Sensasi dingin dan aroma desinfektan yang kuat di sekeliling membangun kesadaran Shen Bi Yu. Bulu mata Shen Bi Yu bergetar, ia mencoba membuka mata yang terasa berat.
Baru kali ini membuka mata menjadi pekerjaan yang berat untuknya. Tangannya yang dingin menyentuh sesuatu yang hangat, Shen Bi Yu bertemu dengan wajah Shen Bao yang berair.
"Kakak, kamu akhirnya sadar! A-aku akan memanggil dokter" Shen Bao yang mengenakan masker khusus sedang menggenggam erat tangan Shen Bi Yu, ada rasa bersyukur dimata almondnya. Kemudian ia berlari keluar bangsal memanggil dokter yang merawat saudarinya.
Shen Bi Yu ingin memanggil Shen Bao namun ia tak bisa berbicara, tenggorokannya terasa kering dan perih saat mencoba berbicara. Ia terpaksa menunggu seseorang untuk membantunya minum air.
Jam dinding berdetak, jarum panjang telah menunjuk ke angka 5. Lima menit berlalu, Shen Bao membuka pintu bangsal bersama seorang dokter dan perawat.
Mereka datang mulai mengecek tubuh Shen Bi Yu terutama bagian tengkuk lehernya dimana kelenjar yang malang itu memiliki gigitan dalam dari seorang alpha yang sedang kepanasan.
"Jadi.. Kakak tidak boleh terpapar oleh feromon apapun Dok?" tanya Shen Bao yang menyimak perkataan Dokter.
"Ya, sebelumnya kelenjar pasien Shen mengalami trauma dan belum 100℅ sembuh. Akan lebih baik jika pasien Shen jauh dari lingkup alpha maupun omega" kata Dokter Ji yang membalik riwayat catatan kesehatan Shen Bi Yu.
"Tapi saudara laki-laki kami adalah alpha, ibu dan aku adalah omega" balas Shen Bao yang mengingatkan Dokter bahwa keluarga mereka bukanlah beta.
"Hmm, kalau begitu saya merekomendasikan pasien Shen memakai stiker penahan feromon. Stiker dapat mengisolasi feromon pengguna maupun orang lain. Tapi untuk sekarang pasien Shen tidak perlu memakainya karena pembengkakkan pada kelenjar masih parah"
"Berapa lama saya harus tinggal di rumah sakit Dok?" tanya Shen Bi Yu yang sedari tadi menyimak mereka berbicara.
"Setidaknya butuh 2-3 hari, menunggu bengkak kelenjar anda mengempis" jawab Dokter itu.
Setelah pengecekan Shen Bi Yu berakhir, bangsal menyisakan kedua bersaudara. Shen Bi Yu memberikan tatapan acuh tak acuh pada Shen Bao yang bersiual dari balik masker menatap sekeliling. Sesekali pemuda omega itu melirik Shen Bi Yu seolah ingin mengucapkan sesuatu.
"Apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Hehe, Kakak sudah tahu" kata Shen Bao mengusap rambut belakangnya, ia mendekat mengamati tengkuk yang dibalut perban, "Apa itu pacarmu?"
"Maksudmu?" tanya Shen Bi Yu yang tak mengerti maksud Shen Bao.
Shen Bao menunjuk kelenjarnya sendiri dan berkata malas, "Gigitan di kelenjarmu, apakah dari pacarmu? Kapan Kakak memiliki pacar? Kakak Ying tidak memberitahuku"
Shen Bi Yu memutar matanya, memberi tatapan jengkel dengan Shen Bao yang berbicara tanpa jeda, "Tutup mulutmu. Aku tidak punya pacar"
Pemuda itu terdiam mengamati wajah acuh tak acuh Shen Bi Yu. Hendak mengusir Shen Bai, pemuda itu tiba-tiba berdiri dan mulai mengumpat.
"Bajingan mana yang berani menggigit saudariku?!" Shen Bao berkata dengan keras, ia mengepalkan tangannya ingin meninju siapapun yang memanfaatkan saudarinya, "Katakan siapa orangnya. Biar kuberi pelajaran!"
"Hei, berhenti berteriak" Shen Bi Yu menghela pasrah pada Shen Bao yang mulai berbuat ulah hingga Shen Bi Yu sakit kepala, "Ini kecelakaan. Aku tidak sengaja berpapasan dengan alpha yang sedang heat"
"Kecelakaan? Bagaimana jika alpha itu memang sengaja menunggu dan menerkam Kakak saat Kakak lengah?" kata Shen Bao dengan menggebu-gebu, ia sangat kesal pada saudarinya yang defenseless. Shen Bi Yu kurang pandai dalam menjaga diri terhadap orang lain.
