Chapter 5 - Undangan

Jam dinding berdetik, pintu bangsal terbuka nyaris tanpa suara. Orang itu sangat berhati-hati, takut gadis yang tertidur akan bangun. Pihak lain mengenakan pakaian rumah sakit yang sama dengan Shen Bi Yu.

Terdapat senyum kecil dari bibir pucatnya. Orang itu meletakkan parsel berisi buah-buahan manis dan sekotak permen jeli asam manis yang disukai para omega.

Berjarak semeter, orang itu berdiri cukup lama mengamati wajah pulas Shen Bi Yu.

Ketika mata biru keunguan tertuju pada perban yang menyembunyikan 'tanda' yang ia buat, iris alpha itu berangsur-angsur menggelap. Berubah menjadi ungu tua yang dalam, diikuti naluri alpha yang haus akan kepemilikan omeganya.

Tuk-tuk!

Ketukan pintu dari bangsal menyadarkan Yi Chen yang telah membuka mulutnya. Seinci lagi maka taring alpha yang kuat, siap menembus leher tipis yang berbalut perban.

"Tuan muda, sudah waktunya" kata seseorang berseragam hitam yang mengingatkan seseorang di dalam bangsal.

Ia tertegun sejenak sebelum menjilat gigi taring alpha yang gatal. Yi Chen tersenyum datar dengan sentuhan ringan, jemari Yi Chen membelai pipi Shen Bi Yu, "Maaf, sepertinya aku belum bisa menemanimu lebih lama lagi"

Obat perangsang yang diberi gadis berhoodie itu masih mempengaruhi tubuh Yi Chen.

Seharusnya siklus alami Yi Chen telah berakhir sore ini. Tapi sekarang tubuh Yi Chen kembali memanas, feromon alpha berbau asam segar, bocor dari stiker penghalang feromon. Mengisi seluruh bangsal Shen Bi Yu.

Yi Chen membuka pintu ruang Shen Bi Yu, terdapat dua pria bertubuh besar mengenakan seragam hitam legam sedang menunggu Yi Chen di koridor.

Dua pengawal alpha itu mengerut dahi, rasa sesak menyerap ke dalam tulang mereka. Didorong naluri alpha, mereka terpaksa menjaga jarak dari Yi Chen.

Meskipun mereka telah mengenakan masker khusus tapi feromon yang dilepaskan Tuan muda Yi terlalu kuat hingga mereka terpaksa mundur.

"Ayo" kata pemuda yang ditemani pengawal berseragam hitam menuju lantai atas, area VVIP.

Koridor area VVIP berbeda dari tempat Shen Bi Yu di rawat. Dinding area VVIP dilapisi bahan khusus yang 5x lebih kuat dari bangsal biasa. Dalam rumah sakit ini, hanya area VVIP yang dapat mengisolasi feromon Yi Chen rapat-rapat.

Sampai di depan kamar paling ujung, seorang dokter beta yang merawat Shen Bi Yu menunggu kedatangan Yi Chen, "Tuan muda Yi"

Sebagai seorang beta, dokter Ji bisa merasakan terganggu oleh feromon Yi Chen yang bocor namun ia tidak terlalu terganggu. Wajahnya jauh lebih baik daripada kedua pengawal alpha yang tampak tertekan.

"Apa anda sudah membawanya?" tanya Yi Chen yang masuk ke dalam bangsal. Kamar VVIP 2x lebih besar dari ruangan Shen Bi Yu, dilengkapi tv, meja belajar dan dapur kecil seperti apartemen sederhana.

Dokter Ji mengangguk ringan, dengan hati-hati mengeluarkan map transparan kemudian menyerahkannya pada Yi Chen, "Hanya ini yang bisa kuberikan padamu"

"..baiklah, terima kasih Dokter Ji. Anda bisa pergi" ujar Yi Chen yang mengambil map tersebut.

Tanpa menunjukkan wajah baik pada Yi Chen, Dokter Ji memasukkan tangannya ke dalam saku jas dan berjalan keluar dari bangsal.

Seolah ingat sesuatu, pria beta itu berhenti didepan pintu bangsal lapis baja. Dokter Ji melirik Yi Chen dari sudut matanya, "Yi Chen, tepati janjimu.."

.

.

.

Beberapa hari sejak Shen Bi Yu keluar dari rumah sakit, ia tinggal di rumah menerima perawatan khusus dari keluarganya. Shen Bi Yu mendapati Shen Bao dan Ibunya mengenakan masker khusus sedang membawa makanan untuk Shen Bi Yu.

