"Tuan, aku sudah menyiapkan barang barang dan mobil yang di perlukan," kata Axe memberikan kunci mobil pada Nikov yang berjalan santai menuruni tangga rumah nya.
"Bagaimana dengan gadis itu?" tatap Nikov.
"Nona Elmera sudah menunggu di mobil..."
"Baiklah, untuk kedepan nya, tolong jaga di sini, aku akan menemani gadis itu meski hanya sebentar, aku tahu ini tidak harus dilakukan untuk gadis berumur sepertinya, tapi bagaimanapun juga, Kakak ku menyerahkan ini semua padaku..." kata Nikov, lalu dia berjalan pergi keluar, dia juga langsung masuk ke dalam mobil hitam yang sudah siap.
Elmera juga terlihat di bangku samping supir menatap ponsel nya. Sebelum nya dia sedang melihat legenda urban Siren Head di tengah hutan gelap yang di ceritakan, banyak orang mengaku melihat makhluk itu, padahal makhluk seperti itu pantas untuk tidak dipercayai. Wajah yang dia tunjukan terlihat biasa biasa saja karena dia memang tidak percaya akan hal itu.
"Elmera, kau sudah siap?" tatap Nikov menyalakan mobilnya.
"Bolehkah aku mengemudi? Jika aku tidak mengemudi, aku akan gampang ngantuk," Elmera menatap menurunkan ponsel nya untuk melihat Nikov.
"Tidak perlu, biar aku saja, tak apa jika kau tidur, lagipula perjalanan kita jauh..." balas Nikov.
Elmera menjadi terdiam bingung. "(Jauh? Memang nya pantai mana yang akan kita tuju? Hm, sudahlah...)" dia hanya bersikap terserah dan kembali menatap ponsel nya. Tapi siapa sangka, perjalanan jauh itu membuat Elmera tertidur di bangku samping Nikov membuat Nikov tersenyum kecil sambil masih mengarahkan kemudi.
--
"Nah kita sudah sampai di tempatnya, benar kan, Elmera?" kata Nikov yang memandang lautan bersama Elmera yang menatap diam pada lautan yang sangat luas sekali di depan mereka. Elmera baru bangun tidur bahkan memcoba membuka matanya.
"Um, tadi kita dimana?" dia memastikan.
"Kita ada di lautan luas dan kita sudah berjalan selama 6 jam di mobil, haaa.... Cukup melelahkan sekali, bukankah begitu? Apalagi aku yang menyetir," tatap Nikov dengan semangat sementara Elmera menjadi suram dan kemudian menghela napas panjang.
"Ha, baiklah deh, terserah... (Lautan yang cukup asing, aku bahkan melihat banyak hitan di sini, aku bingung paman tadi lewat mana untuk melewati hutan....?)" ia mengambil pancingan dan Nikov juga menujukan kapal sederhana yang digunakan untuk menangkap ikan bagi para nelayan.
Tapi Elmera malah terkejut melihatnya. "Iyuh, apakah kau yakin? Kenapa kapal itu sangat mengerikan, kotor, dan bahkan seperti tidak terurus?"
"Hei, jangan meremehkan kapal ini, justru kapal ini telah menemaniku selama bertahun tahun untuk mengais uang dengan menangkap ikan di lautan ini," kata Nikov.
Lalu Elmera kembali menghela napas panjang. "Paman, dengar... haaa... ini benar benar sangat menjengkelkan, aku tahu, aku menghargai beberapa tahun paman dengan kapal ini, tapi ya tidak begini juga, maksudku... Kau kan sudah jadi orang kaya, kenapa tak cari kapal pesiar saja, dan apapun itu untuk mengganti kapal tua ini?" Elmera tampak tidak suka.
