" sepertinya dia anak baik dan sopan." gumam bu laras.
ya bu laras atau istri pak david yang sedari tadi mempehartikan interaksi ilham dan mang kardi..
bu laras hendak mencari mbok sumi untuk menanyakan bagaimana dari kesan pertama kali yang mbok sumi rasakan akan sifat dari ilham. karna bu laras tau jika mbok sumi pasti yang akan menyambut suaminya dan ilham datang..
tapi setelah melihat ilham mengobrol dengan mang kardi bu laras bisa menilai ilham secara langsung,.
bu laras mengikuti ilham dan mang kardi dari kejauhan menuju dapur, melihat mang kardi pergi setelah mengantar ilham ke dapur bu laras berniat menyapa ilham langsung..
" kamu sudah bangun nak." tanya bu larah basa basi. sedangkan ilham menolet mencari sumber suara dan dia melihat wanita yang cantik mengenakan hijabnya dengan dres mewahnya. ilham tertegun melihatnya. ilham bingung karna hanya dia dan tiga palayan yang sedang asik menyiapkan masakan yang ada didapur, tapi mata wanita itu menatap ilham,
apakah wanita ini tanya sama aku, apa pak david sudah memberi tau kedatangan ku pada keluarganya.. seperti itulah yang ada dipikiran ilham.. tidak mau ambil pusing ilham lantas bertanya
" apa tante tanya sama saya." tanya ilham sambil menunjuk ke arah dirinya.. sedangkan bu laras melongo karna di panggil tante oleh ilham, pelayan yang sedang asik dengan kegiatannya menyapa dengan ramah, dan segera melanjutkan kembali kegiatannya.
" kok kamu panggil saya tante sih, apa kamu panggil suami saya om." bukannya menjawab bu laras balik bertanya.
" Ma-maaf suami tante yang mana." gugup ilham karna dia tidak tau suami yang mana yang di sebut, dan perasaan dia hanya melihat beberapa orang saja semalam.
bu laras menghembuskan nafas kasar sepertinya papah belum cerita sama dia maupun kasih tau tentang aku, gumamnya dalam hati dan dia kemudian berkata pada ilham.
" suami saya, ya orang yang bawa kamu ke sini semalem, David Saputra Admajaya, sekarang sudah tau siapa saya kan." ucapan bu laras dengan senyum manisnya, sedangkan ilham merasa tidak enak dan memilih menundukan kepalanya.
" Ma-maaf tante saya tidak tau kalau tante istri pak david." jawab ilham gugup dengan kepala menunduk.
" dan sekarang kamu sudah tau masih panggil saya tante.!" sargah bu laras yang kesal, pelayan yang mendengarkan mereka bicara pun ikut tersenyum, karna mereka juga tau jika nyonya mereka terlihat sangat muda dan sangat cantik, karna rutin pergi kesalon mahal setiap minggu.
sedangkan pak david yang mendengarkan obrolan mereka seketika datang dan terbahak setelah menyaksikan drama mereka..
" udah mah kan nak ilham gak tau kalau mamah istri papah." pak david coba meminta pengertian pada istrinya.. " nak ilham kenal kan ini larasati istri bapak." lanjut pak david, ilham pun memberanikan diri melihat wanita cantik yang ada di samping pak david.
" ma-maaf nyonya saya ndak tau, saya kira nyonya adik dari pak david." sesal ilham sedangkan bu laras mencebik kan bibirnya kenal dengan panggilan ilham..
" saya larasati kamu bisa panggi saya ibu atau mamah asal jangan panggil saya tante apalagi nyonya, karna di sini kamu tamu dari suami saya bukan pelayan disini." ucap bu laras sambil mengulurkan tangannya..
" baiklah saya akan panggil ibu saja, dan nama saya ilham." jawab ilham sambil menyalami tangan bu laras dengan takzim. bu laras tersenyum melihat kesopanan ilham.
" pah ajak ilham kedepan mamah mau bantu masak pelayan karna mamah pingin masak khusus buat tamu papah pagi ini." ucap bu laras, sambil mengenakan Apron, yang sudah di sediakan sebelumnya. pak david pun mengajak ilham menuju meja makan dan akan mengajak ilham mengobrol sambil menunggu masakan istrinya matang..