Gadis itu menghela tak berdaya, ia menyibakkan selimut untuk berdiri dari kasur, "Ibu, Xiao Bao, kalian tidak perlu mengantar makanan ke kamar. Aku akan turun sendiri"

Ibu Shen menatap khawatir pada putrinya, "Nak, kamu belum sembuh. Dokter menganjurkanmu istirahat lebih banyak"

"Bu, yang terluka adalah kelenjarku, bukan kedua kakiku" balas Shen Bi Yu mengusap tengkuk yang terhalang oleh stiker penahan feromon.

"Kakak, Ibu hanya khawatir padamu. Jika kamu kesepian karena makan sendiri di kamar, aku bisa menemanimu sambil memberi makan burung~" goda Shen Bao meletakkan nampan makanan.

"Tidak! Ekh-" tolak Shen Bi Yu reflek menggerakkan lehernya terlalu cepat. Kelenjar yang belum sembuh, berdenyut keras disusul rasa perih membakar.

"Xiao Bao, berhenti menggoda Kakakmu" keluh Ibu Shen sembari mengusap bahu Shen Bi Yu, ia takut menekan luka pada kelenjar putrinya.

Shen Bao menyunggingkan senyum nakal pada Shen Bi Yu yang kesal. Dia segera di usir oleh Ibu Shen, meninggalkan Ibu dan anak gadisnya seorang diri.

"Xiao Yu, apa kamu benar baik-baik saja?" tanya Ibu Shen yang duduk di samping Shen Bi Yu. Setelah mendengar penyerangan alpha terhadap Shen Bi Yu, Ibu Shen menjadi sangat cemas.

Shen Bi Yu memiringkan kepalanya menunjukkan ekspresi bingung. Sudah tiga kali Ibunya bertanya dengan kalimat yang sama, "Bu.. aku baik-baik saja, kelenjarku akan sembuh seperti semula. Ibu tak perlu khawatir"

"...." Ibu Shen terdiam, kedua tangan terkepal erat menggenggam roknya. Ia menatap lama putrinya dengan mata berair, bibirnya bergetar sesaat. Detik berikutnya terpampang senyuman melankolis di wajah Ibu Shen. Ia berkata dengan nada lembut penuh perhatian, "Baiklah.. Kamu makan dulu, Ibu akan membawakan puding leci kesukaanmu"

Klik-!

Pintu tertutup, Shen Bi Yu yang memakai wajah polos kembali ke ekspresi normal. Ia menundukkan kepala, menatap karpet di bawah kakinya tampak lebih menarik dibandingkan makanan panas yang dibawa Ibu dan adiknya.

Shen Bi Yu tahu apa yang ada dalam pikiran Ibu Shen. Tak ingin membuat Ibunya sedih, Shen Bi Yu selalu memasang tampang polos dan bodoh setiap kali Ibu Shen mengkhawatirkan tubuhnya.

Setelah bertahun-tahun senyum kesedihan Ibu Shen tak lagi membuat Shen Bi Yu larut dalam kepedihan. Sepertinya ia telah mati rasa dan hanya menganggap kejadian itu sebagai masa lalu biasa. Shen Bi Yu tak menyalahkan siapapun atas tragedi yang menimpah dirinya.

Kini Shen Bi Yu telah terbiasa dengan dirinya yang sekarang. Ia tak lagi cemas dengan keadaan fisik yang berbeda dari orang lain. Tak ada yang perlu mengasihani atau menyoroti Shen Bi Yu sebagai bahan ghibah. Selama masa lalunya tersimpan rapat, hidup Shen Bi Yu akan semulus jalan raya yang diaspal.

.

.

.

Ditengah kota besar terdapat bar berpalang botol jingga telah menjadi tempat berkumpul anak-anak muda. Interior bar tersebut elegan namun cozy, ditemani musik pop hits kekinian merupakan tempat yang nyaman bagi kalangan muda.

Pada lantai ketiga bar telah dipesan oleh kelompok anak-anak universitas bergengsi. Sekelompok besar mahasiswa-siswi itu telah memenuhi ⅔ ruangan itu. Mereka bersorak mengangkat gelas mug bir tinggi-tinggi.

Pemuda alpha berambut hitam yang duduk di tengah memulai pidato singkat, "Kita telah melewati semester neraka. Untuk itu kita perlu menyegarkan diri kita. Aku, Wen Li, akan mentraktir kalian! Pesan apapun yang kalian inginkan!"

