Tim Jun berlari di sebuah rumput padang, suara ombak terdengar di ujung rumput padang.
Tujuan mereka jelas lautan karena titik lokasinya ada di sebuah laut yang bearti mereka akan melawan monster laut.
"Sepertinya kita akan segera sampai, mohon bersiaplah."
"Kita seharusnya bisa melihat informasi tentang monster itu begitu kita tiba di lokasinya."
Jun terus berlari tanpa menjawab, Hoseung dan Hazuki hanya menganggukkan kepalanya.
"Kita sampai." Kata Yoo Yeonha.
Di laut terdapat sebuah kapal, tapi Jun tidak merasakan adanya kehidupan yang bearti disana tidak ada apa-apa selain kapal saja dan seekor monster mirip gurita, tapi dia memiliki gigi tajam, mata kuning dan kulit biru keunguan dan sebuah punuk di kepalanya.
Gurita itu sedang menghancurkan sebuah kapal tersebut.
"Mari kita rencanakan misinya." Kata Yeonha sambil melihat Smartwatch di tangan kanannya.
"Monster kelas menengah kebawah, blackhump octopus, serangan dari tubuh utama monster itu tidak terlalu kuat, tapi.."
"Masalahnya adalah punuk di kepalanya, ketika blackhump octopus merasakan bahaya, ia mengirimkan bayi gurita dari punuk itu untuk menyerang musuh-musuhnya."
"Tidak hanya gurita penghisap darah yang keluar sekaligus dalam jumlah banyak, masing-masing dri mereka adalah monster berbahaya yang bisa mengubah orang normal menjadi mumi dalam hitungan detik." Kata Yeonha.
"Saat pertarungan dimulai, kita harus memprioritaskan membersihkan bayi gurita yang keluar duluan." Kata Hoseung.
"Kita harus segera menangani mereka sehingga Jun Bisa..." Hazuki tidak menyelesaikan perkataannya karena.
"Tidak, aku yang akan menangani bayi guritanya, para prajurit akan tetap di belakang dan menghemat kekuatan sihir, kecepatan pemulihan blackhump octopus itu cepat."
"Jadi kita harus memisahkan punuk itu dalam satu serangan."
Hoseung dan Hazuki bahkan Jun melihat ke arah Yoo Yeonha dengan tatapan tidak percaya.
Kenapa tidak?, perkataan Yoo Yeonha secara tidak langsung mencoba mengeluarkan Jun dari pelatihan.
Jun yang tidak tahan maju ke depan dan melihat ke arah Yoo Yeonha.
Yeonha yang melihat tindakan Jun siap untuk memukuli Jun dengan senjatanya, memang benar dia ingin mengeluarkan Jun dari pelatihan karena tidak percaya terhadapnya.
Apalagi mengingat Jun tiba-tiba mengganti senjatanya di pemilihan senjata, dia hanya ingin berjaga-jaga jika ada apa-apa.
"Hei jalang, aku tau apa yang kamu pikirkan, namun dirimu terlalu cepat membuat kesimpulan." Kata Jun
"Apa katamu?!." Teriak marah Yoo Yeonha.
Hazuki dan Hoseung memiliki ekspresi terkejut saat mendengar perkataan Jun, mereka tidak menyangka kalau Jun berani menghina Yoo Yeonha.
"Apa kau tuli?, yasudah lah, lihat baik-baik sebelum aku mencongkel bola matamu." Kata Jun dan berjalan menjauh dari Yoo Yeonha.
"Kim Jun..kau sudah melewati batas." Kata Yoo Yeonha.
Ekspresi menjadi jelek, dia tidak menyangka kalau sekarang ada yang berani menghinanya.
Yeonha benar-benar ingin menghajar Jun dengan sangat keras hingga dia tidak bisa berjalan lagi.
Yeonha mengepalkan tangannya dengan sangat keras, tiba-tiba dia mendapatkan sebuah ide.
"Baiklah perlihatkan apa yang bisa kamu lakukan, namun jika gagal kau harus meminta maaf kepaku di kelas dan harus di saksikan oleh seluruh murid."
"Ha..hahahha!! ingin aku meminta maaf kepada makhluk rendahan seperti mu?." Kata Jun sambil tersenyum tipis.
Jun tidak bermaksud untuk berkata mahkluk rendahan seperti ini serius, ini jelas sifat Gilgamesh yang sudah menyatu dengan dirinya.
