Sudut pandang beralih ke ratu elisa dan juga aldric yang ingin pergi ke perpustakaan.
Aldric memutuskan bahwa kita harus mulai dari perpustakaan. Sejujurnya aku agak bingung dengan keputusannya utuk memilih perpustakaan sebagai tempat pertama untuk mencari informasi, jangan salah paham aku ini senang membaca buku bahkan aku punya perpustakaan sendiri di istana kerajaan, hanya saja informasi apa yang ingin dia gali dari perpustakaan karena biasanya tempat itu berisi buku philosophy, novel ringan, sejarah, kalaupun ada informasi itu tidak lebih dari informasi dasar atau umum.
" Aldric sebenarnya apa yang ingin kita cari di perpustakaan? " (Elisa)
" Hmmmmm apa yaaa? Nanti kamu juga paham " (Aldric)
" Seriiusss jangan bikin aku penasaran " (Elisa)
" Hehehe' (aldric)
" Hmphh " (Elisa)
Kami pun sampai di perpustakaan kerajaan dan aldric pun terkejut akan luasnya perpustakaan itu
" Waaww tempat ini luas sekalii " (Aldric)
" Tentu saja aldric ini adalah perpustakaan negara terbesar ke 3 di benua barat " (Elisa)
" Terbesar ke 3 ! " (Aldric)
" Yaaa dan ini adalah salah satu kebang..... " (Elisa)
" Untung saja terbesar ke 3 coba yang pertama sudah pasti mampus kita " (Aldric)
" Hei aku belum selesai berbicara " (Elisa)
" Ayo jangan berlama lama kamu ingin menemukan manuscript kuno milik keluarga mu itu kan, ayo cepat " (Aldric)
" I..i.. iyaa " (Elisa)
Aku mengikuti aldric berkeliling kesana kemari. Kalau aku perhatikan dia sama sekali tidak mencari buku akan tetapi dia seperti mencari sesuatu yang tersembunyi di perpustakaan yang besar ini, Aku terus mengikutinya tapi dia berjalan bergitu cepat sampai aku tidak bisa mengimbanginya dan aku pun kehilangan jejak dia.
" Hei aldric tunggu jalan mu terlalu cepat aku tidak bisa mengejar, hiihh apa dia tuli " (Elisa)
Akhirnya aku menulusuri perpustakaan sendirian. saat aku berjalan di lorong sejarah aku melihat seorang anak perempuan berambut ungu yang sedang kesusahan mengambil sebuah buku, aku menghampiri anak tersebut dan membantunya
" Halo nak mau kakak bantu ambilkan " (Elisa)
" Tentu saja kak, tolong ambilkan buku yang itu " (Lailana)
" Yang ini? " (Elisa)
" Iya kak " (Lailana)
" Sejarah sihir dan relic kamu suka tertarik dengan sihir yaa " (Elisa)
" Iya kak tadi aku pergi ke museum dan belajar banyak tentang sihir dan relic kuno yang unik di sana " (Lailana)
" Ohhh begitu rupanya mau kakak ajarkan ilmu sihir " (Elisa)
" Sihir Seperti apa kak " (Lailana)
" Sihir seperti ini ( Elisa memunculkan sebuah air yang lalu ia bekukan kemudian ia ubah es tersebut menjadi glitter yang ia hembuskan) " (Elisa)
" Wowww " (Lailana)
" Keren kan " (Elisa)
" Iya kak keren lagi lagi " (Lailana)
Saat aku sedang asik menunjukan beberapa sihir kepada sang gadis tiba-tiba aldric yang entah dari mana datang Memanggil ku dan menarik tangan ku.
" Elisaaaa ohh elisaaa, oh disitu kamu rupanya kamu harus lihat apa yang aku temukan " (Aldric)
" Ehh aldric kemana saja kamu, eh eh eh ehhh tunggu aldric jangan menarik ku " (Elisa)
" TADAAAAA INI DIA " (Aldric)
" APA? Itu tunggku Perapian biasa " (Elisa)
" Iyaaa tapi saat aku menarik piala kecil ini dan Foilahh jalan rahasia " (Aldric)
" Jadi ini yang kamu cari di perpustakaan " (Elisa)
" Iya kamu benar ayo kita masuk " (Aldric)
Kami pun masuk kesebuah ruang bawah tanah tanah rahasia tapi kami tidak menyadari jika ada yang mengikuti kami ke dalam ruang rahasia.
