Chapter 6 - Chapter 6

Beberapa hari berlalu dengan cepat, semua Shipgirl Nusan navy telah berlatih dan mempersiapkan diri mereka pada pertempuran ini. Irian Jaya berdiri didepan armada Shipgirl utamanya yang terdiri dari Yani, Siliwangi,Nuku dan Jos Soedarso, Irian Jaya berdiri di depan mereka dengan sikap tegas dan dingin.

Irian Jaya berkata dengan tegas.

"Baiklah gadis-gadis, seperti yang sudah ku beritahukan pada kalian bahwa hari ini kita bertempur melawan Siren seperti biasa, namun kali ini musuh yang akan kita lawan memiliki jumlah yang besar, maka dari itu kita akan di bantu oleh Eagle Union. Apakah kalian siap untuk ini?" Ucapnya dengan lantang.

Semua gadis mengangguk bersamaan dengan tekad di wajah mereka, mereka semua memasuki wujud kansen mereka termasuk Irian Jaya, mereka semua mulai berlayar bersama menuju lokasi armada Siren berada.

Saat ditengah perjalanan, Armada Eagle Union yang dipimpin oleh Enterprise muncul di belakang mereka dan mengikuti mereka.

Enterprise mendekati Irian Jaya dengan sedikit senyuman.

"Aku sudah memenuhi janjiku, aku akan membantu cinta ku untuk melindungi Azur Lane bersama."

Ekspresi Irian Jaya sedikit melembut sambil terus memimpin kedua armada menuju ke lokasi musuh.namun Yani melihat kemesraan itu dengan terkejut dan sedikit kesal, dia tahu dia cemburu dan hanya menginginkan Irian Jaya untuk diri nya sendiri, tapi untuk saat ini kemenangan dalam pertempuran lebih penting, Yani menghela nafas untuk meringankan beban kecemburuan nya lalu fokus menghadap ke depan. Irian Jaya melihat melalui teleskop untuk mencari sesuatu, lalu dia melihat armada Siren yang dipimpin oleh Observer Alpha ada di depan mereka sejauh beberapa kilometer.

Observer Alpha sudah menunggu mereka karena dia tahu bahwa cepat atau lambat akan ada Armada Azur Lane yang akan menghentikan mereka, dia melihat mereka dengan sinis dan ingin menghancurkan mereka disana sekarang juga.

Observer Alpha berkata dengan suara kencang dan bergema.

"Akhirnya kalian datang juga, kami telah menunggu kalian semua."

Irian Jaya memerintah seluruh armada untuk menyerang sesuai strategi yang ia rencanakan, semua Shipgirl mulai bergerak dengan cepat untuk menyerang, Enterprise memunculkan puluhan pesawat dan menaiki nya bersama Eagle Union yang lain, gadis gadis Nusan navy juga melakukan tugas mereka untuk melepaskan tembakan dan tebasan kearah segerombolan siren.

Saat Irian Jaya ingin bergerak untuk menyerang juga, tiba tiba dia berhalusinasi, dia ada di tempat yang gelap dan kosong yang dimana hanya ada pohon sakura dan beberapa batu disana.

Irian Jaya mendekati pohon sakura itu dengan rasa ingin tahu.

"Kenapa aku ada disini?" Ucapnya dengan kebingungan, ia harus keluar dari sini untuk membantu yang lain untuk melawan Siren.

Dia melihat seorang gadis kecil berambut hitam dengan sedikit helai putih di poni nya sedang bermain ayunan di pohon sakura itu dengan lembut, Gadis itu melihat kegelapan sambil terus berayun di di ayunan dan tampak damai. Irian Jaya mendekati nya dengan hati hati dan memanggilnya dengan lembut.

"Hey nak...apa yang kau lakukan disini?"

Gadis itu tak menjawab dan terus berayun dalam keheningan total, gadis itu turun dari ayunan dan menghadap Irian Jaya, Irian Jaya berlutut di depan gadis itu dan berkata.