"Mahkluk rendahan?, berani-beraninya kau memanggilku mahkluk rendahan?." Suara dan ekspresi Yeonha menjadi sangat dingin, tatapannya juga menjadi sangat tajam.
Tubuh Hazuki dan Hoseung bergidik saat melihat tatapan Yoo Yeonha, mereka tidak mengerti kenapa situasinya bisa menjadi tegang seperti ini.
"J-jun Lebih baik kau meminta maaf sekarang juga." Kata Hoseung.
Hazuki tidak mengatakan apapun tapi dia mengangguk atas perkataan Hoseung.
"Anjing kampung lebih baik diam." Kata Jun dengan tatapan tenangnya.
Hoseung yang melihat tatapan Jun tiba-tiba merasa dirinya di lemparkan kedalam lubang hitam yang tidak memiliki ujung.
Keringat mengalir di dahinya hingga ke bawah berjatuhan, tatapannya menjadi bergetar seolah-olah dia melihat sesuatu yang sangat mengerikan.
Kondisi Hoseung tentu saja di perhatikan oleh Hazuki dan Yoo Yeonha, mereka tidak mengerti kenapa ekspresi Hoseung seperti itu setelah di tatap oleh Jun.
"Hah..lebih baik kalian diam dan perhatikan saja, kita juga sudah terlalu lama membuang-buang waktu." Kata Jun sambil berjalan menjauh dan mendekat ke arah monster.
Walaupun monster itu di dalam air, Jun tidak perlu memikirkan terlalu jauh bagaimana cara dia mendekat ke arah monster itu.
Jun hanya perlu berjalan terus, setelah itu dia menginjakkan kakinya di atas air, namun bukannya kakinya tenggelam Jun tetap berjalan seolah-olah dia sedang berjalan di atas tanah.
Karena perbuatannya Jun terlihat oleh Yoo Yeonha dan yang lainnya, mereka menatap ke arah Jun yang sedang berjalan di atas air.
'sihir es?, bukan, di bawah kakinya tidak ada jejak es, kalau begitu batu?, tidak, jika itu sihir batu aku bisa merasakan getaran di bawah.' pikir Yoo Yeonha.
"Cogh.. cogh..hah..hah..hah.." nafas Hoseung terengah-engah.
"Hoseung apa kamu tidak apa-apa?." Kata Hazuki dengan ekspresi cemas.
"Aku tidak apa-apa...hah...jangan khawatirkan aku." Kata Hoseung.
Sensasi mengerikan tadi, dia harap itu adalah ilusi dan tidak nyata.
Setelah itu Hoseung melihat ke arah depan, dia melihat Jun berjalan ke arah monster, di tangan kanan nya ada sebuah pedang yang sedang dia pegang.
Jun masih berjalan dan tiba-tiba dia menghilang di tempat dan dirinya tiba-tiba ada depan monster.
"Mahkluk rendahan seperti dirimu harusnya merasa terhormat karena mati di tanganku." Kata Jun sambil menebas Blackhump octopus.
Jun melakukan tebasan Diagonal di kanan ke kiri, walaupun senjata biasa saja, dengan kekuatan fisik dari ras nya itu bukan masalah.
Monster itu terbelah menjadi dua bagian tapi miring karena tebasan Jun, sepertinya monster tersebut telat mengeluarkan bayi gurita dari punuk nya.
Yah, itu wajar saja karena Jun tiba-tiba didepannya sudah pasti dia telat dan lengah sehingga Jun bisa menebasnya dengan mudah.
Jun pun berdiri diam dan hanya melihat ke arah pedangnya tanpa mengucapkan apapun, bahkan dia membiasakan dirinya terciprat oleh darah monster.
"Jadi seperti ini rasanya membunuh seekor monster? Lumayan menyenangkan." Kata Jun.
Akhirnya dia kembali ke tim dengan tiba-tiba muncul di depan mereka, tubuhnya juga tiba-tiba menjadi bersih lagi tanpa noda.
"Yo, kita sudah beres disini ayo kembali." Tanpa menunggu jawaban mereka Jun berjalan kembali ke tempat lapangan latihan.
"Tiba-tiba... muncul seperti itu..."
Ekspresi terkejut mereka sangat terlihat jelas di mukanya, Yoo Yeonha tidak percaya apa yang dilihatnya.
'untuk tiba-tiba muncul seperti itu dan membunuh monster dengan satu tebasan...jelas Kim Jun ini bukan siswa biasa.' pikir Yeonha sambil melihat punggung Jun yang sedang berjalan menjauh.
'siapa sebenernya dirimu Kim Jun?.'