The unlike world, sebuah permainan yang memberikan kebebasan tingkat tinggi pada pemainnya. Dimana banyak pemain yang menyalah gunakannya. Mereka selalu memaksa karakter mereka untuk melakukan banyak sekali tindakan kejahatan.
The unlike world sendiri, memakai latar tempat seperti kebanyakan permainan fantasi biasanya. Keunikan yang dimilikinya adalah perbedaan status antara pria dan wanita. Dimana dunia The unlike world, membuat pria menjadi lebih lemah daripada wanita.
Beberapa pemain bahkan sengaja menggunakan karakter lawan jenis untuk memuaskan nafsu terpendam mereka. Sementara, sangat sedikit yang memilih untuk fokus menamatkan permainannya.
Aku, sebagai pemain yang telah bertahan selama 10 tahun untuk menamatkan permainan ini. Telah berhasil menamatkannya dan malah tersedot ke dalam permainan kedua yang sepertinya baru di buat oleh seorang psikopat.
================================================================
"Ha… ha… , sialan."
Bersembunyi di balik sebuah pohon. Aku mengawasi para pengejarku.
"Oi! Kemana dia!?"
Seorang wanita yang sepertinya ketua kelompok dari kelompok bandit, bertanya pada wanita lainnya.
"Hmm, menurut familiar anjingku dia disana!"
Wanita yang ditanya segera menjawab dan mengarahkan jarinya pada pohon yang kugunakan sebagai tempat sembunyi.
"Sial! Mereka bahkan memiliki familiar anjing!?"
Karena telah ketahuan, aku segera berlari menjauh.
"Berhenti! Kami bukan orang jahat!"
Salah satu bandit meneriaki ku, dengan tali ditangannya.
'Sialan, jika kau bukan orang jahat. Mengapa kau membawa-bawa tali!?'
The unlike world yang kutahu setidaknya, hutan hanya memberikan musuh berjenis hewan. Mengapa ada jenis manusia disini? Apakah karena tingkat kesulitannya yang meningkat?.
Semakin aku berlari, para pencuri semakin menyusulku.
"Sedikit lagi!, hari ini kita pasti akan bersenang-senang! Haha."
Bandit yang mengucapkan kalimat itu. Segera melemparkan sebuah batu ke punggungku.
"Kuh!"
Menahan itu, aku tetap berlari. Mengambil sebuah belokan yang tajam. Aku berhasil membuat jarak dengan para perampok.
"Pemimpin! Apakah aku dapat melukainya sedikit?"
Salah satu bandit bertanya sambil mengarahkan anak panah padaku.
"Ya."
"Kalau begitu…"
*Puih!
Tanpa melihat ke belakang, aku terkena sebuah anak panah yang mengarah pada pahaku.
"Argh!"
Menahan anak panah itu, aku tetap berlari. Akan tetapi, jarak yang kumiliki dengan kelompok bandit semakin dekat.
"Ha…, tinggal sedikit lagi!"
Alasan mengapa diriku terus berlari tanpa menyerah adalah untuk menghindari para bandit dan mencari sebuah tempat yang biasanya ku hindari, karena tingkat kematiannya yang tinggi saat dulu bermain The unlike world.
Bandit wanita yang memegang tali, segera melemparkan talinya pada ku dengan sebuah batu di ujungnya.
Tanpa bisa menghindar, aku terjatuh.
"Hehe, lihat itu. Kita mendapatkan santapan besar."
Seorang bandit yang tadinya menembakkan panah, mengusap air liurnya yang keluar saat melihat ku.
'Gawat.'
Dalam permainan the unlike world, jika karakter pemain ditangkap. Status mereka akan langsung berubah menjadi budak yang harus memuaskan keinginan tuan mereka.
'Ha… tingkat kematian jika di tangkap adalah 85%.Hal ini dikarenakan, penyakit yang mungkin timbul saat sedang berhubungan badan ataupun siksaan sangat tinggi.'
'Apalagi karena aku menggunakan jenis kelamin pria. Hal itu meningkatkan kemungkinan kematianku. Jika aku menggunakan karakter wanita, tingkat kematianku akibat penyakit hanya 10%. Sungguh sebuah permainan yang rusak.'
Ketua bandit yang sekarang berada tepat di depanku, mengangkat tubuhku hanya dengan satu tangan.
"Lepaskan!"
Menggoyang-goyangkan tubuhku untuk lepas dari cengkramannya. Ketua bandit malah mencekik leherku dan mendekatkan mulutnya ke telingaku.
"Jika kau mau hidup, maka diamlah."
Mendengar itu, aku segera berhenti menggoyang-goyangkan tubuhku.
"Anak baik."
Saat ketua bandit itu mengangkut diriku seperti barang di punggungnya. Otakku berpikir cepat untuk lepas dari situasi ini.
"Hehe, bos. Apakah aku dapat merasakannya sedikit."
Pencuri yang memegang busur bertanya dengan mata yang seperti pemangsa.
"Tentu, jika dia sudah rusak."
"Hahaha, mau rusak ataupun tidak. Sepertinya dia akan tetap enak untuk dinikmati."
Pencuri yang tadi melemparkan tali menimpali.
"Yah, sepertinya kau benar."
'Hah! Kita lihat siapa yang tertawa nanti.'
