"apa kau juga akan pergi?." Kata Jun dan berdiri dari kursinya dengan tangan di saku celana.
Namun Yeonha mengabaikannya dan berjalan melewati Jun, Karena di abaikan Jun memiliki urat menonjol di dahinya.
"Nona Yeonha apa kau juga akan mengikuti pesta itu?." Kata Jun.
Akhirnya Yeonha berhenti berjalan, dia tidak melihat ke arah Jun tapi dia tetap menjawab pertanyaan Jun.
"Iya, karena aku mungkin akan mendapatkan informasi berguna." Kata Yeonha.
Apa gunanya informasi atas monster-monster itu...?
"Apa kau akan membaginya dengan anggota raid milik guildmu?." Kata Jun.
"..!."
Akhirnya Yeonha berbalik dan melihat Jun, yang sedang melihatnya.
Guild
Mereka adalah guild berpengaruh di korea saat ini.
"Tapi kudengar kalau pengaruh wakil guildmaster sangat kuat akhir-akhir ini... sampai-sampai dirimu, penerus asli, terancam posisinya."
"Itulah kenapa kau mau ikut pesta itu walaupun sifatmu tidak seperti itu, supaya kau bisa memperoleh informasi." Kata Jun sambil melipatkan tangannya.
"....apa maksud ucapanmu?." Kata Yeonha sambil mengerutkan alisnya
"Akan kuberitahu kelemahan dari monster 'mountain tyrant'."
"A-apa?." Kata Yeonha dengan terkejut, dia memiliki keringat yang menetes di dahinya.
"Kau harus mendapatkan banyak prestasi kalau kau ingin mewarisi guildmu tanpa masalah bukan?."
"Emblem biru kecil di tumit nya, kalau kau Serang bagian itu, penggerakan monster mountain tyrant akan terhenti."
"Aku tidak membagi informasi ini secara gratis tapi....." Kata Jun dia berjalan ke arah Yeonha.
Mereka hampir bersentuhan, karena perbedaan tinggi badan, Yeonha harus mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arah Jun.
"Tapi apa?." Kata Yeonha dengan galak.
Jun pun memegang dagu Yeonha dan mereba bibir merah mudanya, saat Yeonha hendak menampar tangan Jun.
Jun segera melepaskan tangannya dari Dagu Yeonha, dia menjilati jempol yang meraba bibir Yeonha.
"Tapi..jika kau menjadi pacarku mungkin informasi ini akan gratis." Kata Jun sambil tersenyum tipis.
"A-ap, a-apa yang kau lakukan brengsek?!." Teriak Yeonha dengan wajah merah.
Yeonha melakukan tamparan di wajah Jun, tapi Jun menangkapnya dan mendekatkan wajah nya dengan wajah Yeonha.
"Jadi bagaimana?." Kata Jun sambil tersenyum.
"L-lepaskan....Kim Jun.." kata Yeonha dengan wajah merah.
Dia marah karena dipermainkan oleh Jun, apalagi dia memiliki seseorang yang dicintainya.
"Sigh... baiklah." Kata Jun dan menjauh dari wajah Yeonha, dia juga melepaskan tangan Yeonha.
"Ugh..Ap dasar klaim itu?, kamu punya bukti penguat itu kan?." Kata Yeonha sambil memegang tangan kanannya.
Jun tersenyum dan "Tidak punya."
Yeonha menatap Jun dengan tidak percaya.
"Buang-buang waktu saja.." kata Yeonha dan pergi berbalik.
"Aku jamin kau akan rugi besar karena tidak mempercayaiku!." Teriak Jun.
'kalau Yeonha memutuskan untuk mengabaikanku, Informasi seharga jutaan dolar ini akan terbuang sia-sia...' pikir Jun dan menghilang di tempat.
Tapi Jika Yeonha percaya kepada Jun, Dia akan memiliki sekutu yang kuat, seorang sekutu yang akan dikenal sebagai 'THE QUEEN OF SEOUL'
Yeonha pergi meninggalkan Jun di belakangnya, Namun dia memiliki ekspresi merah.
"Pesona bajingan itu sangat bahaya..." Kata Yeonha dengan sangat pelan.