" Aldric Dari mana kamu tau ada ruangan rahasia di perpustakaan ini " (Elisa)
" Yaaa coba pikir kalau perpustakaan sebesar ini tidak memiliki ruangan rahasia, jadi aku berkeliling untuk mencari barang yang terlihat janggal, biasanya barang itu sengaja di buat agak mencolok dannn kita sampai " (Aldric)
Elisa terkejut melihat sebuah ruangan besar yang dipenuhi oleh tumpukan gulungan kertas. tepat di tengah ruangan itu ada mesin tik otomatis yang sedang mengetikan sesuatu di sehelai kertas.
" Wow jadi manuscript kuno itu ternyata berasal dari mesin tik otomatis ini " (Elisa)
" Memangnya apa yang dicatat oleh mesin tik itu elisa " (Aldric)
Kami berdua melihat kearah mesin tik itu dan mesin tik itu mencatat semua kegiatan yang dilakukan di dalam istana kerajaan.
" Ohh jadi ini benar benar mencatat semua kegiatan yang terjadi saat ini. Elisa coba liat yang ini " (Aldric)
Kami pergi ke ruang dimana semua naskah ditumpuk dan disimpan berdasarkan tahun. Kami mencari dari tahun terbaru yakni tahun 1891 dan menemukan naskah yang bertuliskan kalau Elliott sudah membayar pembunuh bayaran untun memburu elisa.
" Okeeee sepertinya ini buruk elisa " (Aldric)
Tiba tiba aldric menendang ku dan seketika kepalanya terputus.
" Ahhhh aldric kenapa kau mendro.... Hahhh! ALDRIICCCC " (Elisa)
" Cih aku meleset tapi aku sudah membereskan orang aneh ini, ohh maaf atas kelancangan ku nama ku trista aku adalah seorang bounty hunter yang dibayar oleh kakak mu eliot untuk mengambil kepala mu " (Trista)
" Huh' jangan pikir kau bisa mengambil kepalaku dengan mudah " (Elisa)
" Tenang saja tidak ada dendam ini cuma bisnis " (Trista)
Aku menarik kedua pedang ku dan kami pun saling beradu pedang. Skill berpedang dia sangat cepat aku sangat susah mengimbanginya, akan tetapi aku melihat celah dari teknik berpedang nya, dia terlalu offensive jika aku bisa melakukan serangan balik disitulah kesempatan ku
" Sekarang haaghhh " (Elisa)
" Agrhhh, hebat juga sesuai ekspektasi ku, susah juga untuk melawan orang yang sudah pernah mengalahkan Dewa iblis Zakael dan mendapatkan title sebagai hero of humanity tidak seperti orang aneh yang baru saja kubunuh " (Trista)
" Huhhh maafkan aku aldric aku selalu membuat mu celaka, kematian mu tidak akan aku sia siakan " (Elisa)
Tetapi aku heran dengan tubuhnya aldric karena tubuhnya masih berdiri setelah kepalanya terpenggal. Dan benar saja rasa curiga ku terbukti benar, tiba-tiba keluar api kuning dari leher aldric yang sudah terpotong dan api tersebut membentuk kepala iblis bermata satu dan bertanduk besarrr.
" Apaaa dia masih hidup, kepalanya sudah aku penggal " (Trista)
Aldric yang baru saja bangkit lalu mengamuk dan melontarkan kata yang tidak jelas. seperti suara air berbuih mungkin karena pita suaranya yang sudah terpotong
" Hah apa yang kau bicarakan " (Trista)
" ALDRIC! kamu masih hidup syukurlah aku kira aku sudah kehilangan mu " (Elisa)
Aku terkejut melihat aldric dalam kondisi seperti itu dan aku juga merasa bersalah karena aku lah yang membuat dia melindungi ku jika saja aku menyadari keberadaan musuh, aldric tidak perlu repot melindungi ku, aku ingin dia menjadi rekan ku bukan menjadi perisai daging ku.
