan yang suka membatalkan janji janji penting ku seenaknya saja ." Clara dengan nada tinggi nya menatap netra excel yang tengah fokus pada kemudi nya

"batalkan jadwalnya dan ikut dengan ku, nggak ada alasan apa pun ." Excel tetap dengan dingin nya tanpa menatap clara .

Mendengar ucapan excel membuat clara semakin kesal dan tak bisa lagi menahan emosi nya, sedari tadi menyelimuti perasaan nya .

" Memangnya kamu siapa berhak mengatur hidupku ? Aku bukan istrimu yang bisa di atur sesuka hatimu " bentak clara dengan tatapan yang menantang pada excel disusul dengan buliran buliran air mata yang menetes di pipinya.

Excel menghentikan laju mobil yang di kendarai nya secara mendadak , menatap clara dingin dengan sorot mata yang bisa mematikan alih alih takut clara semakin mengeraskan suaranya menyalurkan segala luapan kekesalannya .

" Kenapa diam ? Jawab aku .. jawab teriak clara di sela sela isak kan nya .

Entah kenapa emosi excel menjadi tak terkendali apa mungkin karena fikirannya sempat menembus masa lalunya yang menyedihkan , excel meraup wajah clara dengan tangannya,mendaratkan lumatan hangat di bibir clara yang membuatnya merasakan kembali sensasi yang menggetarkan hatinya , excel mengecup bibir bawah clara dengan gerakan lambat , semakin membuat clara seolah tak ingin mengakhiri sensasi nikmat hingga membuatnya seakan ketagihan.

Sebelum akhirnya excel melepaskan bibirnya yang bertautan bersama clara .

" Aku akan menjadikan mu istri sah ku " seru excel sembari menghapus air mata clara dengan jemari besarnya dengan penuh kelembutan

Clara begitu kaget saat mendengar perkataan excel yang akan menjadikannya istri pria dingin itu.

Membuat matanya membulat sempurna dengan mulut yang sedikit terbuka..