Yeonha hanya diam saja dan tidak mengatakan apapun, Jonghak mengangguk dan kembali duduk.
Dia tidak peduli apakah Yeonha menjawab atau tidak, dari awal dia hanya ingin menanyakan itu kepada Nayun.
Tiba-tiba orang-orang mulai melakukan keributan dengan suara, Jonghak, Nayun Dan Yeonha melihat ke arah keributan itu.
Mereka melihat seorang laki-laki tampan sedang berjalan kd arah meja mereka, dia mengenakan Kameja Putih panjang yang di lipat yang tidak di kancing atasnya, Celana Pendek hitam, dan sepatu putih.
Dia memiliki rambut putih seperti Jonghak dan mata biru dengan titik-titik di sekitar matanya, dia juga memakai Kalung Emas di lehernya dan anting berbentuk pedang di telinga kirinya.
Karena penampilannya yang menarik perhatian, banyak orang yang memotret tapi laki-laki itu tidak peduli.
Dia berjalan ke meja Yeonha dengan tangan di saku dengan santai, dan sesampai dia di sana, dia mengangkat tangannya sambil berkata.
"Yo, kalian sepertinya sedang bersenang-senang." Katanya sambil tersenyum.
Karena senyuman di wajah tampannya, wanita-wanita yang di dalam Cafe langsung tersipu tidak kecuali Yeonha dan Nayun, Tapi Nayun langsung menggelengkan kepalanya.
Jonghak mengerutkan kening saat melihat Nayun Tersipu melihat senyuman laki-laki di depannya.
Saat Jonghak ingin berbicara, tapi dia tidak jadi karena Nayun yang duluan berbicara.
"Apa yang kau lakukan di sini Kim Jun?." Kata Nayun dengan ekspresi galak.
"Aku? Aku hanya jalan-jalan karena sekarang libur." Kata Jun sambil menggelengkan kepalanya.
"Jika ingin berjalan-jalan jangan mengganggu kami, kita sedang mengadakan pertemuan penting kau tahu." Kata Jonghak.
Walaupun dia orang yang percaya diri, entah kenapa kepercayaan dirinya menghilang saat di dekat Jun.
"Mengadakan pertemuan penting?, atau membicarakan diriku di belakang?." Kata Jun dengan tatapan dingin.
Ada Juga rasa penindasan dari tatapannya yang membuat Yeonha, Nayun dan Jonghak merasa ngeri.
Mata biru Jun seperti alam semesta, Yeonha, Nayun dan Jonghak merasa mereka telah di lemparkan kedalam kegelapan.
Melihat muka pucat mereka bertiga, Jun berpikir sudah saatnya dia menghentikan ini, Toh dari awal dia tidak mengharapkan akan bertemu mereka di Cafe ini.
"Hah... terserah lah." Kata Jun sambil menghela nafas dan berjalan ke arah Kasir meninggalkan Yeonha dan lainnya.
Melihat Jun pergi ke arah Kasir, mereka bertiga akhirnya bisa bernafas dengan lega.
"Gila...dia memiliki penindasan yang sangat kuat.." Gumam Nayun dan menyadari perbedaan kekuatan.
"Apakah itu kekuatan sebenarnya?." Kata Jonghak pelan, sepertinya dia berbicara kepada dirinya sendiri.
Yeonha tidak mengatakan apapun, dan hanya Bernafas terengah-engah sambil melihat punggung Jun.
Semakin Dia Lihat Jun, semakin dia merasa Jun menyembunyikan sesuatu yang lebih besar.
Mereka bertiga berkeringat, tapi untungnya dengan cepat nafas mereka kembali normal, mereka melihat Jun berjalan keluar dari Cafe.
Disisi mereka ada kaca besar yang memperlihatkan bagian luar, mereka bisa melihat Jun sedang berjalan ke arah tempat parkir mobil.
Tapi tiba-tiba dia berhenti berjalan dan meraba-raba saku celananya, ternyata dia mengambil kunci mobil.