" Hahhh apa apaan itu " (Trista)
" Wahgggggsblblbmlm " (Aldric)
Aldric menghantamkan tanganya ke tanah lalu dia mengambil sebuah sabit kecil, sabit itu dia bentangkan menjadi sebuah great scythe dan tanpa berpikir panjang dia langsung menerjang ke depan,
" Apa apaan orang ini gerakan bertarungnya begitu absurd, aku sudah memotong tubuhnya akan tetapi tubuhnya langsung menyatu kembali, tidak peduli sebanyak apapun aku menebasnya dia tidak akan peduli " (Trista)
Aldric berhasil memotong kaki trista dan trista pun terjatuh tak berdaya, saat aldric ingin menghabisinya, aku datang dan berusaha menghentikannya
" Aldric sudahlah dia sudah kalah tidak perlu menghabisinya " (Elisa)
" Huggrrrhh" (Aldric)
Sepertinya aldric mendengarkan ku tapi aku tidak yakin. dia menyeret trista keluar archives dan menghantamnya ke dinding lalu dia mengambil 2 buah dagger dari tas kecil milik trista dan Menancapkanya ke kedua telapak tangan trista dan itu membuatnya tergantung di dinding.
" Uhhh sepertinya tidak apa apa " (Elisa)
Aldric lalu mencari kepalanya yang putus dan dia memasangnya kembali seperti sekrup.
" Aldric apa rasanya saat kepala mu terputus Dan bagaimana bisa kau masih hidup tanpa kepala? kamu itu kan setengah iblis, darah murni saja tidak dapat melakukannya " (Elisa)
" Huhh rasanya seperti kau tidak bisa merasakan badan mu sendiri dan bagaimana aku masih hidup,
Yaa singkatnya aku mengunakan 25℅ kesadaran ku yang tersisa untuk Memfokuskan kekuatan iblis ku untuk mengalir ke arah leher " (Aldric)
" Tapi syukurlah kamu tidak apa apa aldric, aku sangat takut kehilangan mu dan maafkan aku selalu membuat mu Celaka " (Elisa)
Aku memeluk aldric dengan erat karena aku senang dia baik baik saja dan dia juga memeluk ku kembali dan berkata.
" Tidak apa-apa elisa, dari awal aku sudah siap membantumu apapun rintangannya " (Aldric)
" Tapi kenapa? Kenapa kamu membantu ku sampai sejauh ini, aku tidak mengenal siapa dirimu ataupun masa lalu mu " (Elisa)
" karena rasa penyesalan elisa
Saat aku pertama kali melihat mu kau mengingatkan ku dengan kekasih ku dulu prisila' wajah mu sangat mirip dengannya " (Aldric)
" Prisila' jadi itu nama kekasih mu yang dulu, apa yang terjadi diantara kalian sehingga membuat mu menyesal seumur hidup " (Elisa)
" Dia mati terbunuh dan aku gagal untuk menyelamatkannya " (Aldric)
" Aku turut berduka mendengarnya " (Elisa)
" Jadi menyelamatkan mu adalah bentuk penebusan bagiku, jadi ayo kita lanjutkan " (Aldric)
" Tunggu' biarkan aku memelukmu lebih lama lagi " (Elisa)
" Baiklah (sambil. Mengelus rambut elisa) " (Aldric)
Setelah selesai kami melanjutkan pencarian kami dan aku menemukan catatan yang aku cari.
" Ketemu! " (Elisa)
" Apa yang kamu temukan elisa? " (Aldric)
Lalu aku membaca salah satu naskah manuscript yang bertuliskan tahun 1891 tanggal 27 october ini adalah hari dimana pembunhan itu terjadi lebih tepatnya 5 hari yang lalu. Naskah ini menjelaskan apa saja yang terjadi pada hari itu, Disini tertulis bahwasannya Elliot Azaoth telah menggunakan relic Fracture of time untuk menghentikan waktu dan membunuh 5 anggota diplomatik dari pihak manusia lalu ia meninggalkan barang bukti berupa dark blade mist tepat disamping ratu elisa.
