Kami berlima mencari tempat penginapan yang sekiranya cocok untuk kita. Caelis mengajak kita untuk menginap di penginapan yang biasa saja mengingat dia tidak memiliki cukup uang untuk menyewa banyak kamar dan berencana untuk menyewa satu kamar saja, tetapi lailana menolak dan mengatakan jika dia ingin tidur di hotel mewah, mendengarnya Caelis langsung heran, bagaimana kita bisa tidur di hotel mewah jika uang saja tidak cukup.
"Tapi caelis aku punya uang" (Lailana)
"Ohh kamu punya uang sendiri lailana memangnya itu cukup untuk kita semua" (Caelis)
"Hmmmm entah lah memangnya segini cukup" (Lailana)
Lailana langsung memberikan kantung uang yang berisikan koin emas kepada caelis lalu caelis menghitung uang tersebut dan ternyata jumlahnya tidak lebih dari 500 keping emas.
"Sigh' Lailana kamu tau uang ini hanya cukup untuk memesan 1 kamar untuk semalam" (Caelis)
"Benarkah! Aku tidak tahu akan semahal itu" (Lailana)
Disaat mereka sedang membicarakan soal uang Bael pun akhirnya sadarkan diri dan langsung menyela pembicaraan mereka melalui telepati.
"Hei caelis ada apa ini? kita dimana?" (Bael)
"Ohh bael kamu sudah siuman seperti yang kamu lihat kita berada di alun alun kota arsindel" (Caelis)
"Alun-alun! apa yang kita lakukan disini kenapa tidak cari hotel? hari kan sudah mulai larut" (Bael)
"Yaaa bisa dibilang kita kekurangan dana untuk..." (Caeli)
" Dana? Hah tenang saja itu masalah sepele, sekarang berikan kantung itu kepada lailana " (Bael)
Lalu lailana memegang kantung uang tersebut dan seketika kantung uang itu isinya berlipat ganda.
" Nahh masalah uang sudah selesai ayo berangkat " (Bael)
Caelis dan arina yang melihatnya langsung terkejut dan bertanya kepada Bael bagaimana ia bisa melakukannya Bael hanya menjawab itu adalah tipu muslihat iblis yang dapat menggandakan benda. sementara itu lailana kegirangan karena bisa menginap di hotel berbintang, Caelis menyarankan sebuah hotel terkenal yang bernama Sydia Park Grand Hotel, Caelis bercerita kalau Dulu saat ratu elisa pergi kunjungan ke arsindel dia pernah menjadi salah satu pengawalnya dan ratu elisa pernah menginap beberapa hari di hotel tersebut, Satu kamar hotel itu dilengkapi dengan 3-6 kamar tidur berserta kamar mandi dengan 2 ruang tamu lengkap dengan perapian dan 2 kamar rias.
Sesampainya di hotel kami langsung memesan kamar. Hotel ini memiliki 4 model kamar yaitu normal, premium, special dan Royal, karena kami berempat Aku dan Lailana dihitung satu orang jadi kami memesan kamar premium yakni 3 kamar tidur berserta kamar mandi dan satu ruang tamu dengan perapian seharga 250 keping emas per malamnya, kami menyewa kamar itu untuk 5 malam jadi 1.250 keping emas kami bayar saat chek in.
Malam pun tiba jam sudah menunjukan pukul 8 malam kami berlima mengadakan rapat kecil di ruang tamu kamar hotel. Kami membahas bagaimana cara agar bisa masuk kedalam kuil dewa iblis Zakael tanpa harus membuat kekacauan, Arina selaku pendeta yang mengurus segel zakael mengaku kalau dia ingin keluar masuk kuil harus membawa surat izin pengecekan kuil yang ditandatangani langsung oleh ratu elisa dan surat itu juga harus memiliki stempel milik kerajaan Azaoth, Bael yang mendengarnya langsung bertukar posisi dengan lailana dan tanpa pikir panjang langsung menatap kearah Zalken.
