Chapter 7 - Chapter 7

Kilasan masa lalu Setelah pertempuran hebat 5 tahun lalu. Semua kapal telah terbakar, berton-ton minyak mencemari lautan yang membakar air laut, asap hitam yang tebal menutupi langit bagaikan kabut, mayat-mayat Siren tersebar dimana mana, beberapa Shipgirl yang tenggelam dan mati, darah menutupi kapal-kapal yang terbakar.

Irian Jaya berdiri di tengah semua kejadian itu dengan seragam penuh darah dan robekan serta luka di tubuhnya, dia menatap lautan dengan pandangan dingin dan lelah mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi, dia kehilangan gadis yang menjadi sahabat nya selama ini, Shipgirl sub marine, Nanggala. Irian Jaya menutup mata sejenak untuk menenangkan pikirannya, ia berpikir dalam diam bahwa setiap pertempuran pasti ada kematian, dia telah membantai semua Siren itu untuk membalaskan dendam Nanggala, tapi apa yang dia dapatkan setelah nya? Dia hanya berdiri disana dalam diam. Meskipun dia telah melakukan banyak hal dalam pertempuran melawan Siren, ia tetap tak pernah di akui atau di pandang oleh Azur Lane karena status nya sebagai Shipboy apalagi dari Nusan navy, Namun Irian Jaya tak menyerah dan terus berjuang untuk melindungi teman-temannya.

Irian Jaya duduk untuk beristirahat di atas mayat kapal Siren, dia mengenang kembali kenapa Nusan navy begitu di asing kan dari Azur Lane, tentu saja karena persaingan Ratu Gadjah Mada dengan HMS Queen Elizabeth dan IJN Nagato, Nusan navy tak pernah memiliki akses apapun di pulau Azur Lane bahkan tak pernah memiliki akses dalam Akademi Shipgirl, itulah mengapa Ratu Gadjah Mada membuat akademi Shipgirl nya sendiri di Nusan navy. Meskipun dalam keterasingan, ada satu faksi yang sangat bersahabat dengan Nusan navy, faksi itu Northern parliament yang dipimpin oleh Sovetsky Soyuz, hubungan Northern parliament dan Nusan navy berjalan sangat baik dari tahun ke tahun, namun Nusan navy tak pernah diundang atau disebut dalam rapat perencanaan pertempuran Azur Lane.

Saat dia terjebak dalam kenangan itu, pikirannya melayang ke masa kecilnya di Northern parliament 15 tahun lalu. Irian Jaya adalah ciptaan dari Northern parliament dengan nama asli Ordzhonikidze Cruiser sverdlov class, dia diciptakan dengan menggunakan Wisdom cube retak yang memiliki masalah dalam proses penciptaan nya sehingga membuat nya menjadi kansen Laki laki. Saat pertama kali muncul sebagai anak laki laki, dia mendapatkan intimidasi dari semua gadis di Northern parliament bahkan dari kakak-kakak Shipgirl nya sendiri di Sverdlov class, dia selalu dikurung dibalik jeruji dengan rantai dikaki nya, hanya diberi makan satu potong roti untuk sehari dan minum air hujan dari dinding yang bocor.

Meskipun Irian Jaya kecil selalu mendapatkan hinaan dan diasingkan, dia diam-diam keluar dari sel nya untuk mengintip pelajaran di akademi Shipgirl Northern parliament, ia mendengar dan memperhatikan dengan cermat semua pelajaran karena ia bercita-cita menjadi komandan suatu hari nanti, ia dilarang keras mengikuti akademi Shipgirl karena semua gadis menganggap Shipboy seperti Irian Jaya tak pantas untuk berada disana, setiap kali ia ketahuan menyelinap kesana, ia akan dihukum dengan membersihkan toilet atau membersihkan sepatu Shipgirl lain.