"Nak, tempat apa ini?"

Gadis itu mengulurkan tangannya dan memegang tangan Irian Jaya yang membuat kesadaran Irian Jaya kembali pada kenyataan, ia kebingungan pada awalnya namun menyadari semuanya dengan cepat, Irian Jaya segera mencabut pedangnya dan berlari ke arah mereka sambil menembaki Siren lain di sekitar nya dengan tornado nya, semua Shipgirl bertarung dengan kemampuan mereka tanpa kenal ampun untuk membasmi Siren. Setelah beberapa saat pertarungan, akhirnya Irian Jaya berhadapan langsung dengan observer Alpha, ia menatap Alpha dengan kebencian murni dan ingin mengakhirinya disini, Irian Jaya menyerang Alpha dengan kekuatan penuh dengan tembakan dan tebasan nya sementara Alpha juga melawan dengan semua senjatanya, pertempuran-pertempuran itu sangat dahsyat sehingga darah dan api mengelilingi wilayah perairan itu.

Saat perang sedang berlangsung, tiba-tiba Alpha menusuk Jantung Irian Jaya dengan tombak dan menembak nya secara brutal sampai ia tenggelam di laut, Irian Jaya mengeluarkan banyak darah dan kehilangan nafas sampai ia pingsan di bawah laut. Semua Shipgirl yang sedang bertarung melihat hal itu dengan terkejut dan takut, Yani menjadi sangat marah saat melihat itu lalu mulai mengeluarkan kekuatan penuh nya.

Dahi Yani muncul simbol "Neraca keadilan" berwarna putih cerah, ia mengeluarkan banyak sihir putih dari punggung nya lalu menyerang semua Siren dengan semua kemampuan sihir dan kansen nya secara brutal.

Enterprise melihat Irian Jaya yang tenggelam dengan kesedihan bercampur dengan kemarahan, matanya bersinar kuning cerah dan bergerak dengan sangat cepat untuk menyerang, ia memunculkan puluhan pesawat tempur untuk menembaki armada Siren itu,ia bertarung tanpa henti sambil menangis karena kematian kekasihnya.

Irian Jaya terbangun di ruang gelap itu lagi dengan adanya gadis kecil itu seperti sebelumnya, tapi kali ini gadis kecil itu menangis dibawah pohon, ia memegang sebuah boneka kecil yang mirip dengan Irian Jaya, gadis itu memeluk boneka tersebut dengan erat di dadanya sambil terus menangis, Irian Jaya mendekati gadis itu dan berlutut di belakang nya.

Setelah beberapa saat kemudian, Irian Jaya akhirnya bicara.

"Hei nak, jangan menangis." Ucapnya dengan lembut.

Gadis itu berbalik menghadapnya lalu memeluk kaki Irian Jaya dengan erat, ia memohon pada Irian Jaya.

"Tolong...jangan mati...aku tak bisa hidup...tanpa...mu"

Ucapnya sambil menyeka ingus di celana Irian Jaya.

Irian Jaya terkejut dan mundur sedikit, ia tak percaya apa yang telah ia dengar, Gadis ini mengenalnya? Tapi ia tak tahu siapa gadis kecil ini, ia meraih tangan kecil nya lalu memegang nya dengan lembut sambil berkata.

"Aku tak akan mati, aku janji" ucapnya untuk menghibur gadis itu.

Tiba-tiba muncul seorang wanita berambut hitam panjang dengan sedikit bagian putih seperti gadis itu, wanita itu telanjang didepan Irian Jaya tanpa merasa malu sedikitpun, setelah wanita itu muncul gadis kecil itu menghilang seperti butiran debu. Irian Jaya terkejut dengan pemandangan itu lalu menghadap ke wanita itu lalu mendekati nya, wanita itu menatap dengan lembut dan penuh kasih sayang lalu memegang dagu Irian Jaya.

