Beberapa hari pelayaran Irian Jaya sampai di Nusan navy, dia melihat sekeliling dan melihat Yani mendekati nya, dia terlihat tegas dan serius dengan mata kuning nya yang mengintimidasi, rambut putih panjang nya tertiup angin saat dia mendekat, dia terlihat sangat kesal.
Yani menyilangkan tangannya dan berbicara dengan dingin.
"Akhirnya kau pulang....bodoh, aku sudah menyelesaikan semua berkas-berkas bodoh yang telah menumpuk di meja mu."
Irian Jaya mengangguk pelan.
"Gitu ya, terimakasih telah melakukan itu untuk ku, kau seharusnya tak perlu melakukan tugas ku seperti itu.
Yani memegang bahunya dengan kesal dan sedikit erat.
"Tidak apa apa, ini tugas ku sebagai wakil dan sekretaris mu~, ahem. Aku menerima sinyal radio kapal asing yang sedang di serang oleh Siren di sekitar perairan Nusan navy, kita harus membantu mereka." Ucapnya dengan tatapan percaya diri dan tegas.
Mata Irian Jaya melebar dan segera menyadari hal itu, dia menatap tajam ke arah Yani.
"Ayo kita segera berangkat, panggil Siliwangi untuk ikut kita."
Yani mengangguk dan berlari pergi untuk mencari Siliwangi untuk menyuruh nya bergabung dalam misi penyelamatan ini. dia menemukan Shipgirl dengan pakaian pelayan dan berambut coklat yang sedang menyapu di lorong markas, itu adalah Siliwangi. Yani memberitahu keadaan nya pada Siliwangi dan mengajaknya, Siliwangi menyetujui nya dan mereka berdua berlari ke pelabuhan di mana Irian Jaya menunggu.
Irian Jaya berbalik ke arah mereka dan berbicara dengan nada tegas.
"Baiklah, kita bertiga akan melakukan misi penyelamatan, ayo pergi."
Yani dan Siliwangi mengangguk, mereka memasuki mode kansen mereka dan Irian Jaya memasuki mode kansen Shipboy nya. Mereka bertiga berangkat menuju lokasi dimana sinyal itu berasal, mereka mendengar suara ledakan di arah Utara dan melihat New Jersey dari Eagle Union sedang mencoba kabur dari serangan beberapa Siren sambil menembakan semua meriamnya ke arah mereka.
Salah satu tembakan itu mengenai bahu New Jersey yang menyebabkan luka bakar, dia mengerang kesakitan dan berlutut di atas air.
Siliwangi mendekati nya dan berkata dengan lembut.
"Biarkan aku membantu mu." Dengan itu dia mengeluarkan cahaya hijau dari tangan nya dan memegang bahu New Jersey yang memiliki luka bakar, meringankan rasa sakit dan panasnya.
New Jersey terkejut dengan hal itu, dia bertanya dengan bingung.
"Bagaimana kau-" Kata-kata nya terpotong saat melihat Irian Jaya dan Yani sedang melawan Siren dengan persenjataan mereka, Irian Jaya menembaki dan menebas mereka sementara Yani juga sedang menembak mereka dari kejauhan.
Siliwangi berkata lagi dengan lembut.
"Kami disini untuk membantu mu, tenang saja" ucapnya sambil membalut bahunya.
New Jersey melihat betapa intensnya pertarungan itu, meskipun begitu, Siren sepertinya tak tergores sedikit pun dari serangan bertubi-tubi tersebut.
Mata Irian Jaya memunculkan tanda merah seperti api, begitu juga persenjataan kapal nya, pedangnya mulai terbakar dengan api yang berwarna merah darah. Gerakannya semakin cepat dan semakin kuat yang membuat Siren mulai berhati-hati untuk menyerangnya, mereka menyerang Irian Jaya dengan tembakan yang dahsyat dan kuat dengan intensitas yang luar biasa.
Irian Jaya terus menyerang mereka tanpa henti yang membuat Siren mulai kewalahan untuk menghadapi nya, dia menghindari semua serangan yang datang ke arahnya sambil membalas dan menangis, setelah pertempuran yang panjang. akhirnya dia berhasil menembaki dan menebas salah satu Siren itu sampai meledak dan mati.
