Chereads / Roda Kehidupan Pria Miskin / Chapter 3 - 03. ...

Chapter 3 - 03. ...

Pak amir yang melihat istri dan kedua anak mereka yang sedang mengobrol menghampiri mereka.

"Eh bapak udah pulang.? kok ndak ucap salam tumben?." ucap bu jundiyah

" bapak tadi udah ucap salam di depan tapi ndak ada yang jawab ya udah bapak masuk aja. ternyata lagi pada asik ngobrol."

" iya ini pak anakmu ilham lagi ngomong serius soalnya,, hehehe.."

" soal apa pasti ini ada hubungannya dengan yuli ya bu, apa ilham ada niat mau ngelamar yuli ya bu.." semangat pak amir.

ilham yang mendengar seketika raut wajah pun berubah memasang wajah sedih,, ibunya yang menyadari langsung menyenggol kaki pak amir..

pak amir yang menyadari itu pun langsung berkata. " kenapa le dengan yuli kok kamu sedih gitu. "

" Yuli udah khianatin aku pak dia selingkuh, paling parahnya dia melakukan hal hina di kamar kostnya dengan laki-laki, bahkan aku sendiri melihat hal menjijikan itu bahkan yuli sendiri terang-terangan menghina aku pengangguran. " jawab ilham dengan menahan emosinya

semua yang mendengar pun melototkan mata seakan mengerti perasaan ilham mereka yang emosi..

" bearti waktu itu aku liat nggak salah. " ucap safira

" apa maksud mu dek.." jawab ilham

" hmm sebenarnya waktu aku dan temen-temen jalan-jalan ke mall. aku kaya liat orang yang mirip dengan mbak yuli mas, tapi aku nggak yakin makanya aku gak cerita sama mas. "

" udah le kamu ndak udah sedih pasti akan ada ganti nya yang jauh lebih baik dan lebih cantik dari dirinya." ucap bu jundiyah, dan di angguki pak amir..

" iya bu aku juga udah coba lupain ,tapi masih agak sedikit sulit karna mungkin, saking bod*h nya aku dengan cinta."

" makanya mas kalau cinta jangan terlalu bucin akut." safira menimpali seraya mengejek abangnya

" apaan sih bocil ndak pernah jatuh cinta mana tau rasanya mencintai seseorang.." jawan ilham seraya mendelikkan mata pada safira.

" fira kamu jangan gitu sama mas mu." tegur pak amir

" iya pak. "

" udah bapak mau mandi dulu kalian lanjut ngobrol jangan lupa sholat azar ya."

" iya pak." jawab mereka serempak

ilham memutuskan sholat dulu karna dia sebentar lagi rencananya akan keluar kerumah sahabatnya. yang sedari kecil selalu ada, saat dia lagi sedih selalu mendukung dia dan memberi semangat..

..

Berapa saat kemudian ilham jalan kaki karna memang tempat temannya itu tidak jauh jaraknya, saat di jalan dia bertemu dengan "Oktavia. okta adalah teman SMK ilham. yang cantik dan manis, berlesung pipi di kanan, dengan hijab di kepala. menambah kesan kedewasaan seraya dengan sikapnya yang memang dewasa. paling penting dia adalah wanita saleha dan murid paling pintar di SMK karna sering mengikuti berbagai macam lomba dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi guru-guru di sana..

" Okta mau kemana. " sapa ilham saat sudah dihadapan okta

" habis pilang kerja ham."  jawabnya sambil menunduk.

" oh tak kirain habis dari mana tumben jam 5 baru pulang. biasanya juga jam 4 sudah pulang. "

" iya soalnya motor ku lagi di bengkel. dan bapak ndak jemput tadi agak lama nunggu ojolnya. " jawab okta masih posisi menunduk.

" kamu ndak pegal apa menunduk gitu, nyebelin banget kan jadi ndak keliatan cantiknya.." celetuk ilham, dan okta langsung menatap ilham dengan senyum malu-malu..

