Saat mereka memeriksa dokumen-dokumen tersebut, Hana menemukan sebuah surat yang ditujukan kepada Damar. Surat itu berisi pesan yang penuh ketulusan dan juga mengungkapkan ketakutan Lila terhadap kekuatan musik yang tidak bisa dia kendalikan.
"Musik yang kita ciptakan," tulis Lila dalam suratnya, "telah membawa lebih banyak dari yang kita bayangkan. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang terhubung dengan karya kita, sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Jika sesuatu terjadi padaku, aku berharap kamu bisa menghentikannya sebelum semuanya terlambat."
Arga dan Hana merasa semakin terhubung dengan misteri ini. Surat ini tampaknya mengkonfirmasi bahwa Lila juga menyadari bahaya yang terkandung dalam musik tersebut dan berusaha keras untuk menghadapinya.
Dengan semua informasi yang mereka kumpulkan, mereka merasa bahwa mereka semakin dekat dengan kebenaran. Mereka tahu bahwa mereka harus tetap waspada dan melanjutkan pencarian mereka untuk mengungkap misteri yang tersembunyi di balik musik Damar Santoso.
Hari-hari berlalu, dan ketegangan di sekitar mereka semakin meningkat. Hana, Arga, dan Jaka terus mencari informasi dan petunjuk yang mungkin dapat membantu mereka memahami lebih dalam tentang kekuatan musik dan cara untuk menghentikan ancaman yang mungkin timbul.
Di tengah perjalanan ini, mereka semakin dekat satu sama lain. Arga dan Hana berbagi lebih banyak tentang kehidupan pribadi mereka, dan kedekatan mereka semakin dalam. Meskipun ancaman masih ada, mereka merasa lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.
Sementara itu, misteri musik Damar Santoso terus mengelilingi mereka, dan mereka tahu bahwa mereka harus terus mencari kebenaran di balik kegelapan yang mengancam mereka. Dengan semangat yang tak terpadamkan dan tekad yang semakin menguat, mereka melanjutkan pencarian mereka dengan harapan bahwa mereka bisa menemukan jawaban yang mereka butuhkan untuk menghadapi ancaman yang lebih besar dari sekadar misteri musik.
Setelah beberapa hari berlalu, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah Lila untuk mencari tahu apakah ada informasi tambahan yang bisa membantu. Dalam kunjungan mereka sebelumnya, mereka hanya sempat mengecek beberapa ruangan. Kali ini, mereka memutuskan untuk memeriksa ruang bawah tanah yang selama ini tidak mereka jangkau.
Ruang bawah tanah di rumah Lila adalah tempat yang gelap dan pengap, dengan lampu yang redup dan beberapa rak tua yang dipenuhi barang-barang yang sudah lama tidak digunakan. Arga mengeluarkan senter dan memeriksa setiap sudut ruangan, sementara Hana dan Jaka membantunya mencari petunjuk di antara tumpukan barang.
"Jika Lila menyembunyikan sesuatu di sini, ini mungkin tempat yang tepat," kata Arga dengan penuh perhatian. "Periksa setiap kotak dan dokumen dengan teliti."
Hana menggali di antara kotak-kotak yang berdebu dan menemukan sebuah kotak kayu kecil yang tampaknya tidak pernah dibuka. Dengan hati-hati, ia membuka kotak tersebut dan menemukan beberapa dokumen penting serta sebuah kotak kecil berisi benda-benda aneh.
Dokumen-dokumen di dalam kotak tersebut sebagian besar adalah catatan pribadi Lila, tetapi ada satu dokumen yang mencolok—sebuah peta yang tampaknya menunjukkan lokasi-lokasi tertentu di kota, dengan tanda-tanda yang menunjukkan tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh Lila dalam upayanya untuk memahami musik Damar.
Hana dan Arga memeriksa peta tersebut dengan seksama. Tanda-tanda di peta mengarahkan mereka ke beberapa lokasi penting, termasuk beberapa gedung tua dan lokasi-lokasi bersejarah di kota yang mungkin berkaitan dengan musik Damar.
"Sepertinya Lila telah menyelidiki lokasi-lokasi ini untuk menemukan jawaban," kata Hana. "Kita harus memeriksa tempat-tempat ini dan melihat apakah kita bisa menemukan lebih banyak informasi."
Mereka memutuskan untuk memulai penyelidikan mereka dengan mengunjungi lokasi pertama yang ditandai pada peta. Lokasi tersebut adalah sebuah gedung tua yang dulunya merupakan studio musik terkenal. Kini, gedung tersebut terbengkalai dan terlihat seperti tempat yang ideal untuk menyimpan rahasia.
Ketika mereka tiba di lokasi tersebut, mereka disambut oleh pemandangan gedung yang sudah rusak parah. Pintu dan jendela yang pecah menunjukkan bahwa tempat ini sudah lama tidak terawat. Arga memimpin jalan, memeriksa setiap sudut gedung dengan teliti.
Di dalam gedung, suasana terasa sangat mencekam. Dinding-dinding yang kotor dan berlumut memberikan kesan angker, dan suara langkah kaki mereka bergema di sepanjang lorong-lorong kosong. Hana merasa ketegangan meningkat, tetapi ia berusaha untuk tetap fokus pada pencarian mereka.
Di ruang utama gedung, mereka menemukan sebuah piano tua yang tampaknya tidak pernah dipindahkan. Piano itu berdebu dan tampak usang, tetapi Hana merasa bahwa piano itu mungkin memiliki hubungan dengan musik Damar.
