Chereads / Roda Kehidupan Pria Miskin / Chapter 15 - 15. ...

Chapter 15 - 15. ...

" nak ilham masuk nak. " ayah ahmad mempersilahkan ilham masuk

" maskaih yah."

mereka berdua pun masuk ke dalam rumah, di sana ada okta dan bu wati yang sedang menikmati sarapannya. bu wati menyadari kedatangan ilham segera menghentikan aktivitasnya..

" sarapan dulu nak sini duduk di sebelah yuli." ucapnya sambil melirik anak gadisnya yang nampak malu-malu

" hmm sebelumnya makasih bu. tapi kali ini saya benar-benar sudah sangat kenyang." tolak ilham secara halus.

" ya sudah sini duduk jangan berdiri terus, dan kamu okta cepat habiskan sarapanmu." ucap bu wati.

" iya bu, mas aku sarapan dulu ya." ilham hanya mengangguk dan tersenyum menanggapinya

" oh ya nak ilham kalau nak ilham mau entar bapak carikan kerjaan sesuai kemampuan nak ilham di pabrik." tawar ayah ahmad tiba-tiba.

" ndak usah yah besok malam saya sudah siap berangkat ke jakarta menemui orang sekan bisnis kenalan teman bapak."

" nak ilham mau kerja di jakarta.?" bu wati ikut nimbrung obrolan mereka, sedangkan okta wajahnya menjadi sendu mengingat ilham akan pergi dalam waktu yang lama..

" iya bu. saya rencananya mau jadi nelayan lagi di taiwan, selama 2tahun." jawabnya yang membuat ayah ahmad dan bu wati kompak melirik anaknya, karna mereka tau okta sangat mencintai ilham, gimana perasaannya jika akan di tinggal dalam jangka waktu lama.. ayah ahmad dan bu wati menghembuskan nafas beratnya..

" apa ndak sebaiknya kamu kerja di kota ini aja nak." minta ayah ahmad

" ndak bisa yah. saya mau mencari modal besar untuk membangun rumah makan kembali, dan sebenarnya saya masih sangat terpukul jika ada dirumah terus. karna saya masih kebayang dengan ibu saya, jadi sekalian menenangkan diri. saya lebih memilih untuk pergi sementara waktu." jawab ilham lemas

" iya sudah jika itu keputusan mu, ayah sangat mengerti dengan ke adaanmu saat ini, emang tidak akan mudah melupakan kenangan dengan seorang yang telah melahirkan kita dan merawat kita." ucap ayah ahmad

" iya yah, oh ya ayah. ibu. hmm.. jika di berikan umur panjang Insya Allah 2tahun lagi jika saya pulang dengan ke adaan selamat, entar saya akan melamar okta." ucap ilham serius, ayah ahmad dan bu wati kaget mendengarnya karna mereka belum tau jika mereka berdua sedang menjalin hubungan sekarang. sedangkan okta hanya menunduk malu-malu dengan tangan yang meremas-remas sendok yang tidak bersalah.

" ka-kalian sudah." tanya bu wati dengan ekpresi kaget dan tak menggantung ucapannya, ilham yang tahu maksud bu wati pun tersenyum dan mengangguk mantap.

" ayah percaya kan anak gadis ayah sama kamu, ayah yakin kamu anak baik, ayah akan merestui hubungan kalian, jangan sakiti hati okta karna ayah juga akan sakit hati jika melihat dia sakit dan satu lagi pesan ayah ! jangan melewati batas jika saat besang bersama.! "

" terima kasih yah, sudah merestui kami dan sudah percaya dengan saya, Insya Allah saya akan selalu ingat pesan ayah." jawab ilham sambil melirik okta, sedangkan okta bengong sambil menatap piring yang sudah kosong. karna dia seakan berada di alam mimpi dengan semuanya, karna keseriusan ilham yang langsung mengatakan niat baiknya pada ke dua orang tuannya..

" udah nak jangan bengong gitu udah siang sana siap-siap berangkat." tegur bu wati membuyarkan lamunan okta, okta salah tingkah dan segera menuju kamar tanpa pamit pada mereka.