Sementara itu, sebuah simbol yang berbentuk timbangan keadilan berwarna putih muncul di dahi Yani, yang membuat nya semakin lincah bahkan bisa menjadi transparan. Dia mengeluarkan rantai putih bersinar yang memiliki panjang tak terbatas dari tangan nya, dia mengunci salah satu mereka dengan rantai itu, yang menyebabkan Siren yang terkena rantai itu tak bisa bergerak atau berkedip.
Yani menarik Siren itu dengan rantai nya dan menembaki nya dengan brutal tanpa mengenal ampun atau kasihan, Siren itu merasakan kesakitan yang luar biasa dan karena ikatan rantai yang erat itu, dia tak bisa melakukan apapun selain menyerah pada nasibnya. Pada akhirnya Yani juga berhasil membunuh dan meledakkan nya.
Irian Jaya dan Yani kembali normal, mereka menghela nafas lega karena akhirnya berhasil menyelamatkan New Jersey.
Irian bertanya pada New Jersey dengan lembut dan sedikit dingin.
"Apakah kau baik baik saja?"
New Jersey masih terkejut dengan apa yang terjadi didepan matanya, ekspresi nya campuran antara kagum dan bingung, lalu dia mengangguk.
"Aku.. baik-baik...saja."
Tiba tiba beberapa Siren muncul lagi dari kejauhan, menyiapkan senjata mereka untuk menyerang dan menembak, mereka terlihat marah karena teman-teman mereka telah dibunuh.
Irian Jaya yang melihat itu pun berkata pada yang lain.
"Ayo kita pergi dari sini sebelum mereka sampai, New Jersey, kau ikut bersama kami ke Nusan navy untuk merawat luka mu" dengan itu mereka cepat-cepat kembali ke Nusan navy.
Namun, seorang Shipgirl berseragam hitam, rambut hitam kunciran, berkacamata dan memegang tongkat muncul di hadapan mereka, dia adalah Sandjaja sang penasehat ratu Nusan navy, mereka semua terkejut dengan kemunculan yang tiba-tiba itu.
Irian Jaya bertanya dengan dingin dan datar.
"Apa yang kau lakukan disini?" Ucapnya sambil menghadap Sandjaja.
Sandjaja menyentuh kacamata nya.
"Kalian pergi saja, aku akan mengurus mereka."
Irian Jaya, Yani, Siliwangi dan New Jersey mengangguk dan pergi meninggalkan Sandjaja sendirian untuk menghadapi Siren yang akan datang.
Sandjaja menghadap Siren dan menutup mata nya, lalu mahkota ratu muncul di atas kepalanya seperti hologram emas, dia memasukkan semua Siren itu ke domain nya yang berbentuk dimensi hitam putih dan papan catur Raksasa. Dia membuat pasukan pion catur menjadi prajurit lalu menyuruh mereka menyerang Siren secara bersamaan, pion-pion itu menyerang dengan brutal dan Sandjaja menembak semua Siren itu dengan persenjataan nya yang membuat mereka semua merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuh maupun mesin mereka.
Para Siren berusaha melawan namun tiba tiba strategi atau ingatan mereka tentang cara mengoperasikan mesin mereka menghilang secara cepat di dalam otak mereka, ternyata Sandjaja sudah mencuri ingatan mereka didalam domainnya. Setelah beberapa saat melawan Siren, Sandjaja menjentikkan jarinya dan membuat domainnya meledakkan para Siren itu didalamnya,Sandjaja memiliki kekuatan yang ia sebut "Chess".
setelah semua sudah tenang dia berlayar pulang mengikuti Irian Jaya dan yang lain, meninggalkan sisa sisa tubuh Siren yang hancur mengambang di laut.
Satu jam kemudian, New Jersey sedang berbaring di ranjang rumah sakit di markas Nusan navy, Siliwangi telah memeriksa dan mengobatinya dengan lembut tanpa mengganggu nya.
New Jersey melihat Siliwangi dan bertanya dengan penasaran.