" Ada apa tuan ku? " (Zalken)
" Kau tau apa yang ku pikirkan Zalken " (Bael)
" Iya tuan sangat jelas sekali kalau tuan ingin aku pergi ke Azaoth untuk mencuri surat tersebut " (Zalken)
" Ha haaa' kamu peka sekali tidak salah aku memanggil mu kesini zalken " (Bael)
" Tapi tuan bael bagaimana kita bisa tau letak surat itu disimpan, jangankan disimpan aku ragu kalau surat itu harus dibuat terlebih dahulu oleh ratu elisa " (Zalken)
"Hmmmm Arina, Caelis ada ide?" (Bael)
Arina memberitahu Bael kalau pengecekan ketiga kuil dilakukan setiap tahun oleh pihak kerajaan Azaoth. jadi untuk mempermudah pekerjaan, ratu elisa sudah membuat 5 salinan surat untuk masing-masing kuil, Salinan ini sudah disiapkan untuk 5 tahun kedepannya. Rencananya kita akan mencuri 3 surat sekaligus untuk mendapatkan akses masuk ke ketiga kuil tanpa harus membuat kerusuhan.
Caelis Bercerita kalau 3 bulan yang lalu sebelum dia keluar dari militer kerajaan Azaoth dia mendapatkan kabar jika salah satu kuil yaitu kuil Xenotra yang berlokasi di padang gurun Xeon, dilaporkan saja menghilang tanpa jejak, anggota yang berjaga di lokasi mereka mengaku melihat bangunan itu tiba-tiba saja terbang dan membuka portal lalu menghilang begitu saja, Arina juga menambahkan kalau dia sangat asing dengan struktur kuil tersebut, bangunan itu seperti bukan berasal dari era manapun dunia ini.
Mendegar cerita dari caelis dan arina Bael hanya bisa tertawa sambil menjelaskan kepada mereka kalau bangunan yang mereka sebut sebagai kuil itu bukanlah kuil melainkan itu adalah sebuah fortress yang menggunakan struktur dan mekanisme yang kompleks serta teknologi yang tidak ada di zaman ataupun di dunia ini. Zakael, Dirac dan Xenotra mereka bertiga adalah bawahan dari bael dan juga Saudara dari Zalken Mereka bertiga di kirim oleh bael ke dunia ini untuk menyebarkan pengaruhnya akan tetapi mereka sudah gagal dalam melaksanakan tugasnya oleh karena itu bael berencana untuk membebaskan mereka dengan tujuan untuk menyatu dengan bael kembali, ini adalah bentuk pelayanan terakhir yang bisa mereka lakukan.
Setelah selesai berdiskusi Bael segera mengutus Zalken untuk pergi ke istana kerajaan Azaoth. Karena hanya Zalken lah yang bisa membuka portal jarak jauh dan bael hanya mengirimnya seorang diri karena ini adalah misi penyusupan, bael menyarankan Zalken untuk tidak membuat keributan disana agar meminimalisir korban dan kerusakan
Kita tidak ingin pergerakan kita diketahui oleh publik, Lalu Zalken membuka sebuah portal dengan merobek celah yang dia buat dengan sihirnya, sebelum Zalken pergi arina memberitahu lokasi kantor elisa berada, ia juga mengatakan kalau di laci meja elisa terdapat dua stempel yang harus dia gunakan yaitu stempel kerajaan dan stempel tanda tangan ratu elisa itu sendiri.
Zalken yang sudah tiba di Istana Azaoth mendarat di sebuah ruang penyimpanan perkakas. Ia lalu mengecek keluar dan melihat ada seorang penjaga yang tidak jauh dari ruangan tersebut, ia memancing penjaga itu untuk masuk kedalam ruang penyimpanan dengan cara menjatuhkan sebuah sapu seketika membuat suara yang tidak terlalu keras tetapi berhasil untuk menarik perhatian sang penjaga dan saat penjaga itu Mengecek kedalam ruang penyimpanan ia tidak melihat apa apa tapi pintu ruangan itu seketika tertutup, saat penjaga itu ingin menoleh kebelakang tiba tiba Zalken dengan cepat langsung menancapkan sebuah belati tepat di pelipis kepalanya seketika membunuh sang penjaga ditempat. Setelah membunuhya Zalken lalu melucuti seragam penjaga tersebut dan ia menyamar menjadi salah satu penjaga istana, Zalken ingat kalau kantor elisa tidak jauh dari ruang penyimpanan ia lalu bergegas pergi kesana, ditengah perjalanan Zalken bertemu dengan seorang penjaga dan sempat ditanyai soal lokasi dia berjaga, Zalken menjawab kalau area yang dia pantau tergolong aman dan tidak ada masalah tanpa kecurigaan sedikit pun penjaga itu lalu pergi meninggalkan Zalken.
