Chapter 12 - Djinn Attack

[Klub]

Di Cube, ada kegiatan skolastik, kau dapat menganggap mereka sebagai organisasi kecil yang di jalankan para kadet.

Akademi, seni bela diri, pengalaman langsung, hobi, dll, di jalan ceritanya ada sekitar 100 klub di cube.

Dan juga, selain peningkatan diri, klub juga berperan sebagai tempat bersosialisasi para kadet.

Klub seperti itu yang aku ikuti, di gerbang cube.

"..ah, Halo! Terima kasih atau partisipasi nya di 'klub travel' kami." Kata seorang pria.

Dia memiliki rambut bewarna coklat, wajah biasa dengan bintik-bintik di pipinya, dia juga memakai seragam Cube, namanya adalah Oh Nanhyun.

Ketua klub travel 'healing rain.'

"Ada banyak orang-orang hebat, diantara anggota baru tahun ini..saat aku dapat formulir pendaftarannya aku bertanya-tanya apakah ini nyata." Kata Nanhyun dengan cemas.

"Nanhyun sunbae, jangan lupa bernafas." Kata Seorang pria di belakang dengan pelan.

TL/N: Sunbae=Kaka Kelas.

"Omong-omong izinkan aku untuk menjelaskan lagi tentang klub travel kami 'healing rainc, tujuan klub kami adalah istirahat, kita akan menggunakan portal untuk melakukan perjalanan keluar cube sekali atau dua kali tiap bulan."

"Kami berencana melakukan perjalanan ke tempat terdekat hari ini untuk sosialisasi kelompok, kita akan ke Seoul." Kata Nanhyun sambil tersenyum.

'perjalanan ke Seoul dimana kau bebas melakukan apapun yang kau inginkan dengan memecah menjadi dua grup orang, seperti yang Kim Hajin di novel nya." Pikir Jun sambil menguap pelan.

Sial, jika bukan karena dia harus mengikuti jalan cerita utama, sekarang dia harusnya tertidur di tempat tidur.

'tujuanku hari ini adalah 'Museum senjata Seoul' dimana cerita utama yang pertama dimulai, aku akan menemani karakter utama menuju ke sana dan menyelinap ke jalan cerita utama.' pikir Jun.

"Sekarang untuk pembentukan kelompok, silahkan maju kedepan dan ambil undian." Kata Nanhyun.

'undian?, seperti inikah awalnya grup itu di bentuk, yah walaupun menjadi grup aku akan tetap pergi sendiri-." Pikir Jun.

Namun dia harus menghentikannya karena ada seseorang yang memanggilnya, melihat ke depan dia satu grup dengan Yoo Yeonha.

-----------------

"Kita pergi sendiri-sendiri." Kata Yeonha sambil melipatkan tangannya.

"Oh..oke." jawab Jun.

Setelah itu Yeonha berbalik, namun dia berhenti dan melihat kebelakang sambil menatap Jun dengan Galak.

"Oh iya..sudah kubilang bicaralah kepadaku dengan formal ini peringatan keduamu." Kata Yeonha dan pergi.

"Oh...oke." Jawab Jun.

----------------

{Ini lah museum senjata nasional, disini adalah pameran replika senjata terbesar di korea...}

Banyak orang yang melihat museum, mereka melihat senjata-senjata di dalam sebuah kaca.

Walaupun banyak wanita-wanita yang melirik ke arah Jun, Jun tetap berjalan dengan santai, tanpa memedulikan mereka.

Melihat ke kiri, Jun melihat Chae Nayun yang sedang menempelkan wajahnya ke kaca dan melihat sebuah busur di dalam kaca.

'Chae Nayun..ada di sana, maka tidak jauh dari sini....' pikir Jun.

Melihat ke depan, dia melihat Kim suho yang sedang memperhatikan senjata di dalam sebuah kaca.

Jun berjalan ke arah Suho, sambil tangannya di dalam saku, Suho pun berbalik dan melihat Jun berjalan ke arahnya.