" Elliot kenapa kamu tega sekali melakukan itu? " (Elisa)
" Entalah elisa " (Aldric)
" Semenjak ayah meninggal eliot lah yang telah mengasuh ku dari aku berumur 7 tahun, dia merawat ku dengan penuh perhatian dan kasih sayang, apa yang telah mengubah mu kak " (Elisa)
" Sigh' aku tidak tau dan aku tidak mengerti, ayo kita keluar dari sini " (Aldric)
" Baiklah ( sepertinya dia kesal apa aku menyinggungnya ) " (Elisa)
Kami keluar dari ruang archive dan melihat trista sudah lemas karena kehabisan darah.
" Aldric turunkan dia, dia sudah kehabisan banyak darah " (Elisa)
" Hahhh kau ingin menolongnya setelah dia ingin membunuh mu " (Aldric)
" Lalu harus kita apakan dia biarkan dia membusuk disini " (Elisa)
" Tentu saja " (Aldric)
" Sigh' aldric aku mohon turunkan dia " (Elisa)
" Aghhh baiklah " (Aldric)
Setelah aldric menurunkan trista dengan terpaksa aku pun mencoba menggunakan sihir penyembuhan untuk meregenerasi kakinya yang telah putus akan tetapi itu hal yang sia-sia, lalu aldric mengambil potongan kaki trista lalu menempelkannya di bekas potongan kakinya dan aldric menyuruhku untuk menggunakan sihir penyembuh untuk menyatukan kedua kakinya, ternyata berhasil kami berhasil menyatukan kaki trista
" Wahhh aku berterima kasih sekali dengan kalian berdua, aku tidak menyangka kalau kalian akan mengampuni ku " (Trista)
Lalu aldric bertanya berapa bounty yang eliot berikan untuk membunuh elisa namun trista enggan menjawab karena itu rahasia client tapi aldric akan mengancam akan memotong semua anggota tubuhnya jika dia tidak memberi taunya.
" Baik baik baik akan ku Beritahu, eliot membayar ku 300k keping emas " (Trista)
" 300K EMAS!!! (aldric yang terkejut mendengarnya) lebih baik kita habisi saja orang ini ditempat " (Aldric)
" Tunggu dulu aldric aku ingin berunding dengannya " (Elisa)
Aku menawarkan trista hadiah 2x lipat jika dia mau membantu kami dengan syarat dia akan mendapatkan hadiahnya setelah namaku dibersihkan, akan tetapi trista tidak tertarik dengan tawaran ku.
" Haahh terlalu banyak syarat dan ketentuan, aku tidak bekerja seperti itu " (Trista)
Lalu dengan cepat trista mencuri naskah yang aku simpan didalam tas pinggang ku.
" Tapii jika aku mengambil naskah ini dan Menyerahkannya langsung ke elliot dia pasti akan membayar ku lebih walaupun tidak membunuh mu, hahahaha akan kuambil ini. sampai jumpa ratu elisa semoga kau bisa melewati persidangan tanpa ini " (Trista)
" Tidak barang bukti ku, aldric dia mengambil naskah ku " (Elisa)
"Hmmphh " (Aldric)
" Ihhh apa maksudmu hmphh, cepat bantu aku mengejarnya " (Elisa)
"(Aldirc mengabaikan elisa)"
" Iya iya aku salah aku terlalu naif aku seharusnya mendengarkan saran mu saja " (Elisa)
" (Cuek) " (Aldric)
" IHHHHH jangan mengabaikan aku aldric, ahh begini saja kamu boleh memegang dada ku jika kamu membantu ku merebut kembali naskah itu " (Elisa)
" (Tetap cuek) " (Aldric)
" Ihh ihh ihhhh kamu maunya apa sihh, yasudah aku akan tidur sekamar dengan mu malam ini aku janji jadi tolong rebut kembali naskah itu aku mohon " (Elisa)
" (Seketika aldric berbalik dan memperlihatkan senyum semeringainya) "
" Hiihh apa apaan senyum itu " (Elisa)
Lantas aldric mengejar trista dengan penuh semangat. tak lama setelahnya aku mendengar suara jeritan seorang pria dan tiba tiba aldric mengejutkan ku dari belakang.