" aku masih ndak nyangka kalau mas ilham akan seserius ini sama aku." gumam okta setelah berada di kamar dan sambil mengambil tas dan langsung keluar karna waktu sudah semakin siang..

okta berjalan kembali menemui mereka di meja makan, dan melihat ilham yang nampak bahagia yang sedang ngobrol dengan ke dua orang tuanya, dia pun tersenyum melihatnya.

" ayok mas berangkat sekarang entar kesiangan."

" iya dek ayok. yah, bu ilham antar okta dulu ya, kapan-kapan ngobrol lagi." pamitnya pada kedua orang tua okta dan menyalami mereka dengan takzim. dan di ikuti oleh okta.

" iya nak hati-hati ibu nitip anak gadis ibu." jawab bu wati

" baik bu. Assalammualaikum." ucap ilham dan okta

" Waalaikumsalam." sahut kedua orang tua okta..

seperti sebelumnya ilham memasangkan helem ke okta, okta hanya diam di perlakukan begitu dengan ilham..

....

setengah jam mereka tiba di tempat parkir pabrik dan ilham dan mereka ngobrol sebentar karna BELL belum berbunyi,.

sedang asik ngobrol tiba-tiba ada mobil mewah mendekat okta tau jika mobil itu milik tuan wijaya pemilik pabrik tempat dia bekerja. sedangkan ilham tau jika mobil itu mobil pak david karna mobil itu dengan plat yang waktu itu dia tabrak kaca sepionnya..

pak david segera turun dari mobil menyapa mereka berdua karna penasaran dengan ilham yang mengenal salah satu karyawannya

" selamat pagi tuan Admajaya. ." sapa okta ramah pada pak david

" pagi." jawabnya tak kalah ramah kemudian dia mendekan ke ilham dan berkata.

" kebetulan kamu disini jadi bapak tidak usah datang ke rumah, karna bapak akan mengenalkan kamu dengan rekan bisnis bapak yang waktu itu bapak tawarkan sama kamu, bapak sengaja indang beliau kesini agar bisa menemui mu dengan langsung." ucapnya panjang lebar, okta binging melihatnya, karna dia tak tau jika bosnya mengenal ilham seperti sudah akrab

" baik pak." jawab ilham

" tuan kenal mas ilham." tanya okta bingung pada pak david.

" iya kenal. bapak dia adalah anak dari sahabat saya dulu waktu SMA. dan saya juga kaget melihat kalian saling kenal. waktu saya perhatikan dari dalam mobil malah nampak dekat." jawab pak david, ilham sendiri sudah tau jika pak david adalah pemilik pabrik itu karna pernah makan bersama bersama radit waktu itu.

" okta kekasih saya pak." tegas ilham pada pak david yang nampak kaget, sedangkan okta tersenyum karna ilham memperkenalkan dia sebagai kekasih tanpa ragu..

" oh pantas saja keliatan dekat." ucap pak david sambil mengangguk-aggukkan kepalanya.. tidak lama mereka ngobrol terdengar BELL pertanda karyawan harus masuk ke dalam..

" mas aku masuk dulu ya." ucap okta yang tersenyum manis pada ilham.. ilham mempunyai ide menjahili kekasihnya..

" iya sana masuk kerja yang rajin ya sayang ku." jawab ilham sambil mencubit pipi okta dengan gemas. dan benar. okta yang di perlakukan seperti itu sama ilham langsung memelototi ilham, karna malu didepann mereka ada bosnya..

" mas iih malu di lihat tuan Admajaya. udah ah aku masuk dulu," kemudian menatap sang bos tampak senyum. " permisi tuan saya tinggal ke dalam." pak david menanggapi dengan anggukan dan senyuman.

dan kini tinggal ilham dan pak david di sana.

"  ayo temani saya makan nak." di dalam pabrik memang menyediakan kantin untuk pekerja, agar tidak usah keluar pabrik jika ingin makan siang atau kesiangan sarapan di rumah.

ilham pun menurut tanpa menolak mengikuti langkah pak david..

Bersambung...