Saat sudah dekat dengan kantor elisa Zalken melihat seorang wanita yang memasuki kantor tersebut. lalu ia mengikut wanita itu kedalam kantor dan memergokinya.
" Heiii! Apa yang kamu lakukan di larut malam seperti ini " (Zalken)
Wanita itu terkejut dan membalikan badannya dan membuat Zalken terpesona untuk sementara waktu
" Cantikknyaaaa " (Zalken)
" Apaa kamu bilang? " (Violina)
" Uhh tidak bukan apa apa " (Zalken)
"Ohh tidak apa kok dan juga terima kasih Atas pujian mu" (Violina)
"I.. I iyaa" (Zalken)
"Kamu anggota baru yaa aku belum pernah melihatmu sebelumnya" (Violina)
"Iya na.. Namaku Zalken aku baru saja dipindahkan dari batalion satu untuk membantu menjaga istana" (Zalken)
"Ohhh jadi begitu' baiklah namaku violina aku adalah sekertaris yang membantu ratu elisa untuk masalah surat dan dokumen penting, senang bertemu dengan mu zalken" (Violina)
"Iya salam kenal Lalu apa yang kamu lakukan di malam hari seperti ini violina?" (Zalken)
"Ohh ini aku baru saja menyelesaikan beberapa dokumen penting karena ratu elisa sedang pergi jadi aku lah menyelesaikan semua surat surat ini " (Violina)
" Ohh kalau begitu boleh aku bantu" (Zalken)
" Tentu saja kamu bisa memasukan surat surat ini kedalam rak-rak yang ada disana " (Violina)
"Baiklah" (Zalken)
Akhirnya Zalken membantu Violina merapika surat dan dokumen. Disaat mereka sedang sibuk memasukan surat-surat kedalam rak Zalken teringat dengan tugas utamanya.
"Ahh sial kenapa aku malah membantu wanita itu" (Zalken)
Dia melihat kearah Violina yang juga sedang merapihkan kertas dokumen, Zalken diam-diam mendekati Violina dan memukul kepala Violina dengan keras seketika membuatnya pingsan lalu ia membaringkan violina diatas sofa.
"Sigh' maafkan aku Violina aku tidak bisa meninggalkan tugas dari tuan ku, aku berharap kita bisa bertemu di lain waktu" (Zalken)
Setelahnya Zalken melanjutkan pencarian Surat yang dia cari. Dia mecari di setiap rak yang ada dan juga di tumpukan kertas diatas meja, untungnya dia menemukan surat itu berada di dalam laci meja elisa, ia mengambil 3 lembar surat tersebut dan memberi stempel kerajaan dan juga stempel tanda tangan elisa, Karena sudah mendapatkan apa yang di cari Zalken lalu membuka portal untuk kembali ke arsindel tapi sialnya saat Zalken ingin membuka portal tiba-tiba ada seseorang yang masuk kedalam kantor elisa orang itu adalah Lubert dia adalah kepala penjaga istana dan murid dari felina, ia memergoki Zalken sedang membuka sebuah portal, dikarenakan portal belum terbuka sepenuhnya Zalken tidak jadi pergi melalui portal.
