"Sayang sekali aku tidak bisa mengambalikanmu ke bumi, namun aku akan mengirim mu ke dunia dimana perjalanan antar dimensi bisa dilakukan"
Aku membuka mataku dan melihat atap kayu, aku bangun dan melihat sekeliling, rumah kosong dan semangkok sup putih tergeletak di lantai, aku bangun dan berjalan ke arah kertas yang direntangkan luas, aku melihatnya cukup lama dan pintu rumah terbuka, dia berjalan masuk membawa kelinci yang lehernya sudah di potong, dia kemudian ke tungu api dan merebus air.
"Apakah hari ini bisa ke pantai?"
"Ya"
Dia kemudian mencelupkan kelincinya ke air mendidih, setelah agak lama dia langsung menguliti kelinci itu dan lanjut merebusnya, dia memberikanku bagian paha, aku kemudian memakannya setelah agak dinginan.
Selesai makan aku keluar dari pintu, aku melihat dia berdiri dengan tegak memegang sebuah pedang sepanjang lengannya, aku kemudian melihat sekeliling dan meminta dia menggunakan gerobak barang, dia memindahkan barang di gerobak barang lalu aku memintanya memasukkan beberapa ember ke dalam sana, setelah selesai kami menuju ke pantai.
Kami memasuki hutan, setelah berjalan agak lama, sku mulai merasa lelah dan berhenti, aku menyuruh berhenti dan naik ke gerobak saja, seketika dia langsung mendorong gerobaknya dengan cepat, orang ini staminanya gila, dia mendorongnya sambil berlari tanpa berhenti, kami akhirnya tiba di pantai.
"Woah…."
Dibumi, aku hanya bisa melihat pantai berwarna coklat, disini aku melihatnya, pantai dengan pasir super putih dan air biru.
"Ambil air laut dengan ambil usahakan jangan kemasukan satu pasir"
Dia menurunkan semua ember dan berjalan ke laut, dia berjalan agak jauh agar tidak ada pasir yang ikut terambil, aku berjalan di dekat karang dan melihat banyak kerang menempel disana, aku kembali ke gerobak dan menunggu dia selesai mengambil air laut, setelah 6 embernya terisi pernuh, aku meminta dia mengambil kerang yang menempel dia dengan tangan kosongnya melepas kerang yang menempel seperti lem gila.
Setelah dia mencabut 20 kerang seperti mencabut rumput, aku memintanya menaruhnya ke salah satu ember dan pulang, tentu saja aku duduk di gerobak, sesampai dirumah aku memintanya mencari wadah besi yang cukup besar untuk merebus semua air lautnya, dia kemudian pergi ke hutan dan membawa keluar sebuha gerobak tambang dengan satu tangannya.
"Hah?"
"Apakah ini tidak boleh?"
"Boleh, tapi apa tidak berat?"
Dia menggelengkan kepalanya, dia menaruh gerobak itu agak jauh dari rumah tapi terlihat dari jendela, dia memasukkan beberapa kayu bakar dibawah dan menyalakannya hanya dengan menggesek kayu bakarnya di antara rumput kering, aku sudah tidak terkejut lagi melihat kekuatan yang dia tunjukkan.
Setelah menuangkan semua air laut ke gerobak, aku menyuruhnya meninggalkannya lalu memintanya untuk menyalakan api di dapur, menuangkan sisa air laut ke panci dan merebus kerang kerang tadi, saat kerangnya sudah matang atau cangkangnya terbuka, airnya dibuang sebagian besar dan tuangkan air tawar dan beberapa potong daging kering dan sisa daging kelinci kemaren, kami menunggu beberapa saat.
"Sudah, matiin apinya"
Saar sudah agak dinginan, aku memaknnya, rasa kuahnya seperti air garam dengan wangi daging dan kerang, kerangnya lumayan enak rasanya dan segar dan dagingnya terasa sedikit asin asin, aku melihat ke arah dia, air mata mengalair dari matanya dan dia memakannya dengan lahap.
"Enak?"
"Iya"