Chereads / A Mercenary Who Captures Time / Chapter 5 - Menjauh Kedepan

Chapter 5 - Menjauh Kedepan

...

'mmhh.. a- ah.. apa ini' 

Kesadaran ku pulih, namun aku tidak bisa melihat apapun, yang bisa kulihat hanyalah ruang hitam yang hampa tanpa suara atau pun bentuk, sesudahnya aku menyadari tentang hal ini, rasa panik mulai ku rasakan, tapi itu semua menghilang setelah aku mengingat kejadian sebelumnya.

't-tadi.. Jadi begitu, aku terbunuh.' Pikir ku, aku tidak tahu sudah berapa lama aku disini, tidak ada cahaya membuat ku kehilangan arah waktu, aku mulai merasa kalau aku sudah berada disini selama beberapa hari, semakin lama aku disini, semakin gila rasanya jiwa ku, 'Keluarkan aku, siapapun itu, oh tuhan, dewa, semuanya, siapapun..' Selagi aku merenung tentang semua hal yang aku lakukan selagi hidup, ada sebuah suara yang memanggil nama ku, 'Flint, flint... flint' Namun suara itu sangatlah kecil sehingga aku tidak menyadarinya karena terlalu fokus dengan pikiran ku, beberapa saat berlalu dan suara itu semakin keras, aku pun akhirnya sadar dengan suara itu, disaat saat aku baru saja sadar dengan suara yang memanggil nama ku itu, tiba tiba saja aku diselimuti oleh cahaya putih yang dengan cepat mengisi seluruh penglihatan mata ku.

"UGHH!!" Ucap ku terkaget, mata ku terbuka, kini aku bisa melihat lagi, hal pertama yang ku lihat adalah atap rumah yang tidak ku kenal, dari tekstur dan warnanya aku tau kalau atap itu tidak seperti yang biasa aku lihat, 'Dimana...' penasaran dengan situasi yang sedang kualami ini, aku pun menengok ke kanan dan ke kiri, tanpa adanya aba aba, wajah ku terkejut saat melihat ada gumpalan darah yang tersebar dimana mana, selain banyaknya darah yang berserakan, di samping ku ternyata ada banyak benda benda yang rusak dan berantakan, aku berada di ruang tamu dari sebuah rumah dan jika ku tebak, sepertinya rumah ini baru saja terjadi pertarungan.

Tick.. Tock.. Tick.. Tock

"!!" Kepala ku dengan cepat menoleh ke arah suara berdetak yang ku dengar itu, aku terkejut karna tadinya aku tidak bisa mendengar apa apa, dan barulah kali ini aku menyadarinya kalau pendengaran ku juga kembali, berbagai macam suara mulai memasuki gendang telinga ku, namun suara yang paling menarik perhatian ku adalah suara dari sebuah benda yang terlihat seperti lemari kecil ini, didalamnya terdapat sebuah tongkat kayu yang bergerak ke kanan dan ke kiri dengan ritmik yang mengikuti suara detak itu.

Ku lihat ke atas dan disana aku melihat ada lingkaran yang memiliki berbagai macam bentuk di ujung, "XII? I? II? apa itu?.." Ucap ku kebingungan.

Selagi aku fokus dengan benda aneh itu, tiba tiba saja dada ku terasa seperti menggeliat, aku merasa seperti ada sesuatu yang bergerak di bagian jantung ku, khawatir dengan apa yang mungkin terjadi, aku membuka baju ku dan mengecek, di dada ku, ada sebuah lubang kecil yang menembus masuk hingga ke bagian dalam tubuh ku, 'Tidak.. lubang ini, menembus hingga ke punggung ku'

Ku kira kalau aku akan mati lagi karna lubang ini tepat berada di tempat dimana jantung ku berada, tapi kurasa keberuntungan masih di pihak ku, karna aku melihat kalau lubang itu mulai menutup dan beregenerasi sebagai kulit baru ku, itu sekarang terlihat seperti lubang tadi tidak pernah ada dan hanyalah ilusi.

'...Ini gila..' Pikir ku, persetan dengan semua ini, aku benar benar tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan hidup ku, 'Aku yakin bahwa aku sudah mati diinjak oleh iblis yang bernama Arwin itu, tapi sekarang..'

WHUOOOMMM

"Huh?", Ada suara seperti terompet dari luar.

"KAAGGHH!!???" Teriak ku kesakitan, ku pikir kalau semua ini sudah berakhir, tapi ternyata ini semua hanyalah awal dari segalanya, kepala ku terasa seperti di tusuk oleh pedang raksasa tanpa peringatan sama sekali, aku jatuh ke lantai dan mulai menekan kepala ku dengan berharap kalau rasa sakitnya akan hilang, tapi itu justru memperparahnya, aku memejamkan mata dan pada saat aku berpikir akan melihat ruang hitam yang hampa itu lagi, aku justru diperlihatkan berbagai macam ingatan baru yang bahkan aku sendiri tidak ingat.