"SIAPA KAU! Portal itu jangan-jangan kau anak buah bael" (Lubert)
"Bu.. Bukan a.. Aku pencuri ehh' bukan bukan aku temanya aldric lahh' ahh sudahlah" (Zalken)
Zalken dengan cepat langsung berteleportasi melewati lubert dan berlari ke lorong istana. Lubert yang melihatnya langsung mengejar Zalken dengan cepat, lalu lubert memanggil bala bantuan untuk mengejar Zalken dengan cepat mereka berhasil mengepung Zalken akan tetapi itu percuma saja karena Zalken dapat berteleportasi melewati mereka, sadar akan teleportasi Zalken, lubert lalu melancarkan sihir Zone Diminution,
Sihir yang dapat membuat sebuah barrier yang mengelilingi istana, membuat Zalken tidak bisa keluar dari istana ia juga tidak bisa menggunakan portal untuk keluar dari zona tersebut, (Zalken masih bisa menggunakan teleportasi dan portal tetapi radiusnya hanya sebatas didalam Zone Diminution).
Zalken sudah terkepung dan Lubert sudah membawa pasukannya yang berjumlah 20 orang bersamanya.
"Menyerahlah kau sudah terkepung tempat ini sudah dikelilingi dengan barrier, kau tidak dapat kabur menggunakan portal mu kali ini" (Lubert)
Zalken hanya bisa tertawa mendengar perkataan dari Lubert.
"Hahahaha untuk apa aku kabur jika kau sendirilah yang menjebak orang orang mu disini" (Zalken)
Tanpa pikir panjang Zalken lansung berpindah dari satu orang ke orang lainnya menggunakan teleportasinya. Ia membantai satu per satu anak buah Lubert menggunkan kedua pisau belatinya ia menusuk dari kepala sampai leher korbanya, Lubert yang melihatnya langsung menyuruh mundur anak buahnya dan segera kabur dari lokasi untuk mencegah kehilangan lebih banyak anggota, Saat Zalken sedang asik melakukan pembantaian tiba tiba saja diterjang oleh lubert dan mencengkeram Zalken di lehernya lalu ia membantingnya ketanah tapi Zalken dengan cepat lepas dari cengkramannya lalu bergerak menjauh dari Lubert, mereka berdua mengatur posisi dan kuda kuda menunggu siapa yang akan menyerang duluan.
Zalken memulai serangan dengan melempar kedua belatinya ke arah Lubert. tapi dengan mudah ditangkis menggunakan pedangnya, namun serangan itu hanya pengalihan saja karena Zalken sudah berpindah ke belakang Lubert dan melancarkan beberapa pukulan dari belakang seketika membuat lubert terpental tapi dia tidak terjatuh dan langsung mengambil posisi siaga, Zalken hanya terlihat tersenyum sambil meremehkan Lubert
"Huh cuma segitu saja haa" (Zalken)
Lalu Zalken mengambil dua buah karambit dari dalam sakunya dan langsung menerjang ke arah lubert dengan cepat lubert dengan siap menahan terjangan Zalken dan mereka berdua saling menahan senjata satu sama lain
"Kita lihat seberapa lama kau bisa bertahan" (Zalken)
"Aku akan bertahan sampai bala bantuan datang" (Lubert)
"Hah kau ingin menahan ku disini kalau begitu aku tidak akan bermain lagi" (Zalken)
Zalken mendorong lubert lalu ia menggunakan pergelangan tangan lubert sebagai pijakan untuk melakukan backflip. Setelah mendarat Zalken tiba tiba saja menghilang dari pandangannya lubert membuat dia menjadi waspada, ia melihat kesekitar tetapi tidak melihat Zalken dimana pun, saat lubert sedang waspada ia mendengar suara langkah kaki dibelakangnya dan dengan spontan lubert langsung menebas kearah belakang tapi sayang suara itu hanya alarm palsu dengan spontan Zalken langsung menyerang dari titik buta Lubert membuat punggungnya mengalami luka yang berat, lubert pun terjatuh dengan lututnya dan saat Zalken ingin menghabisinya lubert dengan spontan melancarkan sihir cahaya yang membuat Zalken buta untuk sementara waktu, disaat yang bersamaan Lubert juga merapal sihir penyembuhan dan luka yang ada ditubuhnya pun hilang seketika.