Tapi paman nya itu kemudian tersenyum kecil dan mendadak membelai pelan kepala Elmera secara pelan membuat Elmera terdiam merasakan itu
"Dengar nak, selama bertahun tahun, aku dulu adalah orang yang merasa paling gagal di keluarga. Keluarga ku ada ayah dan ibu, kemudian ada ayahmu. Aku sebagai saudaranya merasa gagal karena kemajuan ekonomi saudaraku lebih tinggi daripada aku, karena di umur muda, dia sudah bisa membangun bisnis kemudian menjadi orang besar dan mulai meninggalkan kampung halaman yang dekat dengan perbatasan pantai dan hutan, kami memang berasal dari keluarga miskin, tapi saudaraku itu telah memutus tali ratai kemiskinan kita.
Sementara aku, hanya bisa meneruskan pekerjaan ayahku, yakni naik ke kapal dari pagi buta, kemudian dengan sabar menunggu ikan buruan datang dan terkadang kembali lagi pada keesokan harinya.
Terkadang juga aku tidak mendapatkan ikan selama beberapa hari berlayar di lautan dan ketika orangtua ku satu persatu pergi, aku hanya bisa tinggal sendirian di sini, memeluk lautan yang dingin.
Tapi untung nya, saudaraku adalah orang yang baik, dia menggunaan ku untuk meneruskan bisnisnya, jadi aku tidak perlu makan ikan ataupun hanya garam setiap hari, juga aku minta maaf jika tak bisa sepertinya di depan mu," kata Nikov membuat Elmera yang mendengarnya benar benar terdiam.
Dia lalu menjadi mengerti dan menghela napas panjang. "Aku mengerti paman, aku bahkan sangat mengerti di sini, ayahku memang orang yang baik, dan kau pun juga bisa menjadi orang yang baik."
"Terima kasih sudah mengerti. Tentu saja kapal ini benar benar sangat berharga, aku selalu bersahabat dengan nya dan dia tak pernah menyusahkan ku dengan tidak rusak dan selalu berjalan dengan baik, aku pastikan kau akan terbiasa," kata Nikov menatap dengan penuh keyakinan membuat Elmera tersenyum kecil.
"Jadi, setelah ini, apa yang akan kita lakukan?" Elmera menatap membuat Nikov terdiam dan menatap langit langit yang sebentar lagi akan malam.
"Kita harus bermalam dulu, kita cari ikan itu lebih enak saat pagi pagi."
"Lalu, kita akan bermalam dimana?" Elmera melihat ke belakang yang ada di sana hanya ada hutan lebar karena mereka dari tadi berdiri di bibir pantai yang penuh dengan pasir tidak menarik.
"Jangan kawatir, aku tahu bagaimana cara bertahan hidup dengan baik di sini," kata Nikov, seketika Elmera terdiam mengingat apa yang dikatakan oleh Axe yakni Nikov suka sekali berpetualang.
"(Hm.... Aku heran jika dia mengatakan itu, tapi tentu saja aku harus meragukan itu. Pria sepertinya memangnya bisa melakukan nya?)" ia berpikir sejenak kemudian mengatakan sesuatu.
"Kenapa kita tak bermalam di mobil? Paman berencana melakukan itu kan?" tanya nya sambil menunjuk mobil di samping mereka, hal itu membuat Nikov terdiam melihat sekitar.
"Hm... Tidak seru jika bermalam di mobil, sebelum kita memancing nanti, aku sebenarnya ingin menunjukan sesuatu padamu, soal betapa mengerikan nya hutan ini," Nikov mengambil barang barang bermalam di bagasi mobil untuk mereka bermalam di hutan.
"Tetap saja, ini benar benar sungguh sangat aneh, kalau begitu bagaimana jika mancing sekarang, apakah kita memang harus bertahan hidup di luar sini?" Elmera kembali tidak setuju membuat Nikov menghela napas panjang.
"Dengar nak, kau seharusnya senang karena pamanmu ini bisa melakukan sesuatu yang hebat, sudahlah, ayo cari tempat. Kau tak perlu khawatir karena paman mu ini akan menjagamu," kata Nikov sambil berjalan duluan membuat Elmera hanya terdiam kesal sambil bergumam.
"Aku bahkan bisa menjaga diriku sendiri...."
Tapi ia terdiam bingung melihat Nikov berjalan menjauh dari pasir pantai. "Eh, Paman, serius? Kupikir kau bercanda untuk bermalam di hutan!? Bagaimana di dekat pantai saja?"
