Universitas bergengsi yang telah berjalan 237 tahun dengan akreditasi A. Yang mana populasi mahasiswa-siswi didominasi alpha dan omega dari keluarga berlatar belakang kuat.
Universitas ini memiliki 3 gedung pengajar. Pada bagian timur di gedung A adalah tempat jurusan populer tahun ini.
Seorang gadis berlari kecil memasuki gedung A sembari memantau ponsel yang menunjukkan pukul 08.59. Shen Bi Yu berjanji pada sahabatnya untuk kumpul tepat waktu namun betapa buruk nasibnya di pagi ini.
Bus yang ditumpangi Shen Bi Yu mendadak mogok ditengah jalan, ia harus menunggu kedatangan bus baru selama 20 menit.
Mengenakan kaos polos dan sweater krem yang dipadukan dengan celana kulot light blue, Shen Bi Yu terengah-engah demi mempertahankan ritme langkah kakinya.
Tinggal belokan terakhir, Shen Bi Yu akan sampai ke ruang pengumpulan tugas. Ketika ia berbelok kanan, tak sengaja menabrak tubuh yang lebih besar darinya.
"Ah!"
Wajah kecil Shen Bi Yu terpukul keras, tubuh yang dua kali lebih besar dari Shen Bi Yu membuatnya jatuh berbaring di lantai keras. Untungnya pihak lain yang ikut jatuh memiliki reflek yang baik. Dia menahan bobotnya agar tidak menimpah Shen Bi Yu yang malang.
"Maaf aku terburu-buru, apa kamu baik-baik saja?" Ujar orang yang berbicara di samping telinga Shen Bi Yu. Pria itu segera bangun mengambil lengan Shen Bi Yu untuk membantunya berdiri.
Suara bariton yang menenangkan membuat hati Shen Bi Yu bergetar, ia termangu pada wajah khas blasteran pihak lain.
Aura kuat yang dipancarkan pria itu tak bisa membohongi mata Shen Bi Yu.
Dari sekali pandang, Shen Bi Yu tahu bahwa pria ini adalah seorang alpha. Gender dengan gen terbaik yang memiliki jiwa inferior dan kepemimpinan yang tinggi.
Tangan besar pria itu merapikan rambut blonde yang agak berantakan. Mata abu-abu keunguan tertuju pada Shen Bi Yu yang melamun.
Mata bulat biru gadis itu terlihat manis seperti kembang gula bening yang murni.
Penampilan Shen Bi Yu sangat kekanakan dan agak imut. Pri itu merasa gadis dihadapannya cukup menarik.
Bukan pertamakalinya seseorang menatap dirinya secara intens dengan rasa penasaran. Hanya saja gadis berambut berkuncir kuda ini lebih terus terang daripada yang lain.
Kembali sadar, pipi Shen Bi Yu memerah malu karena lambat merespon. Tangannya secara acak menepuk bagian belakang sweaternya dan berkata, "Ya, aku tidak apa"
Cepat-cepat ia mengambil amplop coklat di lantai, Shen Bi Yu berlari ringan sambil mengeluh dalam hati. Saat ia berpenampilan apa adanya dan terlihat kusut malah dipertemukan dengan pria tampan bak idola kampus.
Shen Bi Yu menggelengkan kepala, ia menghipnotis dirinya agar tak terlalu memikirkan kejadian itu.
Shen Bi Yu : "..hmmp" Yah, yang sudah terjadi biarlah berlalu.
Tidak ada yang bisa mengubah masa lalu. Shen Bi Yu mendengus, ia bertekad untuk berdandan setiap hari meskipun ia tak yakin, ia akan bisa melakukannya.
Klik-!!
Memasuki ruang pengumpulan tugas. Shen Bi Yu bertemu tatapan teman-teman yang kondisinya tak kalah lebih buruk dari kondisi Shen Bi Yu.
Mata panda, wajah kusut dengan bibir pecah-pecah adalah hal biasa dalam jurusannya.
"Hei, Xiao Yu, kamu datang~" sapa sahabat Shen Bi Yu, Xue Ying. Ia duduk lemas di kursi sambil mengantri absensi pengumpulan tugas, "Apakah kamu akan langsung pulang?"
"Ya.. Aku masih mengantuk. Tidurku tidak nyenyak karena bocah itu" Balas Shen Bi Yu yang menepuk-nepuk pipinya yang agak kepanasan.