Lubert berdiri dengan tegak dan melakukan enhance kepada dirinya sendiri dan pedangnya. Zalken yang baru saja mendapatkan pengelihatanya kembali melihat Lubert yang siap menerjang dan menebasnya, karena Zalken yang belum siap Lubert langsung saja menerjang kearah Zalken dan menebasnya dari bawah ke atas secara diagonal, tapi ada yang aneh dari Zalken dia hanya tertawa sesaat setelah dia menerima serangan darinya, Lubert yang kebingungan pun akhirnya menyadari kalau dirinya lah yang tertebas oleh serangannya sendiri dan pada akhirnya lubert terbunuh dengan tubuh yang tebelah secara diagonal.
Setelah selesai tertawa Zalken pun menarik nafas lega karena dia hampir saja terbunuh.
"HAGGGGHHHH Aku hampir saja terbelah menjadi dua, untung saja aku melihat arah tebasannya jadi aku sempat membuat Celah portal kecil ditubuku, dengan mengikuti arah tebasan Pedangnya aku dapat memindahkan serangannya ketubuhnya" (Zalken)
Setelah Lubert terbunuh Barrier dari Zone Diminution pun menghilang memungkinkan Zalken untuk menggunakan portal jarak jauh. Ia lalu merobek celah diatara ruang lalu membuat sebuah portal yang kembali ke arsindel ia pun pergi dari kerjaan Azaoth, tepat setelah Zalken pergi bala bantuan pun datang tetapi mereka sudah terlambat Lubert ditemukan sudah tewas bersamaan dengan sebagian anak buahnya.
"Kita sudah terlambat, kapten Lubert sudah gugur, Cepat amankan semua tubuh yang ada disini" (Captain pasukan)
"Siap kapten" (Prajurit)
"Dan cek juga setiap ruangan mungkin saja masih ada korban yang bersembunyi" (Captain pasukan)
Setelah melakukan pengecekan mereka menemukan mayat yang sudah dilucuti seragamnya. dan mereka juga menemukan beberapa anggota yang selamat tapi beberapa dari mereka ada yang mengalami tekanan mental, mereka menyaksikan teman mereka dirobek dengan begitu sadis. dari 20 anggota hanya 4 orang yang selamat sisanya mereka mati mengenaskan, salah satu anggota melaporkan mereka menemukan orang yang selamat dia adalah violina, Violina ditemukan tidak sadarkan diri di ruangan elisa, setelah selesai semua korban diamankan dan dipulangkan.
"Lapor semua sudah selesai kapten" (Prajurit)
"Bagus kita harus segera melaporkan perkara ini kepada ratu elisa " (Captain pasukan)
Zalken pun sampai di arsidel dia mendarat di dalam kamarnya di Sydia Park Grand Hotel. Dia takut dengan misinya yang tidak sempurna walaupun dia berhasil mendapatkan surat yang dicari tapi dia gagal menjalankan misinya secara diam-diam, dia keluar dari kamarnya dengan gelisah tapi diluar dugaan ternyata dia sudah disambut kedatangannya oleh bael dengan yang lain.
"Selamat Zalken atas keberhasilan misi kali ini, untuk merayakannya aku memesan berbagai macam makanan untuk malam ini" (Bael)
"Iya selamat atas misi kali ini yaa " (Arina)
" Te.. Terima kasih tuan bael tapi bukan kah ini agak berlebihan" (Zalken)
"Ahhh tidak apa apa ini juga permintaan dari lailana dia ingin mencoba makanan yang ada disini, lagi pula misi penyusupan secara diam diam itu opsional " (Bael)
"Kalau begitu terima kasih sekali lagi tuan bael" (Zalken)
Kami berlima menikmati pesta makan besar di malam pertama kita di arsindel.
Karena besok kita sudah harus menyiapkan semua untuk melepaskan segel Iblis Zakael dan menyiapkan panggung untuk menyambut aldric dan rombongannya, kita masih punya waktu lima hari lagi sebelum mereka sampai ke arsindel dan besok adalah hari lailana akan memulai pelatihan khusus bersama caelis.
Keesokan paginya pukul 5 pagi lailana yang masih tertidur dengan pulas. tiba tiba saja diangkat oleh caelis dan langsung dibawa ke meja makan aku yang juga masih tertidur langsung terbangun dan mengambil alih tubuh lailana.
