Chereads / A Mercenary Who Captures Time / Chapter 30 - Batu Keras

Chapter 30 - Batu Keras

BOOM!

Tubuh Golem yang terbuat dari batu itu terkena ledakan dari sihir api milik Ohsen, golem itu mulai kehilangan keseimbangannya dan itu menjadi kesempatan untuk ku menusukkan pedang ku ke dadanya, karna di dada golem itu tertempel sebuah kristal merah yang menyala, kami mengira kalau itu adalah inti dari golem itu, jika inti kristal itu hancur, maka golem yang keras itu pun akan mati juga.

Tapi disaat pedang ku ingin menusuk kristal inti golem tersebut, tanpa disangka golem itu menghempaskan tangannya dan melontarkan ku jauh ke atas, melewati dedaunan pohon dan menuju langit, di atas sana aku melihat puncak tebing batu besar yang ada di samping ku, dengan banyak burung-burung yang mengelilinginya.

"Sial! jangan sampai mereka melihat ku!!" Ucap ku sembari menutup wajah, jika para burung monster itu melihat ada sesuatu yang terbang ke atas, mereka pasti tidak akan menunggu untuk terbang kesini dan menangkap ku, itulah kenapa aku harus cepat-cepat turun kebawah, untungnya saja aku tidak dilihat oleh satu pun burung yang ada di puncak tebing itu, dan aku pun mulai jatuh kebawah, aku bersiap untuk menerima hantaman dan mengposisikan tubuhku agar tidak terluka terlalu parah.

BOOM!

Aku turun dan jatuh ke tanah disaat Ohsen sedang bertarung dan melepaskan sihir-sihirnya kepada golem batu itu, pada saat itu juga, mereka berdua berhenti bertarung dan melihat ke arah ku, "Hey sialan, kau sepertinya musuh yang tepat untuk uji coba ini." Ucap ku dengan mengarahkan ujung pedang ke arah golem itu, "Aku datang."

Kaki ku dialiri dengan tekanan tenaga yang kuat dan tak lama kemudian aku pun menerjang kedepan, golem itu merespon cepat terhadap serangan ku yang tiba-tiba dan mulai menghantamkan tangannya ke tanah layaknya gorila, golem itu juga bersiap-siap untuk mengeluarkan sebuah cahaya laser dari matanya, bisa dilihat dari inti kristal yang ada di dadanya mulai mengeluarkan cahaya yang lebih terang dari biasanya.

Aku menghindari hantaman tangan golem itu dan Ohsen membantu ku untuk mengalihkan perhatian golem itu dengan menembakkan peluru sihir yang muncul dari belati miliknya, golem itu menjadi tidak bisa mengikuti arah pergerakan ku, dan pada saat matanya mulai mengeluarkan suara nyaring, aku pun langsung menjulurkan pedang ku dan menggunakan sihir.

TICK..

Waktu terhenti di momen itu juga dan aku dengan cepat menggantung di badan golem itu dan menusuk inti kristalnya, 'Hancurlah!!' inti kristal itu pun pecah hingga berkeping-keping, dan aku segera mengembalikan alur waktu seperti semula supaya sihirnya tidak menguras seluruh mana ku.

Disaat waktu berjalan kembali, Ohsen tiba-tiba saja mendengar suara pecahan kristal yang berasal dari golem itu, ia melihat diriku yang menempel di tubuh golem itu padahal baru saja aku berada di tanah dan menghindari serangan dari golemnya, dalam waktu yang instan aku sudah menghancurkan inti golem itu dan sekarang tubuh batu golem tersebut mulai pecah juga, hingga menjadi beberapa bagian yang jatuh ke tanah, disaat golem itu runtuh, ada semacam energi kuning yang muncul lalu melayang ke punggung ku, aku tidak melihatnya atau merasakan apapun, jadi aku tidak sadar akan hal itu, namun kelak nanti aku akan mengetahui apa sebenarnya energi itu.

"Flint!!" Panggil Ohsen, ia berlari ke arah ku dan menyimpan belatinya kembali, "Apa tadi itu? aku bersumpah aku tadi melihat mu masih menghindari serangan golem tadi, dan pada saat golem itu ingin mengeluarkan sesuatu dari matanya, ku kira aku harus menyelamatkan mu, tapi tiba-tiba saja kau menghancurkan kristalnya.." Lanjut Ohsen didekat ku.

Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Ohsen, apakah akan baik-baik saja jika aku langsung memberi tahunya kebenaran tentang sihir waktu ini? Karna walaupun dia adalah rekan ku, aku masih tidak begitu percaya dengannya, apalagi dengan informasi sepenting ini, aku tidak pernah dengar adanya penyihir yang bisa mengendalikan waktu, skenario terburuknya adalah aku akan menjadi buronan dan direkrut oleh raja-raja yang akan menjadikan ku budak mereka.