" Aldric kemana sih, bisa bisanya dia meninggalkan ku lagi " (Elisa)
" (Aldric memegang pundak elisa dengan spontan) "
" AHHHHHHH' aldric kauu mengagetkan ku saja dan kenapa kau meninggalkan ku tadi? " (Elisa)
" Yaaa maaf aku harus cepat mengejar trista sebelum dia pergi jauh, ini naskahnya " (Aldric)
" Hmmm biar ku tebak kamu pasti membunuh trista " (Elisa)
" Tidakkk kokk aku tidak membunuhnya, aku hanya memindahkannya " (Aldric)
" Memindahkannya' kemana? " (Elisa)
" Ke neraka buahahaha " (Aldric)
" Sigh' apa bedanya, yasudah lah yang penting naskah ini sudah ditangan ayo kita keluar dari sini, tempat ini membuat ku merinding " (Elisa)
" Siap ratu ku " (Aldric)
Hari sudah malam kami pun memutuskan untuk menyewa kamar hotel dan sesuai janjiku aku akan tidur sekamar bersama aldric, kami memesan kamar dengan kasur untuk 2 orang dengan 1 kamar mandi dan 1 wardrobe.
" Hahhhh' lelah sekali, aldric aku mau mandi dulu yaa " (Elisa)
" Iyaa gantian kalo sudah " (Aldric)
Aku pun pergi untuk mandi dan sambil memikirkan hari esok karena besok adalah dimana hari pengadilan ku dilaksanakan.
Disaat aku selesai mandi aku di kagetkan oleh aldric yang berdiri di depan pintu kamar mandi dan aku lupa memakai handuk ku
" ( elisa yang membuka pintu kamar mandi sambil membersikan rambutnya menggunakan handuk) "
" ( aldric yang melihat elisa tanpa mengenakan handuk) pakai handuk mu elisa "
" A...a..aaaghh (elisa langsung membanting pintu dan shock di kamar mandi) ka kamu melihatnya yaaa ? " (Elisa)
" Iyaa kamu mau minta pendapat " (Aldric)
" Bu..bukan seperti itu, Si...si..sial aku lupa kalau aku sekamar dengan laki laki " (Elisa)
" Sigh' yasudah tenangkan dirimu aku akan menunggu jika sudah keluar dari kamar mandi menggunakan handuk " (Aldric)
" Tapi cuma ada satu handuk di kamar ini " (Elisa)
" Tenang saja aku sudah meminta handuk cadangan " (Aldric)
" Ba...ba..baiklah " (Elisa)
Aku pun keluar kamar mandi dengan perasaan tersipu malu, tidak seperti aldric dia terlihat santai dan dia pun langsung masuk kamar mandi.
Dia pun keluar kamar dari mandi dengan baju yang sama sudah terpasang dan langsung melompat ke arah kasur,
" Aldric kamu mau langsung tidur ? " (Elisa)
" Iya bagaimana dengan mu " (Aldric)
Karena hari sudah larut malam aku memutuskan untuk tidur bersama aldric, kami pun tidur dengan saling menatap satu sama lain aku yang menatapnya dengan malu karena ini pertama kalinya aku tidur sekasur dengan seorang laki-laki, tetapi dia malah menatap ku dengan tatapan yang santai seperti dia sudah pernah melakukan ini sebelumnya.
