Chereads / I Reincarnated into the world of the manhwa I read. / Chapter 9 - Jun is hiding his strength?

Chapter 9 - Jun is hiding his strength?

[TIM5, total waktu 48 menit 50detik, 12/100]

Yoo Yeonha yang melihat tim nya berada di peringkat 12 memiliki ekspresi terkejut.

"Kali ini pertarungannya direkam lewat drone, nanti aku kirim ke smartwatch mu, jadi analisis saja sendiri ya." Kata Guru dan berjalan keluar.

'R-rank 12!?, kali ini aku tidak salah dengar, aku sudah tahu kalau pencapaian pribadi akan di nilai secara terpisah....'

'Dia berada di atasku, Chae Nayun..!!.'

[Tim2, Chae Nayun dan 3 lainnya Rank 4/100.]

'aku memutuskan untuk mencoba mengejar kelompok Chae Nayun...aku mencoba untuk menang dengan kekuatan segini?, tidak tenang Yoo Yeonha, yang mengalahkan monster itu bukan aku melainkan Kim Jun Seorang.' pikir Yeonha.

Setelah itu dia melirik ke arah kirinya dan menatap laki-laki berambut putih dan bermata kuning, namun tatapan laki-laki itu sedang menatap ke arah Chae Nayun.

Laki-laki itu jelas adalah Shin Jonghak, seseorang yang Jun sangat benci, walaupun salah Hajin karena tidak melawan balik dan membiarkan dirinya dirundung oleh Shin Jonghak.

Yoo Yeonha yang melihat tatapan Shin Jonghak ke arah Chae Nayun menggertakan giginya, dia berdiri dengan kesal dan berjalan ke arah Chae Nayun yang sedang duduk di bawahnya.

Yoo Yeonha yang sudah berdiri di belakang Chae Nayun memeluk Nayun dari belakang sambil tersenyum, namun sebenarnya ekspresi itu sepenuhnya bohong.

"Nayun~!."

"Ah, Yeonha."

"Bagaimana ujian prakteknya?." Kata Yeonha.

"Seperti yang kamu lihat, aku peringkat 4, memalukan sekali, aku setidaknya ingin mengalahkan Shin Jonghak dan Rachel, kamu gimana?." Kata Nayun.

"Aku...posisi 12." Kata Yeonha dengan senyuman paksaan.

"Kamu dapat posisi 12 bersama dia?, itu udah hebat tau, kamu pasti udah dapet posisi tinggi kalau mahkluk itu tidak menghambatmu." Kata Nayun sambil mengarahkan jarinya ke arah Jun.

Walaupun Jun Jauh dan sedang dikerumuni oleh wanita-wanita yang berisik, dia tetap bisa mendengarkan percakapan Nayun dan Yeonha.

Dalam hati Jun tertawa keras karena dia disangka menghambat Yeonha, padahal aslinya Yeonha yang menghambat dirinya.

Yeonha mengalihkan pandangan dan melihat Jun yang sedang berbicara dengan wanita-wanita yang mengerumuninya.

'menghambat..itu tidak benar, yang menghambat itu diriku karena ingin mengeluarkan pria itu dari pelatihan.'

'aku menghambatnya karena banyak bicara, andaikan aku tidak banyak bicara mungkin saja timku tidak akan berada di posisi 12.'

Kim Jun bahkan membunuh monster itu dengan sangat cepat, dan tidak membiarkanku monster itu mengeluarkan lusinan baby squid.

'apa hal itu bisa dilakukan hanya dengan tebasan biasa?, ada apa dengan orang itu?.' pikir Yeonha.

------------

[Area Latihan]

Jun sedang mengangkat weightlifting bar di area Latihan setelah pulang sekolah, dia hanya sendirian di sana tanpa siapapun.

Dia hanya memakai baju singlet olahraga dan celana panjang olahraga, di bagian bahu kirinya terdapat sebuah tato.

Anting di sebelah kiri nya bergerak-gerak terus menerus karena badan Jun terus bergerak jadi wajar.

"Aku lupa memeriksa alarmku karena sibuk latihan, berapa banyak waktu yang kuhabiskan?." Kata Jun sambil menurunkan peralatan olahraga nya.

"Kau sudah menghabiskan dua jam hanya untuk latihan, itu bagus sebagai kadet latihan merupakan keharusan agar lebih kuat." Kata Seorang pria berkacamata.

Siapa lagi selain instruktur kalau ada di tempat latihan mengunakan kacamata.

"Instruktur?, baru pertama kali aku melihat seorang instruktur latihan di sini." Kata Jun.

Jelas dia sudah merasakan keberadaannya namun dia hanya mengabaikan karena mengira tadi adalah seorang murid.

"Tidak, seorang instruktur memiliki area Latihan terpisah dari seorang murid, aku kesini karena ingin bertemu denganmu kadet Kim Jun." Kata Instruktur sambil berjalan lebih dekat.

"Aku? Ada apa memangnya?."

"Aku tidak akan berbasa-basi, kadet Kim Jun, aku sudah melihat rekaman latihan realistis tadi lewat drone, kenapa kamu menyembunyikannya kekuatan mu saat ujian masuk?." Kata Instruktur dengan tatapan tajam dan tangan dibelakang punggungnya.

Jarak mereka tidak terlalu jauh, Jun dengan tenang membalas tatapannya dengan tenang.

"Tidak ada alasan khusus, lagipula sejak awal ujian masuk, aku tidak berencana untuk langsung memperlihatkan kekuatanku." Kata Jun sambil melipatkan tangannya.

"Kenapa? Jika kau menunjukkan kekuatanmu lebih awal, kau akan mendapatkan hadiah kan?, apa hadiahnya kurang memuaskan?."

"Tidak, lihatlah penampilanku, ini saja sudah merepotkan diriku karena banyak orang yang mengerumuni ku, jika aku memperlihatkan kekuatanku lebih awal akan banyak guild yang menelepon ku setiap hari."

"Tidak hanya itu, wartawan akan mengerumuni ku seperti seekor semut yang menemukan makanan, mereka ingin menawarkan ku dan membuat diriku terlambat masuk kelas."

Instruktur yang mendengarkan ini merasa kalau itu masuk akal, namun juga salah karena dengan bergabung nya kedalam guild Jun bisa mempunyai keuntungan yang sangat banyak.

Instruktur ingin angkat bicara, namun Jun tiba-tiba mengangkat tangannya yang artinya dia belum selesai berbicara.

"Namun.... saat latihan tadi ada seorang wanita yang memandang rendah diriku, dan itu membuatku kesal karena berani-beraninya makhluk rendahan memandang rendah seorang raja?." Kata Jun.

Perkataan arogan itu membuat instruktur terkejut sekaligus menganggap kalau Jun sudah gila.

'Seorang kadet menganggap dirinya Raja?, tidak masuk akal.' pikir Instruktur.

"Perkataan arogan itu akan membuat dirimu lebih banyak musuh, jadi berhati-hatilah."

"Instruktur asal kau tau saja, di antara langit dan bumi ini aku lah yang terhormat, terkuat dan tertampan, bahkan jika seorang jenius lahir lagi, pada akhirnya akulah yang akan menjadi puncak dari semuanya."

Jun berjalan melewati instruktur sambil menepuk bahunya dengan tangan kanan dan tangan kiri di saku.

"Tolong ingat itu instruktur." Kata Jun dan pergi tanpa melihat kebelakang.

Instruktur hanya bisa diam saja sambil melihat ke arah peralatan gym yang tadi digunakan oleh Jun.

"Hah...anak muda zaman sekarang benar-benar bodoh....mereka tidak tahu seberapa tinggi langit itu."