"AAAGGGGGHG!!!" Teriak ku, kalau dipikir pikir, jika aku sudah mati, kenapa sekarang aku berada disini dan mengenakan baju yang berbeda, apakah ini mimpi?, tidak, rasa sakit dikepala ku senyata sihir di dunia ini, lalu apa yang terjadi, semua pertanyaan yang masih belum terjawab di benak ku itu pun mulai terjawab satu persatu dengan ingatan baru yang kudapatkan, tubuh ini bukanlah milikku, melainkan milik orang lain, aku hanyalah menggantikan jiwanya yang dibunuh oleh seseorang, dari ingatan yang kudapat, aku pun sadar kalau dunia ini jauh berbeda dari apa yang ku kenal, teknologi baru yang kuanggap mustahil kini telah menjadi hal normal, kota kota di sekitar menjadi lebih besar dan dipenuhi oleh teknologi baru, sihir kini dimanfaatkan sebagai bentuk energi yang sangat besar dalam transportasi dan komunikasi, semua pengetahuan ku tentang dunia yang dulu ku tinggal sudah tidak relevan disini, aku yakin kalau aku telah berpindah ke sebuah era di masa depan.

"GAAHHH!!" Dengan ingatan terakhir masuk kedalam otak ku, rasa sakit yang kurasakan dikepala ku ini pun menghilang dengan ledakan rasa sakit yang membuat ku hampir pingsan, tapi aku berhasil menahannya, "Huff.. Huff... Huff..." Nafas ku terengah-engah, lelah dan kaget dengan semua hal baru yang ku ketahui ini.

'Bangsat..'

Setelah aku mengembalikan ketenangan dan dapat berpikir kembali, aku bangun dari lantai dan berjalan ke jendela, disana aku melihat ke dunia luar, aku berada di sebuah pemukiman yang terlihat kotor, 'Apa yang... Dimana ini' pikir ku, apa yang kulihat saat ini cukup berbeda dengan ingatan yang ku dapat, pemukiman ini terlihat tidak jauh berbeda dari desa yang biasanya ada di dunia ku dulu, apakah di masa sekarang, pemukiman seperti ini dianggap sebagai lokasi kemiskinan?, aku rasa seperti itu.

"Sialan.. Orang ini.." Ucap ku, tubuh asli yang sekarang aku tempati ini kebetulan memiliki nama yang sama seperti ku, Flint, jadi aku tidak perlu khawatir dengan kenalan dari orang ini apabila mereka memanggil atau mencoba berbicara kepada ku, tapi dari ingatan yang ku dapat, aku tidak bisa yakin kalau dia ini memiliki teman.

'Flint Esdethran, itukah nama mu, kurasa aku akan menggunakannya sekarang, masa lalu mu.. Cukup malang juga, seperti diriku.'

Tick.. Tock.. Tick.. Tock..

Aku menengok ke arah benda berdetak itu lagi, namun kali ini, dengan ingatan yang ku dapat, aku bisa mengetahui nama benda itu dan apa kegunaannya, "Jam.. Benda yang menarik" Ucap ku sembari tersenyum.

'Baiklah..'

Berdiam diri di rumah yang berantakan dan menjijikan ini hanya akan membuat ku bertambah pusing, jadi aku pun pergi ke dalam kamar dari rumah ini dan mencari sepasang baju baru yang tidak ada noda darahnya, untungnya saja orang asli dari tubuh ini mempunyai baju lain, awalnya aku mengira kalau dia ini benar benar miskin tanpa sepeser uang pun.

Aku beranjak keluar rumah dan mulai berambisi untuk menjelajahi seluruh area di kota ini, namun aku cukup bingung, 'kenapa baju yang ku kenakan ini terlihat seperti berharga sangat mahal?' Baju hitam berjubah ini terlihat sangat bagus untuk dilihat, 'jangan jangan dia ini orang yang cukup kaya namun berhati rendah?' Pikir ku.

Mengecualikan hal itu, aku pun mulai berjalan menjauh dari rumah yang kini sudah tidak ku anggap sebagai rumah lagi, aku berniat untuk mengembara lagi, sama seperti hidup ku dahulu sebagai Mercenary, aku penasaran, apakah masih ada yang disebut sebagai Mercenary disini, aku tidak mendapatkan ingatan baru tentang hal itu.

'Flint Esdethran, kau sungguh seseorang yang sangat berani, jika diriku yang dulu melakukan apa yang kau lakukan, aku pasti sudah dieksekusi.. Dasar sialan, tidak ada pilihan lain, sebagai penyandang nama yang sama, akan ku selesaikan semua masalah mu, untuk diriku juga dimasa depan kelak.'