" Hahahaha " pak david lagi lagi tertawa.. " Saya ingatkan sekali lagi anak muda, jika hidup mu tidak mau menderita jangan pernah kau hina ilham lagi karna sayang yang akan turun langsung untuk menghancurkan bisnis ayahmu.." ancan pak david
" siapa kau pak tua tinggi sekali omongan mu." tanya david.
" David Saputra Admajaya." jawabnya seraya berjalan menggandeng. ilham dan radit. meninggalkan pasangan zina tersebut..
" tidak mungkin, dia orangnya." gumam roland dalam hati dan akhirnya mereka berdua pergi dari restoran pak david.
Pak david mengambil hape dan menghubungi sekertarisnya, radit dan ilham hanya melihat pak david menjauh karna akan menelfon seseorang. dengan ekspresi tampak serius, dengan lawan bicaranya di sebrang telfon..
selsai menelfon pak david segera bertanya pada ilham dan radit." kalian mau makan apa?."
" yang paling mahal pak bos. mumpung di teraktir yang punya restoran kan." jawab radit dengan ketawa lantang, ilham yang melihat kelakuat sahabatnya hanya tersenyum dan, geleng geleng kepala..
" kamu mau makan apa nak ilham?." tanya pak david pada ilham.
" apa saja pak saya tidak punya alergi apa pun tenang saja." jawabnya sambil tersenyum
" hahaha.. ada ada saja kamu.. ya sudah kita sama kan saja bagaimana.?"
" ya terserah bapak saja saya pasti makan karna saya lapar."
pak david memanggil pelayan untuk membawakan semua menu terbaik di restoran tersebut..
tidak kurang dari setengah jam semua makanan tersebut sudah tiba, pak david menyuruh ilham dan radit untuk segera makan, " cepat di makan sebelum dingin." pintanya.
" terimakasih pak." jawab mereka berdua..
mereka menikmati makanan tersebut sambil sesekali ngobrol, pak david sendiri yang kata radit sikapnya seperti kulkas ternyata dia banyak tertawanya..
di tempat yang berbeda di sebuah gedung yang tinggi. seorang pria paruh baya mengumpat kesal, karna kelakuan sang anak investor terbesar mengancam akan mencabut semua invesrtasinya..
" anak kur*ng aj*r jika sampai pak admajaya mencabut investasinya akan ku kirim kau ke pulau terpencil." umpatnya.. ya dia adalah
dia mencoba menghubungi sang putra kesayangan namun tidak menjawab panggilan tersebut dan pada panggilan yang kesekian akhirnya di jawab dengan putranya..
" di mana kau anak kur*ng aj*r kenapa tidak langsung kau angkat telfon ku."
" apaan sih yah marah-marah gak jelas." yuliani yang merasa terganggu tidurnya terbangun dan bertanya
" siapa sih mas kok kamu kesal seperti itu mukanya."
pak perabu yang mendengar saura wanita yang lagi bersama anaknya, apa lagi suaranya seperti orang sehabis bangun tidur. sekarang langsung mengerti akan jawabannya kenapa telfonnya lama di jawab oleh sang putra..
" datang ke perusahaan sekarang atau ayah akan ambil semua fasilitas yang ayah kasih ke kamu." pak perabu langsung mematikan panggilan sebelum di jawab putranya
tutt..
tutt.
tutt.
roland sendiri buru buru memakai kemeja dan celananya.. ya mereka sehabis melakukan ritual olahraga siang dan sampai kelelahan..
yuliani bingung melihat kekasihnya yang buru buru memakai baju pun bertanya. " ada apa mas kok buru buru."
" lain kali kalau aku lagi telfon jangan bicara." jawab roland dengan mata melotot.
" aku mau pulang nih 50juta yang kamu minta kemaren." roland memberi cek pada yuliani..
yuliani yang melihat cek itu pun seketika wajahnya langsung tersenyum..
" makasih mas tapi kok gak cash saja gini kan ribet aku."
" ya sudah kalau gak mau sini."