Suatu hari saat di hari ulang tahun Irian Jaya kecil, ia berbaring di sel nya dengan putus asa dan bernyanyi selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri dengan pelan, namun hidupnya berubah setelah Ratu Gadjah Mada mengunjungi Northern parliament dalam acara pertemuan persahabatan dengan Soyuz,sang Ratu melihat Irian Jaya kecil dan merasakan ada potensi besar di balik wujudnya yang di anggap anomali di dunia Azur Lane. Ratu Gadjah Mada memutuskan untuk membeli Irian Jaya dari Northern dan membawanya ke Nusan navy, setelah sampai di Nusan navy, Hidup Irian Jaya mulai berubah dan cerah, ia diterima di Nusan navy tanpa memandang gender nya, ia seperti burung yang telah terbang bebas setelah dikeluarkan dari sangkar, ini adalah hadiah ulang tahun terbaik dalam hidup nya.

Kenangan itu membuat Irian Jaya bangga pada dirinya sendiri karena berhasil melangkah sejauh ini dan meraih cita-cita nya menjadi komandan, ia menatap laut bekas pertempuran selama beberapa menit sebelum berbalik untuk pergi dari sana dan pulang ke Nusan navy.

Kembali ke waktu sekarang. Irian Jaya masih di kasur medis dan belum bangun selama beberapa hari, Yani dan Enterprise menunggu di sampingnya dengan harapan dia bangun dengan cepat, Yani sedang sibuk membaca buku dengan kaki disilangkan sambil memainkan sepatu hak nya, sementara Enterprise menatap langit di jendela dengan khawatir dan berdoa agar Irian akan bangun sekarang.

Tiba tiba mata Irian Jaya terbuka perlahan dan melirik kekanan kekiri, Yani dan Enterprise yg melihat itu langsung memeluknya sambil menangis, Enterprise mencium pipi nya lalu berkata dengan khawatir.

"Irian, akhirnya kau bangun...kami sangat mengkhawatirkan mu loh"

Yani juga berkata dengan sedikit khawatir.

"Akhirnya kau bangun juga tukang tidur" ucapnya sedikit main-main sambil memeluk nya.

Irian Jaya memegang kepalanya yang masih sakit dengan pelan, meskipun dia masih sakit di ranjang medis, ia memiliki rencana untuk mencari semua informasi yang berguna tentang mimpi alam bawah sadarnya yang aneh akhir akhir ini setelah dia sembuh, Irian Jaya duduk di kasur sambil di bantu Yani. Enterprise membawakan air putih untuk diminum oleh Irian Jaya, Irian Jaya masih merasakan pusing di kepalanya dan dadanya juga merasa sakit, dia berterimakasih pada mereka berdua karena menemani nya disini.

Enterprise bicara dengan sopan.

"Irian, maaf aku tak bisa berlama-lama disini. Aku harus pulang ke Eagle Union, aku janji akan datang lagi dalam waktu dekat." Ucapnya sambil mengusap pipi pria itu.

Irian Jaya mengangguk dan menjawab.

"Tak apa apa, aku akan menunggu mu." Ucapnya dengan senyum terpaksa.

Dengan itu Enterprise mencium bibir nya untuk terakhir kalinya lalu berbalik untuk pergi ke pelabuhan Nusan navy, Enterprise mulai berlayar pergi meninggalkan Nusan navy, meskipun baru saja berlayar, dia sudah merindukan Irian Jaya dan tak sabar akan bertemu lagi dengan nya.Yani duduk di samping Irian Jaya dan bersandar di bahunya dengan lembut, ia merasakan hangat tubuh pria itu lagi, dia sudah bersumpah walau Dunia menentang dan membenci Irian Jaya, dia akan selalu ada bersama nya di setiap langkah meskipun dia juga akan di benci karena jatuh cinta pada seorang anomali dunia tersebut.

Irian Jaya masih termenung dalam pikirannya, dia mengingat beberapa hal dalam alam bawah sadarnya selama perang itu, siapa wanita itu dan kenapa wanita itu ingin dia menyelamatkan nya? Menyelamatkan nya dari siapa atau apa? Dan siapa yang menusuk Irian Jaya di alam bawah sadarnya menggunakan pedang nya?, semua pertanyaan itu menumpuk di kepala Irian Jaya seperti debu yang menempel di otaknya.

Irian Jaya menatap Yani.