"Apa kau sedang melihat seven-branched sword?." Kata Jun dan berdiri di sampingnya.

"Kim Jun? Kau benar, Jadi kau gabung dengan klub travel juga." Kata Suho sambil tersenyum.

Tinggi badan mereka hampir sama, Namun tetap saja tinggian Jun, Tapi harus Jun akui kalau Suho tampan.

"Kurasa di sana ada pameran senjata lainya, Mau melihat kesana?." Kata Suho.

Jun menutup matanya, dan "Terima kasih, Kurasa kita tidak akan sempat." Kata Jun dan membuka matanya.

Suho bingung dengan apa yang dikatakan Jun, namun tiba-tiba seluruh museum bergetar hebat.

Lampu-lampu di atas pecah, orang-orang melihat sekeliling dengan bingung, suara dari loadspeaker pun terdengar.

{Perhatian! Ada Monster muncul di luar museum!, perhatian! Ada Monster muncul diluar museum-.}

Suara Loadspeaker langsung padam, orang-orang yang ada di dalam museum langsung berteriak panik dan berlarian untuk keluar.

"Kita harus cepat lari!."

"Dimana pintu keluarnya?!."

"Jangan mendorong ku!."

"Minggir! Kubilang minggir!."

Orang-orang saling mendorong karena takut terhadap monster, anak kecil pun terdorong dan hampir jatuh, namun untungnya Suho segera menangkap anak kecil tersebut.

*Crack!!

Suara kaca pecah terdengar sangat keras, melihat ke belakang, mereka melihat seorang wanita yang memecahkan kaca, Wanita itu tidak lain adalah Chae Nayun.

"Tenanglah, Hero yang di tugaskan ke museum pasti akan segera datang, kalau kalian pergi keluar saat situasi begini, kalian cuman akan menjadi makanan monster." Kata Nayun dan mengambil busur di dalam kaca tersebut.

{Lemari kaca mengalami kerusakan, pencurian item pameran dikonfirmasi, Blokade diturunkan!!.}

Setelah Blokade diturunkan laser bewarna merah segera datang dari segala arah, Chae Nayun dengan tenang menyimpan anak panah di punggungnya.

"Hei, kamu Juga ambil senjata, kita harus melindungi para pengunjung sampai hero datang." Kata Chae Nayun.

"Ah...Oke." Kata Kim Suho.

Setelah itu suara langkah kaki terdengar di belakang Chae Nayun, Melihat kebelakang Chae Nayun melihat seorang pria yang sedang tersenyum lebar sedang berjalan ke arahnya.

Pria itu berjalan dengan tenang namun di sekelilingnya terdapat mana bewarna merah pekat, dia memiliki aura yang sangat pekat di sekelilingnya.

Dia mengenakan sebuah jas, Matanya hitam dan pupil matanya bewarna emas.

'djinn Lucius's Dog, dia adalah villain yang digunakan sebagai batu loncatan untuk Protagonis Kim Suho.' pikir Jun.

Walaupun Begitu, Suho akan tetap kalah karena Djinn disini menjadi lebih kuat karena campur tangan Kim Hajin.

Tangan Lucius's Dog berubah menjadi cakar tajam seperti monster, dia berlari ke arah Chae Nayun yang sedang membidiknya.

Kim Suho segera mengambil pedang bercabang dan muncul di belakang Djinn untuk menebasnya.

Namun Djinn tersebut dengan cepat bereaksi dan mengarahkan cakarnya untuk membenturkan tubuh Suho ke dinding.

Suho dengan mudahnya terbang ke belakang dan menabrak sebuah dinding di dekat Jun dan terjatuh ke tanah.

Jun yang melihat ini, mengalihkan pandanganya ke arah Suho dan menatapnya dengan tenang tanpa sedikit pun takut melihat apa yang terjadi.

'sesuai yang ada di manhwa Suho tidak akan bisa mengalahkannya tanpa hajin...' pikir Jun.