Chereads / Greend-Eye Monster / Chapter 15 - Chapter 15: As Kind of You

Chapter 15 - Chapter 15: As Kind of You

Setelah sampai di sebuah rumah yang sangat besar, Elmera terdiam dan menghela napas. "Ini rumah ayahku, apa pamanku ada di dalam?" dia bertanya pada Axe yang membukakan pintu untuknya.

"Sepertinya beliau tidak ada, mungkin sedang menghadiri pertemuan," balas Axe sambil menatap ke jam tangan yang ia pakai. "Sebaiknya Anda masuk terlebih dahulu untuk beristirahat, aku akan merapikan barang-barang Anda," tambahnya.

Elmera hanya membalas dengan tatapan membosankan, tapi sebelum masuk, ia bertanya. "Hei, apakah di dalam tak ada orang?" tatapnya.

Axe terdiam sebentar lalu menjawab. "Ada beberapa pelayan, tukang kebun, pembersih kaca—"

"Baiklah, baiklah..." Elmera menyela dan kembali berjalan pergi. "(Bodohnya aku bertanya apakah ada orang, rumah sebesar ini mana mungkin tak ada orang...) Aku akan masuk," dia meninggalkan Axe yang menundukkan badan membiarkan Elmera masuk.

Elmera berjalan menuju kamarnya, ketika dia membuka pintu, ada seorang wanita paruh baya yang memakai baju pelayan sedang membersihkan kamar Elmera.

Ketika pintu dibuka Elmera, wanita itu menoleh. "Oh, Nona Elmera..." dia langsung menyapa dengan ramah dan sopan.

"Selamat datang kembali," tambahnya.

Elmera menatap bingung. "Kenapa kamarku tak berubah? Perasaan, kamar ini kutinggal sejak aku di militer...?" tanyanya.

"Tuan Besar meminta saya untuk selalu membersihkan dan merapikan kamar Anda, juga tidak akan mengurangi barang-barang yang ada di kamar Anda agar Anda senantiasa mengingat sosok diri Anda sendiri," balasnya.

Elmera kembali menghela napas. "Memangnya dia berpikir aku benar-benar punya kelainan mental? Hei, siapa yang kau maksud? Ayah atau Paman?" tatapnya dengan bingung.

"Maksud saya, Ayah Anda..."

"Ha... Aku tahu itu... Dia memang selalu peduli padaku," gumam Elmera sambil berjalan masuk ke kamar itu. Dia juga melihat beberapa bingkai foto. Tapi ia menoleh ke wanita tadi. "Hei, kenapa tidak keluar?" Elmera menatap seperti tidak ingin diganggu.

"Ah, maafkan saya..." Wanita itu panik dan langsung berjalan pergi, tapi ia juga berpikir sesuatu. "(Kenapa Nona Elmera menjadi seperti itu? Bukankah dia tipe gadis yang ceria dan ramah? Apa karena kondisinya semakin buruk?)" ia terus berpikir hingga ia berpapasan dengan Axe di lorong.

Mereka saling menundukkan kepala untuk menyapa. Tapi wanita itu berniat bertanya sesuatu. "Ah, Axe..."

Hal itu membuat Axe berhenti berjalan dan menoleh. "Apa ada sesuatu?" dia bertanya.

Wanita itu dengan ragu mengobrol dengannya. "Apa yang terjadi dengan Nona Elmera? Kenapa dia bersikap sangat berbeda? Apa kamu melihat kondisinya yang berbeda juga?"

Axe terdiam sebentar lalu menghela napas panjang. "Semakin lama kondisinya memang semakin buruk, dan dia mengalami hal yang begitu aneh dalam tingkatan yang tinggi seiring berjalannya waktu. Jika bukan karena ayahnya meninggal, keunikannya tidak akan muncul... Sebelum ayahnya meninggal, Nona Elmera sama sekali tak bisa melihat hal yang di luar akal, apalagi hal yang mengganggu psikologisnya. Tapi sejak ayahnya meninggal, mata hijaunya membuatnya tertekan... Memang benar, apa yang dia alami sungguh sangat sial, tidak ada yang terlewatkan. Bahkan itu bukan imajinasinya sementara... Imajinasi yang bisa terhubung melalui ladang paralel yang memberitahunya langsung mana yang harus hidup dan mana yang harus mati, juga mana yang harus ditakuti dan mana yang harus dilawan... Aku harap dia bisa menerima keadaannya seiring dia ingin berjalan pergi dari kehidupannya..." kata Axe.