" aduh ini kenapa jantungku liat senyumnya itu loh kaya mau loncat aja. tumben banget biasanya juga biasa aja. " gumam ilham dalam hati..

" nah gitu dong kan keliatan cantiknya. " goda ilham.

" kamu tuh suka banget bikin orang baper, kalau udah baper ndak mau tanggung jawab di tinggal lari juga huuh.." jawab okta yang pasti itu hanya dalam hatinya karna dia sangat malu jika mengatankan itu

Okta hanya tersenyum menanggapi ilham..

Oktavia sendiri menyukai ilham sejak di SMA. dulu dia menyukai ilham karna pernah menolongnya waktu sedang di bully temen sekolahnya,, dengan gagah dia mendekat pada mereka saat okta sedang di bully,

" Apa yang kalian lakukan. hentikan." suara dingin ilham membuat mereka semua diam, tapi kekasih wanita yang membully okta berucap.

" gak usah ikut campur biar mereka menyelsaikan urusan mereka sendiri. " ucapnya.

" aku ndak bakal ikut campur. tapi guru BK yang bakal ikut campur karna aku sudah dapat vidio kalian yang sudah melakukan pembullyan pada siswi." jawab ilham seraya menunjukan hape yang dia pegang, padahal dia sama sekali tak punya vidio yang di maksud, cuma menggretak saja..

" oke kali ini lo gue lepasin okta. " sekar yang dari tadi menyiksikan jadi takut jika harus menghadap guru BK tersebut karna guru itu tidak pernah main-main jika sudah bertindak. 4 orang itu pun berjalan menjauh dari okta dan ilham.

" kamu ndak apa-apa kan?. "

" gak apa cuma kancing baju aku lepas ."

Ilham memakaikan jaket yang dia pakai pada okta. okta sendiri terkejut dengan tindakan ilham tidak dapat berkata apa-apa.

" besok saja kalau mau balikin jaketnya. "  seraya berjalan meninggalkan okta yang masih membeku dengan tindakan ilham tersebut..

Keesokan harinya..

Okta menemui ilham di kelasnya karna okta adalah adek kelas ilham dan beda kelas,

Ilham yang melihat okta di depan pintu terkejut tapi dia tetap tenang di tempat. okta berjalan ke arah ilham teman-teman ilham pun memperhatikan okta dengan binggung, yang ada di pikiran mereka pasti bertanya-tanya kenapa adek kelas mereka kesimi, dan mau apa dia kesini..

Dan saat tiba di hadapan ilham okta memberi bekal untuknya, dan menyerahkan jaketnya, tapi ilham bergeming tak menerimanya..

" Makasih jaketnya. ini sebagai ucapan terima kasih ku kemaren. " ucap okta yang menyadari kebingungan ilham..

" hmm ya. makasih juga bekalnya."

" ya udah aku balik dulu ke kelas."

okta buru-buru melangkah tapi sebelum keluar, sorakan para murid yang menyaksikannya pun meneriaki okta..

" cie.. cie.. cie.. "

" ada yang di taksir adek kelas nih. "

" si kulkas udah mencair tuh okta pepet terus. "

okta yang malu pun menghiraukan ucapan mereka dengan pipi yang memerah, dan terus berjalan sedikit berlari..

Dari situ lah okta mulai memiliki perasaan pada ilham.

ilham yang melihat okta senyum-senyum sendiri berkata. " kamu ndak apa-apa kan ta."

okta yang menyadari pun menunduk dan menjawab dengan salah tingkah. " ndak apa-apa ya udah aku duluan ya, As'salamualaikum."

okta buru-buru melangkah dengan cepat meninggalkan ilham..

ilham yang melihat okta salah tingkah hanya senyum dan menjawab. " Wa'alaikum'salam "

ilham pun melanjutkan berjalan kerumah teman sekaligus sahabatnya, karna hampir maghrib di cepat-cepat agar bisa ikut pergi sholat berjama'ah di musolah dekat dengan tempat sahabatnya tersebut..

Bersambung...