"kim Suho, Kim Jun!." Teriak Instruktur sambil menyuruh nya mendekat.
Kim Suho dan Kim Jun mendekat Instruktur, Suho pun duduk di kursi taman sedangkan Jun berdiri dan tanganya di saku.
"Aku sudah mendengar sekilas apa yang sudah terjadi, aku akan bertanya detailnya nanti jadi sekarang kembalilah dulu." Kata Instruktur.
"Bagaimana dengan Nayun?." Kata Suho.
"Dia mengambil izin sakit dan kembali ke orang tuanya, kalian berdua juga harus segera kembali ke cube." Kata Instruktur dan berjalan pergi.
Melihat instruktur pergi, Jun menghela nafas dan melihat ke atas untuk melihat pemandangan sore hari.
"Jun." Kata Suho.
Jun pun mengalihkan pandanganya dari langit kepada Suho yang sedang duduk kursi taman.
"Soal yang tadi..kenapa kau mengatakan hal seperti itu?." Kata Suho.
"Soal apa?." kata Jun dengan bingung.
Ngomong-ngomong, Suho memiliki luka-luka di tubuhnya, lengannya saja di perban.
"Soal kekuatan, jika kau memiliki kekuatan seperti itu kenapa tidak bergerak lebih awal?." Kata Suho dengan penasaran.
Sebenarnya Suho sedikit marah terhadap Jun karena tidak bergerak lebih awal, jika dia bergerak lebih awal mungkin Nayun tidak akan terluka.
"Kau tahu hanya pecundang yang akan menanyakan itu, harusnya kau memikirkan sesuatu agar bisa melindungi seseorang yang kau hargai atau sayangi." Kata Jun sambil menghela nafas.
Jun benar, tidak seharusnya dia menanyakan itu, tapi tetap saja andai Jun bergerak lebih awal...pada akhirnya Suho menghela nafas.
Saat dia mengangkat kepalanya Jun sudah tidak ada di tempatnya, melihat ke kiri dan kanan tidak ada siapapun.
"Jun?." Kata Suho dengan bingung.
----------------------------
Di rumah Jun.
Dia tidak kembali ke asramanya namun dia kembali ke rumahnya mengunakan teleportasi.
"Mandi memang bisa membuat kita hidup kembali." Kata Jun dan keluar dari kamar mandi.
Sekarang dia tidak menggunakan seragam Cube melainkan hanya menggunakan celana pendek saja.
Dia tidak memakai baju jadi memperlihatkan otot-ototnya yang kencang.
"Hm...aku jadi ingin tambah tato, sepertinya di punggung akan bagus kan?." Kata Jun dan melihat tato di dadanya.
Jelas dia kedunia ini mengunakan tubuh aslinya, tidak mungkin dia mengunakan tubuh orang lain, rasanya aneh mengunakan tubuh orang lain apalagi penis yang berbeda.
"Ngomong-ngomong soal Nayun... kalau aku tadi menyebutkan nama kakanya seperti nya dia siap untuk membunuhku."
Chae Nayun, Sebelumnya peringkat empat dalam keseluruhan akademi agen militer, saat ini menjadi "Hero" di Cube.
Kerabat nya, Chae Shinhyuk, ayahnya, dan Chae Jinyoon, saudara laki-lakinya,
Namun saudara laki-laki Nayun sedang Koma karena menyelamatkan tiga orang saat melakukan operasi Firespark.
Empat tahun lalu, Chae Jinyoon setelah ditunjuk menjadi hero, mengalami kecelakaan di misi pertamanya, dia menerima demon's brand dan menjadi demon's seed.
Begitulah Kondisi saudara Nayun sekarang.
"Entah apa yang akan terjadi jika aku melakukan hal yang sama seperti Protagonis Hajin." Kata Jun dan menggelengkan kepalanya.
Hajin berbicara soal saudara laki-lakinya Nayun, dan Nayun kesal terhadap Hajin karena mengungkit saudara laki-lakinya.
Mereka bertengkar tapi pada akhirnya hubungan mereka membaik lagi karena aura protagonis Hajin.
"Baiklah Ayo kita bersantai di sini..." Kata Jun sambil tersenyum dan berjalan ke arah dapur.
-------------------
Di sebuah ruangan rumah sakit, ada Nayun yang sedang duduk meringkuk di atas kasur
Dia mengunakan baju pasien rumah sakit.
