Chereads / THE UNLIKE WORLD 2 / Chapter 6 - Akhir?

Chapter 6 - Akhir?

Buku dark magician adalah Item tersembunyi yang ada di hutan Paile, item tersebut dipegang oleh dryad karena dendamnya pada para dark magician. Dryad di hutan Paile berencana menggunakan item tersebut, untuk memancing para dark magician keluar dari tempat persembunyian dan membunuhnya.

'Di permainan The unlike word, aku harus melaksanakan banyak sekali tugas darinya untuk meningkatkan kepercayaan padaku dalam menyerahkan buku dark magician.'

'Tidak kusangka ada cara mudah seperti ini. Percuma aku menghabiskan waktu seminggu untuk mendapatkannya saat di permainan.'

Mengambil buku dengan corak berbentuk tengkorak di tengahnya, sebuah lingkaran sihir kecil segera terbuka di belakang buku.

'Hm?'

Belum sempat bereaksi, aku segera terjerat oleh sekumpulan tentakel berwarna ungu yang melilit hampir sekujur diriku.

'Jebakan!'

Dengan panik menembakkan semua jaring hitam melalui tubuhku yang memiliki kaki laba-laba, tentakel yang menjerat tubuhku tidak berkutik sama sekali dan malah sepertinya menyerap semua jaring yang aku tembakkan.

'!?'

"Percuma saja. Tentakel yang telah aku jadikan perangkap adalah milik spesies iblis tingkat tinggi."

Berjalan menuju diriku dengan tenang, dryad mengeluarkan sebuah tongkat kayu berbentuk sniper.

"Akhirnya kau memakan umpannya, Player."

'..., jadi dia termasuk orang yang diberikan ingatannya oleh sistem.'

Dryad pada dasarnya adalah elf yang sangat jujur, mereka tidak pernah sekalipun berbohong karena jika mereka berbohong jantung mereka akan meledak.

'Aku ceroboh, jika saja aku sedikit curiga dengan sikapnya yang langsung memberikan buku dark magician.'

'Yah, apapun itu. Aku sekarang harus berpikir cara melarikan diri dari sini.'

Menodongkan tongkat berbentuk sniper pada kepalaku. Sebuah energi dengan warna hijau berkumpul di dalam sniper dryad.

'Aku seharusnya dapat bertahan dari itu, penundaan efek negatif masih memiliki waktu sekitar 5 menit sebelum habis.'

Tepat saat sniper kayu akan meluncurkan energi hijau yang telah terkumpul, sebuah suara seorang lelaki muda menghentikannya.

"Cukup sampai disitu philip."

Seorang pemuda dengan rambut putih dan mata yang berwarna kuning, muncul di belakang dryad yang diduga bernama philip.

"Dia seharusnya mendapatkan lebih daripada kematian."

"Itu benar, seseorang sepertinya adalah bajingan yang tidak pantas mendapatkan kematian dengan mudah."

Muncul seorang wanita muda yang memiliki rambut merah, beserta mata yang berwarna biru. Kedua mata tersebut memiliki ketenangan yang sepertinya menyimpan sebuah badai menakutkan di dalamnya.

"Ah, anda benar. Aku sedikit kelewatan tadi karena betapa inginnya aku menghancurkan kepalanya."

Philip yang sekarang menenangkan dirinya, menarik mundur tongkat berbentuk sniper miliknya dan berjalan mundur pada pemuda yang menghentikannya.

"Pada akhirnya, kita semua akan mendapatkan akhir yang kita inginkan, jika menghancurkan orang ini."

Tepat saat philip menyelesaikan kalimatnya, muncul lagi 10 wanita di belakang pemuda yang memiliki warna rambut putih.

'Bukankah ini sedikit berbahaya?'

Beberapa tokoh yang muncul disini, seharusnya hanya muncul di pertengahan sampai akhir permainan.

'Apa-apaan ini, apakah sistem membantu mereka memberi tahu wujud orang yang membuat mereka menderita?'

Melihat mereka semua melihat diriku seperti melihat sesuatu yang tidak boleh dibiarkan hidup di dunia. Aku mencibir.

'Ini sudah pasti, sistem sialan itu membantu mereka.'

Pemuda yang sepertinya menjadi pemimpin dari rombongan tersebut, segera mengarahkan pedang yang ada di sarungnya pada leherku.

"Pilih hidup dengan ikut bersama kami atau disiksa disini selamanya sampai mati."

'Hm, jadi begitu. Sepertinya mereka membutuhkan sesuatu dariku untuk membuat akhir yang dryad itu sebutkan. Dan disiksa disini seharusnya mudah bagi mereka karena memiliki necromancer hebat di sampingnya.'