Bagian hutan yang sekarang aku dan para bandit lewati adalah sebuah titik aman dalam permainan. Walaupun berisi segala macam hewan buas. Disini juga terdapat sebuah peristiwa unik yang akan terjadi jika aku pergi pada titik tertentu. Itupun jika titik yang ku ingat masih sama dengan yang dulu. Rencana awalku adalah dengan memancing para bandit kesana dan dihabisi oleh monster bos yang dibangkitkan.
Sekarang, dengan diriku diikat dan dibawa ke sebuah tempat. Aku hanya bisa melaksanakan rencana kedua ku yaitu menarik para hewan dengan bau darahku.
Melihat bahwa aku tidak dapat melukai diriku karena terikat. Aku berusaha menggoyang-goyangkan tubuhku untuk memprovokasi para bandit.
"Hm?"
"Diamlah, apa kau tahu apa ini."
Kata Ketua bandit dengan pisau yang sepertinya dilapisi oleh racun.
"Ini adalah pisau yang memiliki racun dari slime poison. Racun ini tidak berbahaya tapi dapat membuat korbannya merasakan rasa sakit seperti di tusuk dengan besi yang sangat panas. "
Tidak peduli dengan apa yang dikatakan Ketua bandit. Aku tetap memprovokasinya.
"Haa…, sepertinya kau ingin sekali merasakannya."
Ketua bandit segera menggoreskan pisaunya pada pahaku, tepatnya pada luka yang disebabkan oleh anak panah tadi.
"Aaah!"
'Sialan, tidak kuduga rasa sakitnya benar-benar nyata. Di permainan, itu hanya ditampilkan sebagai teks.'
Menahan rasa sakitnya, aku tetap memprovokasi ketua bandit untuk membuat lebih banyak luka.
Ketua bandit yang mengira kalau aku hanya ingin kabur, meneruskan sayatannya menjadi bentuk hati dipahaku.
"Argh!"
Luka yang diberikan oleh ketua bandit, segera mengeluarkan cukup darah untuk membasahi sekujur kakiku. Merasa bahwa itu sudah cukup, aku segera berlagak ketakutan. Akan tetapi, bukannya berhenti. Bos bandit malah meneruskan dengan menulis sebuah kata.
'Berhentilah bajingan! Bukankah kau ingin aku untuk diam dan tidak melawan!?'
Tepat saat ketua bandit telah berhenti, sebuah serigala menerkam salah satu anggota bandit yang memiliki familiar anjing. Karena panik, anggota bandit tersebut mati mengenaskan dengan luka mengerikan di lehernya.
"Se—Serigala!?"
Menarik panahnya pada serigala tersebut, bandit yang memegang panah tidak mengetahui, kalau ada serigala lain di belakangnya. Saat ia menyadarinya, itu sudah menjadi akhir hidupnya karena telah di terkam dari belakang oleh serigala.
Bandit yang tadi beranggotakan 7 orang, kini telah kehilangan 2 orang dalam sekejap. Para anggota bandit yang lain, segera bersiap dengan mengeluarkan semua armor dan senjata yang mereka miliki.
Bos bandit yang menyadari kesulitan situasinya, segera melemparkan diriku ke sebuah pohon.
"Tetap berada disana, hingga ini selesai."
'Ha!? Kau pikir aku peduli?'
Setelah aku di lempar, aku dengan santai melihat pertarungan mereka.
'2 serigala berukuran besar dengan sekelompok bandit. Jika di permainan, para serigala biasanya yang kalah. Akan tetapi, karena ini adalah dunia nyata. Mungkin saja hasilnya akan berbeda.
Ketua bandit serta 4 bandit lainnya, mengeluarkan armor yang sepertinya berjenis physical. Warna dan coraknya berbeda-beda untuk setiap orang.
Di permainan The unlike world, NPC dan pemain akan mendapatkan warna dan corak yang berbeda pada armor atau familiar yang dimilikinya, tergantung pada perilaku atau sifatnya. Jika tindakan yang dilakukannya baik, maka warnanya akan cerah dan coraknya tidak menajam atau melengkung. Sementara jika jahat, maka warnanya akan cenderung hitam dan coraknya tajam.
'Hm, dilihat dari corak dan warnanya. Sepertinya para bandit ini baru beroperasi selama 5 bulan. Akan tetapi, anehnya ketua bandit yang seharusnya berwarna paling gelap, malah menjadi yang tercerah dari 4 orang lainnya.'
"Aneh…, apakah dia baru saja menjadi bandit?"
Sementara mereka sibuk dengan pertarungan, aku segera mengeluarkan armor ku sendiri.
Darah yang keluar dari luka di pahaku, segera mengalir menuju seluruh tubuhku untuk membentuk sebuah armor hidup dengan mulut di bagian perut.
"Haa…, lihat warna apa yang kumiliki? Sudah kuduga."
'Armor dengan corak yang tajam di segala sisi dan warnanya sangat hitam. Sungguh sangat cocok sekali bagi seorang penjahat.'
Memutus tali yang mengikatku, aku segera memercikkan darah yang tertinggal dari pembentukan armor ke sekitar tempat pertarungan.
Tepat saat para bandit akan mengalahkan 2 serigala. Sebuah beruang dengan ukuran 2 serigala, muncul.
Melihat situasi tersebut, aku segera melarikan diri menuju sebuah tempat yang menyimpan sebuah senjata tersembunyi.
Tepat saat para bandit, tepatnya pemimpin bandit melihat diriku melarikan diri. Sebuah ekspresi menakutkan muncul di wajahnya.
"Aku pasti akan menemukanmu."