" Aldric apa kamu pernah tidur dengan perempuan sebelumnya? " (Elisa)
" Iya sudah " (Aldric)
" Apa itu dengan tunangan mu ? " (Elisa)
" Iya dengan tunangan ku prisilla, 5 hari sebelum pernikahan kita " (Aldric)
" Lalu apa yang terjadi aldric? " (Elisa)
" Dia terbunuh sebelum hari pernikahan kita " (Aldric)
" Ohhh aku turut berduka atas kehilangan mu aldric " (Elisa)
Dan tiba tiba dia memegang pipi ku dan berkata
" Elisa kamu benar benar mirip dengannya dari tampang bentuk tubuh dan sifat kalian itu sama seperti aku melihat prisilla dari dunia yang berbeda tapi faktanya memang seperti itu " (Aldric)
" Apa maksudmu aku adalah prisilla dari dunia yang berbeda " (Elisa)
" Ohhh aku lupa bilang kalau aku ini dari dunia lain aku terlempar dari dunia ku ke dunia ini melalu portal misterius, dan aku bertujuan untuk kembali kedunia ku. Elisa bagaimana jika kamu ikut aku kedunia ku " (Aldric)
" A...a..aku tidak tahu aldric aku masih punya kewajiban sebagai ratu di kerajaan ini. tidak mungkin aku meninggalkan semuanya yang ada disini, ratu macam apa aku yang meninggalkan kerajaannya sendiri " (Elisa)
" Sigh' Baiklah jika itu keputusan mu maka aku akan mendukungnya, aku akan membantu mu sampai kamu mendapatkan tahta mu kembali " (Aldric)
Setelah pembicaraan yang panjang kami pun tertidur. Saat di tengah malam aku tidak sengaja terbangun oleh suara tangisan dari aldric, aku melihat dia menangis dalam tidurnya karena penasaran aku pun melihat kedalam mimpinya ( karena kontrak penggabungan jiwa aku bisa melihat kedalam Mimpinya aldric)
Saat aku sampai di dalam Mimpinya aku melihat dunia yang berbeda, dunia dimana bangunan menjulang tinggi ke langit dan ada banyak sekali kendaraan otomatis yang bisa berjalan tanpa harus ditarik menggunakan kuda, Aku melihat aldric sedang berbicara dengan seorang wanita yang mirip sekali dengan ku, aldric tampak senang sekali berbicara dengan wanita tersebut
" Jadi itu prisila dia benar benar mirip dengan ku " (Elisa)
Setelah mereka pergi tiba-tiba aku dipindahkan ke suatu perumahan akan tetapi tampilan dunia disekitar ku sangat mengerikan, langit berwarna merah ada tentakel raksasa yang turun dari langit, banyak tubuh manusia tergeletak dimana mana membuatku mual, dan banyak monster mengerikan berkeliaran dimana-mana seperti dunia sudah di ambang kehancuran, Aku mendengar suara tangisan lelaki yang begitu keras, suara itu datang dari rumah yang ada didepan ku, aku memutuskan untuk mengikuti suara tangisan tersebut sampai ke lantai 2 rumah dan aku terkejut bukan main melihat aldric yang menangis histeris sambil memegang tubuh seorang wanita tanpa kepala dan dia sambil meneriaki nama prisilla, Aku tak kuasa melihat pemandangan mengerikan tersebut dan aku memilih untuk meninggalkan Mimpinya aldric dan melihat aldric masih menangis dalam Mimpinya, aku memutuskan untuk tidur sambil memeluknya untuk menenangkan dia dalam tidurnya.
Paginya aku terbangun dan melihat aldric sudah tidak ada di kasur, dia sudah bangun dan membawa sarapan untuk kita makan. Dia terlihat seperti tidak terjadi apa apa semalam, saat kami sedang menikmati sarapan kami, aku melihat dari balkon hotel bahwa telah terjadi kerusuhan di istana kerjaan, kami yang melihat hal tersebut langsung bergegas menuju ke istana kerjaan, sesampainya di pintu masuk istana pintu Itu sudah dikerumuni oleh penduduk yang penasaran, aku bertanya kepada salah satu penjaga yang menertibkan warga dia berkata bahwa ada anak kecil berambut ungu menggunakan jaket putih menerobos masuk istana bersama 2 orang berpakaian serba gelap mereka sempat menanyakan soal keberadaan relic Dark Decending mendegarnya aku langsung berlari kedalam istana.