Chereads / A Mercenary Who Captures Time / Chapter 28 - Mengetahui Lebih Lanjut

Chapter 28 - Mengetahui Lebih Lanjut

"HEUKK... A- AAGGHH.."

Beberapa detik setelah aku menggunakan kekuatan waktu dan menghentikan area sekitar, dadaku tiba-tiba saja terasa seperti meledak dan aku pun jatuh ke tanah, sihir waktu ku hilang dan semuanya kembali seperti semula, hanya saja rasa sakit ini yang tidak hilang.

"A- apa apaan ini.. KEUKK.." Ucap ku sambil memegang dada ku dengan erat, selain rasa sakit di dadaku ini, tenggorokan ku juga terasa kering, seakan-akan aku belum minum air selama beberapa hari.

'Tanda tanda ini.. Keukk.. Tidak salah lagi, ini adalah efek dari kehabisan mana..'

Rasa sakit dan juga haus itu terus bertahan hingga 5 menit dan aku harus menahan semua derita itu tanpa bantuan siapapun, sesudah 5 menit berlalu, rasa haus itu mulai menghilang secara perlahan, dan juga aku bisa bangun kembali, memang dada ku masih terasa sakit, tapi tidak separah awal tadi.

"Huff.. Huff.."

Tubuh ku dipenuhi dengan keringat, tidak hanya wajah ku saja, tapi aku bisa merasakan baju ku yang menempel di kulit ku, itu terasa sangat tidak nyaman, sesudah aku bisa bergerak lagi, aku langsung duduk dan segera bermeditasi, ini adalah salah satu cara untuk mengisi mana mu, yaitu dengan memfokuskan alam bawah sadar dengan mana yang ada di sekitar.

Karna mana itu ada di segala tempat, bahkan di cela-cela terkecil sekalipun, asalkan kau dapat merasakan dan melihatnya, kau dapst menyerap mana itu kedalam tubuh mu, hanya saja untuk melakukan hal ini butuh tingkat kefokusan yang tinggi dan juga diharuskan masuk kedalam alam bawah sadar.

Aku kembali berada di ruang hampa hitam yang diisi oleh aliran mana tubuhku, tapi kali ini aku tidak memperdulikan semua itu, tapi aku mengimajinasikan adanya kabut biru tebal yang mengelilingi ku, tak lama kemudian, aliran mana yang ada disekitar mulai menghilang dan diganti oleh kabut biru tebal yang ku imajinasikan, itu adalah mana liar, yang ada di sekitar ku.

'Sekarang.. Ayo imajinasikan diriku menyerapnya..'

Dengan helaan nafas yang berat, aku menambah tingkat kefokusan ku dan membayangkan diriku menyerap semua kabut mana itu, aku tidak bisa melihatnya karna diriku sedang menutup mata, bahkan di alam bawah sadar, tapi aku bisa merasakan ada semacam angin sejuk yang menyentuh setiap bagian tubuh ku, itu pasti mana yang ku serap.

"Hmm... Tubuh ku terasa lebih baik."

Setelah aku menyerap mana dalam jumlah yang cukup, semua rasa sakit dan juga rasa haus yang kualami tadi sudah tidak ada sama sekali, itu artinya menggunakan sihir waktu sangat menguras mana, lebih banyak daripada sihir-sihir yang ku ketahui, "...Aku menggunakan sihir itu sekitar 10 detik, dan dalam 10 detik itu, mana ku terkuras habis.. Aku tidak akan bisa menggunakan ini lebih dari 5 detik di pertarungan.." Ucap ku, mana yang terkumpul di dalam ku saat ini kira-kira hanya seperempat saja, yah mau bagaimana lagi, menyerap mana itu membutuhkan waktu lama jika ingin menyerap dari 0 sampai penuh.

"Untuk sekarang, lebih baik aku pulang dulu.."

Aku sudah mengetahui semua yang ingin ku ketahui, tentang kecurigaan ku yang ternyata benar dan juga batasan dari kekuatan baru ku ini, yang tersisa sekarang adalah mengujinya dengan pertarungan sungguhan, dan kurasa aku tidak perlu menunggu lama untuk itu, aku pulang memasuki desa lagi dan kembali ke penginapan ku, disaat aku masuk kedalam kamar, aku melihat Ohsen yang sedang tidur.