Malas berdebat dengan Shen Bao, Shen Bi Yu memilih untuk diam. Ia tak berpikir saudara omeganya akan khawatir terhadap beta biasa seperti dirinya. Shen Bi Yu mengalihkan pikirannya pada seragam sekolah dan tas sekolah Shen Bao yang berisi buku pelajaran.
Sekarang pukul 12 kurang 10 menit, yang masih terhitung jam sekolah. Jelas adiknya tak benar-benar peduli padanya, tidak mungkin Shen Bao jauh-jauh pergi dari sekolah hanya untuk menjaga dirinya. Kecuali pemuda itu sengaja kabur dari sekolah dengan mengatasnamakan saudarinya yang terkena musibah.
Shen Bi Yu : "Shen Bao, kamu sengaja menggunakanku untuk bolos kelas'kan?"
Shen Bao : "Kakak, bagaimana mungkin aku sepicik itu. Aku sangat mengkhawatirkanmu" Semudah itu terungkap?
Shen Bi Yu : "....Oh.."
Shen Bao : "Kakak~ Kenapa kamu begitu dingin? Kamu benar-benar tak percaya padaku"
Shen Bi Yu : "..kembali ke sekolahmu atau aku akan menelepon wali kelasmu"
Tentu saja Shen Bi Yu hanya menggertak Shen Bao untuk pergi dari sini. Ia tak punya tenaga sedikitpun untuk mengangkat tangannya. Yang dibutuhkan Shen Bi Yu adalah ruang sendiri untuk berpikir jernih.
Dari balik masker Shen Bao berekspresi terluka oleh ucapan Shen Bi Yu. Dia berdiri menjauhi tempat tidur Shen Bi Yu dan mengeluh dengan menyedihkan, "Kakak sekarang sudah jam 12, aku akan kembali ke sekolah dengan sia-sia"
Umumnya jam sekolah Shen Bao pulang pukul 1 siang tapi Shen Bi Yu tidak bodoh. Shen Bao sekarang duduk dibangku kelas 3 SMA. Setiap sekolah mengadakan kelas tambahan agar siswa dapat mempersiapkan ujian kelulusan dengan matang.
Shen Bi Yu : "Aku tahu kamu memiliki kelas tambahan"
Shen Bao : "Kakak, Ibu Pei sedang sakit jadi kelas hari ini ditiadakan"
Xue Ying : "Oh, baru saja aku melihat story IG Bu Pei sedang makan bersama di ruang guru"
Shen Bi Yu dan Shen Bao : "..."
Interupsi Xue Ying yang tiba-tiba membuat kakak beradik terdiam. Gadis beta itu menutup pintu bangsal kemudian mengambil tas Shen Bao yang ada di kursi ke dalam pemiliknya.
Xue Ying menepuk-nepuk pemuda omega yang setengah kepala lebih tinggi darinya, "Adik kecil~ belajarlah yang rajin. Jangan ganggu saudarimu"
Mata Shen Bao terbelalak sebelum akhirnya menghela nafas panjang. Ia menggenggam lembut tangan kanan Xue Ying agar berhenti mengusap rambutnya.
Alisnya mengendur menunjukkan tatapan tak berdaya, Shen Bao berbicara dengan nada rendah yang jarang di dengar oleh orang lain, "Kakak Ying, berhenti menyentuh rambutku"
"Haha, kenapa? Dulu Xiao Bao sangat suka diusap rambutnya. Dia selalu memberikan kepala landaknya untuk diusap" ujar Xue Ying mengingat masa kanak-kanak Shen Bao yang sangat menggemaskan.
"Sekarang tidak lagi" Shen Bao membuang muka, ia benar-benar ingin menghapus masa lalu yang suram itu.
"Ah~ Benarkah?" Xue Ying tersenyum usil pada Shen Bao hingga telinga pemuda omega itu memerah.
Tak sulit bagi mereka menebak ekspresi yang dikenakan oleh pemuda itu. Shen Bao yang memiliki kulit putih terlihat semerah buah tomat, mulai dari wajah, telinga hingga bagian leher.
Shen Bao meraih tas sekolah dan kabur dari bangsal, Xue Ying tertawa terbahak-bahak melihat Shen Bao salah tingkah.
