Chereads / A Mercenary Who Captures Time / Chapter 27 - Kerja Keras Banting Tulang Untuk Mencari Koin

Chapter 27 - Kerja Keras Banting Tulang Untuk Mencari Koin

SLASH!

Satu tikus tanah raksasa telah tumbang oleh ku, tersisa hanya beberapa lagi dengan ratu mereka, pertarungan sudah berlangsung selama beberapa menit dan sekarang tubuh ku mulai mengeluarkan sedikit keringat, ini tidak seberapa tapi lebih baik aku tidak boleh menghabiskan banyak waktu dan mulai mengakhiri ini dengan cepat.

KIEEEKKK!!!

Tikus-tikus tanah raksasa itu menjerit marah melihat salah satu kawanannya terbunuh, mereka mulai menyerang kembali dan menerjang kearah ku, tentu saja aku dapat menghindarinya, mereka jauh lebih lambat dari ku, jadi aku pun bisa membunuh tikus tanah raksasa yang lain, satu demi satu a

ku tebas dengan pedang ku hingga akhirnya menyisakan sang ratu.

"Huff.. Baiklah, kau yang terakhir, dan yang terbesar.." Ucap ku, mata ratu tikus tanah raksasa itu berubah menjadi merah dan ia pun memasuki mode beringas, sang ratu tikus menyerang dan menebaskan cakarannya ke arah ku secara membabi buta, dirinya sudah diambil alih oleh amarahnya dan sekarang ia tidak memperdulikan apapun selain membunuh ku, "Cih.. Cakaran mu cukup luas juga, itu mengerikan, bercanda.."

Aku pun tersenyum dan mengeluarkan aura putih yang kutempel di pedang ku.

"Teknik Angin: Bilah Segitiga"

Dalam sekejap mata, diriku muncul dibelakang ratu tikus tanah raksasa itu dan mengayunkan pedang ku ke bawah untuk membersihkan noda darah, tak lama kemudian tubuh dari tikus raksasa itu pun terpotong menjadi segitiga, dengan potongan garis yang berawal dari samping pinggangnya hingga ke dada sebelum turun kembali ke pinggang yang sebelahnya.

Darah dari tikus itu pun menyembur dan tersebar ke segala arah, aku dengan santainya berjalan melingkari dan kembali ke ladang sawah kakek petani itu, "Apa aku harus tagih bayaran tambahan ya?" Ucap ku sembari berjalan.

Sesampainya aku di ladang sawah kakek petani tadi, aku pun menghampiri dirinya yang sedang tidur di tempat peristirahatan, "Oy kakek!" Ucap ku sambil menggoyangkan badan kakek itu, yang dimana ia lalu bangun dengan cepat.

"Hah? apa? Kau sudah selesai?" Ucap kakek petani sembari mengusap matanya yang baru saja bangun dari tidur itu.

"Iya, kau lihat baju ku, semuanya kotor, jujur saja kek, tapi upah yang kau janjikan di misi ini tidak sebanding dengan tingkat kesulitannya, bagaimana kalau kau membayar ku 3 koin emas?"

Setelah mendengar perkataan ku, kakek petani itu terlihat jengkel dan justru malah memukul kepala ku dengan topi petaninya, "Apa apaan kau ini, beraninya memalak dari orang tua!! Jika kau tidak mau bayarannya maka prrgilah, aku tidak akan memberikannya!" Ucap kakek itu.

"Tch, yasudah, mana bayaran ku?" Tanya ku sembari mengulurkan tangan, kakek petani itu lalu mengambil sebuah kotak kecil yang terletak di gubuk peristirahatannya, setelah dia membuka kotak itu, aku cukup terkejut setelah melihat beberapa koin emas yang tersimpan didalamnya, tidak hanya satu atau dua, tapi ada sekitar 5 koin, dan sisanya adalah koin perak dalam jumlah puluhan, bahkan sepertinya hampir ratusan.

Sudah jelas aku pun dibayar 2 koin emas seperti yang dijanjikan, setelah kakek itu memberikan ku koinnya, dia segera menyuruhku pergi, kurasa dia sekarang membenci ku karna aku telah menghancurkan tanamannya.

"Tch, dasar kakek tua." Ucap ku disaat sedang berjalan menjauhi kakek petani itu, aku sudah mengiranya, tapi kakek itu ternyata mendengar apa yang ku katakan dan mulai mencaci maki diriku dari kejauhan, "APA?! KEMARI KAU SIALAN!! DASAR KURANG AJAR!! SIAPA ORANG TUA MU?!" Teriaknya, dia berteriak selama beberapa detik tapi aku tidak bisa mendengar ocehannya karna sudah terlalu jauh.

Dengan koin baru yang telah kuperoleh ini, 'aku dan Ohsen seharusnya bisa bertahan selama bebedapa minggu, atau jika kita berhemat, mungkin sebulan, sepertinya.'

Selagi aku berjalan menuju ke gerbang desa, aku sedikit teringat sesuatu, aku pun memasukkan tangan ku ke dalam saku yang ada di jubah ku dan mengambil jam kecil yang selama ini selalu ku bawa, jam itu tidak terjatuh selama semua pertarungan yang aku alami, dari para bandit Zeldore hingga pertarungan dengan tikus tanah tadi.

'Mau bagaimana pun juga, ini terlihat seperti jam biasa, tapi kenapa waktu itu jam ini bisa menghentikan waktu? Aku tidak pernah mencari tahunya.. Mungkin ini waktu yang tepat, aku sedang berada di luar dan di tempat yang jauh dari kota.' Pikir ku.

