Chapter 17 - hunting monster

Field Area, Daerah Wonju, Provinsi Gangwon.

"Terima Kasih karena telah menggunakan portal, Kadet Kim Jun~" kata Resepsionis wanita.

Jun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari gedung portal, banyak pelanggan yang mengunakan portal juga.

Penampilan Jun menarik perhatian orang-orang yang ada di gedung, untungnya Jun meningkatkan intimidasi yang membuat seseorang susah mendekatinya.

Jadi Jun bisa berjalan dengan tenang walaupun banyak pasang mata yang menatapnya apalagi wanita-wanita.

Setelah dia keluar dari gedung portal, Jun melihat banyak pedagang yang menjual senjata modern, ada juga yang menjual ramuan, orang yang menjual mayat monster.

Dan bermacam-macam hingga dari pedagang makanan dan sebuah cafe, orang-orang yang berjalan sambil membawa pedang, kapak, dll.

Provinsi Gangwon adalah area yang biasanya, cuman berisi field low rank, karena itu orang dari berbagai belahan dunia datang untuk berburu di sini.

Yang membuat kota ini dijuluki 'kota Besar Internasional '.

"Kami sedang mencari party!."

"Kami butuh mage yang ingin party bersama menuju gunung chiak!."

"Silahkan di coba troll blood potion!."

Jun melihat sekeliling, Jelas dia mencari seseorang, di sini yang di masa depan orang itu akan menjadi orang yang sukses.

'Dimana dia?...' pikir Jun.

Saat terus melihat sekeliling, suara pria terdengar di belakang Jun.

"Permisi!." Kata pria berkacamata berbadan kurus.

Melihat kebelakang, Jun akhirnya bertemu dengan seseorang yang dicarinya.

"Apa anda ingin berburu monster?." Kata Pria itu.

Dia memakai kacamata, pakaian formal dan rambutnya sangat rapih kebelakang, dan dia memegang sebuah kertas.

"Apa kau seorang Agensi?." Kata Jun.

Jika ingin menjual Jasad monster dengan lebih mahal maka harus mempunyai seorang agensi.

"B-benar, sebentar aku perlihatkan kartu namaku!...ack!." Saat Pria itu mengambil kartu namanya, dia tidak sengaja menjatuhkan kartu namanya.

Mengambil nya dan memberikannya kepada Jun dan berkata "I-ini kartu Namaku.."

'Orang ini agak ceroboh seperti di karya aslinya..' pikir Jun.

Dia adalah Agent SH, Park Soohyuk, Bukan cuman menjadi direktur dari agensi terbaik di korea, dia juga menjadi agent kim suho.

Dia selalu melayani pelanggan baru, mau tentara bayaran atau Hunter.

Tapi sekarang dia baru memulainya bisnis nya sekarang jadi tentang dirinya sangat sedikit.

"SH, kah... sepertinya bagus, aku terima kontraknya." Kata Jun sambil tersenyum dan meminta jabat tangan.

"Eh?!..t-terima kasih!, aku akan melayanimu dengan sepenuh hati!!." Kata Soohyuk dan menerima jabat tangan Jun dengan penuh semangat.

Dunia ini masih tahap awal dari manhwa, masih ada banyak orang yang belum menemukan jati diri mereka yang sebenarnya.

Dan membuat hubungan dengan orang-orang itu sekarang tidak ada salahnya.

----------------

Di hutan.

Jun yang sedang berjalan melihat kebelakang dengan bingung, jelas di belakang ada Soohyuk yang sedang mengikutinya.

"Apa memang perlu kau mengikutiku?." Kata Jun.

"J-jangan khawatir, tidak masalah jika ingin meninggalkanku jika keadaan nya darurat!." Kata Soohyuk sambil bernafas terengah-engah.

'kebanyakan agent akan menunggu di luar Field..apa dia sebegitu nya ingin berguna?....'

"Ah, disini ada jejak hobgoblin, memburu monster ini tergolong mudah, dan harganya 300 sampai 400 dolar per kepala, bagaimana?." Kata Soohyuk sambil melihat jejak kaki di bawahnya.

"Daripada itu.. bagaimana kalau itu?." Kata Jun sambil menunjuk ke arah babi di bawah tebing.

"Itu..ah! Bukankah itu Steel Boar?." Kata Soohyuk sambil membenarkan kacamatanya.

Steel Boar memiliki taring tajam yang runcing ke atas, dan mata merah menyala.

"Haha.. tapi Tuan Jun dimana senjata anda?." Kata Soohyuk.

