"Pada akhirnya dia lebih memilih mati, di benar-benar telah menjadi monster."
Pemuda berambut putih tersebut segera menyarungkan pedangnya menanggapi perkataan wanita di sebelahnya.
"Kau benar, Ami. Kita hanya mencoba melihat apakah masih ada sisa kemanusiaan di tubuhnya."
Wanita bernama Ami dengan rambut merah dan yang menusukkan tombak es, segera membalas dengan wajah tersenyum saat memikirkan apa yang di perlihatkan oleh entitas bernama sistem tidak akan terwujud.
"Haa…, ini memang benar-benar hal yang patut disyukuri. Jika saja dewi dunia ini tidak membuat monster itu muncul dengan tertunda, maka ramalan yang diberikan akan benar-benar terjadi dan dunia akan hancur."
Zenith, wanita dengan rambut putih dan mengenakan baju biarawati, tersenyum bahagia saat ramalan di otaknya tidak akan pernah terjadi.
"Kalau begitu, karena bencana telah berhasil dihapuskan. Waktunya kita mengadakan pesta keselamatan dunia!"
Philip dengan gembira mengumumkan yang membuat beberapa wanita tertawa kecil dan berjalan melewati tempat peristiwa terjadi, tepatnya ke arah kota.
Hanya satu wanita yang menengok ke belakang, yaitu wanita yang menembakkan kutukan padaku.
"Aneh, beberapa pergerakan kehidupan muncul pada tanda kutukan yang kutinggalkan."
Masih menatap ke arah kerusakan yang bahkan telah memusnahkan semua di sekitarnya hingga membuat lubang setebal 10 meter. Ia dipanggil oleh seseorang.
"Oiii~ Nella! Apa yang kau lakukan disana? Kau akan tertinggal jika seperti ini."
Seorang wanita dengan telinga kucing, segera menghampiri necromancer yang masih menatap ke arah tempat diriku musnah.
"Ah, aku hanya mencoba memastikan sesuatu."
'Sepertinya tanda-tanda tersebut telah menghilang, itu pasti hanya ilusi.'
"Kalau begitu cepat. Kita akan tertinggal."
"Baiklah."
Mereka berdua pun pergi bersama di belakang kelompok tersebut, canda tawa juga sesekali terdengar dari kejauhan.
================================================================
'Tak kusangka skill yang justru dapat mengancam nyawa Demon god dan menghancurkan sepenuhnya eksistensi raja iblis. Digunakan untuk diriku yang bahkan belum membangunkan living armor sepenuhnya.'
Ultimate skill milik pemuda berambut putih disebut dengan Eraser Zero. Dimana skill ini hanya dapat digunakan sekali karena penggunaan berikutnya akan mengorbankan nyawa pengguna. Persyaratan pengaktifan skill itu juga sedikit merepotkan, dimana kau tidak dapat bergerak sebelum skill diluncurkan dan kau harus menggabungkan semua energi yang dimiliki para tokoh wanita utama.
'Hm, aku masih hidup pasti karena itu.'
Panel berwarna merah muncul di depan mataku.
[Semua efek negatif telah ditunda.]
'Jadi, apa yang akan terjadi padaku? Mungkin sekarang aku masih hidup, tapi setelah penundaan efek negatif berhenti. Aku akan mati.'
Tepat saat aku berpikir bagaimana cara untuk bangkit kembali. Sebuah suara muncul di kepalaku.
"Apa kau ingin bantuan?"
'Siapa kau?'
"Bukankah itu tidak penting?"
'Menebak dari suaramu, kau pasti seorang iblis gurita bernama Saimon yang telah dikudeta pada wilayahnya sendiri dan mati digunakan sebagai jebakan belaka.'
"..., kau!"
'Santai, aku dapat membantu dirimu.'
"Membantu diriku?"
'Ya, bukankah kau ingin membalaskan dendam pada demon yang menghianati dirimu? Aku dapat membantu membalaskan dendammu.'
"Hoo, bagaimana caranya?"
'Itu rahasia, tapi aku dapat membuat dirimu yakin itu bukan khayalan. Bagaimana kalau membuat perjanjian jiwa?'
"Kau yakin!? Kau dapat membalaskan dendam yang kumiliki!?"
'Bukankah itu sudah jelas? Untuk itulah aku meminta membuat perjanjian jiwa.'
"Baiklah! Aku iblis Saimon akan membantu apapun yang kau butuhkan dan sebagai balasannya kau harus membalaskan dendam diriku, aku berjanji dengan jiwaku!"
'Aku juga berjanji dengan jiwaku akan membalaskan dendam milik iblis Saimon sebagai ganti dari bantuan yang dirinya berikan.'