"Hei, bolehkah aku bertanya sesuatu?, kenapa kapal-kapal di Nusan Navy memiliki sihir aneh?, seperti kau bisa menyembuhkan ku atau yang lain?"
Siliwangi ragu-ragu sejenak, dia tak tahu apakah dia boleh membocorkan rahasia Faksi nya pada orang luar, namun dia menjawab dengan lembut.
"Kalau kau ingin tahu, kau harus berjanji padaku bahwa kau tak akan membocorkan pengetahuan ini"
New Jersey mengangguk semangat.
"Aku janji, kau bisa memegang kata kata ku"
Siliwangi menghela nafas sebentar lalu mulai bercerita.
"Kekuatan kami di sebut "Arasmara", semua Shipgirl Nusan navy memiliki nya, kekuatan Arasmara pada masing-masing Shipgirl itu berbeda beda, namun sumbernya sama, yaitu darah nyonya Ratu yang masuk ke tubuh kami sebagai kekuatan dengan Energi yang disebut "shade of life". Tujuannya adalah membuat kami lebih kuat untuk melawan Siren, namun kami tak boleh selalu memakai nya karena kekuatan itu akan mengambil kesehatan kami juga."
New Jersey terkejut dengan informasi baru ini, dia tak menyangka faksi kecil seperti Nusan navy bisa berani melakukan hal itu.
"Jadi gitu ya, jadi itulah kenapa kau terlihat lemas setelah menyembuhkan ku dengan kekuatan mu"
Siliwangi tersenyum malu-malu.
"Aku masih pemula dan sedang belajar melakukan ini, jadi wajar saja aku mudah lelah, hehe"
New Jersey tersenyum hangat.
"Kalau begitu aku ingin bertanya satu hal lagi, siapa laki laki tampan yang kalian miliki itu?" Ucapnya sambil menunjuk ke arah Irian Jaya yang sedang duduk diluar ruangan bersama Yani.
Siliwangi menjawab dengan sopan.
"Namanya Irian Jaya, dia adalah satu satunya Shipboy di Azur Lane sekaligus komandan Nusan navy, dia dibeli oleh ratu saat dia masih kecil di Northern parliament, banyak gadis mengira dia adalah sebuah kegagalan. namun dengan tekad dan usahanya, dia telah menjadi pria yang kami kenal seperti sekarang."
Mata New Jersey berbinar mendengar cerita itu.
"Hmm, itu menjelaskan kenapa dia terlihat gagah, maksud ku dia terlihat seperti Shipman daripada Shipboy, haha."
Siliwangi terkekeh pelan dengan semangat nya.
"Yah, itulah dia, dibalik sikap dingin dan tegasnya, dia memiliki hati selembut salju." Ucapnya sambil melihat ke Irian Jaya juga.
Siliwangi teringat sesuatu.
"Ngomong ngomong, luka mu tak parah dan sudah sembuh, kau bisa pergi sekarang."
New Jersey melompat dari ranjang dan meregangkan tubuhnya.
"Kurasa aku akan pulang ke Eagle union sekarang, aku harus buru buru, maaf aku tak bisa berlama lama disini."
Siliwangi mengangguk tanda mengerti.
"Tak apa apa, silahkan saja"
New Jersey keluar dari ruangan dan berpamitan kepada mereka.
"Irian Jaya dan Yani, terimakasih telah menyelamatkan ku sebelumnya, tapi aku tak bisa berlama lama disini, sampai nanti"
Ucapnya saat Ia berjalan ke pelabuhan untuk berlayar pulang ke Eagle Union. Dalam perjalanan dia memikirkan sesuatu yang liar, dia akan mengunjungi Nusan navy kapan kapan untuk menemui Pria tampan itu, siluet nya menghilang di cakrawala dan hanya menyisakan laut kosong.
Irian Jaya dan Yani kembali ke kamar mereka di asrama untuk beristirahat, mereka satu kamar meskipun mereka laki laki dan perempuan, kasur mereka bersebrangan bahkan mereka berbagi lemari untuk pakaian dan seragam mereka. Irian Jaya langsung melempar tubuhnya ke kasur dan tertidur karena kelelahan, Yani mendekati nya dan menepuk kepalanya sebelum kembali ke kasurnya.
To be continued...