"Ah~ apakah Xiao Bao memberi makan burung kecilnya di kamarmu lagi?" Tanya Xiu Ying dengan malas.
Alis lembut Shen Bi Yu mengerut mendengar kata-kata aneh Xue Ying, "Kamu sudah tahu, tak perlu bertanya"
"Ngomong-ngomong, apakah tadi Xiao Bao minum menggunakan sedotan?"
"Ha? Tidak" Shen Bi Yu sedikit bingung dengan pertanyaan random Xie Ying, ia menggelengkan kepala dan berkata, "Memangnya ada apa?"
"Haha, lalu bagaimana bisa sedotan berada di rambutmu?" Xie Ying menyeringai, ia tertawa meledek Shen Bi Yu tapi tetap membantu sahabatnya mengambil sedotan yang tersangkut di sela rambut.
Shen Bi Yu : "..Ah, sedotan ini pasti tersangkut saat aku bertabrakan dengan mahasiswa lain"
Xue Ying : "Wow, seperti drama romansa~ 'Cintaku berawal dari sedotan' hahaha. Apakah dia tampan?"
"Hentikan" Ujar Shen Bi Yu menepuk kepala Xue Ying dengan map cokelat di tangannya.
Ia menyandarkan pinggulnya pada sandaran kursi tempat Xue Ying duduk. Tiba-tiba dari belakang seseorang menabrak punggung Shen Bi Yu.
Duk-!!
"Xiao Yu!" Pekik Xue Ying yang kaget saat Shen Bi Yu jatuh menelungkup ke lantai.
Lutut Shen Bi Yu berdenyut kesakitan suara tulang berbunyi 'dukk' membuatnya tercengang. Seseorang baru saja menabraknya dengan keras dan disengaja.
Mengerut alis dengan kesal, Shen Bi Yu menengadah, mata bulat almond bertemu dengan mata persik dingin milik Lan Fen. Ia mengatupkan mulut yang sempat terbuka lebar.
Ekspresi Shen Bi Yu saat ini seolah mempertanyakan perilaku ratu kampus angkatan mereka. Mengapa seorang omega yang dicintai satu kampus sangat membencinya?!
Terakhirkali ketika pesta makan bersama satu prodi, wanita itu, Lan Fen menumpahkan teh merah ke baju yang baru Shen Bi Yu beli.
"Hei, Lan Fen! Gunakan matamu saat jalan!" Bentak Xue Ying yang marah. Lagi-lagi wanita itu menganggu sahabatnya. Ia bergegas maju menarik kerah Lan Fen, ingin menyelesaikan akun dengan wanita omega yang sangat arogan ini.
"Xiao Ying" Panggil Shen Bi Yu yang segera berdiri dengan kaki lemas, menahan Xue Ying yang mengamuk seperti anjing gila.
"Ah, Xiao Yu! Jangan tahan aku! Biarkan aku menampar wajahnya untukmu!"
Teriakan Xue Ying menarik perhatian semua orang yang berada di ruang pengumpulan tugas. Shen Bi Yu yang menjadi korban mencoba menenangkan anjing liar bermuka tembok ini.
Jika rasa malu yang dimiliki Shen Bi Yu adalah 7/10 maka Xue Ying adalah sisanya, 3/10. Sahabat yang ia kenal sejak sekolah dasar ini benar-benar berwajah tebal.
"Xiao Ying, hentikan!" balas Shen Bi Yu, keukeuh menahan Xue Ying.
Lan Fen mengangkat salah satu alisnya dan tersenyum mengejek namun dimata orang lain yang tak terlibat dengan Lan Fen, hanya melihat wanita omega itu tersenyum elegan.
Merapikan kerah kemeja yang kusut, Lan Fen mendorong pundak Xue Ying hingga Shen Bi Yu yang menahannya ikut mundur ke belakang.
Wanita itu mengejek kehebohan kedua idiot di hadapannya, "Minggir, jangan halangi jalanku. Kalian para beta sangat menganggu pandangan kami"
Lan Fen dan ketiga teman omeganya pergi meninggalkan ruangan tanpa menoleh kerusuhan yang telah ia buat.
