Chereads / Melody in the Shadows / Chapter 8 - In The Shadow Of Darkness

Chapter 8 - In The Shadow Of Darkness

Keesokan harinya, Hana dan Arga memulai hari mereka dengan tekad baru. Mereka tahu bahwa penyelidikan mereka telah membawa mereka lebih dekat ke inti masalah, dan setiap langkah yang mereka ambil membawa mereka lebih dekat ke jawaban yang mereka cari. Namun, kegelapan yang mengelilingi kasus ini semakin menebal, dan mereka tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa mereka mungkin menghadapi sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya dari yang mereka duga sebelumnya.

Pagi itu, Hana dan Arga memutuskan untuk mengunjungi Museum Kota tempat buku catatan pribadi Damar Santoso disimpan. Mereka berharap bahwa dengan melihat lebih dekat dokumen-dokumen dan artefak terkait Damar, mereka bisa menemukan informasi tambahan yang dapat membantu mereka dalam penyelidikan.

Setibanya di museum, mereka disambut oleh Ibu Rina, kurator yang mereka temui sebelumnya. Ibu Rina tampak senang melihat mereka kembali dan siap membantu mereka menemukan informasi yang mereka butuhkan.

"Selamat pagi, Hana, Arga," sapa Ibu Rina dengan ramah. "Bagaimana perkembangan penyelidikan kalian? Ada yang bisa saya bantu hari ini?"

Arga menjelaskan kepada Ibu Rina bahwa mereka telah menemukan beberapa dokumen baru yang terkait dengan eksperimen musik Damar dan bagaimana itu mungkin berhubungan dengan efek negatif pada orang-orang di sekitarnya. Mereka berharap bisa melihat lebih banyak dokumen dan artefak yang mungkin belum dipamerkan di museum.

Ibu Rina mengangguk. "Tentu, mari kita lihat di ruang arsip kami. Ada beberapa dokumen dan artefak yang belum dipamerkan kepada publik, dan mungkin ada sesuatu yang bisa membantu."

Mereka mengikuti Ibu Rina ke ruang arsip di bagian belakang museum. Ruang arsip tersebut penuh dengan kotak-kotak berisi dokumen, foto-foto, dan berbagai artefak dari masa lalu. Ibu Rina mengeluarkan beberapa kotak dari rak dan mulai memeriksa isinya dengan cermat.

Hana dan Arga membantu memeriksa dokumen-dokumen tersebut, mencari petunjuk yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang eksperimen Damar dan dampaknya. Setelah beberapa jam mencari, mereka menemukan sebuah kotak yang berisi dokumen dan catatan tambahan dari Damar yang tampaknya belum pernah dipublikasikan.

Salah satu dokumen yang mereka temukan adalah sebuah surat yang ditulis oleh Damar kepada seorang teman dekatnya, seorang musisi dan ilmuwan bernama Edward Pratama. Dalam surat tersebut, Damar mencurahkan kekhawatirannya tentang eksperimen musiknya dan efek yang tidak diinginkan yang dialaminya.

"Dalam surat ini, Damar berbicara tentang bagaimana dia merasa terjebak dalam eksperimennya sendiri," kata Hana, membacakan bagian surat yang menarik perhatian mereka. "Dia merasa bahwa musiknya memanggil sesuatu yang tidak bisa dia kendalikan."

Arga membaca dengan seksama dan berkomentar, "Sepertinya Damar sangat khawatir tentang efek dari musiknya. Mungkin Edward Pratama adalah seseorang yang bisa memberikan wawasan lebih lanjut tentang apa yang terjadi."

Mereka memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Edward Pratama dan apakah dia masih hidup atau tidak. Setelah beberapa penelitian, mereka menemukan bahwa Edward Pratama adalah seorang ilmuwan yang terkenal pada masa itu dan telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Namun, dia memiliki beberapa catatan dan dokumen yang mungkin disimpan di arsip akademis.

Hana dan Arga melanjutkan pencarian mereka ke universitas tempat Edward pernah bekerja. Mereka menghubungi pihak universitas dan meminta akses ke arsip dokumen Edward. Setelah beberapa persetujuan administrasi, mereka akhirnya diizinkan untuk memeriksa arsip.

Di arsip universitas, mereka menemukan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan penelitian Edward. Beberapa dokumen mencakup catatan tentang eksperimen musik dan bagaimana itu mungkin mempengaruhi otak manusia. Mereka juga menemukan beberapa catatan pribadi dari Edward yang menunjukkan bahwa dia pernah terlibat dalam diskusi dengan Damar mengenai efek musik.

"Saya tidak bisa percaya betapa dalamnya hubungan antara Damar dan Edward," kata Hana. "Mereka tampaknya benar-benar terlibat dalam penelitian yang sangat mendalam tentang musik dan pengaruhnya."

Arga setuju. "Ini mungkin memberi kita petunjuk tentang bagaimana Damar berusaha untuk mengendalikan kekuatan musiknya dan mengapa dia merasa tidak bisa melakukannya."

Di antara dokumen yang mereka temukan, ada sebuah catatan dari Edward yang menunjukkan bahwa dia pernah mengadakan pertemuan rahasia dengan Damar di sebuah tempat yang disebut "Kediaman Lama"—sebuah rumah yang terletak di luar kota. Catatan tersebut menyebutkan bahwa pertemuan itu membahas tentang penemuan baru dalam musik dan bagaimana itu dapat mempengaruhi kesadaran manusia.