'Sejujurnya aku dari dulu tidak suka diberi perintah oleh siapapun..' pikir ku.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk merahasiakan ini dengan Ohsen hingga waktu yang tepat tiba atau situasi tak terduga, "Itu hanya perasaan mu, kau pasti mulai kecapek'an karna menggunakan semua sihir itu, beristirahat lah dan minum potion yang ada di dalam tas mu itu." Ucap ku kepada Ohsen, ia tidak berpikir begitu dalam terhadap jawaban yang kuberikan, dan Ohsen ujung-ujungnya menerima jawaban itu dan melupakannya, dia pikir mungkin aku benar kalau dia hanyalah lelah karna kekurangan mana.

"Baiklah, ayo beristirahat sejenak."  Ucap ku kepada Ohsen yang sedang meminum potionnya, ia mengangguk dan kami memutuskan untuk pergi kesamping dan mendekati tebing batu yang kulihat pada saat aku diatas langit tadi, pada saat kami mendekat, kami melihat ada ruang terbuka yang tidak memiliki pohon atau apapun yang menghalangi langit, jika kami beristirahat disana, matahari yang terik dan juga burung-burung yang memutari tebing pasti akan menemukan kami, jadi kami berganti posisi dan berjalan lebih jauh kedepan, setelah beberapa menit berjalan, disitulah kami menemukan semacam air terjun kecil yang turun dari atas tebing, lebarnya sekitar 5 meter, tadinya aku tidak terlalu peduli dengan air terjun itu, tapi Ohsen menghentikan ku disaat aku ingin pergi, "Tunggu dulu, Flint" Ucapnya, "Apa?" Balas ku.

"Ada gua kecil dibalik air terjun itu" Ohsen lalu berjalan mendekati air terjun itu dan dengan hati-hati melompat ke bebatuan yang muncul di kolam air, ia lalu masuk kedalam dengan cepat supaya tidak terlalu basah akibat terguyur dengan air terjunnya, dan benar saja seperti yang ia katakan, ada sebuah gua rahasia di balik air terjun itu, aku pun tersenyum kecil dan memujinya dalam hati, 'Boleh juga.'

Didalam gua itu, kami berdua duduk di perbatasan pintu masuknya dan bermeditasi, sama-sama mengumpulkan mana yang ada di sekeliling kami hingga jantung mana kami penuh, setelah itu kami hanya mengobrol sedikit dan meminum air dari air terjunnya.

"Eehh.. Kau tidak pernah menaiki kereta sihir?"

"Emm.. Yahh, begitulah, k- kurasa aku hanya lebih enak berjalan.. Atau aku tidak mempunyai uang yang cukup untuk menaikinya."

"Hmm? Tapi pakaian yang kau kenakan itu cukup mahal tau, kau pasti berasal dari keluarga yang kaya raya"

"Ahahaha.. I- iya.." 'Aku tidak bisa memberi tahunya kalau aku bukanlah orang asli dari tubuh ini, aku bahkan tidak tau jika orang tua dari Flint masih hidup atau tidak, ingatan yang ku dapatkan waktu itu tidak menunjukan wajah mereka, maaf!!'

Disaat kami sedang mengobrol dibalik air terjun yang mengalir itu, Ohsen tiba-tiba saja menyuruh ku diam, aku tidak tau apa alasannya tapi aku memutuskan untuk menurutinya tanpa bertanya, ia lalu perlahan mendekati ku, seakan-akan mencoba untuk tidak membuat suara apapun.

"flint.. aku mendeteksi ada orang yang sedang mendekat.." Ucapnya berbisik, aku tidak perlu menanyakan Ohsen untuk mengetahui kalau ini adalah situasi yang berbahaya, jika dia berkata orang, itu berarti adalah sejenis manusia atau manusia demi, dan siapa pula manusia lainnya yang berada sedalam ini di hutan besar? Terlebih lagi Hutan Besar Kreatur, ini sedikit mencurigakan.

"kita harus keluar dari sini, dari yang bisa kurasakan, orang ini sedang.. naik? ia ada di bawah kita! cepat keluar!" Bisik Ohsen lagi, aku sempat bingung apa yang ia maksud dari orang ini berada di bawah kita, apakah itu artinya ada sesuatu di bawah gua yang ada di balik air terjun itu? aku hanya bisa mengetahuinya nanti.

Kami segera keluar dari air terjun itu bersembunyi di balik pohon besar terdekat yang memiliki lebar lebih besar dari tubuh kami, kami juga sempat mengintip kedalam gua air terjun itu, dan tak lama kemudian Ohsen yang berada di pohon sebelah ku memberikan sinyal dan kami pun mengintip, disana aku melihat ada seseorang berjubah hitam yang keluar dari gua itu, ia lalu mulai melompat ke atas dan berlari melewati batang pohon yang tebal dan keras itu, untungnya saja orang itu tidak menyadari keberadaan kami.

"!!!"

Aku sempat melihat punggung orang berjubah itu selagi ia berlari, dan yang kutemukan adalah semacam logo yang aku sedikit kenal, logo bulan sabit berdarah, tapi kali ini tidak dengan bintik, tapi dengan lingkaran, itu cukup mirip.

'...Oi oi.. Kau pasti bercanda, jangan bilang kepada ku.. Mereka masih berkeliaran bahkan setelah 700 tahun!!??'