"Apa apaan orang ini, tidur pada sore hari" Ucap ku, aku pun mencubit telinganya dan ia secara instan bangun dan menjerit, "OW OW OWW!! HEY!!"

Manusia demi sepertinya sangat benci jika ekor atau telinga mereka dipegang oleh orang lain.

"Apakah kau ini manusia demi jenis kelelawar? aku penasaran kenapa kau tidak bisa terbang dan memburu dimalam hari" Ucap ku, Wajah Ohsen sudah jelas kesal karna aku membangunkannya, tapi itu tidak apa karna aku ada urusan lain dengannya, "Ini untuk mu satu" Aku pun memberinya satu koin emas yang ku dapatkan tadi.

Melihat koin emas ditangannya, mata Ohsen membesar dan ia terlihat senang dengan itu dan berkata, "SERIUS? Kau kerja apa? dengan ini aku bisa bertahan lebih dari seminggu!!"

Aku hanya bisa tersenyum kecil melihatnya seperti itu, ekor serigalanya bergoyang ke kanan dan ke kiri layaknya serigala sungguhan, "Tunggu dulu, aku tidak memberikan koin itu secara gratis, kau harus bayar ulang nanti."

Wajah Ohsen yang girang itu dengan cepat pudar layaknya tersambar petir, "APA? YANG BENAR SAJA?!" Teriaknya.

"Heh, aku harus kerja keras untuk mendapatkan 2 koin emas dan kau disini hanya bermalas-malasan dan tidur enak, asal kau tahu saja rekan pun punya hutang kepada satu sama lain." Balas ku, "Aww ayolah!" Ucap Ohsen mencoba untuk merubah pikiran ku, tapi otak ku sudah terkunci, maaf Ohsen.

.

.

Di suatu tempat bawah tanah...

Lagi-lagi, di dalam ruangan yang diisikan dengan 8 kursi yang diisikan oleh 6 orang, pada awalnya kursi-kursi ini hanya diisi oleh satu orang saja dan sisanya memiliki semacam api biru yang melayang diatas kursi mereka, api itu dijadikan semacam alat komunikasi yang bisa mentrasnfer suara mereka ke ruangan itu walaupun tubuh mereka tidak ada disana.

Di ruangan itu, keenam orang misterius yang tidak dapat dilihat oleh kegelapan itu sedang berbincang tentang sebuah rencana besar.

"Kalian tahu langkah selanjutnya, ya kan?" Ucap kursi nomor 1.

"Tentu saja, kami juga sudah selesai mempersiapkan semuanya." Balas kursi nomor 3 ke kursi 1.

"Baguslah, ini membutuhkan waktu yang lebih cepat dari perkiraan ku, karena kematian Flint, kita harus merakit ulang rencana kita." Ucap Kursi nomor 1 lagi, tangannya di silangkan di atas meja.

"Benar, tapi untung saja dewa sedang berada di sisi kita, kita menemukan bahan terakhir yang dibutuhkan secara kebetulan" Balas kursi nomor 4.

Keenam orang itu pun mulai tertawa kecil.

.

.

"Huhu.. Mereka tidak akan menduganya."

Di tempat lain yang terhubung oleh ruangan keenam orang tadi, ada sebuah ruangan yang terlihat seperti lab eksperimen, yang dimana ada sekitar 10 orang didalamnya, dan masing-masing dari mereka menjalani tugasnya sendiri, tapi ada satu orang yang sedang bertugas di bagian paling terbelakang, orang itu adalah orang kursi ke tujuh, wujudnya lelaki dengan rambut hijau tua dan baju yang sangat kusut dan kotor, matanya juga terlihat tidak baik, seakan-akan ia belum tidur selama beberapa hari, tapi energinya masih terlihat banyak.

Lelaki itu sedang menyuntikkan sesuatu kedalam selang kecil yang terhubung dengan tabung besar di tengah ruangan, cairan yang ia suntikkan itu berwarna hitam, dan selagi lelaki itu menyuntikkannya, wajahnya tersenyum dan berkata.

"Ahh.. aku tidak sabar melihat pembantaian yang akan dilakukan oleh si manis ini.. Sekarang saatnya menunggu penyatuannya selesai!"