Wajah Tampan, tinggi, bahu lebar pinggang ramping dan kuat, jelas merupakan Tipe wanita-wanita tidak terkecuali dirinya.
Orang yang dicintainya juga tampan tapi dibandingkan dengan Jun dia tidak ada apa-apa nya.
Yeonha mempercepat langkah kakinya.
Di taman.
"...halo? Sekertaris Jin? Bisakah kau menyampaikannya sesuai kepada tim raid mountain tyrant?."
"Se-selama raid kali ini, emblem biru di Tumitnya mungkin saja merupakan titik lemahnya...jadi cobalah untuk serang itu.." kata Yeonha.
Dia menelpon seseorang lewat Smartwatch milikinya, ngomong-ngomong Jun akan terkejut karena Yeonha masih memikirkan soal tadi dan memiliki wajah merah.
--------------------
Di rumah Jun.
Jun sedang duduk di kursi balkon, Jun sedang merokok sambil mendengarkan musik.
"Hah...tidak ada cimeng kah di dunia ini?." Kata Jun dengan ekspresi bosan.
Jelas Jun seorang perokok tapi semenjak di dunia ini Jun menjadi jarang merokok karena sibuk dengan alur cerita utama.
Tiba-tiba dia kepikiran seusatu, Jun menyalakan smartwatch nya dan melihat rekening bank nya.
Di layar hologram, Jun memiliki uang sebesar 250M dolar, dia ingat kalau protagonis Kim Hajin memiliki utang tiga ribu dolar.
Tapi tidak lama dia melunasi utangnya dan berinvestasi di perusahaan, saat dia mengingat semua itu.
Jun pun tersenyum dan segera menjentikkan jarinya, seketika sebuah laptop muncul di meja.
"Mari mencari uang yang legal." Kata Jun sambil tersenyum.
Saat ini Jun memiliki 2 metode untuk mengumpulkan uang secara legal, pertama adalah saham.
Di dunia ini dungeon dan tower tidak henti-hentinya muncul,
Dan guild yang telah terdaftar di pasar saham, bisa menjual pasar saham mereka.
Pilihan kedua adalah 'FIELD HUNTING',
Tidak seperti Dungeon dan tower, tingkat kesulitannya sangat beragam, dan dengan menjual jasad monster, kau bisa mendapatkan uang dengan cepat.
Dan Jun ingat protagonis Kim Hajin melakukan Metode kedua karena tidak memiliki modal untuk investasi.
Berbeda dengan Jun yang membawa kekayaannya kedunia ini dan memiliki kekuatan, jadi dia pasti melakukan kedua metode itu.
Bukan tanpa alasan Jun melakukan Field hunting, Jun ingat di Provinsi Gangwon ada seseorang yang akan menjadi sangat sukses di masa depan.
Jadi dia ingin memulai gerakan terlebih dahulu dan menjadi sekutu nya.
"Baiklah Beres." Kata Jun dan tersenyum dan menutup Laptopnya.
Setelah itu dia berdiri dan memakai jaketnya, setelah itu dia menghilang di rumahannya.
Asrama Jun.
*Ding dong!.
"Kadet Kim Jun, ada paket yang dikirim oleh Kadet Yoo Yeonha."
Jun yang baru tiba, melihat ke arah pintu dengan bingung dan penasaran, dia pun berjalan ke arah pintu.
Setelah sampai di depan pintu, dia melihat sebuah amplop, Jun pun berjongkok untuk mengambil amplop tersebut dan berdiri sambil membuka amplop.
Di dalam Amplop tersebut ada sebuah catatan bertuliskan.
"Terima Kasih, ternyata kamu benar kalau kelemahan mountain tyrant ada di Tumitnya dengan emblem biru, aku tidak tahu apa yang harus kuberikan kepadamu sebagai ucapan terima kasih, jika kamu ingin sesuatu bilang saja tapi jangan yang aneh-aneh!, dari Yoo Yeonha."
Melihat catatan tersebut, Jun tertawa terbahak-bahak karena dia tidak menyangka kalau Yeonha masih membicarakannya.
"Hahahahaha!!...ah, padahal aku bercanda tapi jika dia benar-benar menjadi pacarku, aku tidak masalah...tapi hadiah ya, yah tidak ada yang kuinginkan sih." Kata Jun dan menyimpan surat itu di meja.