Wanita itu yang sekarang terdiam, lalu dia meminta sesuatu pada Axe. "Sebaiknya, kamu membuatnya tenang, karena Tuan Besarlah yang mempercayaimu untuk menjaga Nona Elmera. Dia adalah harta yang harus dijaga... Baik oleh publik maupun kita yang ada di dekatnya... Apalagi pamannya juga hampir bersikap sama seperti ayahnya, dia akan menyayangi Elmera..." kata dia.

Sementara itu, Elmera menghela napas panjang di bawah ranjang besarnya, dia menyandarkan kepalanya di ranjang sambil menatap langit-langit.

"(Sebenarnya... Siapa yang harus dianggap baik? Sebenarnya... Aku ini sedang berada di dunia apa? Ini semua benar-benar tak masuk akal...)"

Lalu ada yang mengetuk pintu membuat nya mengangkat kepala menatap pintu. "Apa?"

Kemudian suara Axe terdengar. "Nona Elmera maaf mengganggu, bisa anda keluar?"

Elmera menjadi menghela napas panjang dan berdiri untuk berjalan membuka pintu.

"Kenapa? Paman ku datang?" Elmera menebak dengan wajah membosankan.

"Ya, dia sudah menunggumu dari tadi," balas Axe.

Lalu Elmera keluar dan berjalan ke ruang tamu di ikuti Axe dimana paman nya menunggunya. Ketika sudah di sana, dia melihat seorang pria yang membaca sesuatu melewati iPad nya sambil duduk di sofa membelakangi Elmera.

Kebetulan dia menoleh, mirip seperti ayah nya tapi itu hanyalah paman nya. "Oh, Elmera," dia langsung berdiri dan mendekat.

"Hai paman," Elmera menyapa dengan baik.

"Bagaimana kabar mu?" Paman nya mendekat dan mengelus kepala Elmera.

"Aku baik baik saja, maaf tidak bertemu dengan mu saat itu..." kata Elmera.

"Ini baik baik saja, aku tahu perasaan mu, sayang, jadi bagaimana petualangan mu soal merenungkan diri, dan bagaimana kondisi mata milik mu?"

"Petualangan?" Elmera terdiam bingung.

"Ya, petualangan!" Paman nya mengatakan itu dengan semangat, padahal dia seorang pria dewasa.

"Entahlah, aku tak menganggap itu seperti petualangan, itu hanya semacam kutukan yang tak mau lepas..." Elmera mulai putus asa dan menyebarkan aura tak nyaman.

Tapi paman nya itu hanya tersenyum kecil dan Elmera terdiam mendadak merasakan bahwa Paman nya itu memegang kepalanya dan membelai pelan.

Elmera terdiam dengan sentuhan itu lalu mendengar Paman nya mengatakan sesuatu. "Itu petualangan, petualangan yang menyenangkan pasti, aku benar benar iri kamu bisa mengalami petualangan itu..."

"Kenapa Paman menganggap itu petualangan? Itu tidak lebih dari sekedar hal yang buruk..."

"Elmera, coba sekarang kau ingat, karena kondisimu, kamu sendiri memutuskan untuk pergi menggunakan mobil mu, di perjalanan kamu selalu mendapatkan hal yang baru juga aneh, meskipun itu aneh, tapi itu juga hal baru yang di sebut petualangan kan?" kata Paman nya, sepertinya tanpa Elmera sadari Paman nya sedang menghibur kondisinya.

Mendengar perkataan Paman nya itu membuat Elmera hampir percaya dan mengerti. "(Memang benar sih, jika itu adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan aku berakhir masih hidup, apa artinya aku hanya harus menganggap ini semua adalah permainan, aku hanya harus selalu naik ke level selanjutnya. Untuk mencari sesuatu yang gila ini, aku harus berpetualang dengan berjalan menjauh dari zona nyaman...)"

"Oh, bicara soal petualangan, maukah kau memancing bersama ku besok? Kebetulan besok itu adalah hari hari libur bagi ku, jadi mari memancing, biar ku tunjukan sesuatu yang hebat..." kata paman nya yang tiba tiba mengajak hal yang seperti itu pada Elmera.