Karna kebetulan aku sedang ingat dengan hal ini, aku tidak ingin membuang waktu lagi dan segera pergi menjauh dari desa, beruntungnya desa ini memiliki padang rumput luas yang melenceng jauh dari jalan utama yang biasa dilewati orang-orang, dengan kecepatan lari ku, aku sampai di tujuan tak lama kemudian, dikelilingi dengan rumput tinggi dan juga angin yang menghembus dari arah samping ku, aku melihat ke arah jam kecil itu lagi dan mulai berfokus.

'Baiklah, jika tebakan ku benar, ini akan menjadi sesuatu yang besar..'

Kesadaran ku mulai hanyut dan aku mulai melihat tubuh ku berada di alam bawah sadar, disana terasa seperti ruang hampa hitam yang pernah kurasakan sebelumnya, akan tetapi tak lama kemudian aku melihat banyak garis biru yang terhubung layaknya aliran pendarahan.

'Ini.. adalah sirkulasi mana yang ada di dalam tubuhku?'

Melihat langsung aliran mana yang mengalir bak sel darah merah membuatku terpukau, aku tidak tau bahwa hal seperti ini ada, pada saat aku tengah terpukau, aku mendengar suatu suara kecil yang berasal dari belakang ku.

tick... tock... tick... tock

Aku melihat kebelakang, dan yang kulihat disana adalah sebuah lingkaran sihir yang berbentuk layaknya jam, biasanya lingkaran sihir berisi simbol-simbol rumit yang menunjukan rumus sihir mereka dan juga apa jenis sihirnya, lingkaran yang ada di depan ku juga memiliki simbol rumit seperti biasa, akan tetapi simbol-simbol itu terbentuk dengan posisi yang sangat sesuai hingga terlihat seperti jam, dengan jarum nya yang terus berputar setiap detik dan mengeluarkan suara klik.

"I- Ini.. Kau pasti bercanda.." Ucap ku dengan wajah yang tampak tak percaya, aku pernah membaca lingkaran sihir yang kau lihat di alam bawah sadar, disaat aku sedang berada di perpustakaan Merlic, aku sempat membaca tentang lingkaran sihir yang semua penyihir miliki di dalam alam bawah sadar mereka, dan pada saat mereka melihat lingkaran sihir itu, itu menunjukan elemen yang mereka kuasai.

"Aku yakin, ini adalah lingkaran sihir elemen ku, tapi.. Yang ini berbeda sekali dengan semua elemen yang kuketahui.. Jam? Apa-apaan elemen jam?" Ucap ku, "...Waktu.."

Secara perlahan aku pun mengangkat tangan ku dan menyentuh lingkaran sihir itu, dimana hal itu menyebabkan diriku terlempar keluar dari alam bawah sadar dan kembali ke dunia asli.

"AAKHHH!!" Teriak ku setelah merasakan rasa sakit di dada ku yang spontan, rasa sakitnya menghilang dengan cepat dan sekarang dada ku terasa tidak pernah merasakan rasa sakit tadi, aku yang masih berdiri di padang rumput itu pun mendapati banyak sekali ide dan pikiran yang masuk kedalam otak ku, karna untuk seseorang yang telah menemukan elemen baru, dan tau bahwa elemen itu adalah mengendalikan Waktu, siapa yang tidak akan senang?.

"S- sial.. Apakah ini efek yang kudapatkan setelah bangun di masa depan?" Ucap ku, aku melihat telapak tangan ku dan dengan memfokuskan sedikit mana ke telapak tangan ku itu, aku bisa melihat lingkaran sihir dengan bentuk yang sama dengan apa yang kulihat di alam bawah sadar.

Aku mempunyai beberapa ide tentang bagaimana elemen waktu bisa bekerja, aku berpikir kalau sihir ini akan menghentikan waktu di suatu area atau radius disekitar ku, tapi yang aku khawatirkan adalah penggunaan mana yang tidak ku ketahui, setahu ku, menggunakan sihir yang begitu kuat dan juga memiliki akibat yang besar dapat menguras mana seseorang layaknya air yang terjun bebas, dan apabila seseorang kehilangan semua mana mereka hingga 0, maka mereka akan mengalami efek samping yang fatal.

"...Aku tidak peduli."

Lingkaran sihir waktu itu terbentuk di depan telapak tangan ku, ukurannya jauh lebih besar dari apa yang ku munculkan sebelumnya, dan betapa terkejutnya diriku ketika aku sadar bahwa aku tidak perlu menunggu waktu rapalan sihir, hampir semua sihir seharusnya membutuhkan waktu rapalan, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk sihir yang kau gunakan memiliki efek di dunia ini, layaknya sihir bola api, kau harus menunggu beberapa detik sebelum bisa menembakkan bola api itu, sama dengan air dan elemen lainnya, akan tetapi sihir tipe Waktu ini tidak memiliki waktu rapalan, atau bisa saja waktu rapalannya sangatlah singkat.

Tak lama setelah aku mengeluarkan lingkaran sihir ku, aku mendengar sebuah suara jarum jam yang mengetuk dengan gema layaknya berada di dalam gua, aku pun melihat ke sekitar ku dan sadar bahwa dalam radius 10 meter, semua binatang, tanaman, bahkan angin pun, telah berhenti total.

Mata ku terbuka lebar melihat hal ini dan aku tidak bisa mempercayainya, jika aku benar dengan kalkulasi ku, kekuatan ini akan benar-benar menjadi sangat kuat di masa depan.

THUMP!!

"HEUKK... A- AAGGHH.."