Di sepanjang perjalanan Soohyuk tidak melihat Jun membawa peralatan apapun, apakah dia seorang fighter?.

Sepertinya bukan karena Jun tidak menggunakan sarung tangan.

"Senjata ku?...ada di sini." Kata Jun.

"Di sini?." Kata Soohyuk bingung.

Saat itu dibelakang Jun muncul sebuah Riak-riak emas, Sebuah senjata keluar dari riak itu dan melaju ke arah Steel Boar dengan cepat.

*Creak!!

Steel boar langsung terbunuh dalam sekejap tanpa bisa bereaksi.

Soohyuk langsung mengalihkan pandanganya dari Jun ke Babi hutan di bawah dengan ekspresi terkejut.

Dia melihat Steel boar berbaring dengan pedang emas tertancap di pinggang nya.

"Pedang Keluar dari Riak?." Kata Soohyuk tidak percaya sambil melihat riak di belakang Jun.

"Hmm....itu adalah Skill ku, jangan terkejut seperti itu." Kata Jun dengan santai.

Tapi entah kenapa perkataan Jun terasa sedang pamer di hadapan seseorang karena mempunyai skill Hebat.

"Wah...skill yang hebat, kemampuan mengontrol mu juga luar biasa..." Kata Soohyuk.

"Ini bukan apa-apa..." Kata Jun dan pedang muncul lagi di dalam Riak melaju ke arah tebing di depan Jun.

"Uwah!!, a-apa lagi sekarang?!." Kata Soohyuk dengan ketakutan.

"Ada burung pelikan hitam tadi, di dekat tebing itu." Kata Jun dan riak emas di belakangnya menghilang.

"Kau mampu melihat sejauh itu?..." Kata Soohyuk sambil membenarkan kacamatanya dan berdiri dari tanah.

"Tentu saja, kalau begitu aku duluan." Kata Jun dan pergi meninggalkan Soohyuk.

"Ah!, t-tunggu sebentar jangan tinggalkan aku!!."

Soohyuk pun mengejar Jun dengan tergesa-gesa.

Sore hari.

Matahari hampir terbenam dan langit bewarna oren, banyak burung yang sedang beterbangan dengan kicauan.

Burung-burung tersebut sudah pasti akan pulang kerumah masing-masing dan menjaga telurnya dari monster.

Di depan Jun dan Soohyuk ada dua jasad monster yang fi tumpukan.

"H-hanya ada mereka...berdua tapi..mereka berdua sangat sangat berat...!." Kata Soohyuk sambil bernapas terengah-engah dan tangan di lututnya.

"Sudah ku bilang, lebih baik kita melakukan berdua dan kau bersikeras ingin melakukannya sendiri." Kata Jun dengan datar.

Padahal tadi dia menyarankan melakukan secara bersamaan agar tidak menghabiskan waktu.

Apalagi dengan kekuatan fisik yang tidak masuk akal milik Jun, tidak masalah ada seribu monster seukuran rumah dia angkasa dengan satu tangan.

Tapi lihat sekarang? Karena kekerasan kepala Soohyuk, mereka menghabiskan banyak waktu hingga menjelang sore.

"Haha..aku minta maaf.." kata Soohyuk dengan tatapan bersalah.

Soohyuk tahu dia menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengangkat kedua monster ini.

Andai saja dari awal dia menyetujui saran Jun, mungkin mereka tidak akan seperti ini.

"Sudahlah...ngomong-ngomong apakah kita akan memindahkan mereka semua dari lapangan?." Kata Jun.

"Mungkin akan lebih baik jika kita memanggil ambulans dan membayar biaya-nya, pembayaran nya akan didepositokan besok..mari kita hitung dipotong pajak, totalnya menjadi..." Kata Soohyuk dengan tangan di dagu.

Jun yang melihat tindakan Soohyuk kagum karena dia hebat dengan pekerjaan nya, ini mengingat nya dengan masa lalunya.

"Baiklah, mari lakukan itu saja, aku menantikan kerja sama kita di lain waktu." Kata Jun sambil meminta jabat tangan.

"Aku yang seharusnya mengatakan itu." Kata Soohyuk dan menerima jabat tangan Jun sambil tersenyum.

"Kau bilang ini adalah pemburuan pertama mu kan?, apakah boleh aku bertanya akan dipakai apa uang yang akan kau peroleh?." Kata Soohyuk dengan senyuman ramah.

"Aku belum memutuskannya." Kata Jun.

Karena dari awal Jun kesini bukan untuk uang melainkan menjalin hubungan dengan Park Soohyuk yang akan menjadi orang besar di masa depan.