"Hei Caelis bukankah ini terlalu pagi untuk memulai latihan" (Bael)
"Bagiku tidak malah ini waktu yang bagus untuk memulai latihan, aku berencana untuk membawa lailana berlatih di atas bukit hijau yang berada di belakang kota" (Caelis)
Lalu aku masuk lagi kedalam tubuh lailana dan ia banguh setelahnya.
"Uhh hah kenapa aku diatas meja?" (Lailana)
"Ohh sudah bangun ayo cepat habiskan sarapan mu karena kita akan memulai latihan mu pagi ini" (Caelis)
"Latihan apa caelis?" (Lailana)
"Pertama kita akan lari pagi sepanjang 5 km menuju bukit yang ada dibelakang kota" (Caelis)
"Ohhh ok, 5 km itu sejauh apa caelis?" (Lailana)
" Ahh tidak jauh kok nanti kamu juga tau sendiri " (Caelis)
Setelah selesai sarapan caelis dan lailana memulai latinan mereka dimulai dari lari pagi sejauh 5 km. Sesampainya di bukit caelis terkejut melihat lailana yang tidak terlihat lelah sama sekali dan mulai menuduh bael karena dia membantu lailana.
"Wow lailana kamu hebat juga bisa lari sejauh ini Tapi kamu tidak di bantu bael kan" (Caelis)
"Tidak aku tidak dibantu sigil malahan Kak bael sedang tidur" (Lailana)
"Hah kak?" (Caelis)
Karena penasaran Caelis pun bertanya kepada lailana.
"Lailana kamu sebelum bertemu bael dulu kamu tinggal sama siapa?" (Caelis)
"Aku sebelum bertemu dengan kak bael dulu aku tinggal bersama teman teman ku di panti asuhan" (Lailana)
"Panti asuhan! Tapi bukannya kamu tidak pernah disekolahkan" (Caelis)
"Memang tidak selama di panti asuhan kami cuma disiruh merajut dan mejual baju dari pagi sampai malam dan biasanya aku yang paling sering untuk mengangkut baju-baju itu" (Lailana)
"Ohh jadi dia korban perbudakan' terus apa kamu kabur dari panti asuhan?" (Caelis)
"Tidak aku tidak kabur melainkan panti asuhan menjual ku kepada kelompok orang orang kaya, awalnya aku mengira kami akan dibeli oleh bangsawan kaya tapi setelah mendengar percakapan mereka kalau kita dibeli hanya untuk diambil organ tubuhnya, aku juga melihat mereka memotong temanku William aku jadi sangat takut dan berusaha lari bersama teman-teman ku dari tempat tersebut" (Lailana)
"Sekarang kamu tidak perlu takut lagi lailana karena aku, arina, kak bael dan Zalken ada bersama mu" (Caelis)
"Iya dan kak bael dia yang membantuku mengalahkan orang orang jahat itu" (Lailana)
"Iyaa Dan sekarang kak Caelis ini akan mengajari mu cara mengalahkan orang orang jahat itu, heh padahal kita sendiri jadi pengikut iblis penghancur dunia' apa kamu siap lailana" (Caelis)
"Iya aku siap" (Lallana)
Sementara itu Zalken dan Arina mereka berdua pergi ke kuil (fortress) Zakael. mereka sempat dihadang oleh petugas yang menjaga kuil tersebut tapi karena Zalken mempunyai surat izin untuk memasuki kuil dan surat itu lengkap dengan tanda tangan ratu elisa berserta stempel dari kerajaan, Zalken berpikir kalau mereka bisa masuk dengan mudah akan tetapi penjaga serta kepala penjaga masih belum memberikan izin untuk masuk. Mereka belum di izinkan karena bulan lalu arina sudah pernah melakukan pengecekan kuil tapi arina langsung beralasan kalau bulan lalu dia sempat sakit jadi proses ritual penguatan segel dihentikan sementara dan akan dilanjukan Sekarang, walaupun arina sang pendeta kuil sudah turun tangan mereka berdua belum juga diberikan izin untuk masuk, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil arina dan saat dilihat orang itu adalah putri dari kerjaan arsindel yakni arsindela cydia dia adalah teman satu perguruan tinggi dengan arina, ia berkali kali memanggil arina sambil menghampiri zalken dan juga arina.