"Yani, setelah aku keluar dari ranjang ini, temani aku ke perpustakaan, ada hal yang ingin ku cari."ucapnya dengan tatapan kosong.

Yani mengangguk, siap melakukan tugas dari komandan dan Shipboy yang dia cintai.

"Tentu saja, aku akan ikut kemanapun kau perintahkan."

Siliwangi masuk dengan tenang, ia mendekati mereka berdua lalu duduk di samping Yani, Siliwangi mengulurkan tangan nya untuk memeriksa kemajuan kesehatan Irian Jaya, dia berkosentrasi mencari penyakit yang tersisa atau yang bersembunyi didalam tubuhnya. Setelah pemeriksaan, Siliwangi berbicara dengan lembut.

"Kau baru bisa keluar dari ruang medis besok, Irian. Hari ini kau perbanyak berbaring di ranjang untuk memulihkan energi mu untuk bergerak lagi, kita akan merayakannya besok dengan pesta teh. Hehe."

Irian Jaya mengangguk dan berbicara pelan.

"Terimakasih Siliwangi, tapi aku dan Yani perlu pergi ke tempat lain untuk mencari sesuatu."

Siliwangi cemberut sedikit, beberapa saat kemudian dia memiliki ide.

"Aku punya ide, aku akan ikut bersama kalian, lalu setelah selesai, kita akan pesta teh." Ucapnya dengan nada memohon agar Irian Jaya mengizinkan nya ikut besok.

Irian Jaya berpikir sejenak, dia tak ingin rahasia ini diketahui oleh orang lain, tapi tak ada salahnya jika dia memberitahu rahasia nya kepada dua Gadis nya yang sangat dekat dengan nya, Yani dan Siliwangi. Lagipula Siliwangi memiliki akses ke tempat rahasia manapun yang ada di istana karena dia adalah gadis pembantu yang menjadi harta berharga Nusan navy, lebih banyak tangan akan mempercepat pencariannya. Irian Jaya menjawab.

"Baiklah kau boleh ikut, tapi rahasia ini hanya kalian berdua saja yang tahu, jangan sampai Nyonya ratu mengetahuinya." Yani dan Siliwangi mengangguk serempak dengan berkata "paham" secara bersamaan.

Di sisi lain, dipusat bawah tanah istana Nusan navy. Ratu Gadjah Mada sedang bermeditasi di atas kolam yang sangat tenang di bawah pohon emas yang bernama pohon "Wicaksana" sebagai pohon kebijaksanaan yang memiliki banyak informasi tentang misteri atau sesuatu yang kuno. Sang ratu bermeditasi dengan tenang untuk mencari sesuatu yang janggal dalam penggunaan kekuatan Irian Jaya, dia mengetahui sikap aneh Irian Jaya selama perang itu, kekuatan atau sikap itu ada diluar kendali sang ratu, kekuatan Irian Jaya biasanya bisa dikendalikan oleh sang ratu dari jarak jauh namun kali ini tidak, seperti ada yang mengendalikan tubuh Irian Jaya untuk membantai Siren tersebut.

Setelah berjam-jam bermeditasi, Ratu Gadjah Mada akhirnya berhasil memasuki alam bawah sadar nya, tempat itu seperti semesta lain yang gelap, dia berdiri di tengah laut yang terbakar, langit gelap yang ditutupi badai petir, bangkai Siren dan Shipgirl yang penuh darah ada dimana-mana, dan asap yang sangat tebal. Sang ratu tak tahu dimana ini atau kapan ini terjadi, dia mulai berjalan maju secara perlahan memperhatikan semua hal yang ada disekitar nya, tempat itu seperti bekas perang besar dan brutal yang pernah ada.