Wanita itu berbisik dengan lembut.

"Jangan mati.... suatu hari....nanti...tolong selamatkan aku..." Ucapnya sambil mengusap pipi Irian Jaya.

Irian Jaya terkejut mendengar hal itu, ia tak tahu siapa atau apa yang akan dilakukan wanita itu padanya, apa yang ia maksud menyelamatkan nya?siapa dia sebenarnya?. Wanita itu mencium pipinya lalu menghilang seperti debu, Irian Jaya masih terkejut dengan apa yang terjadi didalam khayalan nya ini sebelum kematian nya yang sesungguhnya, ia bertekad untuk terus hidup dan mencari cara untuk tidak mati untuk sekarang ini meskipun posisinya saat ini sudah memastikan bahwa ia sudah mati.

Lalu muncul pedang menusuk punggung Irian Jaya dari belakang dengan keras, Irian Jaya berteriak kesakitan dan mengeluarkan darah dari mulutnya, ia memegang pedang itu dan menyadari bahwa pedang itu adalah miliknya, ia merasakan energi yang luar biasa masuk ke tubuhnya dengan cepat yang membuat jantung nya berdetak lebih cepat. Dengan energi yang masuk ke tubuhnya, Irian Jaya tersadar bahwa ia sedang tenggelam dan mengalami perdarahan hebat, ia membuka mata merahnya yang lebih bersinar daripada biasanya, ia tersenyum seolah gelombang kegembiraan dan adrenalin menumpuk didalam tubuh nya.

Saat pertempuran sedang berlangsung dimana Yani dan Enterprise sedang mengamuk di medan perang, tiba tiba laut mulai mengeluarkan gelombang besar dan badai petir yang muncul dengan dahsyat, Irian Jaya keluar dari air dengan kecepatan tinggi dan membunuh satu Siren dalam satu tebasan. Yani dan Enterprise melihat Irian Jaya yang masih hidup dengan rasa bahagia, terharu dan syukur, Irian Jaya menyeka darah di dadanya lalu mengoleskan nya di rambutnya untuk merapikan nya sebagai minyak rambut, ia tertawa keras dan kejam yang membuat observer Alpha merinding, Alpha tahu siapa itu lalu memerintahkan semua Siren untuk fokus menyerang Irian Jaya.

Irian Jaya menatap tangan kirinya sambil berkata dengan senang.

"Huh, sudah lama aku tak merasakan dan menggunakan tangan kiri ku." Ucapnya dengan senyuman lalu kembali menatap semua Siren yang menyerangnya. Irian Jaya menembak mereka dengan semua tornado dan anti pesawat nya dengan brutal, kali ini tembakan nya lebih kuat, ia menembak semua Siren sampai meledak dan mati lalu mencabut pedangnya, pedang nya berwarna merah menyala yang menandakan bahwa Irian Jaya telah melepas lima segel suhu pemanas pada pedangnya yang membuat benda itu memiliki panas lima ribu derajat. Irian Jaya menembak dan menebas semua Siren yang ada di pertempuran, Ia bergerak dengan kecepatan yang melebihi cahaya lalu terbang ke angkasa untuk memotong semua kapal Siren sekaligus, semua Shipgirl yang melihat pemandangan itu merasa takjub dan terpukau oleh kekuatan Irian Jaya, beberapa ada juga yang merasa takut.

Saat Irian Jaya sedang bersenang-senang membantai semua musuh, tebasan nya tak sengaja memotong dimensi di langit yang sejauh dua ratus lima puluh sembilan kilometer, Observer Alpha melihat pasukannya dibantai satu persatu dengan sinis, ia pun melakukan teleportasi untuk pergi sendirian dan meninggalkan pasukan nya di bantai oleh Irian Jaya. Setelah semua mayat Siren berjatuhan kelaut, Irian Jaya yang selesai bersenang-senang pingsan karena kelelahan lalu jatuh ke laut, Yani melompat dan menangkap Irian Jaya lalu menggendongnya.