Hana mendekati piano dan mulai memeriksa tuts-tutsnya dengan hati-hati. Di bawah piano, dia menemukan sebuah kotak kecil yang tersembunyi. Dengan hati-hati, dia membuka kotak itu dan menemukan beberapa dokumen yang tampaknya merupakan catatan pribadi atau mungkin berisi komposisi musik.
Ketika mereka memeriksa dokumen tersebut, mereka menemukan sebuah catatan dari Damar yang ditulis dalam gaya yang sama dengan catatan di jurnal sebelumnya. Catatan itu berbicara tentang upaya Damar untuk mengungkap kekuatan musiknya dan bagaimana ia mencoba untuk menghindari efek negatif yang mungkin ditimbulkan oleh karyanya.
Damar menulis, "Aku telah menemukan bahwa notasi dalam musikku dapat mempengaruhi jiwa dan mungkin juga memanggil sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Aku telah mencoba berbagai cara untuk mengendalikan kekuatan ini, tetapi aku merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari yang aku bayangkan."
Hana merasa semakin terlibat dalam misteri ini. "Jadi, Damar benar-benar percaya bahwa musiknya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dunia di sekitar kita. Ini semakin membingungkan."
Arga mengangguk. "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang bagaimana Damar mengendalikan kekuatan musiknya dan mengapa ia merasa tidak bisa sepenuhnya mengontrolnya."
Mereka melanjutkan pencarian mereka ke lokasi berikutnya di peta—sebuah bangunan tua yang dulunya merupakan pusat penelitian musik. Bangunan ini juga tampak terabaikan, tetapi tampaknya menyimpan lebih banyak informasi yang relevan dengan penyelidikan mereka.
Di dalam bangunan, mereka menemukan beberapa arsip dan dokumen lama yang mungkin terkait dengan penelitian musik Damar. Hana dan Arga memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menemukan beberapa catatan yang menjelaskan eksperimen dan penelitian yang dilakukan oleh Damar terkait dengan kekuatan musik.
Salah satu catatan mencatat eksperimen yang dilakukan oleh Damar dengan mengubah notasi musik untuk menguji efeknya pada suasana hati dan pikiran manusia. Damar tampaknya mencatat bahwa beberapa perubahan dalam notasi dapat menghasilkan efek yang tidak diinginkan, termasuk perasaan cemas dan ketidakstabilan emosional.
"Dari sini, kita bisa melihat bahwa Damar benar-benar melakukan eksperimen dengan musiknya," kata Arga. "Dia berusaha memahami bagaimana notasi yang berbeda mempengaruhi orang-orang di sekitarnya."
Hana merasa bahwa setiap petunjuk yang mereka temukan semakin mendekatkan mereka pada kebenaran. Mereka memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan mereka ke lokasi terakhir di peta—sebuah gedung yang dulunya merupakan rumah sakit jiwa tempat beberapa pasien pernah dirawat.
Gedung ini terlihat lebih mengerikan dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya yang telah mereka kunjungi. Dinding-dindingnya tertutup dengan grafiti, dan suasana di sekitar gedung terasa sangat menakutkan. Mereka memasuki gedung dengan hati-hati, menyadari bahwa tempat ini mungkin menyimpan kegelapan yang lebih dalam.
Di dalam gedung, mereka menemukan beberapa catatan dan dokumen dari periode ketika rumah sakit tersebut berfungsi. Beberapa dokumen menunjukkan bahwa beberapa pasien mungkin pernah mengalami efek negatif dari eksperimen musik Damar. Catatan-catatan ini mencatat perasaan cemas, halusinasi, dan perubahan perilaku yang dialami oleh pasien setelah terpapar musik tertentu.
"Semuanya semakin jelas sekarang," kata Hana. "Sepertinya Damar tidak hanya menguji musiknya pada orang-orang di sekitarnya, tetapi juga mungkin pada pasien di rumah sakit ini."
Arga mengangguk. "Kita harus terus mencari tahu bagaimana musik Damar dapat mempengaruhi orang-orang dan bagaimana kita bisa menghentikan efek negatifnya. Ini mungkin menjadi kunci untuk memahami apa yang harus kita lakukan selanjutnya."
Malam hari mendekat, dan mereka merasa kelelahan setelah hari yang panjang penuh dengan pencarian dan penemuan. Mereka memutuskan untuk kembali ke rumah Hana untuk beristirahat dan merencanakan langkah berikutnya.
Selama perjalanan pulang, Hana dan Arga duduk berdampingan di mobil, berbagi cerita dan pikiran mereka. Hana merasa semakin dekat dengan Arga, dan hubungan mereka semakin kuat seiring dengan perjalanan yang mereka lalui bersama. Mereka berbicara tentang masa lalu mereka, harapan, dan kekhawatiran mereka tentang masa depan.
Saat mereka tiba di rumah Hana, mereka merasa lelah namun puas dengan kemajuan yang telah mereka buat. Mereka tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mengungkap kebenaran di balik misteri musik Damar dan menghadapi tantangan yang mungkin muncul di depan mereka.
Keesokan harinya, mereka melanjutkan penyelidikan mereka dengan semangat yang baru dan tekad yang kuat. Mereka tahu bahwa mereka semakin dekat untuk mengungkap kebenaran dan menghadapi kegelapan yang mungkin mengancam mereka.
Dengan setiap langkah yang mereka ambil, mereka merasa semakin terhubung dengan misteri yang mengelilingi mereka. Mereka tahu bahwa mereka harus terus bekerja sama dan tetap waspada, karena kebenaran yang mereka cari mungkin lebih berbahaya daripada yang mereka bayangkan.