Chapter 4 - Road Obstacle

Aku duduk dari kejauhan sambil melihat geroban tambang yang bakar terus dari bawah, aku meminta dia mengaduk terus air lautnya, awalnya aku cuma meminta dia aduk sekali setiap 2jam, cuma sekarang sudah tahap yang penting, agar garamnya tidak mengeras dan menjadi kerak gosong di gerobaknya,jadi harus terus diaduk. 

Badannya sepertinya juga luar biasa tahan terhadap panas, aku kemudian meminta dia mengangkatku untuk melihat kondisi garam sekarang, airnya sudah sisa sangat sedikit, aku kemudian meminta dia mematikan api, setelah dingin, garam garam basahnya disodok ke ember lagi, dari 6 ember hanya tersisa 1 ember garam basa saja. aku meminta 2 kepal garam basah dan aku bungkus dengan daun, sisanya aku memintanya untuk menebarnya di sesuatu yang datar dan dijemur selama seminggu.

Aku kembali ke dapur dan melihat ada sepotong daging babi yang terletak di dekat tungku, aku mencari benda untuk memotongnya dan menemukan kapak, aku dengan sekuat tenaga mengangkat kapak itu, tentu saja aku tidak mengangkat kapaknya untuk memotong dagingnya, aku dirikan kapak itu dan memotong dagingnya dengan menggerakan daging babinya, setelah dapat beberapa potongan ukuran sedang, aku mencari toples dan memasukkan dagingnya kedalam, lalu aku memasukkan garam basah tadi kedalam toples, aku menutupnya dan menggulingkan toples itu ditanah karena aku tidak cukup kuat untuk mengangkatnya.

Aku kemudian duduk menunggu dia masuk, mendengar suara jatuh selalu membuat dia masuk kedalam, dia kemudian melihat ke toples yang aku gulingkan.

"Gali sedalam lututmu dan kubur" ucapku sambil menunjuk ke toples itu, dia mengambilnya dan langsung menggali tanah dengan tangannya, aku keluar dan melihat garam tadi ditabur diatas daun ukuran raksasa.

"Daun apa itu?"

"Daun Maneater"

"Monster?"

"Iya"

"Bisa dapatin 2 lagi?"

"Mereka cukup sulit dicari, daun ini yang tersisa dair 3 bulan terakhir"

"Ohh.."

"Saat musim hujan, mereka akan muncul di dataran rendah Luter"

"Kamu sudah 3 hari tidak pergi bekerja, apa tidak masalah?"

"..."

"Pergilah, aku bisa sembunyi kalau ada apa apa"

Dia kemudian mencuci tangannya di sungai dan pergi, aku mengambil arang dari bawah gerobak dan pergi ke sungai, aku kemudian membersihkan badanku dengan arang, aku kemudian memakai kembali pakaianku dan berjalan ke rumah.

Mungkin karena dekat hutan atau apa, seekor serigala seukruan 2 meter berkeliaran dekat jalan pulang, aku langsung berjalan mundur pelan pelan, untung saja aku sudah mandi pakai arang, jadinya bau badanku jadi bau arang saja.

Aku duduk di sungai sampai langit menjadi oren, aku kemudian coba pulang lagi, serigalanya tertidur disana, aku tidak berani lewat jalan lain karena takut tersesat.

Seberapa tajam pendengaran dan pencium serigala?, mereka bisa membedakan saura jatuh dan suara kelinci melompat di atas salju, mereka bisa mencium bau rusa yang dibawa oleh angin yang jaraknya bisa 2 km.

jika kau berbau dan bersuara sedikit saja, serigala itu akan langsung sadar dan bangun, badanku tidak akan bisa lari lebih cepat dari serigala, sialan kalau dunia ini benaran genre Shoujo seharusnya akan ada male lead yang tiba tiba muncul menyalamatkanku.

Aku kembali ke sungai dan duduk lagi, saat melamun aku melihat sebuah batu yang terlihat tajam.

"Aku bisa memakai itu untuk membunuhnya…"

Aku mengambil batu itu dan berjalan ke serigala tidur tadi, aku berjalan dengan pelan ke depannya dan bersiap menjatuhkan batu itu ke atas kepalanya, aku mangayunkan tanganku dan seseorang langsung menahanku, serigala didepanku langsung bangun dan kabur.

"Didaerah sekitar sini tidak akan ada hewan buas, serigala tadi hanyalah peliharaan seseorang, jika kamu membunuhnya kamu hanya akan jatuh dalam masalah"

Aku menjatuhkan batu tajam itu dan berbalik untuk melihat orang menahanku, seorang bapak bapak dengan panah digantung ke bahunya.

"Lalu mengapa pemburu ada di sini?"

"Untuk mencari serigala tadi, seharusnya serigala tadi akan langsung kabur saaat bertemu orang tidak dikenal, apa kamu budak petarung?"

"Aku tidak tahu"

"Kalau begitu kamu memiliki bakat, kamu bisa berjalan tanpa membuat serigala tadi sadar"

"Aku hanya ingin menjadi kaya"

"Kalau begitu mau jadi muridku?, pemburu kalau beruntung bisa mendapat 10 koin emas perbulan"

"Akan aku pikirkan, terimakasih"

Aku kemudian berjalan pulang