Chereads / Kāten no mukō no kage / Chapter 6 - Chapter 5 - Mahluk Transcend Dari Dimensi Tinggi (5D)

Chapter 6 - Chapter 5 - Mahluk Transcend Dari Dimensi Tinggi (5D)

Setelah melewati pengalaman yang mengubah hidup mereka di reruntuhan kuno, Irian dan timnya mengambil waktu sejenak untuk beristirahat. Meskipun mereka telah berhasil mengalahkan monster yang terikat pada kekuatan gelap, perasaan cemas terus menghantui mereka. Irian merasakan bahwa ancaman yang lebih besar sedang menunggu.

Malam itu, saat mereka berkumpul di sekitar api unggun, Irian merenungkan pengalaman mereka. "Kita telah melihat betapa kuatnya kegelapan ini," katanya. "Tapi aku merasa ada sesuatu yang lebih besar, mungkin bahkan dari monster itu sendiri."

Kira, yang duduk di sampingnya, mengangguk. "Aku merasakan hal yang sama. Ketika aku menyentuh kristal itu, aku merasa ada aliran energi lain. Sepertinya, kita belum melihat semua yang ditawarkan oleh Dimensi Monster."

Tiba-tiba, saat mereka berbincang, langit di atas mereka mulai bergetar. Petir menyambar dan cahaya misterius muncul dari kegelapan. Semua orang terdiam, menatap langit yang tiba-tiba berubah.

Dari celah di angkasa, sebuah portal besar terbuka. Irian bisa merasakan energi yang kuat dan asing mengalir dari dalamnya. "Apa itu?" Garron bertanya, suaranya penuh ketakutan.

Sebelum Irian bisa menjawab, dari dalam portal muncul sosok yang megah—mahluk dengan bentuk elegan, terbuat dari cahaya berkilauan dan bayangan yang bergerak. Dengan setiap gerakan, mahluk itu tampak seolah-olah menari di udara, memancarkan aura yang menakjubkan dan menakutkan sekaligus.

"Mahluk apa ini?" Mira berbisik, takjub sekaligus ketakutan.

Mahluk itu melayang turun, dan saat mendekati mereka, bentuknya mulai berubah, menunjukkan wajah yang bersinar dan mata yang berkilau. "Aku adalah Liora, Transdance dari Dimensi Tinggi," suaranya mengalun lembut, mengisi udara dengan harmoni. "Aku datang untuk memperingatkan kalian."

Irian dan timnya saling bertukar pandang, kebingungan dan ketertarikan bergelut dalam hati mereka. "Peringatan tentang apa?" Irian bertanya, berusaha mengontrol emosi.

"Kegelapan yang kalian hadapi bukan sekadar monster biasa," jawab Liora. "Ada entitas yang jauh lebih kuat yang mengancam keseimbangan semua dimensi. Dia dikenal sebagai Sang Penghancur, dan dia sedang mencari kekuatan untuk memasuki dunia kalian."

"Dan kekuatan itu berasal dari apa?" tanya Kira, terdengar tegas meski masih tergetar.

"Kristal-kristal gelap," jawab Liora. "Setiap kali satu dihancurkan, kekuatan Sang Penghancur semakin dekat. Dia memerlukan kekuatan penjinak seperti kalian untuk membuka portal ke dunia kalian dan membawa kehancuran."

Irian merasa jantungnya berdegup kencang. Dia mengingat peristiwa di reruntuhan dan kekuatan yang dia rasakan saat menjinakkan monster itu. "Apa yang harus kami lakukan untuk menghentikannya?"

"Kalian harus menemukan dan menghancurkan semua kristal gelap sebelum Sang Penghancur mengumpulkannya," Liora menjelaskan. "Tapi waspadalah; dia memiliki pengikut yang kuat, dan mereka akan melakukan apa pun untuk menghentikan kalian."

Tanpa sadar, rasa ketegangan di udara meningkat. Irian bisa merasakan keinginan kuat untuk melindungi desa dan semua yang ia cintai. "Kami akan melakukannya," katanya dengan suara penuh tekad. "Kami tidak akan membiarkan kegelapan menguasai dunia kami."

Liora tersenyum, pancaran cahaya dari tubuhnya semakin cerah. "Aku akan memberi kalian petunjuk untuk menemukan kristal-kristal berikutnya. Tapi ingat, kekuatan sejati kalian bukan hanya terletak pada kemampuan menjinakkan monster, melainkan pada kepercayaan satu sama lain."

Dengan itu, Liora mengangkat tangannya, dan cahaya melintas di langit. Dalam sekejap, peta misterius muncul di depan mereka, menunjukkan lokasi kristal-kristal gelap berikutnya. "Bersiaplah," katanya. "Waktu kalian terbatas."

Ketika Liora berbalik dan bersiap untuk kembali ke dimensi tinggi, Irian merasa campur aduk antara ketakutan dan harapan. "Kami akan bersiap. Terima kasih, Liora," katanya, mengangkat tangan sebagai tanda perpisahan.

Portal di langit menutup, dan keheningan menyelimuti hutan. Irian menatap peta yang ditinggalkan, merasakan beban tanggung jawab di pundaknya semakin berat. "Kita tidak bisa menunggu lebih lama. Kita harus bergerak cepat dan menemukan kristal-kristal itu sebelum Sang Penghancur datang."

Timnya saling menatap, semangat baru menyala di mata mereka. "Bersama, kita bisa menghadapi apa pun," kata Kira dengan keyakinan.

Malam itu, mereka bertekad untuk bersatu dan menghadapi kegelapan yang akan datang. Irian tahu bahwa perjalanan ini akan menjadi yang terberat, tetapi dengan ikatan yang baru terjalin dan kekuatan yang terus tumbuh, mereka siap untuk menghadapi tantangan demi tantangan demi melindungi dunia mereka.