Satu bulan berlalu, Irian Jaya berangkat ke markas Azur Lane sendirian dengan kapalnya. Ia menyilangkan tangannya dan menghadap luasnya lautan, dia termenung dan berpikir sendiri saat kapalnya terus bergerak, sama sekali tak memperdulikan gelombang yang menerjang nya. Namun dia juga berpikir, betapa anehnya hari ini lautan tenang tanpa ada satupun kehidupan yang muncul, tapi dia tak menghiraukannya dan terus berlayar.
Sementara itu di markas Azur Lane. Javelin,Laffey, Ayanami dan Z23 sedang berjalan-jalan di pelabuhan dan membeli cemilan sambil mengobrol dan tertawa.
Javelin teringat sesuatu.
"Hei, kak Enterprise bilang Irian Jaya akan menjadi guru kita hari ini"
Z23 menoleh dan mengangkat alis dengan bingung.
"Benarkah? Tapi bukankah dia dilarang datang kesini? Apalagi dia akan menjadi guru kita, semua gadis gadis petinggi pasti akan mengusir nya"
Javelin mengangguk dan tersenyum.
"Aku tahu, tapi berita ini langsung dari kak Enterprise, dan inilah pertama kalinya Irian Jaya datang kemari. Mungkin dia sudah di izinkan menginjakan kaki di sini."
Tiba tiba lampu menyala di atas kepala Javelin, dia memiliki ide.
"Tapi hei, aku punya ide. Bagaimana jika kita menyambut Irian Jaya saat dia tiba nanti? Kita bisa membuat nya diterima disini"
Z23 berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk.
"Hmmm, kurasa kau benar, kita akan membuat penyambutan untuk nya sebagai apresiasi kita, dan hanya kita berempat"
Laffey terbangun dari tidur jalan nya dan gelembung ingus nya pecah setelah mendengar itu, dia menguap dan menggosok mata nya.
"Hoh, itu ide yang bagus"
Ayanami mengangguk pelan dan menatap mereka dengan polos.
"Aku ikut saja"
Javelin berlari dan melompat menghadap mereka bertiga dengan semangat.
"Hehehe, bagus sekali, ayo kita cari hadiah yang cocok untuk nya, masing-masing dari kita akan memberi nya hadiah selamat datang. Ayo kita pergi"
Dengan itu, Keempat gadis kecil itu pergi ke pasar dan mulai mencari sesuatu sebagai hadiah untuk Irian Jaya, mereka berkeliling dan mencari sesuatu yang cocok sebagai ucapan selamat datang meskipun itu sederhana. Beberapa menit kemudian, masing-masing mereka sudah mendapatkan sesuatu untuk diberikan untuk Irian Jaya, mereka mulai membungkus barang barang itu dengan kertas kado dan menghiasnya sebagus mungkin.
Disisi lain. Enterprise sedang minum teh bersama Belfast di pelabuhan dan menunggu Irian Jaya dengan sabar, sesekali dia melihat ke laut untuk mencari tanda tanda kemunculannya, dia sudah menyiapkan surat merah muda yang berbau harum dan ia sembunyikan di bawah topinya untuk diberikan kepada pria itu. Belfast menuangkan teh lagi untuk nya dan melihat ekspresi wajahnya yang seperti menunggu sesuatu.selagi menunggu, mereka mengobrol tentang rencana selanjutnya dan kehidupan sehari-hari mereka diluar pertempuran sambil meminum teh mereka.
Enterprise berdiri dan meminta izin pada Belfast untuk ke toilet, setelah dia berjalan pergi, surat itu terjatuh dari topinya tanpa ia sadari. Belfast menikmati udara dan laut yang tenang sampai ia melihat surat Enterprise yang jatuh, dia mengambil nya dan menjepitnya di atas meja dengan gelas, dia tak bisa membaca surat itu tanpa izinnya. Setelah Enterprise kembali, dia melihat surat itu di atas meja, ia dengan panik mengambil surat itu dan menyimpannya di sakunya. Enterprise bertanya dengan panik dan tergagap.
"Bel-fast, a-apakah....kau...membaca ini?"
Belfast menggelengkan kepala.