Awalnya Elmera agak ragu. "(Rupanya Axe benar, dia pria yang semangat juga...) Hm... Bagaimana ya..."

"Kudengar ada tempat yang paling bagus, dan juga begitu mengerikan... Kau tahu, aku adalah tipe orang yang suka pada sesuatu yang mengerikan... Karena itulah aku senang kau berada di dunia ini, kau pasti melihat sesuatu yang mengerikan sangat banyak kan?" tatap Paman nya sekali lagi. Mari sebut saja dia sebagai Nikov.

"Apa maksudmu menyenangkan?! Hal seperti itu sangatlah mengerikan! Kenapa Paman terus mengatakan hal yang baik tentang sesuatu yang buruk seperti ini? Dari mana pemikiran itu datang sebenarnya?!" Elmera menatap tak percaya bahkan dia kesal.

"Hei, kan sudah ku bilang, ini hanyalah sebuah petualangan, bayangkan saja itu adalah suatu tantangan, kita jadi tahu misteri sebuah dunia... Kita bisa tahu bahwa ada kehidupan yang lebih berbeda dari ini semua... Penglihatan mu sangat luar biasa, Elmera.... Jadi berhenti menyesali kehidupan mu sendiri, mengerti?" Nikov memegang bahunya dan menatap lembut pada Elmera yang kembali berpikir setuju soal perkataan itu.

Axe yang agak jauh dari mereka menjadi mengangguk setuju dengan senyuman nya. "(Tuan Nikov, tidak seburuk apa yang di pikirkan Nona Elmera, dia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang untuk memenangkan Nona Elmera,)" pikirnya.

"Baiklah.... Mari coba sesuatu yang baru, kudengar kau tak mau bertemu dengan ayah mu dulu kan, jadi jangan pulang dulu, mari keluar lagi," kata Nikov.

Elmera terdiam dan tampak tak nyaman. "Aku sebenarnya tak mengerti.... Aku baru tahu sisi Paman yang ini..."

"Apa maksud mu, dari dulu aku memang begini... Anggap saja aku sebagai teman mu biar kita akrab, dari pada sama ayah mu, bukankah dia hanya sibuk dan tak menghabiskan waktu dengan mu. Meskipun dia mencoba menyayangi mu dengan memberikan apapun, tapi aku pastikan, aku akan bisa menggantikan nya, tapi aku tak akan memberikan apapun, aku akan mengajak mu bagaimana cara kita bisa memahami apa itu petualangan yang sesungguhnya...."

"I.... Itu memang benar... Ayah...." Elmera menjadi sedih mengingat Ayahnya saja.

"Jangan khawatir, sudah ku bilang bukan? Hanya perlu anggap saja aku sebagai penggantinya... Kita habiskan waktu..."

"Tapi, Ayah tak pernah memancing, aku pun juga begitu..."

"Ck, sebelum aku sukses seperti ayah mu, dulu aku hanyalah nelayan lautan... Hingga aku bekerja sama dengan Ayah mu, kami saling bekerja sama, memang ayah mu tidak bekerja sebagai serabutan, tapi paling tidak, ada aku di sini... Aku tahu kau tak suka hal yang berbau bisnis kan?" tatap Nikov seketika Elmera langsung mengangguk cepat.

"Itu bagus... Mari pergi sekarang saja kalau begitu... Karena tempat nya juga agak jauh... Bagaimana?" Nikov menatap.

Lalu Elmera menghela napas panjang. "Baiklah... Mungkin itu bisa membantu ku merenung lagi.... Lagipula apa yang mengerikan dari memancing, ya kan?"

"Itu benar, bagus.... Kalau begitu, Axe tolong siapkan alat nya... Aku akan pergi sendiri bersama Elmera, untuk sementara jagalah tempat ini," kata Nikov membuat Axe mengangguk mengerti dan berjalan pergi.

"Ini akan menyenangkan," tambah Nikov menatap Elmera. Jika sebelumnya Elmera mengatakan dia adalah pria paruh baya, sebenarnya dia tidak terlihat begitu, justru dia seperti hampir sama dengan Axe.

Karena bagaimanapun juga, Nikov belum menikah, dia juga adik dari Ayah Elmera dan jarak nya jauh jika di hitung dengan umur. Bagaimanapun juga dia berusaha menenangkan Elmera.