Dia berjalan lagi dan berhenti di depan mobil Supercar mewah, Yeonha, Nayun dan Jonghak tidak percaya apa yang mereka lihat.
"Bukankah itu Lamborghini Veneno?.." kata Jonghak tidak percaya.
"Bagaimana Bisa dia mendapatkan mobil itu?..." Kata Nayun tidak percaya juga.
"Entahlah... mungkin hasil berburu monster?." Kata Yeonha.
Nayun Dan Jonghak menatap Yeonha dengan datar, bahkan jika Jun berburu monster hingga mati dia tidak akan bisa mendapatkan mobil itu.
Lihatlah harganya yang tidak masuk akal, setelah banyak Dungeon dan Tower di dunia ini, harga-harga barang menjadi naik secara gila-gilaan.
Sepertinya itu karena Hunter memiliki pekerjaan yang berbahaya dan mereka memiliki bayaran tinggi.
Jadi sebagian Harga-harga di dunia naik secara gila.
"Ah..dia pergi." Kata Yeonha.
Mereka mengalihkan tatapannya dan melihat Jun pergi dengan mobil Supercar nya.
-----------------------
Seoul {Tower Asosiasi}, tidak lama setelah insiden Museum, Chae Nayun, Kim Suho dan Kim Jun yang melawan Djinn.
Jasa kami diakui dan kemudian mendapatkan sebagai warga teladan.
'hah... kapan ini semua berakhir, aku ingin di rumah berbaring sambil memakan cemilan dan menonton film.' pikir Jun dengan tatapan bosan.
Dia menghela nafas lagi, entah berapa kali dia menghela nafas hari ini, mungkin saat mendapatkan kabar dia akan melakukan upacara penghargaan.
Dia duduk di bangku dan disisi ada Nayun, sebelah nayun ada Kim Suho, di dalam panggung tersebut tidak banyak orang.
Jun menghela nafas lagi, hingga akhirnya nayun tidak tahan dan mendecakkan lidahnya.
"Cih!...kau terlalu berisik." Kata Nayun, dia melipatkan tangannya dan kakinya.
"Padahal aku tidak mengatakan apapun." Kata Jun.
"Kau menghela nafas terus-menerus!." Teriak Nayun dengan wajah tidak senang.
"Kau..tidak lupa kan?." Kata Jun
"Lupa apaan?." Kata Nayun dengan bingung.
"Kalau aku menyelamatkan mu." Kata Jun sambil melipatkan tangannya.
Nayun melihat ke arah Jun dengan ekspresi datar, tapi segera dia berteriak dengan kemarahan.
"Hei, itutuh itu dan-." Nayun tidak menyelesaikan perkataannya karean Kim Suho memotong nya.
"Kalian Berdua, berhentilah." Kata Suho dan berdiri dari tempat duduknya.
"Nayun kita tukeran tempat duduk." Kata Suho dan menarik nayun untuk pindah tempat duduk.
"Aku tidak mau." Kata Nayun dan berusaha menahan.
Tapi tetap saja, karena Suho lebih kuat dari Nayun, dia dengan Mudah membuat nayun berdiri dari kursinya.
Setelah itu Suho duduk di sebelah Jun, sambil terbatuk-batuk.
"Hey..terima kasih untuk yang kemarin." Kata Suho.
'hah... apalagi sekarang...' pikir Jun.
"Kalau kau tidak menolong kami saat itu, kami tidak akan bisa mengalahkannya, beneran terima kasih banyak."kata Suho sambil tersenyum.
"Siapa tahu, kau mungkin saja bisa menang walaupun aku tidak di sana." Kata Jun tanpa mengalihkan tatapannya.
Jika Jun tidak disana, mungkin dia sudah awakened level kekuatan yang lebih tinggi.
Karena Protagonis, selalu menjadi kuat saat menghadapi bahaya dan kesulitan.