Dengan informasi ini, Hana dan Arga memutuskan untuk mengunjungi Kediaman Lama. Mereka merasa bahwa pertemuan rahasia ini mungkin menyimpan jawaban penting tentang misteri yang mereka selidiki.

Setelah beberapa jam perjalanan, mereka tiba di Kediaman Lama, sebuah rumah besar yang terlihat terabaikan dan dikelilingi oleh kebun yang tidak terawat. Rumah ini memiliki aura yang mengerikan, dan Hana merasa ketegangan semakin meningkat saat mereka mendekat.

Mereka memasuki rumah dengan hati-hati, memeriksa setiap ruangan dengan senter mereka. Rumah ini tampaknya telah lama tidak digunakan, dengan debu tebal di seluruh permukaan dan beberapa barang yang ditinggalkan secara sembarangan.

Di ruang kerja di lantai atas, mereka menemukan meja kerja yang tampaknya digunakan oleh Edward. Di atas meja, terdapat beberapa dokumen yang tersisa dan beberapa buku catatan. Salah satu buku catatan tersebut tampaknya adalah catatan pribadi dari Edward tentang penemuan dan penelitian musiknya.

Hana dan Arga memeriksa buku catatan tersebut dengan penuh perhatian. Di dalamnya, mereka menemukan beberapa catatan penting tentang eksperimen Edward yang melibatkan musik dan efeknya pada otak manusia. Catatan tersebut mencakup teori-teori tentang bagaimana musik dapat mempengaruhi kesadaran dan emosi manusia dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami.

Salah satu catatan yang mencolok menyebutkan bahwa eksperimen Edward melibatkan penggunaan notasi musik yang sama dengan yang ditemukan di buku catatan Damar. Edward menulis, "Damar dan saya menemukan bahwa beberapa notasi dapat menghasilkan efek yang sangat kuat pada kesadaran manusia. Kami telah mencoba berbagai cara untuk mengendalikan efek ini, tetapi ada sesuatu yang tidak bisa kami kendalikan."

Hana dan Arga merasa semakin yakin bahwa mereka berada di jalur yang benar. Mereka memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan mereka dan mencari tahu lebih lanjut tentang bagaimana musik Damar dan eksperimen Edward dapat mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.

Saat mereka memeriksa lebih lanjut, mereka menemukan sebuah petunjuk tambahan di dalam catatan Edward. Petunjuk tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa dokumen rahasia yang disimpan di sebuah lokasi lain—sebuah gedung penyimpanan yang terletak di luar kota.

Mereka memutuskan untuk mengunjungi gedung penyimpanan tersebut dan mencari dokumen rahasia yang mungkin memberikan informasi lebih lanjut tentang eksperimen Damar dan Edward. Setibanya di gedung penyimpanan, mereka disambut oleh pengurus gedung yang tampaknya tidak terlalu ramah.

"Selamat pagi," kata Arga kepada pengurus gedung. "Kami sedang mencari dokumen yang terkait dengan penelitian musik dari Edward Pratama. Apakah Anda bisa membantu kami?"

Pengurus gedung memeriksa catatan dan mengangguk. "Tentu, ada beberapa dokumen yang disimpan di ruang arsip. Saya akan membawa Anda ke sana."

Mereka mengikuti pengurus gedung ke ruang arsip dan memeriksa dokumen-dokumen yang ada di sana. Di antara dokumen yang mereka temukan, ada beberapa catatan tambahan yang menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang terlibat dalam eksperimen musik Damar dan Edward.

Salah satu dokumen mencatat bahwa ada kelompok rahasia yang tertarik dengan eksperimen tersebut dan mungkin mencoba untuk memanfaatkan kekuatan musik untuk tujuan mereka sendiri. Dokumen tersebut mencatat bahwa kelompok ini memiliki agenda tersendiri dan mungkin memiliki hubungan dengan kematian Lila dan Damar.

"Sepertinya ada kelompok yang mencoba memanfaatkan kekuatan musik ini untuk tujuan jahat," kata Arga. "Kita harus mencari tahu lebih lanjut tentang kelompok ini dan bagaimana mereka terlibat dalam kasus ini."

Hana merasa semakin tegang. "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana kita bisa menemukan kelompok ini dan menghentikan mereka?"

Arga memandang Hana dengan serius. "Kita harus terus menggali informasi dan mencari petunjuk tambahan. Kita juga harus berhati-hati, karena kelompok ini mungkin akan melakukan apa saja untuk menjaga rahasia mereka."

Mereka meninggalkan gedung penyimpanan dengan banyak dokumen dan informasi baru yang perlu dianalisis. Mereka merasa bahwa mereka semakin dekat untuk mengungkap kebenaran di balik misteri musik Damar dan kelompok rahasia yang terlibat.

Saat malam tiba, Hana dan Arga kembali ke rumah Hana untuk memeriksa dokumen-dokumen yang baru mereka temukan dan merencanakan langkah selanjutnya. Mereka tahu bahwa penyelidikan ini mungkin menjadi lebih berbahaya, tetapi mereka juga merasa bahwa mereka semakin dekat untuk mengungkap kebenaran.

Di tengah-tengah ketegangan dan ancaman yang terus membayangi mereka, Hana dan Arga semakin dekat satu sama lain. Mereka berbagi kekhawatiran dan harapan mereka,