Hal itu membuat Nikov berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. "Hei nak, apa kau tidak belajar dari militer? Di sini akan sangat dingin jika malam hari, kita bahkan tak bisa menyalakan api di sini," balasnya sambil kembali berjalan masuk ke hutan membuat Elmera hanya bisa menghela napas panjang dan mengikuti nya.
Hingga dia sampai di tengah hutan yang begitu gelap. "Oh, astaga, apakah ini karena hampir malam atau memang sudah malam? perasaan tadi belum malam?" Elmera menjadi merinding.
"Oh lihat, kau tidak perlu khawatir lagi," Nikov menyiapkan sebuah korek api dan obor modern yang langsung ia menyalakan, seketika cahaya api langsung menerangi tempat itu.
"Wah, benar, itu hebat sekali paman, aku bahkan tak tahu ada alat seperti itu," Elmera tampak terkesan.
"Kita orang ber-uang, pastinya harus membeli alat modern yang mempermudah begini. Baiklah, sebaiknya kita segera membangun tempat."
Elmera mengangguk dan membantu Nikov membangun tenda juga tempat untuk bermalam. Sambil Nikov selalu bercerita. "Kau tahu Nak, aku belum lama ini baru saja camping bersama rekan bisnis yang baru aku temui, dia mengaku teman ayah mu jadi aku asal akrab saja pada dia.... Kami telah membangun rencana camping di hutan lain, dan siapa sangka, kami mengalami sesuatu yang aneh..." kata Nikov membuat Elmera tertarik untuk mendengarkan sambil melanjutkan menyiapkan beberapa makanan malam.
Lalu Nikov kembali bercerita. "Kami sengaja melakukan itu untuk menghilangkan rasa penat bisnis, jadi aku dan dia mengemudikan mobil yang sama dan memarkirkan mobil di pinggir hutan, kami membangun tenda dan api kemudian duduk di bawah langit yang malam di hutan luas itu.
Sebenarnya kami tak tahu bahwa hutan itu berbahaya, kami hanya asal memilih hingga ketika kami sama sama tidur, aku mendengar suara teriakan nya dari luar tenda membuat ku langsung keluar tenda. Dia tidak ada, dan hanya menyisakan darah, jejak darah yang di seret membuat ku mengikutinya hingga ke sebuah padang rumput yang tinggi juga ada rumah di sana, rupanya ada yang tinggal di sana dan dia menculik rekan ku itu yang terluka...
Dia menyekap nya yang masih hidup dan kesakitan, hal itu membuat ku harus berpikir untuk menyelamatkan nya dan juga kami, jadi aku awal nya memancing orang itu untuk keluar dari rumah nya, aku bisa masuk dan membawa rekan ku kabur.
Meskipun dia mengejar kami, tapi kami berusaha untuk berlari sekuat tenaga, sebelum hal itu terjadi, aku menemukan tempat seperti sebuah kastil hitam yang tak berani aku masuki, karena tak hanya itu, ada kuburan yang banyak di sana.
Untung nya kami berhasil kabur, tapi hutan itu masih dalam kondisi mencurigakan, mungkin kamu bisa ke sana untuk memastikan, karena sampai sekarang aku belum melapor pada polisi..." kata Nikov membuat Elmera mengangguk.
"Itu hebat, cerita yang bagus, aku akan ke hutan itu..." kata Elmera. "Tapi, bisa kau ceritakan sesuatu yang lain? Mungkin soal hutan ini? Aku juga teringat sesuatu... Aku ingin mendengar sebuah cerita, untuk menambah kesan seram di sini," tambah Elmera sambil memberikan makanan pada Nikov karena mereka sudah duduk di samping perapian yang hangat.
"Tentu, sebenarnya hutan ini adalah tempat dimana kau bisa melihat sebuah makhluk yang mengerikan. Siren Head...." kata Nikov.
Seketika Elmera terdiam kaku mendengar itu, bagaimana tidak, karena dia tadi pagi saja mendengar soal cerita urban itu dan sekarang malah di hadapkan lagi.