1 jam lebih masakan istri pak david sudah selsai, dan segera palayan menyiapkan semuanya di meja makan. merekapun menikmati makanan dengan sangat nikmat apalagi makanan itu di buat langsung oleh bu laras, mereka sesekali mengobrol dan bercanda walaupun kebanyakan pak david dan ilham yang sering mengobrol.
setelah selsai mereka semua menuju ruang keluarga, untuk melanjutkan obrolan mereka karna memang masih jam rujuh pagi, sedangkan jadwal penerbangan ilham pak david atur siang nanti..
" nak bapak sudah cerita sama kamu mengenai keinginan kami berdua yang akan mengangkat kamu sebagai anak, dan bapak sudah izin pada amir langsung waktu kemarin, dan amir sudah memberi bapak izin kata amir tinggal kamunya mau atau tidak." ucap pak david tiba-tiba. sedang kan ilham kaget ternyata pad david sudah mengungkapkan keinginannya pada bapaknya.. ilham pun menghembuskan nafas beratnya..
" apa bapak dan ibu yakin mau jadikan ilham sebagai anak angkat bapak. apa tidak akan menyesal di suatu hari nanti" tanya ilham
" tidak. ibu rasa ibu tidak akan menyesal menjadikan anak yang sopan dan shaleh seperti kamu." yakin bu laras
" iya bapak juga akan bangga memiliki anak yang sangat sopan seperti kamu." pak david ikut menimpali dengan antusias
" baiklah jika itu keinginan kalian, tapi saya harap kalian beneran tidak akan menyesal. dan setelah saya pulang sebagai nelayan saya akan menemui bapak saya di kampung untuk meminta izin langsung dengan beliau."
" baik jika itu mau kamu." jawab pak david.
" dan sekarang karna kamu sudah menerima kami sebagai orang tua angkat kamu, mulai sekarang biasakan panggil kita mamah dan papah, jangan tante dan om oke." ucap bu laras disertai candaan dan mereka tertawa bersama.
dalam hati bu laras bergumam." liat lah jundyah anak kamu sudah aku angkat sebagai anak, dan aku berjanji akan memberikan yang terbaik untuknya, aku harap kamu disana melihat dan mendengarkan apa isi hatiku dan memaafkan kesalahan ku, hanya ini yang mampu aku berikan untuk mendapat maafmu."
.
.
.
.
waktu menunjuk kan sebelas siang ilham pak david dan bu laras akan mengantar ilham ke bandara, sebenarnya pak david memiliki pesawat pribadi untuk mengantar ilham, tapi pak david tau keras kepalanya pasti akan menolaknya,
penerbangan tertunda 1jam karna ada sedikit masalah.
mereka pun memutukan untuk makan siang di restoran dekat dengan bandara, dan malaksanakan sholat setelah makan siang..
setelah selsai mereka menuju bandara kembali.. dan tak lama mereka sampai masuk sambil menunggu waktu penerbangan.
" rencana kamu apa nak sehabis pulang dari sana." tanya pak david.
" sepertinya aku akan buka restoran pah dari modal yang aku hasilkan." sekarang ilham tidak kaku seperti sebelumnya, dan sekarang bukan bapak lagi melainkan papah sesuai ke inginan pak david dan bu laras..
" apa kamu gak mau jadi pembisnis seperti dia nak" tanya bu laras.
" mau sih mah. tapi otak ku ndak nyampe kesana." jawab ilham sambil menggaruk kepala yang tidak gatal
" kamu tenang aja nanti mamah yang atur setelah kamu pulang, selama ada duit di dunia ini gampang di capai nak." ucap bu laras, pak david paham apa yang sedang istrinya itu rencanakan.
" ya lihat nanti saja mah gimana deh mengikuti alur yang sudah Aallah tuliskan." tak lama pun pesawat tiba. ilham berpamitan dengan pak david dan bu laras. mereka memeluk ilham sebelum kepergian ilham...
Bersambung...