"..."

"Cepatlah memilih, bajingan."

"Pe…"

"Pe?"

"Persetan dengan itu bajingan!"

Memakan semua tentakel yang menjerat tubuhku dengan ganas, aku segera mengarahkannya sisanya pada living armor yang yang langsung membuka mulutnya dan memakan semua tentakel beserta buku dark magician.

Tidak terkejut sekalipun, pemuda berambut putih tersebut mengayunkan pedangnya padaku.

Tepat saat aku melihat dunia secara terbalik, aku segera menyadari bahwa kepala telah terlepas dari tubuhku. Dengan sigap mengambil kepalaku menggunakan kaki laba-laba, aku berlari sekuat tenaga dari pemuda berambut putih sambil mencoba menempelkan kepalaku menggunakan jaring hitam.

[Efek negatif telah dilanjutkan, semua efek akan meningkat 2 kali lipat selama 15 menit.]

Setengah dari menempelkan kepalaku, aku segera merasakan rasa sakit yang sangat menyakitkan dari tubuhku seperti tahu yang diremukkan oleh tangan manusia.

Leherku juga yang awalnya tidak mengeluarkan darah saat dipenggal, segera mengeluarkan darah seperti kran air pada sisi yang belum aku jahit.

"Aahk!"

Leherku seperti di tebas menggunakan pedang yang sangat berkarat berkali-kali. Walaupun begitu, aku malah berlari lebih cepat dan menyelesaikan jahitan pada leher yang dipenggal walau masih sedikit mengeluarkan darah di sela-selanya.

'Bertahan! Aku harus bertahan sampai waktu penundaan efek negatif kembali.'

Belum cukup dengan melepaskan kepalaku, sebuah tembakkan sihir es berbentuk tombak menusuk punggungku.

"Ugh!"

Berhenti sejenak, diriku segera kembali berlari dengan cepat.

'Sialan, jika terus seperti ini aku akan mati sebelum penundaan efek negatif muncul.'

'Daripada berlari tanpa arah seperti ini, lebih baik aku pergi menuju selokan kota saja.'

Dengan tujuan yang jelas, aku berlari menuju sebuah pohon besar untuk mengubah arah lariku. Menancapkan kaki laba-laba pada pohon besar, aku mulai melompat di antara pepohonan kembali ke tempat aku dipenggal.

Belum setengah jalan, rentetan api menghujani diriku. Terjatuh karena telah kehilangan pegangan tangan pada pohon, aku kembali berlari dengan tubuh setengah terbakar.

Tidak membuat diriku menarik nafas, sebuah kutukan melanda tubuhku. Kutukan ini terasa seperti menempelkan baja panas di tubuh. Tembakan sebuah energi hijau juga mengenai salah satu kakiku yang membuatnya sulit untuk digerakkan.

Merangkak menggunakan semua kaki laba-laba, aku melewati tempat aku dipenggal dan melihat beberapa cahaya di kejauhan.

'Kota!'

Mengira sekumpulan cahaya yang kulihat berasal dari kota, ternyata itu berasal dari serangan sihir cahaya. Tertembak dengan itu, banyak lubang kecil dan besar muncul di badanku.

"Arghh!"

Menyeret tubuhku menuju kota, sebuah rentetan sihir elemen mengenai tubuhku. Terhempas ke sebuah batu, aku tidak dapat menggerakkan tubuhku.

Tidak cukup sampai disitu, beberapa sihir pengekangan berbentuk paku dan rantai mengenai tubuhku.

"Blerg!"

Memuntahkan darah dari mulutku, sekelompok orang muncul di depan diriku, mengenakan armor yang sangat terang dan menunggangi familiar yang mempesona seperti di cerita fantasi.

Pemuda berambut putih memandang diriku dan berkata,

"Seperti yang kuduga, orang sepertimu adalah bajingan yang pasti akan memilih pilihan itu."

Mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, kesebelasan orang termasuk pemuda berambut putih bercahaya.

'Teknik ini, bukankah teknik untuk mengakhiri raja iblis saat aku masih bermain The unlike world!?'

Hanya bisa menatap dengan takjub oleh sekumpulan cahaya dengan beragam warna berkumpul pada pedang pemuda tersebut. Aku menghela nafas.

"haa…, kuharap ini tidak menyakitkan."

*Boom.

Ledakan di tengah hutan menunjukkan eksistensi seseorang yang akan menghancurkan dunia telah terhapus.

mungkin?