" Arinaaaa heii arinaaa " (Cydia)
" Ehh siapa? " (Arina)
" Ini aku cydia bagaimana kabarmu? Apa sudah mendingan, aku dengar bulan lalu kamu kena penyakit langka " (Cydia)
" Iya cydia aku sudah mendingan ini semua berkat suami ku caelis dia memberi ku obat dari seorang dokter dari negri selatan " (Arina)
" Wow suami mu luar biasa yaa rela berlayar jauh untuk mencari obat aku jadi iri " (Cydia)
" Iya cydia aku bersyukur punya suami seperti dia, huh padahal dia bersekutu dengan iblis neraka untuk membangkitkan ku " (Arina)
" Ehh iya arina ngomong ngomong siapa orang yang bersama mu itu? " (Cydia)
" Ohh dia! Dia itu.. " (Arina)
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya zalken langsung menyela perkataan arina.
" Saya adalah pelayan pribadi tuan arina, saya yang mengurus semua kebutuhan tuan arina selama dia sakit " (Zalken)
" Ohh jadi begitu " (Cydia)
Setelah berbincang bincang arina menjelaskan kepada cydia kalau dia ingin masuk kedalam kuil iblis Zakael akan tetapi ia tidak diberikan izin oleh kepala penjaga kuil. Ia juga sudah menunjukan surat izin untuk memasuki kuil, cydia yang mendengarnya lantas menyuruh Kepala penjaga untuk menginzinkan arina dan zalken untuk masuk kedalam kuil.
" Oke kita sudah masuk Zalken " (Arina)
" Iya akhirnya " (Zalken)
" Kamu hebat juga zalken bisa mengelabui mereka agar tidak curiga " (Arina)
" Heh aku ini seorang assassin jadi manipulasi adalah skill dasar ku arina " (Zalken)
"Ohh jadi begitu, oke Kita sudah sampai di altar kuil" (Arina)
"Kalian memangil tempat ini altar? " (Zalken)
"Iya memangnya ini tempat apa Zalken?" (Arina)
"Ini adalah master control room' tempat dimana kita memegang kendali penuh atas tempat ini, oke sekarang dimana Zakael disegel" (Zalken)
"Ohh Zakael disegel diruangan ini" (Arina)
Mereka memasuki ruangan yang ditengahnya ada sebuah sarkofagus yang dirantai dan dipenuhi oleh demonic runes.
"Oke arina berapa lama yang kamu butuhkan untuk membuka segel tersebut" (Zalken)
"Hmm kalau penguatan segel biasanya bisa memakan waktu sampai 3 hari karena ada perlawanan dari dalam sarkofagus tapi kalau membukanya mungkin bisa lebih cepat sepertinya cuma 2 jam untuk membuka segelnya" (Arina)
"Hah secepat itu!" (Zalken)
"Iya" (Arina)
"Kalau begitu kita akan membuka segelnya di hari kelima, yasudah ayo kita kembali" (Zalken)
Jam sudah menunjukan pukul 12 siang lailana sedang berlatih ilmu Bela diri bersama caelis. tiba tiba saja mereka dikejutkan oleh sebuah retakan yang berubah menjadi portal awalnya mereka mengira itu adalah Zalken tapi pria yang keluar dari portal tersebut adalah Aikawa taigen, dia membawa bingkisan makanan yang berupa onigiri dan bento box. Lailana yang melihat aikawa membawa makanan untuknya begitu senang dan langsung lari menghampiri aikawa.
"Tuan Aikawaaaa" (Lailana)
"Lailana lihat aku bawakan bekal untuk mu" (Aikawa)
"Wahhhh terima kasih tuan aikawa" (Lailana)
Lailana langsung mengambil bekalnya dan pergi untuk memakannya.