Tiba-tiba ratu Gadjah Mada menghentikan langkahnya dengan ekspresi terkejut dan ngeri di wajahnya, ini adalah pemandangan yang sangat mengerikan bagi nya, dia tak tahu apakah ini ilusi atau nyata, baginya ini terlalu nyata untuk menjadi kenyataan, sang ratu mulai menangis sambil menutup mulutnya, tubuhnya yang kecil itu membuat nya seperti anak kecil yang sedang menangis di tengah Medan perang. Ratu Gadjah Mada melihat Irian Jaya yang tewas mengenaskan, dimana pedang menusuk mata kirinya sampai tembus ke belakang kepalanya, mulutnya yang terbuka lebar dengan tombak baja yang menusuk kedalam mulut nya sampai menembus leher belakangnya yang tertancap di batu, tangan kirinya terpenggal, dan perut sisi kanan nya berlubang.

Sang ratu menahan muntah saat melihat pemandangan itu, siapa yang berani menunjukkan ilusi ini padanya?, "ti-dak..tidak mungkin" ucapnya dalam hati, ia harus menemukan orang yang bertanggung jawab untuk hal ini, dia perlahan menjauh dari mayat Irian Jaya yang ada di hadapannya untuk mencari hal lain, sampai dia mendengar sebuah tembakan dan ledakan dari arah lain. Ratu Gadjah Mada mendekati sumber suara itu lalu mengintip dari pecahan besi kapal yang mengapung, dia melihat pertempuran hebat itu dengan seksama, dia melihat Enterprise Meta sedang bertarung satu lawan satu dengan Shipgirl lain, Shipgirl itu berambut putih lurus,mata kuning cerah yang bersinar, seragamnya penuh robekan dan darah, serta memegang AWM di tangan nya, Itu adalah Yani Meta. Sang ratu melihat Enterprise Meta dan Yani Meta sedang bertarung dengan sangat serius sampai mereka berdua berteriak, dia tak tahu konflik apa yang ada di antara mereka sampai mereka berdua saling bertarung, apalagi versi Meta mereka yang jauh lebih kuat dari yang asli.

Saat sang ratu sedang menonton, sebuah bayangan siluet menerjang nya dari belakang dan mencekik lehernya untuk di angkat, Ratu Gadjah Mada terkejut dan tercekik dengan serangan tiba-tiba itu, dia berusaha melepaskan diri dari cengkraman bayangan itu dengan sekuat tenaga, namun cengkraman bayangan itu terlalu kuat daripada tenaga kecil sang ratu. Ratu Gadjah Mada mencoba keluar dari alam bawah sadar ini dengan pikirannya, ia berkosentrasi untuk keluar sementara ia terus dicekik dan suara pertempuran masih terdengar di belakang nya.

Setelah berjuang untuk berkonsentrasi, sang ratu akhirnya terbangun di tempat yang sama dimana dia bermeditasi, dia terengah-engah setelah melihat semua ada di dalam sana sebelumnya, dia masih mencoba memproses semua yang dia lihat, mulai dari mayat Irian Jaya, pertempuran antara Meta hingga bayangan yang mencekik nya. Sandjaja masuk sambil membawa makan siang untuk ratu, melihat sang ratu sedang terengah-engah, wanita itu mendekati nya dengan khawatir sambil bicara untuk menenangkan nya.

"Nyonya..apa yang terjadi?" Ucapnya dengan kekhawatiran.

Gadjah Mada menghembuskan nafas lemas.

"Aku...tak apa apa....huh... ambilkan aku buku catatan ku."ucapnya dengan lelah.

Sandjaja mengangguk lalu pergi untuk mengambil buku catatan sang ratu, tak lama kemudian wanita kembali dengan buku di tangan nya lalu menyerahkan nya pada sang ratu. Ratu Gadjah Mada mulai menulis semua yang dia lihat di dalam alam bawah sadar nya, dia menulis dengan hati-hati dan detail agar bisa di teliti lebih lanjut, setelah selesai menulis sambil mengingat, sang ratu akhirnya tertidur di sana. Sandjaja meliha itu lalu menggendongnya ke kamar nya di istana, setelah sampai di kamar sang ratu, Sandjaja membaringkan tubuh Sang ratu yang kecil dan lelah di atas ranjang mewahnya lalu meletakkan buku catatan itu di sampingnya, dengan itu Sandjaja meninggalkan Ratu sendirian di kamarnya untuk beristirahat dari meditasi nya yang berlebihan.

To be continued....