[Sekitar pukul satu siang hari ini, gerombolan monster muncul di pusat kota Seoul, karena kemunculan monster yang tiba-tiba tersebut, sekitar 50 orang penduduk luka-luka dan 7 orang dinyatakan meninggal dunia.]
[Di tengah-tengah medan tempur melawan monster, Yun Seung-ah, wakil guildmaster "ESSEN OF STRAIT", Dan lainnya-.]
Segera Nayun mematikan radio tersebut yang terletak di meja tidak jauh di tempat tidur.
Sekali lagi dia meringkuk dan tiba-tiba pintu terbuka dengan sangat keras, dan seorang pria masuk dengan seorang dokter wanita.
"Nayun!!." Kata Seorang pria, dia memiliki jenggot tanpa kumis dia memiliki ekspresi cemas.
"Ayah?!, Kenapa?, bagaimana dengan pekerjaanmu?!."." Teriak Nayun terkejut.
"Apa kau pikir pekerjaanku lebih penting saat ini? Bagaimana keadaanmu?kau tidak apa-apa kan?." Kata Chae Shinhyuk ayah Nayun.
"Ya, aku baik-baik saja." Kata Nayun.
"Apa memang tidak masalah tidak di periksa dulu?, ayah bisa memberitahunya kepada dokter-." Kata Shinhyuk namun tiba-tiba omongan di potong oleh Nayun.
"Ah, tidak apa ayah~, aku sama sekali tidak apa-apa, kenapa ayah datang kemari?." Kata Nayun sambil tersenyum.
"Karena Ayah khawatir denganmu Nayun.." kata Shinhyuk dengan ekspresi khawatir.
"...aku tidak apa-apa, Oh iya ayah, bolehkah menemui oppa setelah aku keluar dari rumah sakit?." Kata Nayun dan meringkuk lagi.
"! Tentu saja." Kata Shinhyuk dan memegang tangan Nayun.
{Demon's Seed}
Demon, mahkluk yang lebih kuat daripada Djinn, yang bisa mengubah manusia menjadi Demon's Seed.
Manusia yang menjadi 'Seed' akan memasuki periode inkubasi dimana mereka tumbuh dan 'mekar' menjadi demon yang kuat.
Dalam jalan ceritanya, Jun ingat periode inkubasi-nya selama 5-6 tahun, jadi sudah hampir setengah waktu.
Cuman ada satu solusi untuk masalah ini, secepatnya, sebelum demon dalam tubuh Chae Jinyoon bangkit, Dia harus di bunuh.
Mereka tidak bisa langsung menyerahkan hal ini pada sembarang orang, tidak ada pembunuhan bayaran yang mau menerima misi membunuh generasi ke-4 dari keluarga tersohor.
Dan karena tidak ada tanda-tanda Seed dalam dirinya, mustahil untuk mengambil langkah pembunuhan.
Mustahil bagi Kim Suho untuk mengalahkan Demon yang telah bangkit, bahkan jika hero aktif saat ini dikerahkan, pasti akan ada korban jiwa.
"Hah...tidak perlu terlalu tegang, aku sudah pernah membunuh seseorang kan?." Kata Jun dan menutup matanya.
Di rumah sakit, ada seorang pria yang sedang tertidur lelap, bisa dibilang dia Koma, dan ditempat duduk ada Chae Nayun yang sedang melihat Pria itu.
"Oppa, Ini pertama kalinya aku melihat Djinn, aku hampir mati tahu?, gimana coba cara kadet biasa mengatasi Djinn." Kata Nayun.
"Tapi pria itu-....lebih baik tidak usah membicarakannya."
Suara ketukan pintu pun terdengar dan suara wanita.
"Jam besuknya sudah berakhir."
"Ah, baik!, aku pasti akan kembali oppa." Kata Nayun dan mengelus tubuh Jinyoon.
Dia pun berjalan keluar, tapi dia tidak langsung pulang melainkan diam ditempat dan tidak bergerak.
"Benar-benar menyedihkan, bahkan murid terbaik tahun pertama pun tidak bisa mengalahkannya?."
Ingatan tentang Kim Jun yang merendahkan muncul di dalam kepala Nayun, dia menggigit bibirnya tapi setelah itu, Nayun memiliki ekspresi dingin dan siap membunuh siapapun yang mengganggunya.
"Kim Jun.." kata Nayun dengan dingin.
Jika Jun mendengarkan, serius dia akan bingung karena tiba-tiba menjadi seperti ini.