"Wen Li! Wen Li! wen Li!"

Ding!

"Yeay! Bersulang!"

"Sialan Wen Li, mulai hari ini kamu adalah Ibuku!"

"Hidup Wen Li!"

Xue Ying menenggak bir hingga cairan dalam mug tersisa setengah. Dia bersendawa puas bisa melepas penat selama dua minggu ujian.

"Seharusnya kamu bawa Shen Bao saja, dia menangis karena kau tak membiarkan dia ikut" ujar Shen Bi Yu menyesap bir. Ia mengambil sepotong ayam krispi yang terbalut saus mustard. Meski tak suka minum bir, makanan dan snack yang disajikan bar ini sangat lezat.

Xue Ying memberitahu Shen Bi Yu ada pesta kecil yang diadakan oleh anak-anak satu jurusan mereka. Kar'na Shen Bi Yu lama tak membalas pesannya, Xue Ying langsung ke rumah Shen untuk menculik Shen Bi Yu.

"Oh.." Xue Ying menyentuh hidungnya, agak malu mengingat ia tak sengaja menendang Shen Bao sampai terguling dua kali. Saat itu Xue Ying kesal karena Shen Bao melilit pinggang Shen Bi Yu, tak membiarkan mereka pergi bersenang-senang, "Dia belum berumur 25"

Shen Bi Yu memutar matanya, Shen Bao memang belum memasuki masa dewasa namun di usia yang menginjak 19 tahun, Shen Bao sudah mencicipi kenikmatan alkohol. Dengan wajah datar, Shen Bi Yu memberitahu rahasia kecil Shen Bao, "Dia pernah minum everclear"

"Ha?! Shen Bao..??" mulut Xue Ying terbuka lebar, ia hampir menjatuhkan mug di tangannya. Xue Ying tak percaya membayangkan bocah kecil yang lucu dipaksa minum minuman keras.

"Ya, dia bisa minum setengah botol" lanjut Shen Bi Yu yang ingin membuka mata sahabatnya bahwa Shen Bao tidaklah sepolos yang dipikirkannya. Terkadang Xue Ying menganggap Shen Bao masih bocah yang belum tahu hitam putih dunia.

Dug!

Mug diletakkan dengan kasar dan sepotong kentang goreng jatuh sembarangan. Xue Ying meraih kerah Shen Bi Yu dan berkata dengan kasar, "Kamu- Bagaimana kamu melakukan itu padanya?!"

Tangan Shen Bi Yu mendorong kepala Xue Ying jauh-jauh dari wajahnya, "Memangnya apa yang aku lakukan? Singkirkan wajah baumu"

"Kalian memaksa anak di bawah umur minum!" protes Xue Ying dengan wajah memerah.

"Xue Ying, jangan lebay" Kata Shen Bi Yu yang kesal dengan tindakan berlebihan Xue Ying, "Kamu bahkan pernah minum sake saat 12 tahun!"

"Itu-! Aku pikir itu air putih dan aku hanya minum satu sloki!" kata Xue Ying membela diri.

"Ya, sama seperti Shen Bao. Kalian sama persis" balas Shen Bi Yu mengacungkan jempol tepat didepan wajah Xue Ying. Shen Bao kecil menyesap everclear dari gelas Kakaknya dan ketagihan. Tanpa sadar ia mengambil botol diatas meja dan menenggaknya seperti meminum air biasa.

"Senior Yi, Senior Long, kalian datang" Sapa Wen Li dengan suara yang memekak telinga. Menarik seisi ruangan dalam bar.

Tubuh Shen Bi Yu menegang, dengan gelisah menatap kerumunan alpha dan beta yang berada di dekat pintu. Ia menyenggol lengan Xue Ying dengan sikunya dan berbicara dengan wajah tersenyum kaku, "Kenapa dia ada disini?"

"Aku tidak tahu. Mungkin Wen Li mengundangnya" kata Xue Ying yang sudah tenang, ia memakan paha ayam sambil memandang Wen Li yang memiliki banyak kenalan angkatan atas, "By the way ini adalah kesempatan bagus. Kamu bisa berterima kasih langsung pada Senior Yi"

"Erm.. kau benar tapi nanti saja" ujar Shen Bi Yu dengan kikuk.