"Tidak, aku tak punya hak untuk membaca surat mu tanpa izin"
Enterprise menghela nafas lega dan duduk kembali di kursi, ia melihat jam menyilangkan tangannya di bawah dadanya dan bergumam pelan. Kepalanya menghadap ke cakrawala dan melihat Irian Jaya sedang mengarah ke pelabuhan, Enterprise dengan gembira berdiri dan berlari ke pelabuhan untuk menyambut nya.
Irian Jaya berlabuh dan turun dari kapal nya, inilah pertama kalinya ia menginjak markas Azur Lane, dia dengan mantap dan tegas berjalan di pelabuhan dan mencari Enterprise. Javelin, Laffey, Ayanami dan Z23 berlari ke arahnya dan menyambut nya. Javelin memberikan tanda hormat.
"Selamat datang di Azur Lane Pak"
Irian Jaya menatap nya dengan mata serius dan keraguan, saat suasana jadi canggung dan hening, Javelin memecah keheningan dan lanjut bicara.
"Jadi pak, kami disini untuk menyambut mu dengan hangat sebagai apresiasi kami, perkenalkan aku Javelin, gadis yang mengantuk ini Laffey, gadis yang pendiam ini Ayanami dan ini Z23. Kami ingin memberikan hadiah selamat datang untuk mu" keempat gadis itu mengulurkan kado kecil mereka ke arahnya.
Mata Irian Jaya sedikit melembut dan dia tersenyum sedikit sambil mengambil hadiah mereka, dia berkata dengan lembut dan membungkuk.
"Terimakasih prajurit-prajurit kecil."
Javelin dan yang lain cekikikan dengan semangat kecuali Laffey yang masih mengantuk, tiba tiba Enterprise berlari dengan cepat dan menabrak gadis-gadis kecil itu sampai tercebur ke air. Enterprise menghadap Irian Jaya dengan semangat.
"Selamat datang di Markas besar Azur Lane Irian Jaya, ku harap kau bisa senang disini hehe"
Keempat gadis kecil itu naik ke permukaan dengan basah kuyup, Javelin merasa kesal dan berteriak.
"Kak Enterprise, hati hati saat berlari, kau membuat kami basah kuyup."
Enterprise menoleh ke arah mereka dan mengusap lehernya dengan canggung.
"Maaf anak anak, aku hanya terlalu bersemangat, apakah kalian tak keberatan untuk meninggalkan ku dan Irian berduaan sebentar?"
Gadis-gadis itu cemberut dan mereka mengetahui sinyal itu, mereka pun berjalan pergi dan melambai pada mereka berdua. Setelah gadis gadis itu pergi, Enterprise kembali menoleh ke Irian Jaya.
"Jadi... apakah kau siap menjadi Guru?"
Irian Jaya mengangguk pelan dan menyilangkan tangannya sambil menatap nya dengan penuh percaya diri.
"Yeah, aku siap."
Dengan itu, mereka berdua berjalan bersama menuju gedung akademi Shipgirl. Kehadiran Irian Jaya membuat para shipgirl di Azur Lane meliriknya dengan rasa penasaran dan semangat di lorong akademi, beberapa dari mereka menatap dengan rasa tak percaya bahkan ada yang saling berbisik tentang kedatangan Shipboy itu.
Setelah Enterprise dan Irian Jaya masuk ke kelas, para shipgirl yang sedang mengobrol terkejut dan kembali ke kursi mereka dengan tergesa-gesa termasuk Javelin, Laffey, Ayanami dan Z23.
Enterprise berbicara tegas dan serius.
"Selamat siang anak-anak, Hari ini kalian akan di bina oleh Irian Jaya sang satu satunya Shipboy di dunia kita, dia jauh jauh datang dari Nusan navy untuk datang kesini dan memberikan kalian pelajaran selama satu jam, paham?"
Semua Shipgirl kecil berkata"paham" dengan serempak, Enterprise mengangguk dan duduk di kursi belakang untuk mengamati, namun dia terkejut saat melihat Irian Jaya mulai memakai kacamata.
Irian Jaya memakai kacamata dan duduk di kursi guru dengan tangan bersilang dan serius.