"Kau tau dari mana kita pergi latihan disini?" (Bael)
"Iya tadi pagi saat aku sedang membuka kedai aku melihat kalian berdua sedang lari pagi dan bagaimana aku bisa tau kalian ada disini yaa simpelnya aku bisa merasakan aura bael berada diatas bukit" (Aikawa)
"Ohh begitu jadi apa kau akan ikut makan bersama kita?" (Bael)
"Untuk sekarang tidak dulu kedai ku sedang ramai pengunjung jadi aku harus segera kembali" (Aikawa)
"Yasudah lah kalau begitu" (Bael)
Sebelum Aikawa pergi melalui portal
Bael sempat memanggilnya dan memberitau kalau ia meminjam salah satu iblis buatanya untuk melakukan urusan kecil.
"Berapa iblis yang kau ambil bael?" (Aikawa)
"Yaaaa aku cuma ambil satu kok" (Bael)
"Siapa itu?" (Aikawa)
"Ahh siapa sih namaya aku lupa itu si iblis kelabang" (Bael)
"Hah Diplocite!" (Aikawa)
" Iyaa itu Diplocite" (Bael)
"Kau tugaskan dia untuk apa kali ini?" (Aikawa)
"Ahhh bukan tugas yang serius aku cuma menyuruhnya untuk membajak kereta api yang ditumpangi oleh Rombongan nya aldric hehe" (Bael)
"Kau menyuruhnya untuk apa!!" (Aikawa)
"Iyaaa nanti kan kalau dia mati bisa kau buat ulang (bael mengatakan itu sambil tersenyum)" (Bael)
"Sigh' apa kau kira gampang membuatnya hah" (Aikawa)
"Hehh" (Bael)
"Iblis mu dan iblis ku berbeda bael iblis ku itu artificial sedangkan punya mu itu natural jika mereka mati mereka akan terkirim kembali ke neraka sedangkan iblis ku itu kalau mereka mati game over" (Aikawa)
"Iya mau bagaiman lagi" (Bael)
"Ahh yasudah lahh aku cape" (Aikawa)
Aikawa pun langsung pergi memasuki portal dan kembali ke kedainya. Setelah selesai istirahat makan lailana melanjutkan latihanya sampai menjelang sore setelah selesai kita pun kembali ke hotel untuk Beristirahat lailana yang lelah langsung tertidur pulas di sofa,
Seperti biasa kami makan malam bersama dan selama 4 hari kedepan lailana akan dilatih secara rutin seperti ini dan kami hanya tinggal menunggu hari penentuan.
Tidak berasa kita sudah 5 hari berada di arsindel dan sebentar lagi aldric berserta timnya akan segera tiba di arsindel. Aku sudah menginformasikan kepada Diplocite jika kereta sudah berjarak 3 jam dari arsindel maka eksekusi rencananya.
Sementara itu di kereta seorang masinis sedang berbincang dengan co masinisnya
"Hei Dave" (Masinis)
"Iya pak" (Co masinis)
"Segera informasikan kepada seluruh penumpang kalau 3 jam lagi kita akan sampai di stasiun arsindel" (Masinis)
"Ohhh 3 jam lagi pak?" (Co masinis)
"Iyaa" (Masinis)
Sesaat setelah sang masinis mengiyakan pertanyaan dave ia langsung bertingkah aneh dave tiba tiba saja kejang dan terjatuh dilantai. Si masinis yang melihatnya langsung terkejut dan berusaha menolong dave yang kejang kejang akan tetapi itu sudah terlambat
Wajah dave yang memerah seketika robek dan mengeluarkan dua taring serangga menggantikan kepalanya dengan centipede dan badannya seketika memanjang dan mengeluarkan banyak kaki sedangkan untuk badan bagian bawahnya sudah hancur dan digantikan oleh 6 kaki yang bersisik tebal.
"Maaf pak teman mu dave sudah mati sebelum kereta berangkat dan sepertinya aku harus memakan mu, sekali lagi maaf" (Diplocite)
Setelah Diplocite memakan sang masinis ia langsung mengumunkan penberentian selanjutnya.
"Selamat pagi penumpang yang terhormat semoga kalian selalu Dilindungi oleh tuhan karena kereta ini tidak akan sampai arsindel dengan selamat terima kasih" (Diplocite)