Enterprise mendekati mereka dan berkata dengan khawatir.

"Apakah dia masih hidup?" Ucapnya sambil menahan air mata.

Yani memeriksa denyut nadinya dan melihat luka di dada nya yang tiba tiba sembuh.

"Dia baik baik saja,Semuanya dengarkan aku, aku adalah wakil dan sekretaris Irian Jaya, karena komandan kita telah pingsan, akulah yang akan mengambil alih sekarang."ucapnya dengan tegas sementara Irian Jaya ada di pelukan nya.

Semua Shipgirl mengangguk dengan serempak, mereka Khawatir dengan komandan mereka. Yani melanjutkan dengan suara tegas.

"Eagle Union terimakasih atas bantuan kalian, kalian bisa pulang duluan dan kami akan pulang untuk merawat komandan."

Semua Shipgirl Eagle Union mengangguk lalu mulai pergi, sementara Enterprise tetap berdiri di samping Yani, ia berkata sambil mengelus pipi Irian Jaya.

"Aku akan ikut bersama kalian untuk memastikan dia baik baik saja." Ucapnya dengan nada sangat khawatir.

Yani menepis tangan nya dengan sinis.

"Tidak perlu, kami adalah bawahan nya dan kami tahu apa yang harus dilakukan, sebaiknya kau pulang dan istirahat di faksi mu."

Enterprise terkejut dengan sikap dingin nya.

"TIDAK, aku akan ikut bersama kalian, aku tak ingin meninggalkan sisi Irian Jaya."

Siliwangi memegang bahu Yani dengan lembut.

"Yani~, biar saja dia ikut, dia sudah membantu kita selama pertempuran ini."

Yani menghela nafas lalu berkata dengan terpaksa.

"Oke, kau boleh ikut, tapi aku akan mengawasi mu. Ayo kita pergi" dengan itu semua Shipgirl Nusan navy dan Enterprise pergi ke markas Nusan navy. Setelah sampai di markas, Yani membawa Irian Jaya ke ruang medis lalu membaringkan nya di kasur, Siliwangi dengan cepat menggunakan sihir dan kemampuan kedokterannya untuk memeriksa kesehatan Irian Jaya, saat dia sedang fokus memeriksa Irian Jaya, Yani dan Enterprise menunggu dengan kekhawatiran yang melanda hati mereka. Setelah selesai pemeriksaan, Siliwangi menoleh ke arah mereka berdua dan berkata dengan lembut.

"Dia baik baik saja, dia hanya kelelahan dan perlu Istirahat"ucapnya dengan lembut.Yani dan Enterprise menghela nafas lega karena kekasih dan komandan mereka baik baik saja dan masih bisa hidup.

Enterprise memutuskan untuk tinggal di Nusan navy untuk beberapa hari sampai Irian Jaya bangun, ia pun mengeluarkan koper yang berisi sedikit pakaiannya yang sudah ia siapkan, dia ingin menggunakan kasur Irian Jaya untuk tidur tapi dia terkejut karena Irian Jaya satu kamar bersama Yani, tapi dia tak ingin memperdebatkan itu, yang terpenting baginya adalah menemani Irian Jaya sampai dia bangun dan akan selalu ada untuk nya selama dia ada di kasur ruang medis.

Sementara Yani selalu sibuk di kantor Irian Jaya untuk mewakilinya mengurus laporan tentang pertempuran yang baru saja mereka alami, dia menulis semua hal yang terjadi dalam pertempuran itu dan tak ingin menulis bagian dimana Irian Jaya berperilaku aneh selama perang tersebut, ia juga mengkhawatirkan Irian Jaya karena ia sudah jatuh cinta pada pria itu sejak lama, ia akan menunggu Irian Jaya bangun.

To be continued...