" yee.. enak aja ya mau lah yang penting bisa buat shopping." jawab yuliani sambil menyembunyikan cek tersebut di punggungnya..
" ya sudah aku pergi dulu." pamitnya seraya mencium bibir yuliani
Pak perabu yang sedari tadi menunggu putranya tak kunjung datang dia terus mengumpat..
" anak si*lan kalau sudah main wanita pasti ada saja masalahnya yang dia cari."
tak selang lama roland pun sudah masuk ke ruangan kerja ayahnya..
" ada apa sih yah pakek ngancam- ngancam cabut fasilitas segala.." gerutu roland yang kesal dengan ancaman ayahnya.
tanpa basa basi pak perabu berkata pada putranya. " berani-beraninya kau menyinggung tuan admajaya, kalau sampai mereka mencabut semua investasi mereka. ayah akan kirim kau ke pulau terpencil."
" tu-tuan admajaya, a-apa maksud ayah." jawab roland tergagap..
" tidak usah mengelak lagi.. kau selama ini ayah kuliahkan di universitas termahal agar berpendidikan tapi kelakuan mu sangat memalukan ayah di luar sana." sungut pak perabu
" cepat kau minta maaf pada beliau jika beliau tak memaafkan mu akan ayah kirim langsung kau ke pulau terpencil." lanjutnya.
roland yang melihat ayahnya sangat murka hanya diam karna dia tau ancaman sang ayah tak pernah main main..
" iya yah nanti roland minta maaf kepada beliau." jawab roland lirih tak berani menatap ayahnya.
" bagus.. sekarang pergilah, kau tau kan ancaman ayah pasti ayah tepati.?"
" i-iya yah roland tau, roland permisi pulang."
pak perabu hanya mengangguk, tanpa menjawab.. roland segera keluar dari ruangan ayahnya, dalam perjalanan dia merutuki nasibnya yang sial,.
" Si*lan ternyata si pengangguran itu kenalan tuan admajaya." umpatnya dalam mobil. dia segera pulang menuju rumahnya karna badannya capek sehabis olahraga dengan yuli di tambah dakwah sang ayah..
..
di tempat ilham mereka bersiap-siap untuk pulang, dan memasuki mobil pak david.. pak david memaksa mengantar mereka berdua pulang..
tak perlu menunggu 1 jam mobil pun sudah sampai di perkarangan rumah ilham di sana masih ada bendera kuning, pak david menatap sekeliling dan dia menemukan seseorang yang tampak didak asing baginya dia berjalan menuju orang tersebut dan menyapa..
" Amir. " sapanya
" kau... jaya kan.. Ya Allah berapa tahun kita tidak bertemu makin tampan saja kau.. "
" Hahaha kau bisa saja mir, kau juga masih gagah tapi lebih tampan aku." pak jaya kembali tertawa..
" kalian saling kenal." tanya ilham pada bapaknya dan pak david,
" bukan kenal lagi dulu waktu kita sekolah SMA kita sering bolos bareng karna gurunya galak." jawab pak david sambil di selingi tawanya pak amir pun ikut tertawa mengingat momen itu.
" jadi kamu sudah kenal pak admajaya le." tanya pak amir
" iya pak waktu itu ilham ndak sengaja pecahin kaca mobil pak david." jawabnya sambil tersenyum kikuk
" sudah lah nak lupakan saja masalah sepion itu, lagian itu mobil masih ada asuransinya." sargah pak david
" sudah ayo jaya masuk dulu, maaf masih berantakan tempatnya."
" kau ini mir kaya sama siapa saja, santai saja."
mereka pun masuk dan duduk beralaskan tikar karna kursi masih ada di luar belum sempat di masuk kan mereka ngobrol ngalor ngidul,
dan akhirnya pak david kasih tawaran pada ilham agar bekerja ikut dengannya..
" Nak ilham apa kamu mau ikut kerja sama bapak ke kota."
" Maaf pak bukannya saya menolak niat baik bapak tapi saya sudah punya tekad dan pendirian sendiri.."
bersambung...