"Selamat siang anak anak, perkenalkan namaku Irian Jaya dan aku akan menjadi guru kalian selama satu jam, mari kita langsung saja mulai pelajaran pada hari ini"
Z23 mengangkat tangan dengan penasaran.
"Umm..pak, bisakah kau ceritakan sedikit tentang dirimu pada kami?"
Semua Shipgirl kecil diruangan itu terkejut dengan keberanian Z23 untuk langsung menanyakan hal pribadi seperti itu, namun mereka tak bisa menahan diri untuk mengetahui cerita nya.
Irian Jaya mengangkat alis dengan terkejut atas pertanyaan tiba tiba itu, namun dia mengangguk pelan.
"Tentu saja, aku akan menceritakan sedikit tentang diriku kepada kalian"
Para gadis mencondongkan tubuh mereka dan bersiap mendengarkan cerita nya.
Irian Jaya membersihkan tenggorokan dan mulai bercerita.
"Aku tercipta dari pembuatan Shipgirl yang terganggu, sebenarnya Northern parliament ingin membuat ku menjadi Shipgirl seperti kalian menggunakan Wisdom cube yang retak karena hanya itu yang terakhir, namun proses penciptaan itu gagal dan mengubah gender ku menjadi Laki laki, itulah sebabnya aku dipanggil Shipboy, lalu Ratu Gadjah Mada pemimpin Nusan navy membeli ku saat aku kecil dan berkat bimbingan dan ambisi nya membentuk ku seperti sekarang."
Javelin berbicara dengan penasaran.
"Pak,bagaimana perasaan mu menjadi satu satunya laki laki di dunia perempuan?, apakah kau pernah merasakan suatu hasrat?"
Irian jaya mengangkat kepala dengan berkata dengan serius.
"Aku bukan pria seperti itu, aku tak bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjadi mesum atau sebagainya, aku lebih fokus pada tugas dan tanggung jawab ku"
Setelah satu jam bercerita dan menjawab beberapa pertanyaan dari gadis-gadis kecil, akhirnya bel pulang berbunyi dan semua Shipgirl kecil di akademi bersiap pulang. Javelin, Laffey, Ayanami dan Z23 mendekati Irian jaya, Javelin bertanya dengan antusias.
"Pak, apakah kau menyukai hadiah kami?"
Irian Jaya menjawab dengan tenang dan jujur.
"Sebenarnya aku belum membuka nya, tapi aku akan memberitahu kalian setelah aku membuka semuanya."
Keempat Shipgirl itu mengangguk pelan dan berjalan bersama keluar kelas. Enterprise mendekati Irian Jaya dengan senyum puas.
"Kau melakukannya dengan sangat baik, Irian. Terimakasih telah menerima tawaran ku dan sesuai janji ku, ini dia uang seribu dolar yang ku janjikan padamu sebelumnya"
Kata Enterprise sambil mengulurkan amplop coklat berisi uang dengan senyuman yang belum pernah muncul selama hidupnya.
Irian Jaya mengambil amplop itu.
"Terimakasih banyak Enterprise"
Setelah beberapa saat, Enterprise memecah keheningan sambil sedikit tersipu.
"Jadi karena kau sudah selesai, aku ingin mengajak mu jalan jalan...ini bukan hal apapun... maksud ku...aku ingin mengapresiasi kehadiran mu di Azur Lane dengan mengajak mu jalan jalan. Apakah kau menerima nya?"
Irian jaya berpikir sejenak lalu mengangguk,berkata dengan ekspresi datar dan serius nya seperti biasa.
"Baiklah, aku akan menerima nya"
Enterprise merasakan gelombang kesenangan menghantam nya lalu menghadap Irian Jaya.
"Baiklah..besok kita akan bertemu di pelabuhan, sampai jumpa lagi Irian." Dengan itu dia berlari dan mempersiapkan beberapa hal untuk besok.
Irian jaya sedikit kebingungan lalu menghela nafas lega karena dia sudah mendapatkan uang tambahan, dia pun kembali ke kapal nya untuk beristirahat dan bersiap untuk jalan jalan besok bersama Shipgirl terkuat Azur Lane.
To be continued...