Chereads / Roda Kehidupan Pria Miskin / Chapter 21 - 21. ...

Chapter 21 - 21. ...

saat sedang asik di jewer oleh bu wati. hape ilham berdering menandakan ada panggilan masuk.. bu wati segera melepaskan tangannya dari mereka berdua, segera ilham mengangkat telvonnya.

" Waalaikumsalam. ada apa dek.?" tanya ilham setelah menjawab salam adeknya. ya ternyata yang menelfon safira adek ilham.

" mas kamu ditungguin pak david dirumah, katanya habis maghrib mau langsung berangkat.." sahut safira dari sebrang panggilan.

" ya dek mas pulang sekarang."

" iya mas, ya sudah adek matiin telvonnya. Assalammualaikum."

" Waalaikumsalam."

" ayah. ibu. saya pulang dulu soalnya temen bapak yang mau antar saya sudah nunggu di rumah." pamit ilham dan ilham menatap okta yang wajahnya nampak sendu.. ilham mendekat dan mengecup kecing okta, lumayan lama, dan okta hanya menutup matanya. antara malu sama ke dua orang tuanya di juga sangat sedih akan kepergian ilham..

sedangkan bu wati yang melihat hendak menjewer ilham kembali tapi di tahan oleh ayah ahmad karna ayah ahmad sangat mengerti akan perasaan pasangan, tersebut..

" dek kamu jaga diri kamu baik-baik ya disini, kamu bisa pegang janji mas. dan ayah dan ibu yang jadi saksi akan janji mas sama kamu. Mas berjanji dengan menyebut nama Allah atas niat baik mas, mas akan melamar kamu saat mas pulang nanti jika mas pulang dengan ke adaan sehat dan selamat.." yakinkan ilham pada okta, okta mencoba tersenyum menanggapinya.

" ayah. ibu ilham minta doa agar selamat sampai tujuan, dan pulang dengan kondisi sehat." ucapnya sambil mencium punggung tangan mereka berdua bergantian.

" iya nak ayah dan ibu akan selalu mendoakan yang terbaik, buat kamu." jawab ayah ahmad, bu wati hanya diam karna dia sangat terharu dengan ucapan ilham yang

ilham pun mengucap salam dan segera pergi dengan langkah yang berat meninggalkan rumah okta..

" kamu yang sabar ya nduk nunggu ilham pulang, ayah yakin ilham akan memenuhi janjinya." ayah ahmad menenangkan anak gadisnya yang tengah menangis dalam pelukan ibunya. okta pun hanya mampu menganggukkan kepala sebagai jawaban..

.

.

.

ilham sampai di rumah pas adzan maghrib berkumandang merdu.

" pak david sudah lama nunggu." ucap ilham setelah mengucap salam

" ya lumayan lah sampe, bapak sudah abisin snack punya safira." jawab pak david sambil menunjukan bungkus snack di tangannya.

" kamu jangan kasih makan pak david sembarangan dek." tegur ilham pada safira, ilham tahu pak david bukan orang sembarangan, sedangkan yang di tegur hanya mengedikkan bahu tak peduli..

" gak apa nak makanan ringan kaya gini sudah sering bapak makan dulu, sudah sana siap-siap abis kamu sholat kita langsung berangkat.." mengalihkan pembicaraan ilham pada safira agar tidak ada keributan,, pak amir hanya menyaksikan interaksi mereka.

" baik pak saya siap-siap dulu sekalian sholat maghrib." jawab ilham sambil melangkah kan kakinya menuju kamar..

ilham pun segera ambil Wudhu dan melakukan sholat tiga raka'at.

dan setelah sholat ilham tidak sengaja menemukan baju daster milik almarhumah ibunya. yang entah kapan ada di dalam lemarinya di bagian paling atas, dia pun memeluk daster itu sambil meneteskan air matanya karna sangat merindukan almarhumah sang ibunya yang selama ini ada di saat dia bersedih, bahkan saat pertama baru putus dengan yuliani almarhumah ibunya itu yang pertama mengetahuinya..

" bu aku akan berangkat lagi jadi nelayan di negri orang. dan aku akan buktikan pada ibu saat pulang nanti aku akan memakai uang yang aku hasilkan untung modal bisnis dan bisa sukses, dan aku akan buktikan aku bisa jauh lebih baik lagi dari saat ini." gumam ilham lirih.

" mas kangen sama ibu ya, adek juga kangen sama ibu." ucap safira sambil memeluk ilham. karna safira disuruh pak amir untuk memanggil ilham yang lama di kamr dan ternyata safira melihat ilham sedang menangis sambil memeluk pakaian ibunya.

ilham tersadar jika ada safira segera menghapus air matanya..

" gak apa mas kalau mau nangis, ibu juga pernah bilang sama adek kalau nangis bisa meredakan rasa sedih jadi jangan di tahan." ucap safira. dan benar saja ilham memeluk safira dengan sangat erat dan nangis terisak meluapkan kesedihan yang selama ini terpendam..

setengah jam ilham menangis dan yang ilham rasakan sekarang terasa sangat lega.

" ayok dek keluar ndak enak sama pak david." ucap ilham

setelah membalik kan badan ternyata ada pak david dan pak amir yang sedang menyaksikan drama ilham yang sedari tadi menangis memeluk safira, ilham malu.

" udah ayok kita berangkat sekarang kasihan sopir bapak di depan jadi donor darah nyamuk yang ada di perkarangan rumah kalian." ucap pak david mencoba menghibur ilham. dan ilham pun tersenyum dan mengangguk.

" pak ilham pamit ya doakan ilham supaya selamat dan sehat disana."

" iya le doa bapak untuk anak-anak bapak selalu ada di setiap sedang menghadap Allah. dan setiap waktu." ucapnya sambil memeluk ilham dan menepuk punggung kekar ilham.

" dek kamu jangan nakal ya kalau ndak ada mas dirumah, kamu jangan pernah menentang bapak, dan mas harap kamu bisa jaga diri kamu." pesan ilham pada safira.

" iya mas adek janji gak bakal kecewain mas, tapi nanti kalau mas pulang adek di bawain oleh-oleh dari jepang ya.. hehehe.."

" gak usah minta oleh-oleh sama mas mu, dia di sana kerja, kalau fira mau bapak bisa ajak fira liburan ke jepang."

safira yang mendapat tawaran itu langsung semangat, karna itu adalah salah satu impiannya dari dulu.

" ndak ada acara liburan-liburan ke jepang, kamu jaya jangan manjain safira terus aku ndak enak sendiri sama kamu." tegur pak amir.

" saya sudah anggap kalian semua itu keluarga ku mir jangan anggap aku sebagai orang lain lagi, safira dan ilham sudah aku anggap seperti anak ku sendiri, lagian aku ngajak safira bukan kamu. ya kan fira." pak david meminta pembelaan dari safira.

" iya nih bapak gak seru ah." ucap safira, pak amir hendak menjawab, tapi di sambar oleh pak david.

" udah mir sekali-sekali, aku janji bakal jagain fira disana." bujuk pak david.

" ya terserah kamu lah jay percuma juga aku maksa kalau ujung-ujungnya entar kamu culik safira." pak amir tau watak sahabatnya itu jika sudah ada ke inginan pasti akan dia lakukan dengan cara seperti apapun. sedang kan pak david tertawa tanpa dosa..

" ayok pak kita berangkat sekarang." ajak ilham pada pak david.

ilham dan pak david pun memasuki mobil, sedangkan safira dan pak amir melambaikan tangan mereka..

Bersambung..