Shen Bi Yu yang terbaring di kasur memutar matanya, sepertinya hanya Xue Ying yang mampu mempermalukan Shen Bao, "Senang sekali menggoda bocah itu?"
"Em!" Kata Xue Ying mengangguk dengan antusias. Ia meletakkan tas kuliah di lantai lalu tas makanan yang diberi Ibunya di atas laci, "Xiao Yu, apa kamu merasa lebih baik? Aku sudah mengisi absensimu tapi jangan berharap banyak tentang hasilnya, aku tak sepandai kamu"
Universitas mereka tak mentolerir alasan apapun ketika ujian semester. Jika kamu tidak hadir, nilaimu akan menjadi nol. Tidak ada ujian susulan dan kamu harus mengambil kelas tersebut di semester berikutnya.
"Ya, terima kasih Xiao Ying" lirih Shen Bi Yu, ia bersyukur ujian semester hari ini berakhir. Dia tak perlu khawatir mengulang kelas.
"Ngomong-ngomong, kamu harus mengucapkan terima kasih pada senior Yi. Dia membopongmu kemari" Kata Xue Ying membuka tas makan.
"Apa?" Shen Bi Yu menoleh dengan keras, ia mengerang kesakitan. Kelenjarnya yang bengkak terasa nyeri saat ia bergerak berlebihan, "Dia membawaku kemari?"
Shen Bi Yu ingat orang yang melakukan pelecehan terhadapnya adalah seorang alpha bernama Yi Chen! Senior yang ia cari ke sana ke mari di gedung C. Shen Bi Yu mengatup rapat bibirnya, ia tak berniat menceritakan pengalaman memalukan tersebut pada ysang lain termasuk Xue Ying, sahabatnya.
"Ya, apa kamu tidak ingat? Seorang alpha lepas kendali dan menggigitmu. Untungnya Senior Yi kebetulan lewat taman, ia membawa kamu yang tak sadarkan diri ke ambulan" tutur Xue Ying yang mengingat adegan heroik Yi Chen.
Seolah ada orang lain di dalam bangsal ini, Xue Ying mendekati Shen Bi Yu dan mulai berbisik, "Oh, kamu tahu.. Setelah anak-anak melihatmu dengan Senior Yi, gosip tentang kalian tersebar"
Telinga Shen Bi Yu berkedut, kepalanya tak dapat banyak bergerak jadi ia melirik Xue Yin dengan tidak nyaman, "Gosip apa?"
Xue Ying menunjukkan forum kampus dimana terdapat foto Yi Chen membopong Shen Bi Yu yang pingsan.
"Tentu saja gosip kalian pacaran" Xue Ying ingat tadi pagi ia berkelahi dengan omega yang menyebarkan gosip murahan tentang sahabatnya, "Bahkan ada yang bilang melihat kalian make out di taman kampus"
"Apa?! Uhuk-! Uhuk-!" Shen Bi Yu terlalu terkejut sampai-sampai tersedak ludah sendiri. Tanpa sadar ia merapatkan kakinya. Sentuhan nakal dari pria itu masih membekas dalam ingatan Shen Bi Yu.
Xue Ying segera membantu Shen Bi Yu minum air. Kemudian duduk mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Gila bukan? Mereka seenaknya saja menyebarkan rumor absurd. Aku tahu kamu tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu" kata Xue Ying yang mulai bermain game.
"..Ya, sungguh tidak masuk akal" balas Shen Bi Yu yang diam-diam berteriak dalam hati. Sejujurnya, Shen Bi Yu ingin bercerita pada Xue Ying tentang kejadian hari itu namun perkataan Xue Ying memupuskan ide Shen Bi Yu.
Xue Ying menemani Shen Bi Yu yang bosan berada di rumah sakit. Menjelang malam, orang tua Xue Ying memanggil Xue Ying agar segera pulang. Xue Ying ragu-ragu untuk pulang, keluarga Shen Bi Yu belum juga datang untuk menjaga Shen Bi Yu.
Shen Bi Yu hanya bisa meyakinkan Xue Ying bahwa keluarganya akan segera datang dan dia mampu menjaga dirinya sendiri.
Kepergian Xue Ying membuat bangsal berisikan kasur tunggal Shen Bi Yu sangat tenang. Dengungan lembut dari peralatan elektronik akan menemani malam gadis itu.
Shen Bi Yu telah terbiasa dengan kesendiriannya, dengan tenang mata lentik Shen Bi Yu berkedip lambat. Rasa kantuk mulai menyerang membawa Shen Bi Yu ke dunia gelap tanpa mimpi.