Sebuah cincin berwarna biru, segera muncul di tengah-tengah tubuh transparan milikku.
"Jadi bantuan apa yang kau inginkan dariku?"
'Kau tahu, aku pasti akan mati jika seperti ini. Untuk itulah, sebuah tubuh yang dapat aku tempati untuk setidaknya dapat bertahan hidup adalah yang aku inginkan.'
"Hmm, itu sedikit sulit. Untuk setidaknya membuat tubuh aku bahkan dapat langsung membuatnya dari tanah. Akan tetapi, bagian tubuh yang kau miliki untuk setidaknya ditanamkan padanya tidak ada."
'Jadi artinya percuma membuat sebuah tubuh, jika bagian tubuhku sendiri telah dimusnahkan?'
"Benar."
'Hmm, kalau begitu. Bukankah ini membuat perjanjian itu percuma?'
"Hah!? Jadi kau tidak dapat membalaskan dendam milikku!?"
'Sepertinya begi—'
[Efek negatif telah dilanjutkan, semua efek akan meningkat 2 kali lipat selama 15 menit.]
[Gagal.]
[Pencarian penyebab kegagalan telah diaktifkan, tubuh pengguna telah diidentifikasi.]
[Kerusakan pada tubuh pengguna telah melewati batas, mengaktifkan skill regenerasi darurat.]
Melihat sekumpulan pesan didepan mataku, aku juga dengan melihat fenomena menakjubkan di depan mataku. Sejumlah bagian tubuhku yang telah menghilang, kini berkumpul kembali hingga membentuk sebagian dari tubuhku.
[Regenerasi darurat akan mencapai batasnya, diharapkan pengguna mencari alternatif lain untuk memulihkan tubuh.]
Melihat pesan itu, aku dengan panik menyuruh Saimon untuk membantu memulihkan tubuhku yang setengah terbentuk.
"Baiklah, Penggabungan!"
Tumbuh tentakel dari bagian tubuhku yang belum beregenerasi, menutup tubuhku dengan sekumpulan tentakel. Notifikasi sistem kembali muncul di depan diriku.
[Tubuh pengguna telah berhasil disembuhkan, menarik kembali pengguna pada tubuh.]
Segera setelah kesadaran diriku sesaat berhenti, aku membuka mataku dan melihat tubuhku yang baru.
'Sekumpulan tentakel menutupi celah-celah yang tadi disebabkan oleh serangan cahaya. Bagian punggungku juga ditutupi oleh tentakel yang lumayan besar untuk menutup lubang yang disebabkan saat aku ditusuk oleh tombak es. Setengah wajahku yang juga awalnya telah terbakar hingga hangus, kini diganti oleh sekumpulan tentakel yang memiliki mata sebagai ganti dari penglihatan diriku yang telah hangus. Sementara tangan kananku yang tidak dapat diregenerasi, sekarang juga digantikan oleh 5 tentakel yang masing-masing berukuran panjang tangan orang dewasa.'
'Ini…'
"Jangan berekspektasi terlalu tinggi, aku tidak dapat mengembalikan penampilanmu seperti dulu. Aku tahu bahwa penampilanmu sekarang buru—"
"Apa yang kau bicarakan? Penampilan ini sama sekali tidak buruk. Malahan penampilan inilah yang aku butuhkan."
"Benarkah?"
"Ya."
'Walaupun aku sebenarnya menggunakannya untuk menghilangkan pesona level maksimal diriku.'
[Efek negatif telah dilanjutkan, semua efek akan meningkat 2 kali lipat selama 15 menit.]
"Sialan, aku lupa dengan ini."
Tanpa dapat menahan tubuhku, aku meronta-ronta dengan ganas. Hal ini terjadi karena rasa sakit yang ditimbulkan lebih mengerikan daripada yang selama ini kudapatkan. Jika dibandingkan, ini sama saja seperti tertabrak dengan bus mainan dan tertabrak bus asli dengan kecepatan maksimal.
"Urgh!"
Menggigit bibirku hingga berdarah, aku menahan suaraku karena takut membuat kelompok yang membunuhku mendengar teriakan diriku dan kembali .
'Sialan! Sialan! Sialan!...'
Tercabik-cabik, tertebas, ditusuk, dipelintir, dan lain sebagainya aku rasakan. Bahkan seluruh bagian tubuhku tidak ada yang tidak merasakan sakit.
15 menit yang kurasakan seperti selamanya, akhirnya kini berhenti.
"Haa…, haa…"
"Aku kembali menahannya dan hidup, aku berhasil kembali hidup hahahaha!"