Xue Ying mengangkat bahu, ia kembali memfokuskan diri pada makanannya. Xue Ling telah lupa dengan perdebatan mereka tentang Shen Bao, "Terserah"

Shen Bi Yu menghela pelan, sejak kemarin ia menggunakan berbagai alasan untuk tidak menghubungi Yi Chen. Mungkin Xue Ying belum menyadari penghindaran Shen Bi Yu terhadap Yi Chen namun lambat laun sahabatnya akan curiga dan menyadari itu.

Ada baiknya Shen Bi Yu berbicara empat mata dengan Yi Chen agar pria alpha itu tutup mulut mengenai kejadian di taman kampus. Setiap kali mengingat kejadian itu pipi Shen Bi Yu agak panas, dia bertekad tidak akan pernah kembali ke taman kampus.

Sekarang bagaimana cara Shen Bi Yu mengajak alpha populer itu berdiskusi? Haruskah ia mengirim pesan? Atau menunggu kesempatan Yi Chen sendiri saat pergi ke kamar mandi atau.. membuntutinya saat pulang pesta?

Shen Bi Yu : "....." Tidak-tidak, aku bukan penguntit!

Pemuda alpha berambut emas tiba-tiba berbalik memandang gadis omega yang menggeleng-gelengkan kepala sambil menepuk pipinya hingga memerah. Sudut bibir Yi Chen terangkat membentuk senyuman, mata biru keunguan bertabrakan dengan tatapan terkejut gadis itu. Ia menepuk bahu Wen Li, meninggalkan teman-temannya dan menghampiri tempat dimana gadis itu duduk.

"Junior Xue" Sapa Yi Chen sembari melirik gadis omega yang gugup di samping Xue Ying.

Xue Ying hendak menenggak bir dalam gelas besar, ia segera meletakkannya untuk membalas sapaan Yi Chen, "Oh, senior Yi! Anda juga datang kemari"

"Ya, teman-temanku memaksaku datang" kata Yi Chen mengangguk sambil menghela pasrah. Ia menceritakan bagaimana teman-temannya mengganggu ketenangannya dan menarik paksa Yi Chen keluar dari apartemen.

"Haha, senior, mereka tidak bisa membiarkanmu bahagia sendiri"

"Ha, kau benar" ada senyuman dangkal di wajah Yi Chen saat memikirkan kelakuan teman-temannya. Tiba-tiba Yi Chen sedikit membungkuk, tangannya yang besar menekan meja makan. Melihat Shen Bi Yu yang melamun, ia menatap gadis omega itu tapi ia tetap bertanya pada Xue Ying, "Bagaimana kabar temanmu?

"Ah, Xiao Yu baik-baik saja. Berkat senior, Xiao Yu cepat pulih" Xue Ying menepuk-nepuk bahu Shen Bi Yu yang melamun menatap Yi Chen. Ia berkata dengan suara rendah, "Hei, katakan sesuatu"

Ucapan Yi Chen membuat Shen Bi Yu tertegun, bagaimana Yi Chen bertindak begitu alami sebagai penyelamatnya? Pada hal alpha inilah tersangka yang melecehkan dan menggigit kelenjarnya.

"Oh, senior. Aku sudah lebih baik-" Kata-kata Shen Bi Yu terhenti, ia menghindari sorot mata Yi Chen sambil bergumam pelan, "Terima kasih t'lah menyelamatkanku"

Sebagai seorang alpha tingkat atas dalam generasinya, Yi Chen memiliki pendengaran 3x lebih baik dari alpha biasa. Ia bisa merasakan keengganan dari kata-kata Shen Bi Yu.

"Senior Yi, Apakah anda benar-benar Senior Yi?!" tanya seorang gadis yang bersemangat.

"Sepertinya dia memang Senior Yi Chen"

Sekelompok gadis memanggil Yi Chen, memaksa pemuda itu mengalihkan pandangannya dari Shen Bi Yu. Ia menghela lega seolah diselamatkan dari situasi canggung.

Bagai emas jatuh di kerumunan warga, Yi Chen dipaksa menjadi pusat perhatian seluruh bar. Angkatan Shen Bi Yu tampak antusias bertemu dengan sosoknya (Yi Chen).

Shen Bi Yu duduk berpura-pura bermain ponsel tak berani mencuri pandang lagi pada pemuda itu. Bertemu dengan iris mata keunguan Yi Chen terkadang membuat Shen Bi Yu merasa ngeri. Seolah ia terseret ke dalam pusaran cahaya ungu segelap malam.