"Haaaaa!!" Xue Ying berteriak seolah mengeluarkan nafas api. Detik berikutnya ia berdecak lidah dengan mudah menghempaskan tangan Shen Bi Yu yang sedari tadi menahannnya. Xue Ying mulai mengeluh, "Haiz! Kenapa kamu menghalangiku?! Kamu lihat jala-"
Tak menunggu Xue Ying selesai berbicara, Shen Bi Yu menutup mulut Xue Ying dengan amplop coklat dan berkata, "Tutup mulutmu jika tidak ingin kena minus 5 poin"
Xue Ying terdiam melirik Professor killer yang membawa catatan kedispilinan siswa, pria tua itu menunggu Xue Ying berulah lebih liar.
Xue Ying menyeringai bodoh sambil mengangkat tangan menunjukkan tanda 'peace'. Ia segera membawa kertas jawabannya dan mulai mengisi absensi, Xue Ying tak tahan tinggal lebih lama lagi di sini!
Xiu Ying yang menunggu giliran Shen Bi Yu menyelesaikan absensi namun temannya diam memandang heran lembar jawaban ditangannya, "Xiao Yu, ada apa? Ayo, cepat tanda tangani"
"..Xiao Ying.. Betapa sialnya aku. Kertas jawabanku tertukar" Kata Shen Bi Yu menunjukkan Xue Ying isi kertas jawaban nama dan mata kuliah lain.
Ia ingat saat bertabrakan dengan alpha itu, Shen Bi Yu asal mengambil amplop jawaban yang jatuh ke lantai. Tak berpikir bahwa ada dua amplop cokelat yang jatuh ke lantai.
"Yi Chen.. Jurusan bisnis, semester 6.." Kata Xiu Ying membaca kertas itu. Ia segera menutup mulutnya, menepuk-nepuk pundak Shen Bi Yu, "Tunggu apalagi, cepat ambil kembali kertas jawabanmu. Dia pasti sedang meminta ttd professor Song di gedung C"
Shen Bi Yu mengangguk, memasukkan kertas jawaban milik alpha bernama Yi Chen. Shen Bi Yu berlari ke gedung sebelah, tempat ruangan professor Song berada.
Tuk! Tuk!
"Permisi, Professor Song?" Ketika pintu terbuka ruangan tersebut kosong, tidak ada siapapun di dalam.
Shen Bi Yu berkeliaran di dalam gedung C mencari Yi Chen sampai jam di ponselnya menunjukkan pukul 9.45. Sudah setengah jam ia mencari alpha itu namun belum juga ketemu.
"Dimana orang itu? Belum 15 menit kertas ujian tertukar tapi sudah hilang di telan bumi" Keluh Shen Bi Yu, mengipas wajah dengan tangan.
Akhirnya Shen Bi Yu menyerah, ia memilih duduk di gazebo taman kampus. Jika ia tak berhasil menemukan Yi Chen, Shen Bi Yu akan pergi mencetak ulang kertas jawaban baru.
Shen Bi Yu mengosok tengkuk lehernya yang agak gatal. Hidungnya mencium aroma citrus segar, ia menoleh ke kanan menemukan seseorang sedang minum sebotol jus lemon.
Entah kenapa, aroma jus lemon bisa membuat tenggorokan Shen Bi Yu agak haus, reflek ia menelan air liurnya sendiri.
Kebetulan sekali ada mesin minuman yang tak jauh dari tempat ia beristirahat. Shen Bi Yu mengeluarkan ponsel untuk membayar mesin minuman. Lalu menekan tombol pada layar pembelian.
Sekaleng minuman soda menggelinding dari dalam mesin, pintu kecil mengeluarkan kaleng soda dingin yang diingin Shen Bi Yu.
Kresek-! Kresek-! Kresek-!
Di belakang mesin suara semak-semak bergoyang liar. Seorang gadis yang mengenakan hoodie hitam keluar dari dalam semak. Ia berlari ketakutan dengan kaki lemah. Ia panik sampai tersungkur dua kali.
"Pergi!" Terdengar suara serak pria terdengar emosional dan kesakitan.
Suara itu muncul dari balik semak gadis itu keluar. Shen Bi Yu yang semeter tak jauh dari semak agak kebingungan. Ia memiliki perasaan tak enak terhadap situasi ini. Haruskah ia memanggil bantuan? Ataukah tutup mata?